Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pandemi adalah suatu wabah yang berdampak bagi perekonomian terutama di

sector perbankan.pandemi ini sangat memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap perbankan Indonesia karena kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah

melarang masyarakat untuk berkerumun.Strategi yang dilakukan oleh sector

perbankan karena adanya dampak dari covid-19 adalah dengan mengamankan

kredit-kredit yang existing.

Dengan keadaan Indonesia yang terkena pandemic covid-19 membuat banyak

karyawan yang dirumahkan juga banyak yang diPHK.membuat para pekerja tidak

punya pendapatan yang pasti.

Dengan demikian banyak karyawan yang dipotong gajinya dan bahkan tidak

mendapatkan gaji sama sekali,oleh karna itu banyak masyarakat yang tidak bisa

membayar cicilan dan akhirnya menyebabkan kredit macet.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang menyebabkan pandemi covid-19 terjadi?

2. Bagaimana dampak pandemic covid-19 terhadap perbankan diIndonesia?

3.Bagaimana perkembangan terkini covi-19 di Indonesia?

4.Usaha pemerintah Indonesia untuk mengatasi pandemic covid-19?

5.Perkembangan sector perbankan Indonesia yang terhambat karena pandemi?

1
C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan dari DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA DI INDONESIA agar

dapat mengetahui dampak apa yang terjadi pada perekonomian dunia dan

diindonesia terutama di bidang industri perbankan dan badan keuangan lainnya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI TENTANG PANDEMI

1. ARTI KATA PANDEMI

Menurut WHO, arti kata pandemi didefinisikan sebagai penyebaran

penyakit baru ke seluruh dunia. Ketika suatu penyakit muncul, kebanyakan dari

kita kekurangan kekebalan atau kemampuan untuk melawannya secara alami.

Hal ini dapat meningkatkan penyebaran penyakit secara tiba-tiba dan

cepat, serta antar manusia, lintas komunitas, dan di seluruh penjuru dunia. Tanpa

kekebalan alami untuk melawan penyakit, banyak orang bisa jatuh sakit saat

penyakit itu menyebar.

1. PERSIAPAN MENGHADAPI PANDEMI

Pandemi bisa menjadi sesuatu yang tidak pasti bagi banyak orang di

seluruh dunia. Namun, tips berikut ini bisa mengantisipasi terjadinya pandemi

pada Anda dan anggota keluarga lainnya. Tips tersebut antara lain:

a. Perhatikan Laporan Dari Kementerian Kesehatan

Pembaruan berita dari WHO dan Kementerian Kesehatan dapat

memberikan informasi tentang penyebaran penyakit, termasuk cara

melindungi diri dan keluarga Anda selama pandemi 2020 berlangsung.

3
b. Pastikan Persediaan Makanan Ada

PSBB dan karantina dapat diberlakukan selama pandemi untuk

memperlambat atau menghentikan penyebaran penyakit. Jika memungkinkan,

pastikan di dapur Anda terdapat bahan makanan dan kebutuhan yang cukup untuk

waktu sekitar 2 minggu. Ingat, Anda tidak perlu menimbun lebih dari yang dapat

Anda gunakan selama 2 minggu.

c. Siapkan Obat dan Vitamin

Menyiapkan stok obat-obatan pribadi dan mengonsumsi vitamin

menjadi salah satu tips untuk mencegah risiko penularan pandemi Covid-19,

sehingga rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya tidak kerepotan dalam

mengurusi pasien yang terpapar virus. Oleh karena itu, pastikan Anda menyiapkan

obat dan vitamin di rumah.

d. Buat Rencana Tindakan Jika Terjadi Sakit

Meskipun telah mengikuti semua protokol kesehatan yang ada, Anda

masih bisa saja terkena penyakitnya. Diskusikan dengan keluarga mengenai apa

yang akan terjadi jika Anda sakit, termasuk siapa yang akan merawat Anda dan

apa yang akan terjadi jika Anda perlu dirawat di rumah sakit.

