Saat ini dunia sedang digemparkan oleh wabah penyakit yang menyebar di
seluruh dunia. Bahkan penyakit tersebut bersifat pandemi. Wabah tersebut tidak
lain adalah wabah penyakit virus CORONA atau COVID-19. Virus Corona
atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang sistem pernapasan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan,
misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara
yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet. Selain itu, virus ini
sangat pesat dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala, karenanya
virus ini mudah sekali menyebar dan menginfeksi orang lain. Gejala umum
yang ditimbulkan oleh orang yang terkena virus ini biasanya demam, batuk
kering, dan kelelahan. Terkadang banyak orang yang menganggap hal itu
sebagai gejala penyakit biasa & bukan masalah serius, padahal orang tersebut
sedang mengalami gejala COVID-19. Bahkan ada pula orang yang terpapar
COVID-19 tapi tidak menunjukkan gejala apa pun atau bahkan seperti orang
sehat pada umumnya. “Dipercaya bahwa lebih dari separuh infeksi Covid-19
ditularkan oleh orang-orang yang tidak menunjukkan gejala dan tidak
menyadari bahwa mereka sebenarnya mengidap virus tersebut," kata pernyataan
pemerintah (https://m.cnnindonesia.com/internasional/20210128041741-134-
599315/swiss-rogoh-rp15-t-periksa-orang-tanpa-gejala-covid-19). Hal ini tentu
sangat menghawatirkan, karena kita yang terlihat sehat pun ternyata belum tentu
benar benar-benar sehat. Orang yang terpapar COVID-19 yang tidak
menunjukkan gejala mereka akan merasa biasa saja berinteraksi dengan orang
lain dan saat berada di kerumunan, sehingga hal tersebut membuat penyebaran
COVID-19 lebih luas & lebih tak terkendali. “Data penyebaran virus corona
(Covid-19) di Indonesia sepertinya semakin mengkhawatirkan. Per Sabtu
(11/7/2020), Indonesia tercatat memiliki 74.018 kasus terjangkit, 3.535 kasus
kematian, dan 34.719 pasien berhasil sembuh”, menurut data pemerintah
(https://www.cnbcindonesia.com/news/20200711194818-4-171961/terungkap-
2-alasan-penambahan-kasus-covid-19-tinggi-di-ri). Total kasus konfirmasi
COVID-19 global per tanggal 27 Januari 2021 adalah 99,864,391 kasus
dengan 2,149,700 kematian (CFR 2,2%) di 223 Negara Terjangkit dan 183
Negara Transmisi lokal (https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-
emerging/situasi-terkini-perkembangan-coronavirus-disease-covid-19-28-
januari-2021). Menurut penelitian di University of Texas di Austin, Amerika
Serikat, yang dipublikasikan di jurnal Emerging Infectious Disease, rantai
penularan corona berlangsung kurang dari satu minggu dan lebih dari 10 persen
pasien tertular oleh orang yang telah terinfeksi virus
(https://primayahospital.com/covid-19/penyebaran-virus-corona/). Akibatnya
banyak dampak yang ditimbulkan karena penyebaran COVID-19 yang semakin
pesat, seperti banyaknya aktivitas yang terpaksa dilakukan dirumah (sekolah,
kuliah, bekerja, dll.), terjadi krisis ekonomi, dan banyak kegiatan-kegiatan yang
terpaksa ditunda karena pandemi. Untuk itu, kita harus berhati-hati dengan
selalu menjaga diri, senantiasa menjaga kebersihan, mendisiplinkan diri
terhadap anjuran yang berlaku semasa pandemi agar dapat menekan penyebaran
COVID-19.