Anda di halaman 1dari 12

KARANGAN ILMIAH

Nagari Situjuh Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat

Melawan Covid-19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit virus corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan

oleh virus SARS-CoV-2. Sebagian besar orang yang tertular Covid-19 akan

mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus.

Namun, sebagian orang akan mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan medis.

Orang dengan gejala ringan yang dinyatakan sehat harus melakukan perawatan

mandiri di rumah. Rata-rata gejala akan muncul 5-6 hari setelah terinfeksi, tetapi bisa

juga sampai 14 hari setelah terinfeksi.

Virus ini dapat menyebar dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi melalui

partikel cairan kecil ketika orang tersebut batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau

bernapas. Partikel ini dapat berupa droplet yang lebih besar dari saluran pernapasan

hingga aerosol yang lebih kecil. Anda dapat tertular saat menghirup udara yang

mengandung virus jika berada di dekat orang yang sudah terinfeksi Covid-19. Anda

juga dapat tertular jika menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah menyentuh

permukaan benda yang terkontaminasi. Virus lebih mudah menyebar di dalam

ruangan dan di tempat yang ramai.

Gejala umum yang tampak jika terpapar Covid-19 adalah demam, batuk,

kelelahan, dan kehilangan rasa atau bau. Sedangkan gejala yang tidak umum muncul

saat terpapar Covid-19 antara lain sakit tenggorokan, sakit kepala, sakit dan nyeri,

diare, ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki dan mata

merah atau iritasi. Untuk mencegah penyebarannya kita harus selalu menjaga jarak

aman dari orang lain (minimal 1 meter), memakai masker di ruang publik, cuci tangan
secara rutin, ikut serta dalam kegiatan vaksinasi, saat batuk atau bersin usahakan

menuutup mulut dan hidung dengan lengan atau tisu, dan tidak keluar rumah jika

merasa tidak enak badan.

B. Batasan Masalah

1. Batasan masalah berfokus pada Covid-19 di nagari Situjuh.

2. Cara menangani pasien terinfeksi virus Covid-19.

3. Dampak yang terjadi kepada warga nagari Situjuh.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, maka dibuat suatu

rumusan masalah, antara lain:

1. Bagaimana keadaan Covid-19 di nagari Situjuh?

2. Bagaimana cara penanganan warga nagari Situjuh yang terpapar virus Covid-19?

3. Bagaimana bentuk partisipasi warga nagari Situjuh dalam keadaan pandemik

Covid-19 ini?

4. Apa saja dampak yang terjadi bagi warga nagari Situjuh akibat Covid-19?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas terciptalah tujuan dari penelitian ini, antara

lain:

1. Untuk mengetahui keadaan Covid-19 di nagari Situjuh.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis cara penanganan warga nagari Situjuh yang

terpapar virus Covid-19.


3. Untuk mengetahui lebih lanjut bentuk partisipasi warga nagari Situjuh dalam

keadaan pandemik Covid-19.

4. Untuk mengetahui dampak-dampak yang terjadi bagi warga nagari Situjuh akibat

Covid-19.

E. Manfaat Penelitian

1. Sebagai sarana untuk memperluas dan menambah wawasan penulis dan pembaca.

2. Sebagai bahan untuk melengkapi tugas Bahasa Indonesia.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teori

Pada awal 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang

bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih

dari 190 negara dan teritori. Wabah ini diberi nama coronavirus disease 2019

(COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-

2 (SARS-CoV-2). Penyebaran penyakit ini telah memberikan dampak luas secara

sosial dan ekonomi. Masih banyak kontroversi seputar penyakit ini, termasuk dalam

aspek penegakkan diagnosis, tata laksana, hingga pencegahan. (Susilo, 2020)

(Wikipedia, 2021)

Penyakit koronavirus 2019 (coronavirus disease 2019, disingkat Covid-19)

adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu

jenis koronavirus. Penyakit ini mengakibatkan pandemi. Penderita Covid-19 dapat

mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas. Sakit tenggorokan, pilek,

atau bersin-bersin lebih jarang ditemukan. Pada penderita yang paling rentan, penyakit

ini dapat berujung pada pneumonia dan kegagalan multiorgan.

Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari

saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Waktu dari paparan

virus hingga timbulnya gejala klinis berkisar antara 1–14 hari dengan rata-rata 5 hari.

Metode standar diagnosis adalah uji reaksi berantai polimerase transkripsi-balik (rRT-

PCR) dari usap nasofaring atau sampel dahak dengan hasil dalam beberapa jam

hingga 2 hari. Pemeriksaan antibodi dari sampel serum darah juga dapat digunakan

dengan hasil dalam beberapa hari. Infeksi juga dapat didiagnosis dari kombinasi
gejala, faktor risiko, dan pemindaian tomografi terkomputasi pada dada yang

menunjukkan gejala pneumonia.