Salah satu rencana yang paling sering diabaikan adalah memiliki asuransi

kesehatan atau jiwa. Pasalnya, banyak orang yang menganggap sepele

kepemilikan ini, padahal asuransi akan membantu Anda mengamankan kondisi

finansial serta keluarga yang bisa saja terdampak.

e. Pelajari Cara Menghentikannya

Untuk mengetahui kapan pandemi berakhir, ada baiknya Anda

mempelajari cara menghentikan penyebarannya dengan proses sebagai berikut:

4
1. Menggunakan masker saat keluar rumah

2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesudah menyentuh

sesuatu

3. Menjaga jarak dengan orang lain saat berada di luar rumah dan

menghindari kerumunan

B. TEORI TENTANG COVID-19

1. Penyebab Infeksi Coronavirus

Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan

virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:

 Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).

 Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.

 Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang

terkena percikan air liur pengidap virus corona.

 Tinja atau feses (jarang terjadi)

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti.

Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk

ke dalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum

diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber

dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada

beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar. Sebenarnya virus ini

jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar ke individu

lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa

5
menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke

manusia.

a. Gejala Infeksi Coronavirus

Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala

yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan

seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang

terbilang ringan:

 Hidung beringus.

 Sakit kepala.

 Batuk

 Sakit tenggorokan.

 Demam

 Merasa tidak enak badan.

Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan

gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia

(disebabkan oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti:

o Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.

o Batuk dengan lendir.

o Sesak napas.

o Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu.

Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem

kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.

2. Diagnosis Infeksi Coronavirus

6
Untuk mendiagnosis infeksi virus corona, dokter akan mengawali dengan

anamnesis atau wawancara medis. Di sini dokter akan menanyakan seputar gejala

atau keluhan yang dialami pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan

pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan darah untuk membantu menegakkan

diagnosis.

Dokter mungkin juga akan melakukan tes dahak, mengambil sampel dari

tenggorokan, atau spesimen pernapasan lainnya. Untuk kasus yang diduga infeksi

novel coronavirus, dokter akan melakukan swab tenggorokan, DPL, fungsi hepar,

fungsi ginjal, dan PCT/CRP.

3. Komplikasi Infeksi Coronavirus

Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS bisa menimbulkan

komplikasi pneumonia, dan masalah pernapasan parah lainnya bila tak ditangani

dengan cepat dan tepat. Selain itu, SARS juga bisa menyebabkan kegagalan

pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian.

Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan

komplikasi yang serius. Infeksi virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom

pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

4. Pengobatan Infeksi Coronavirus

Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona.

Umumnya pengidap akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya

yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona. Contohnya:

7
o Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan

batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan

berikan obat batuk pada anak di bawah empat tahun.

o Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu

meredakan sakit tenggorokan dan batuk.

o Perbanyak istirahat.

o Perbanyak asupan cairan tubuh.

o Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi

penyedia layanan kesehatan terdekat.

Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius, seperti

SARS, MERS, atau infeksi COVID-19, penanganannya akan disesuaikan dengan

penyakit yang diidap dan kondisi pasien.

Bila pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan merujuk

ke RS Rujukan yang telah ditunjuk oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila

tidak bisa dirujuk karena beberapa alasan, dokter akan melakukan:

 Isolasi

 Serial foto toraks sesuai indikasi.

 Terapi simptomatik.

 Terapi cairan.

 Ventilator mekanik (bila gagal napas)

 Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.

1) Pencegahan Infeksi Coronavirus

8
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona.

Namun, setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi

risiko terjangkit virus ini. Berikut upaya yang bisa dilakukan:

 Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik

hingga bersih.

 Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan

kotor atau belum dicuci.

 Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.

 Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.

 Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan.

 Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian,

buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih.

 Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.

 Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika

mengalami gejala penyakit saluran napas.

