DAFTAR ISI
ii
ABSTRAK
Sejak bulan Desember 2019 yang lalu, dunia berjuang melawan COVID-19.
Kini, total kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai lebih dari 44 juta kasus,
dengan lebih dari 1 juta pasien penderita meninggal dunia. Sayangnya, saat ini
dunia bukan hanya berperang melawan pandemik COVID-19, namun juga
infodemik. Infodemik merupakan jumlah informasi yang berlebihan berkaitan
dengan suatu masalah. WHO mengelompokkan informasi yang disebarkan dalam
infodemik sebagai misinformation dan disinformation. Misinformasi dan
disinformasi dapat meningkatkan stigmatisasi, mengancam usaha peningkatan
kesehatan masyarakat, menurunkan kepatuhan terhadap peraturan kesehatan
masyarakat, yang kemudian dapat berdampak pada penurunan efektivitas dan
membahayakan kemampuan suatu negara untuk menghentikan pandemik saat ini.
Berdasarkan uraian di atas, kami ingin menghadirkan suatu proyek bernama
“PERMADANI: Perang Masyarakat Hadapi Infodemik”. Proyek ini akan
dilaksanakan melalui media Instagram dengan akun ruanginfo.COVID. Melalui
akun Instagram tersebut, kami akan menyebarkan hoax buster, informasi mengenai
pandemik COVID-19 berdasarkan sumber terpercaya, serta challenge media sosial
yang dapat membantu penyebaran informasi secara lebih luas. Proyek kami akan
dilaksanakan dengan tagline 3F, yaitu Fun, Fact and Friends. Fun mewakili
kreativitas, estetika desain, dan keragaman yang akan kami tampilkan dalam konten
dan challenge yang kami susun. Fact menunjukkan bahwa informasi yang kami
sajikan berasal dari sumber terpercaya, seperti jurnal dan artikel kesehatan, berita,
informasi, serta panduan dari WHO, CDC, Kementerian Kesehatan, maupun
sumber kredibel lainnya. Sementara Friends mewakili challenge yang akan kami
berikan untuk masyarakat umum, termasuk followers kami. Selain itu,
PERMADANI juga ditujukan untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat
dalam penurunan kurva infodemik saat ini, meningkatkan kesadaran, tanggung
jawab, ketelitian, dan selektivitas masyarakat akan penyebaran informasi melalui
media sosial.
Dengan adanya proyek PERMADANI, kami berharap dapat membantu
meningkatkan kesadran masyarakat Indonesia akan bahaya pandemik, serta cerdas
dalam memilah informasi dalam masa infodemik kini, terlebih berakitan dengan
pandemik COVID-19. Dalam perkembangan PERMADANI nantinya, kami
berharap informasi dapat menjangkau lebih banyak orang, tanpa terikat waktu dan
ruang. Kedua harapan kami ini menjadi landasan visi dan misi kami bagi proyek
PERMADANI.
iii
1
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bulan Desember tahun 2019, dunia dikejutkan oleh penemuan virus
corona jenis baru di Wuhan, Cina. Pada 11 Februari 2020, WHO mengumumkan
penyakit yang diakibatkan virus tersebut sebagai coronavirus disease 2019, yang
kemudian lebih dikenal dengan COVID-19. (CDC, 2020) Kini, dunia masih terus
berjuang mengalahkan COVID-19, dengan total kasus di seluruh dunia mencapai
lebih dari 44 juta kasus, dengan lebih dari 1 juta pasien penderita meninggal dunia.
Hingga kini, jumlah penderita COVID-19 di Indonesia telah mencapai lebih dari
404 ribu orang dengan lebih dari 13 ribu pasien di antaranya telah meninggal dunia
akibat COVID-19. (WHO, 2020) Tentunya, perkembangan COVID-19 yang begitu
cepat menimbulkan suatu kepanikan dan ketakutan bagi masyarakat di seluruh
dunia.
Namun, kenyataannya saat ini masyarakat bukan hanya harus berperang
melawan COVID-19. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Director-General dari WHO
mengatakan pada pertengahan Februari 2020 lalu bahwa saat ini, masyarakat bukan
hanya berperang melawan epidemik, namun juga infodemik, mengingat kecepatan
persebaran berita palsu yang bahkan lebih cepat dan lebih mudah ketimbang virus
corona yang begitu ditakuti. Infodemik merupakan jumlah informasi yang
berlebihan berkaitan dengan suatu masalah, baik online maupun offline. Hal ini
termasuk tindakan sengaja untuk menyebarkan informasi yang salah guna
mengacaukan respon kesehatan masyarakat (public health response), ataupun
mewujudkan kepentingan individu atau kelompok tertentu.