Orang-orang yang terinfeksi mungkin memiliki gejala ringan, seperti demam,

batuk, dan kesulitan bernapas. Pada beberapa kejadian juga ditemukan penderita

Covid-19 bersifat asimtomatik. Gejala diare atau infeksi saluran napas atas (misalnya

bersin, pilek, dan sakit tenggorokan) lebih jarang ditemukan. Kasus dapat

berkembang menjadi pneumonia berat, kegagalan multiorgan, dan kematian. Masa

inkubasi diperkirakan antara 1–14 hari oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan

2–14 hari oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Paru-paru adalah organ yang paling terpengaruh oleh penyakit ini karena virus

memasuki sel inangnya lewat enzim pengubah angiotensin 2 (angiotensin converting

enzyme 2 atau ACE2), yang paling banyak ditemukan di dalam sel alveolar tipe II

paru. SARS-CoV-2 menggunakan permukaan permukaan sel khususnya yang

mengandung glikoprotein yang disebut "spike" untuk berhubungan dengan ACE2 dan

memasuki sel inang. Berat jenis ACE2 pada setiap jaringan berhubungan dengan

tingkat keparahan penyakit. Diduga, bahwa penurunan aktivitas ACE2 memberikan

perlindungan terhadap sel inang karena ekspresi ACE2 yang berlebihan akan

menyebabkan infeksi dan replikasi SARS-CoV-2. Beberapa penelitian, melalui sudut

pandang yang berbeda juga menunjukkan bahwa peningkatan ekspresi ACE2 oleh

golongan obat penghambat reseptor angiotensin II akan melindungi sel inang.

Dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang hal ini. ACE2 juga merupakan jalur bagi

virus SARS-CoV-2 untuk menyebabkan kerusakan jantung, karenanya penderita

dengan riwayat penyakit jantung memiliki prognosis yang paling jelek.

Langkah mencegah virus corona:

1. Mencuci tangan dengan benar


Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif

untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Cucilah tangan dengan air

mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan seluruh bagian tangan

tercuci hingga bersih, termasuk punggung tangan, pergelangan tangan, sela-sela

jari, dan kuku. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan tisu, handuk bersih,

atau mesin pengering tangan.

2. Menggunakan masker

Meski tidak sepenuhnya efektif mencegah paparan kuman, namun penggunaan

masker ini tetap bisa menurunkan risiko penyebaran penyakit infeksi, termasuk

infeksi virus Corona. Penggunaan masker lebih disarankan bagi orang yang

sedang sakit untuk mencegah penyebaran virus dan kuman, ketimbang pada orang

yang sehat.

3. Menjaga daya tahan tubuh

Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam

penyakit. Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Anda disarankan

untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan

makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak.

4. Menerapkan physical distancing dan isolasi mandiri

Selama menjalani physical distancing, Anda juga perlu menghindari kontak

dengan orang yang sedang sakit, diduga terinfeksi virus Corona, atau sudah

dinyatakan positif COVID-19.

5. Membersihkan rumah dan melakukan disinfeksi secara rutin

Selain kebersihan diri, menjaga kebersihan rumah juga sangat penting

dilakukan selama pandemi COVID-19 berlangsung. Hal ini dikarenakan virus


Corona terbukti dapat bertahan hidup selama berjam-jam dan bahkan berhari-hari

di permukaan suatu benda.

B. Nagari Situjuh Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat Melawan

Covid-19

1. Keadaan Covid-19 di Nagari Situjuh

Nagari Situjuh berusaha melawan Covid-19 agar keadaan normal kembali.

Nagari Situjuh pun mengalami kenaikan dan penurunan signifikan dalam

mengatasi Covid-19 ini. Dalam suatu waktu angkanya naik signifikan sehingga

membuat sekolah tutup dan juga tidak segan memakan korban. Tetapi itu tidak

berlangsung lama, terjadi penurunan saat Covid-19 telah memakan korban.

Seakan Covid-19 hanya membutuhkan tumbal di setiap kenaikan angkanya.

Karena Covid-19 ini sudah banyak memakan korban, maka banyak

masyarakat yang takut akan kejadian ini. Banyak juga yang masih belum

mempercayainya. Di nagari Situjuh ini terbagi atas dua kelompok. Pertama adalah

masyarakat yang patuh dan percaya dengan keadaan yang sedang terjadi. Jenis

masyarakat ini adalah yang patuh kepada badan kesehatan, karena saat badan

kesehatan menghimbau masyarakat untuk vaksin, maka mereka melakukannya

dengan senang hati. Kedua adalah warga yang tidak percaya akan Covid-19 dan

menolak ajakan badan kesehatan untuk melakukan vaksin dan tidak mematuhi

aturan seperti memakai masker, menjaga jarak.