Selain itu, kamu juga bisa perkuat sistem kekebalan tubuh dengan

konsumsi vitamin dan suplemen sebagai bentuk pencegahan dari virus ini.

Temukan berbagai produk pencegahan Corona yang kamu butuhkan di Halodoc.

C.TEORI TENTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

a) Pengertian Bank

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dana mengeluarkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit, dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

9
taraf hidup rakyat banyak”(Undang-undang No 10 Tahun 1998tentang

Perbankan).“Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai

lembaga perantara keuangan (financialintermediaries), yang menyalurkan

dana dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana

pada waktu yang ditentukan.

b) Jenis-jenis Bank

 Jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya

1. Bank Umum

Menurut Undang-undang RI No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan

menyatakan “Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”.Kegiatan-

kegiatan yang dilakukan bank umum antara lain:

(1)Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

giro,deposito berjangka,sertifikat deposito,tabungan.

(2)Memberikan kredit.

(3)Menerbitkan surat pengakuan hutang.

(4)Membeli,menjual,menjamin resiko sendiri maupun kepentingan dan atas

perintah nasabahnya

(5)Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan

nasabah.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Menurut Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional

10
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran.

 Jenis-jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

Menurut Kasmir ,jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikannya dibedakan

menjadi dua yaitu bank milik pemerintah dan bank milik swasta.

a) Bank Milik Pemerintah

Bank milik pemerintah adalah bank yang seluruh atau sebagian modalnya dan

akte pendiriannya didirikan oleh pemerintah.

b) Bank Milik Swasta

Bank milik pemerintah adalah bank yang seluruh atau sebagian modalnya dan

akte pendiriannya didirikan oleh swasta.

 Jenis-jenis Bank Berdasarkan Status

Jenis-jenis bank berdasarkan status dibedakan menjadi dua yaitu bank

devisa dan bank non devisa.

a)Bank Devisa

Bank devisa adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yangdapat memberikan

pelayanan lalu lintas pembayaran dalam dan luar negeri dan sudah mendapat

izin dari Bank Indonesia.

b)Bank Non Devisa

Bank non devisa adalah bank yang belum mendapat izin dari Bank

Indonesia untukmemberikan pelayanan lalu lintas pembayaran dalam dan

luar negeri seperti bank devisa.

 Jenis-jenis Bank berdasar cara menentukan harga

11
Jenis-jenis bank berdasarkan cara menentukan harga dibedakan menjadi dua cara

yaitu:

a) Bank berdasarkan prinsip konvensional

Bank yang berdasarkan prinsip konvensional menetapkan bunga sebagai

harga dan mengenakan biaya dalam nominal atau persentase tertentu

(feebase)dalam mendapatkan keuntungan dan menentukan harga produk bank.

b) Bank berdasarkan prinsip syariah

Bank yang berdasarkan prinsip syariah menggunakan aturan perjanjian

menurut hukum islam dalam pembiayaan berdasarkan prinsip bagi

hasil(mudharabah),pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan

modal(musharakah),jual beli barang dengan memperoleh

keuntungan(murababah).

D.TEORI TENTANG DAMPAK COVID-19 BANK DAN LEMBAGA

KEUANGAN LAINNYA

Setahun belakangan, industri perbankan melulu menghadapi tantangan,

tak cuma sulit mengalami masa emas dengan mencatat pertumbuhan kredit 20%-

30% pada 2010-an, pandemi coronavirus bikin bank makin terseok. Meski

demikian, dorongan konsolidasi dari pemerintah dan otoritas mulai menampakkan

hasilnya sejak tahun lalu.

Tanpa ada pandemi, sejatinya kinerja industri perbankan cukup

menantang. Tahun lalu, pertumbuhan kredit misalnya cuma tercatat cuma 6,04%.

Melanjutkan tren perlambatan sejak beberapa tahun belakangan yang sebelumnya

masih bisa mencatat pertumbuhan di atas 10%.