WHO mengelompokkan informasi yang disebarkan dalam infodemik
sebagai misinformation dan disinformation. Baik misinformasi maupun
disinformasi merupakan informasi yang salah. Namun, penyebar misinformasi
tidak berniat untuk mendapatkan kepentingan apapun dari informasi yang salah
tersebut. Seringkali, mereka tidak tahu bahwa informasi yang disebarluaskan
tersebut salah. Sebaliknya, penyebar disinformasi sengaja menyebarkan informasi
tidak benar untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu. Seringkali,
kepentingan yang dimaksud termasuk merusak kepercayaan masyarakat atas
organisasi tertentu, termasuk pemerintah suatu negara dan WHO. (WHO, 2020)
2
berharap dengan adanya akun yang kami susun ini dapat membantu memecahkan
mitos-mitos tidak berdasar dalam kalangan masyarakat, menyebarluaskan
informasi dengan sumber terpercaya, serta meningkatkan partisipasi aktif
masyarakat dalam mengatasi infodemik saat ini. Dalam proyek ini, kami akan
menggunakan media sosial Instagram sebagai wadah penyebaran informasi.
Sumber yang kami gunakan haruslah sumber terverifikasi, dalam hal ini jurnal,
artikel medis, buku panduan, ataupun berita resmi dari lembaga terpercaya, seperti
WHO, CDC, dan Kementerian Kesehatan Negara Republik Indonesia. Instagram
menjadi solusi yang tepat bagi ide proyek kami, melihat banyaknya jumlah
masyarakat pengguna Instagram. Hal ini akan sangat bermanfaat dalam
mewujudkan tujuan kami untuk sungguh menyebarluaskan informasi yang benar
dari sumber terverifikasi pada masyarakat luas.
4
untuk menyebarkan informasi dan hoax buster yang telah disusun oleh
tim proyek kami melalui akun Instagram mereka. Penyebaran informasi
secara luas ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, termasuk
melalui melalui permainan, seperti bingo dan TTS. Challenge ini
nantinya juga dilengkapi beberapa kriteria, seperti men-tag jumlah
orang tertentu dan menambahkan hashtag tertentu. Peserta yang
memenuhi kriteria dan men-share dengan frekuensi terbanyak akan
mendapatkan reward dari kami.
Subproyek ini juga akan bermanfaat dalam menumbuhkan
kesadaran diri masyarakat dalam menyebarkan informasi terpercaya
dan hoax buster untuk memerangi infodemik saat ini. Peningkatan
frekuensi penyebaran informasi melalui challenge ini diharapkan dapat
mengurangi jumlah penyebaran hoax pada media sosial yang mampu
merusak kepercayaan dan tindakan masyarakat.
Chief
Kristian
d. Customer relationship
Membangun hubungan dengan masyarakat sebagai pengguna atau
pengikut akun Instagram ruanginfo.COVID merupakan hal yang
penting. Selain untuk membangun kepercayaan masyarakat atas
informasi yang terverifikasi kebenarannya, customer relationship
juga penting untuk pengembangan proyek PERMADANI, terutama
dengan memperhatikan kritik, saran, dan pendapat masyrakat, terlebih
followers akun Instagram ruanginfo.COVID. Untuk membangun
customer relationship yang baik, beberapa hal yang akan kami
upayakan adalah:
1) Waktu pengunggahan konten di Instagram yang rutin.
2) Pembuatan challenge berhadiah.
3) Komunikasi aktif melalui DM Instagram.
e. Customer segment
Dalam pelaksanaan proyek PERMADANI nantinya, target pengguna
adalah masyarakat secara luas. Namun, kami akan mengutamakan
kalangan masyarakat pengguna Instagram usia remaja dan dewasa.
f. Key resource
Pelaksanaan proyek PERMADANI memerlukan beberapa sumber
daya kunci yang harus diperhatikan untuk keberlangsungan dan
perkembangan proyek di masa depan. Key resource yang dimaksud
meliputi:
1) SDM desain yang handal.
2) SDM kreator konten yang kreatif dalam membuat challange dan
mencari ide informasi menarik yang akan diulas.
3) 15 mahasiswa pengusul proyek sebagai SDM inti dalam tatanan
pembagian tugas proyek.
g. Cost Structure
Cost Structure
No. Kebutuhan Jumlah Harga Satuan Harga Total
1 Gaji SDM 15 Rp. 0,- Rp. 0,-
2 Design Rp. 0,- Rp 0,-
20
h. Revenue Stream
Revenue Stream
Harga Jual
No. Jenis Pemasukan Jumlah Satuan Harga Jual Total
Gantungan Kunci
1 100 Rp 10.000 Rp 1.000.000
(Merchandise)
2 Totebag ( Merchandise ) 100 Rp 30.000 Rp 3.000.000
Rp 4.000.000
Target dari sponsorship Rp 12.350.000
bertahan jika akun tersebut dikelola dengan baik, sesuai tujuan dan prinsip
yang dijunjung, serta dengan penyajian informasi yang menarik.