2. Penanganan terhadap masyarakat terpapar Covid-19

Badan kesehatan selalu memberikan yang terbaik untuk masyarakat Situjuh.

Mereka selalu waspada akan pasien yang terpapar virus Covid-19. Jika ada

seorang warga yang terbukti positif Covid-19, maka mereka akan melakukan
pemeriksaan juga terhadap lingkungan sekitar pasien seperti anggota keluarga,

tetangga, rekan kerja. Dan mencari tahu kemana dan dimana pasien itu beberapa

hari sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk mencegah penularan bertambah banyak

yang akan menaikkan angka Covid-19 ini. Badan kesehatan juga tidak segan

untuk berkeliling memeriksa keadaan masyarakatnya sembari membagikan

masker gratis untuk dipakai.

3. Partisipasi masyarakat dalam pandemi Covid-19

Dengan kenaikan angka Covid-19, Badan Kesehatan melakukan kerjasama

dengan masyarakat nagari Situjuh. Badan Kesehatan mengajak masyarakat

untuktidak berkerumun, selalu menjaga jarak, selalu memakai masker dalam

keadaan sedang di luar ruangan, dan juga melakukan vaksinasi di puskesmas

terdekat. Masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut walaupun tidak sedikit

juga yang tidak ikut berpasrtisipasi. Badan pemerintah nagari Situjuh juga

mambantu badan kesehatan agar bisa mencapai targetnya dalam melakukan

vaksinasi. Mereka menghimbau masyarakat agar ikut vaksinasi dengan

menyediakan doorprize menarik. Dan kegiatan mereka tersebut disambut baik

oleh masyarakat yang juga tertarik akan doorprize tersebut. Mereka juga

membagikan sembako kepada keluarga yang terkena dampak buruk Covid-19.

Selain meliburkan sekolah, ini juga berpengaruh terhadap pekerjaan para orang

tua.

4. Dampak yang terjadi sejak Covid-19 menyerang

Dalam pandemi Covid-19 ini banyak dampak yang terjadi kepada masyarakat

Situjuh dalam hal positif dan negatif. Dalam jenjang pendidikan, para pelajar

susah untuk memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru secara daring

(online). Selain itu orang tua para pelajar juga menjadi kesulitan karena harus
membeli kuota internet untuk dapat mengakses pelajaran tersebut. Tidak sedikit

juga yang kesulitan untuk mendapatkan sebuah gadget sarana untuk mengakses

pelajaran, karena gadget adalah suatu teknologi maju yang terbilang mahal

harganya. Banyak orang tua yang mengeluh akan hal itu. Mereka tidak sanggup

memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga jalan keluar yang mereka lakukan adalah

memberhentikan anaknya sekolah. Setelah anak itu berhenti sekolah, maka para

orang tua menyuruh agar anak itu mencari pekerjaan. Pada umur yang masih

terbilang muda, umur yang bagus untuk menuntut ilmu, tetapi digunakan untuk

membanting tulang agar mendapatkan materi agar bisa makan dan bertahan hidup.

Dampak yang terasa oleh para pekerja adalah mereka kehilangan pekerjaannya,

karena ada toko yang tutup, pabrik ditutup sementara untuk melaksanakan social

distancing, dan juga pekerjaan lainnya.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada pandemi Covid-19 ini sudah banyak dampak buruk yang terjadi pada

lingkungan kita seperti meninggal dunia, kehilangan pekerjaan, dan bagi para pelajar

mereka kehilangan semangat belajarnya. Tetapi kita juga harus mencari sisi positifnya

dan mulai berusaha agar maju dalam hal tersebut.

B. Saran

Menurut pendapat saya, kita harus selalu mentaati peraturan yang sudah

diberikan. Peraturan tersebut di instruksikan untuk dipatuhi karena yang akan

merasakan keuntungannya adalah diri kita sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

Adrian, d. K. (2020, Juni). 5 Cara Efektif agar Tidak Tertular Virus Corona. Retrieved from AloDokter:
https://www.alodokter.com/ketahui-cara-untuk-mencegah-penularan-virus-corona

Susilo. (2020). Coronavirus Disease 2019. Diambil kembali dari Penyakit dalam Indonesia:
http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/415

WHO. (n.d.). Retrieved from


https://www.who.int/home/search?indexCatalogue=genericsearchindex1&searchQuery=co
vid&wordsMode=AnyWord

Wikipedia. (2021, Oktober). Penyakit koronavirus 2019. Retrieved from Ensiklopedia Bebas:
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_koronavirus_2019

Anda mungkin juga menyukai