12
Catatan serupa juga terjadi dari aspek penghimpunan dana pihak ketiga

(DPK), tahun lalu pertumbuhannya juga cuma di kisaran 6,5%. Pertumbuhan

DPK tlah berada di bawah 10% sejak awal 2010.

Ini pula yang membuat likuiditas perbankan cenderung meningkat

belakangan tahun. Sampai puncaknya semester II-2019 lalu, Bank Indonesia turut

melonggarkan rasio intermediasi makroprudensial (RIM) dari 82-92% menjadi

84-94%. Niatnya guna mendongkrak pertumbuhan kredit kembali di atas 10%.

Sayang jauh panggang dari api.

Apalagi sejak awal tahun, pandemi global Covid-19 ikut menyerang tanah

air. Tahun ini yang ditargetkan membawa asa baru justru membelenggu.

Pemerintah bersama otoritas keuangan berupaya mencegah dampak negatif

pandemi, sejumlah stimulus stimulus diluncurkan.

Salah satu yang pertama dan utama adalah relaksasi ketentuan

restrukturisasi kredit dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sejak Maret, bank tak

perlu menyisihkan pencadangan buat debiturnya yang terimbas pandemi.

penilaian kolektabilitas kredit pun dipangkas hanya mengandalkan satu pilar.

Tujuannya agar rasio kredit macet bank dapat ditekan, sekaligus mengurangi

biaya pencadangan yang perlu dibentuk.

Sampai 27 September 2020, telah ada 100 bank yang merestrukturisasi

kredit senilai Rp 904,285 triliun dari 7.465.990 debitur. Nilai tersebut berasal dari

5.824.976 debitur UMKM dengan nilai kredit Rp 359,977 triliun, dan 1.641.014

debitur non UMKM dengan kredit Rp 544,308 triliun.

13
BAB III

PEMBAHASAN

A. KRONOLOGIS PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA

14 Februari 2020

Sita (pasien 1) mendatangi sebuah klub dansa di sebuah restoran di

Jakarta Selatan. Di sana,Sita melakukan kontak cukup dekat atau close contact

dengan seorang WN Jepang yang tinggal di Malaysia. Sita diduga tertular virus

corona dari WN Jepang tersebut karena WN Jepang itu dinyatakan positif Covid-

19 setelah meninggalkan Indonesia. Diketahui ada 50 orang yang berdansa di

restoran tersebut.

16 Februari 2020

Dua hari berselang setelah menghadiri pesta dansa, Sita (pasien 1) mulai

merasakan gejala Covid-19, seperti batuk dan demam. Dia kemudian

memeriksakan diri ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, Depok. Sita pun sempat tak

didiagnosis Covid-19, lalu dokter memperbolehkannya pulang. Dia kemudian

dirawat intens oleh ibunya, Maria (pasien 2) di rumah. Namun, kondisi Sita tak

kunjung membaik selama dirawat di rumah. Maria, sang ibu yang merawatnya,

justru ikut tertular sakit dan merasakan gejala batuk dan demam. Baca juga: IDI

Sarankan Cakupan Penerima Insentif Terkait Penanganan Covid-19

14
26 februari 2020

Sita (pasien 1) dan Maria (pasien 2) memutuskan kembali ke rumah sakit

karena kondisinya tak kunjung membaik. Mereka kemudian meminta untuk rawat

inap di rumah sakit. Keduanya pun dirawat di RS Mitra Medika, Depok, hingga

27 Februari 2020.

28 Februari 2020

Sita mendapat kabar bahwa WN Jepang yang melakukan kontak erat

dengannya di klub dansa dinyatakan positif Covid-19. Sita dan Maria langsung

melaporkan informasi tersebut ke petugas RS Mitra Keluarga. Keduanya pun

langsung dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta

Utara. Baca juga: Dapat 33.400 Dosis, Depok Mulai Vaksinasi Covid-19 Tahap

Dua 1 Maret 2020 Sita dan Maria menjalani tes Covid-19 di RSPI Sulianto

Saroso. Keduanya pun dinyatakan positif Covid-19. Mereka langsung menjalani

perawatan intensif di ruangan khusus pasien Covid-19 di RSPI Sulianto Saroso.