Proyek yang kami susun memiliki tujuan untuk meningkatkan
ketelitian, selektivitas, dan tanggung jawab masyarakat dalam penyebaran
dan pencernaan informasi yang tersebar pada media sosial. Selain itu, kami
juga ingin mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam penyebaran
informasi terpercaya pada masa infodemik kini. Karenanya, proyek
PERMADANI tidak hanya menyasar masyarakat kelompok usia tertentu.
Sebaliknya kami berharap dapat melibatkan setiap golongan masyarakat,
baik remaja, maupun orang dewasa.
Untuk mencapai target yang diinginkan, selain informasi yang
berdasarkan sumber terpercaya, design dan variasi cara pemberian
informasi juga menjadi nilai tambah. Hal ini contohnya melalui pemberian
challenge yang beragam, pengadaan merchandise bersama sponsorship,
design akun dan poster yang menambah daya tarik tersendiri bagi
masyarakat luas. Dengan daya tarik tersebut, diharapkan proyek ini dapat
terus berkembang dan memperluas sasaran jangkauan informasi yang
diberikan.
Dalam pelaksanaan proyek ini nantinya, kami akan menerapkan
beberapa strategi untuk mendukung pengembangan proyek dan akun
Instagram kami. Beberapa strategi tersebut meliputi:
a. Strategi promosi
Promosi akun Instagram dapat dimulai dengan pengenalan akun
tersebut kepada kalangan dekat anggota beserta penjelasan tujuan
akun tersebut. Beberapa strategi promosi yang dapat digunakan yaitu:
1) Promosi kepada teman dan keluarga dekat.
2) Promosi melalui jasa paid promote Instagram.
3) Promosi dengan bantuan followers yang telah didapat.
b. Strategi produksi
Pembuatan konten informasi untuk diunggah di akun Instagram
dilakukan oleh anggota tim proyek sesuai jobdescnya. Konten
22
Bulan ke-
KEGIATAN
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Penyusunan organisasi dan kegiatan *
Pembuatan akun Instagram *
Promosi akun Instagram * * * * * * * * * * *
Pencarian ide informasi untuk diunggah * * * * * * * * * * *
23
B. Saran
Dengan perkembangan akun Instagram ruanginfo.COVID nantinya,
proyek ini dapat menggunakan media sosial lain sebagai media penyebaran
informasinya. Beberapa media sosial dan platform lain yang juga dapat
digunakan adalah Twitter, TikTok, atau bahkan Youtube. Penggunaan berbagai
media sosial dapat memperluas cakupan masyarakat yang dapat dijangkau.
Selain menggunakan berbagai media sosial lain, proyek ini dapat
dikembangkan melalui pembuatan aplikasi yang mencakup ketiga fitur yang
diinginkan, yakni hoax buster, penyebaran informasi terpercaya, dan
penyebaran informasi melalui komunitas masyarakat dengan menggunakan
challenge unik.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Centers for Disease Control and Prevention. 2020. About COVID-19.
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/cdcresponse/about-COVID-
19.html. Diakses pada 30 Oktober 2020.
2. Department of Global Communications United Nations. 2020. UN Tackles
‘Infodemic’ of Misinformation and Cybercrime in COVID-19 Crisis.
https://www.un.org/en/un-coronavirus-communications-team/un-tackling-
‘infodemic’-misinformation-and-cybercrime-covid-19. Diakses pada 30
Oktober 2020.
3. Freddy,Rangkuti. 2009. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
PT. Gramedia
4. World Health Organization. 2020. Let’s Flatten The Infodemic Curve.
https://www.who.int/news-room/spotlight/let-s-flatten-the-infodemic-curve.
Diakses pada 30 Oktober 2020.
5. World Health Organization. 2020. Managing The COVID-19 Infodemic:
Promoting Healthy Behaviours and Mitigating The Harm from Misinformation
and Disinformation Joint Statement by WHO, UN, UNICEF, UNDP,
UNESCO, UNAIDS, ITU, UN Global Pulse, and IFRC. WHO Newsletter.
https://www.who.int/news/item/23-09-2020-managing-the-covid-19-
infodemic-promoting-healthy-behaviours-and-mitigating-the-harm-from-
misinformation-and-disinformation. Diakses pada 30 Oktober 2020.
6. World Health Organization Indonesia. 2020. Update on Coronavirus Disease
in Indonesia. https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus. Diakses
pada 30 Oktober 2020.