2 maret 2020

Presiden Jokowi didampingi Menteri Kesehatan yang kala itu dijabat

Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Tanah Air.

Dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jokowi menyampaikan, tim

Kemenkes langsung melakukan penelusuran (tracing) aktivitas pasien 1 dan 2.

Rumah pasien 1 dan 2 di daerah Depok, Jawa Barat, kemudian diisolasi. Baca

juga: Tunggu Arahan Pusat, Pemkot Tangsel Belum Mulai Vaksinasi Covid-19

untuk Lansia 3-8 Maret 2020 Pemerintah lalu mendapatkan 80 pengunjung yang

berada di restoran yang sama dengan pasien 1 pada 14 Februari 2020. Setelah

dilakukan screening, ada 20 orang yang diminta untuk pendalaman dan dicari tahu

15
seberapa dekat kontak yang dilakukan dengan pasien 1 dan 2. Hasilnya, ada tujuh

orang yang harus menjalani pemeriksaan lanjutan. Dari hasil pemeriksaan yang

dilakukan di RSPI Sulianti Saroso, ada tiga pasien lagi yang dinyatakan positif

Covid-19, yaitu pasien 3, 4, dan 5. Sementara itu, pasien 6 tidak terkait dengan

klaster klub dansa di Jakarta. Dia (pasien 6) adalah awak kapal pesiar Diamond

Princess yang sebelumnya menjadi salah satu lokasi penyebaran Covid-19.

B.PERKEMBANGAN TERKINI PANDEMI COVID 19 DI DUNIA DAN DI

INDONESIA

 Update Corona Dunia 19 April: 141 Juta Kasus Covid-19 | 3 Juta

Kematian

Hingga Senin (19/4/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus

infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 141.982.642 kasus. Dari

jumlah itu, sebanyak 3.032.055 orang meninggal dunia, dan 120.513.253 orang

dinyatakan pulih. Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus

tertinggi sampai saat ini.

Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di

dunia:

- Amerika Serikat: 32.403.564 kasus, 581.061 orang meninggal dunia, dan

24.960.938 orang pulih

- India: 15.057.767 kasus, 178.793 orang meninggal dunia, dan 12.948.848

orang pulih

16
- Brasil: 13.943.071 kasus, 373.335 orang meninggal dunia, dan 12.391.599

orang pulih

- Perancis: 5.289.526 kasus, 100.733 orang meninggal dunia, dan 4.116.084

orang pulih

- Rusia: 4.702.101 kasus, 105.582 orang meninggal dunia, dan 4.326.780

orang pulih

- Inggris: 4.387.820 kasus, 127.270 orang meninggal dunia, dan 4.150.568

orang pulih

- Turki: 4.268.447 kasus, 35.926 orang meninggal dunia, dan 3.687.590 orang

pulih

- Italia: 3.870.131 kasus, 116.927 orang meninggal dunia, dan 3.248.593 orang

pulih

- Spanyol: 3.407.283 kasus, 76.981 orang meninggal dunia, dan 3.129.234

orang pulih

- Jerman: 3.151.030 kasus, 80.591 orang meninggal dunia, dan 2.775.200

orang pulih

C Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian Global dan

Indonesia

Pandemi Covid-19 telah memberi dampak negatif terhadap perekonomian

global. IMF mencatat perekonomian global telah jatuh ke dalam jurang krisis

setelah sekitar 95 persen negara-negara di dunia diproyeksi mengalami kontraksi

atau menderita pertumbuhan ekonomi negatif.

17
Selain itu, IMF mencatat pandemi virus corona juga telah menyebabkan

kerugian perekonomian global sebesar 12 triliun dolar AS atau sekitar Rp168.000

triliun (kurs Rp14 ribu).

Dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap perekonomian global dan

Indonesia yaitu:

International Moneter Fund (IMF) menetapkan tahun 2020 sebagai The Great

Lockdown pada bulan April 2020. Ekonomi dunia 2020 diprediksi lebih buruk

dari The Great Deppression 1929 dan Global Financial Crisis 2008.

 Pertumbuhan Ekonomi Dunia masing-masing diprediksi -4.9%, -5,2%,dan

-7,6% hingga -6 persen oleh IMF, Bank Dunia dan OECD.

 Tingkat pengangguran Oeganisation For Economic Co-operation and

development (OECD) –total per Agustus 2020 adalah 7,42%,sementara

berdasarkan data Trading Economics. Rerata tingkat pengangguran dunia

di kuartal IV 2020 diprediksi 9,9%.

Pandemi Covid-19 juga menyebabkan kenaikan kemiskinan global (global

poverty) pertama dalam beberapa dekade terakhir.

 Uniter Nations mengatakan lebih dari 71 juta orang masuk ke jurang

kemiskinan ekstrim (extreme powerty) di 2020

 Food And Agriculture Organization (FAO) memprediksi 132juta orang

akan kelaparan hingga akhir 2020.

18
D.Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perbankan dan lembaga keuanagan

lainnya

Mengalami masa emas dengan mencatat pertumbuhan kredit 20%-30%

pada 2010-an, pandemi coronavirus bikin bank makin terseok. Meski demikian,

dorongan konsolidasi dari pemerintah dan otoritas mulai menampakkan hasilnya

sejak tahun lalu. Tahun lalu, pertumbuhan kredit misalnya cuma tercatat cuma

6,04%. Melanjutkan tren perlambatan sejak beberapa tahun belakangan yang

sebelumnya masih bisa mencatat pertumbuhan di atas 10%.

Catatan serupa juga terjadi dari aspek penghimpunan dana pihak ketiga

(DPK), tahun lalu pertumbuhannya juga cuma di kisaran 6,5%. Pertumbuhan

DPK tlah berada di bawah 10% sejak awal 2010.

Sampai puncaknya semester II-2019 lalu, Bank Indonesia turut

melonggarkan rasio intermediasi makroprudensial (RIM) dari 82-92% menjadi

84-94%. Niatnya guna mendongkrak pertumbuhan kredit kembali di atas

10%.Apalagi sejak awal tahun, pandemi global Covid-19 ikut menyerang tanah

air. Tahun ini yang ditargetkan membawa asa baru justru membelenggu.

Pemerintah bersama otoritas keuangan berupaya mencegah dampak negatif

pandemi, sejumlah stimulus stimulus diluncurkan.

Salah satu yang pertama dan utama adalah relaksasi ketentuan

restrukturisasi kredit dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sejak Maret, bank tak

perlu menyisihkan pencadangan buat debiturnya yang terimbas pandemi.

penilaian kolektabilitas kredit pun dipangkas hanya mengandalkan satu pilar.

Tujuannya agar rasio kredit macet bank dapat ditekan, sekaligus mengurangi

biaya pencadangan yang perlu dibentuk

19
Sampai 27 September 2020, telah ada 100 bank yang merestrukturisasi kredit

senilai Rp 904,285 triliun dari 7.465.990 debitur. Nilai tersebut berasal dari

5.824.976 debitur UMKM dengan nilai kredit Rp 359,977 triliun, dan 1.641.014

debitur non UMKM dengan kredit Rp 544,308 triliun.

Kebijakan ini tak serta merta bisa menekan non performing loan (NPL).

Terutama pada kuartal II-2020, NPL telah beranjak ke level di atas 3%. Pun,

meski tak diwajibkan, sejumlah bank tetap membentuk pencadangan ekstra guna

memitigasi risiko lebih lanjut.

Sementara bank melakukan mitigasi risiko, penyaluran kredit kini juga

dibatasi oleh bank. Ini seiring makin tingginya risiko alias loan at risk (LaR)

selama pandemi. Sampai akhir semester I-2020, rasio LAR telah mencapai 14,8%,

level tertinggi sejak 2013.

Penyebab utamanya memang soal pandemi yang bikin bikin ekonomi

terhenti. OJK mencatat sampai Agustus 2020, pertumbuhan kredit masih negatif

1,69% (ytd). Kelompok bank swasta dan bank pelat merah jadi penyebab utama,

masin-masing mencatat pertumbuhan negatif 3,83% (ytd), dan 0,88% (ytd).

Sementara bank daerah, bank campuran tercatat telah meraih pertumbuhan

yang positif masing-masing sebesar 1,70% (ytd), dan 1,46 (ytd). Khusus untuk

bank daerah, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboj Santoso bilang,

pertumbuhan kredit utamanya ditopang oleh penyaluran kredit kepada aparat sipil

negara (ASN) yang sebenarnya tak berdampak banyak terhadap pemulihan

ekonomi nasional.

Kemudian ada PT Bank Danamon yang juga menggabungkan usahanya

dengan PT Bank Nusantara Parahyangan setelah diakuisisi MUFG Bank. Berkat

20
akuisisi tersebut, Bank Danamon bahkan naik kelas ke BUKU 4 setelah akuisisi

dan penjualan 70% PT Asuransi Adira Dinamika.

Selain Bank Danamon ada PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang juga baru

menyandang status BUKU 4. Ini pun berkat aksi akuisisi oleh Bangkok Bank dan

diteruskan oleh penggabungan aset Bangkok Bank di Indonesia. Adapun tahun

lalu ada PT Bank Panin Tbk (PNBN) yang jadi BUKU 4 secara organik.

Tambahan 3 bank membuat kelompok BUKU 4 kini beranggotakan 8

bank tak sampai bertahun-tahun. Sebelumnya hanya da 5 BUKU 4 yaitu PT Bank

Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMAR), BCA, PT Bank

Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Direktur Keuangan BR Haru Koesmahargyo bilang munculnya bank

jumbo anyar ini saat ini memang belum berpengaruh banyak akibat pandemi.

Meski demikian hal tersebut memang akan jadi tantangan ke depannya.

E. Usaha Usaha dalam Mengatasi Pandemi Covid-19 di Indonesia

1. Pemerintah Indonesia telah membentuk dan mengaktifkan Tim Gerak

Cepat (TGC) di wilayah otoritas pintu masuk negara di

bandara/pelabuhan/Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN). Tim dapat

terdiri atas petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Imigrasi, Bea

Cukai, Karantina Hewan dan unit lain yang relevan di wilayah otoritas

pintu masuk negara yang memiliki kompetensi yang diperlukan dalam

pencegahan importasi penyakit.

21
2. Tim bertugas melakukan pengawasan alat angkut, orang, barang, dan

lingkungan di pintu masuk negara. Menyediakan ruang wawancara, ruang

observasi, dan ruang karantina untuk penumpang.

3. Dalam menghadapi situasi pandemic virus Novel Corona 2019 (n-COV),

sejak tanggal 18 Januari 2020 Indonesia telah melakukan pemeriksaan kesehatan

di sekitar 135 titik di bandar udara, di darat dan pelabuhan, dengan menggunakan

alat pemindai suhu tubuh bagi siapa pun yang memasuki wilayah Indonesia,

sesuai regulasi kesehatan internasional, Pemerintah Indonesia juga telah

mengerahkan personil tambahan di bandar udara serta meningkatkan kesiagaan

rumah sakit.

4. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan tiga langkah

pencegahan masuknya virus Corona ke wilayah Indonesia, yaitu:

- Menerbitkan Surat Edaran kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan

Kab/Kota, RS Rujukan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Balai

Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) untuk meningkatkan kewaspadaan

dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan masuknya penyakit ini.

- Menempatkan 135 thermal scanner di seluruh bandar udara di Indonesia

terutama yang mempunyai penerbangan langsung ke Tiongkok

- Memberikan health alert card dan Komunikasi, informasi, dan Edukasi (KIE)

pada penumpang

5. Kementerian Kesehatan juga telah menunjuk sedikitnya 100 Rumah Sakit

rujukan, yang sebelmnya dipakai pada kasus flu burung. Selain itu,

Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan 21 kapsul evakuasi (meja

22
dorong isolasi pasien) terkait penyebaran virus corona sebagai bentuk

tindak pencegahaan.

6. Kementerian Kesehatan telah mengembangkan pedoman kesiapsiagaan

mengacu pada pedoman sementara yang disusun oleh WHO, menyusun

panduan bagaimana mengurangi risiko terjangkit n-Cov, seperti mencuci

tangan dan menjauhi orang-orang yang sakit dan memastikan langkah

yang tepat telah diambil. Langkah-langkah tersebut baik sebagai suatu

bentuk pencegahan dan antisipasi.

7. Kementerian Kesehatan membuka kontak layanan yang dapat diakses

masyarakat untuk mencari informasi perihal virus corona. Nomor layanan

informasi yang dapat dihubungi

23
BAB IV

Kesimpulan dan Saran

Pandemi adalah suatu wabah yang berdampak bagi perekonomian terutama di

sector perbankan.pandemi ini sangat memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap perbankan Indonesia karena kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah

melarang masyarakat untuk berkerumun.Strategi yang dilakukan oleh sector

perbankan karena adanya dampak dari covid-19 adalah dengan mengamankan

kredit-kredit yang existing.

Dengan keadaan Indonesia yang terkena pandemic covid-19 membuat banyak

karyawan yang dirumahkan juga banyak yang diPHK.membuat para pekerja tidak

punya pendapatan yang pasti.

Dengan demikian banyak karyawan yang dipotong gajinya dan bahkan tidak

mendapatkan gaji sama sekali,oleh karna itu banyak masyarakat yang tidak bisa

membayar cicilan dan akhirnya menyebabkan kredit macet.

Menurut WHO, arti kata pandemi didefinisikan sebagai penyebaran

penyakit baru ke seluruh dunia. Ketika suatu penyakit muncul, kebanyakan dari

kita kekurangan kekebalan atau kemampuan untuk melawannya secara alami.

Hal ini dapat meningkatkan penyebaran penyakit secara tiba-tiba dan

cepat, serta antar manusia, lintas komunitas, dan di seluruh penjuru dunia. Tanpa

kekebalan alami untuk melawan penyakit, banyak orang bisa jatuh sakit saat

penyakit itu menyebar.

24
Daftar Pustaka

https://www.halodoc.com https://keuangan.kontan.co.id

Eprints.uny.ac.id

https://kumparan.com/fitrianddriani18/dampak-covid-19-terhadap-ekonomi-

global-1urt93zzgdk

https://wartaekonomi.co.id/read309848/dampak-pandemi-covid-19-terhadap-

perekonomian-dunia-infografis

https://www.halodoc.com/artikel/kronologi-lengkap-virus-corona-masuk-

indonesia

https://kemlu.go.id/pretoria/id/news/4771/langkah-dan-upaya-pemerintah-

indonesia-dalam-menangani-dan-menghadapi-virus-novel-corona-2019-n-cov

25
LAMPIRAN

1. DOKUMENTASI KELOMPOK 9

26
2. PROFIL KELOMPOK 9

 NAMA : Ellsya Putri Dimista


 NIM : 1910612014170
PEMBAGIAN TUGAS : Mencari materi BAB II bagian C tentang
Teori tentang Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, BAB III
bagian C tentang dampak pandemi covid terhadap Perekonomian
Global Dan Indonesia

 Nama : MHD HAFIZH AZHAR


 Nim : 1910612014161
Pembagian Tugas : Mencari Materi BAB II bagian A tentang Teori
tentang pandemi , bagian C tentang teori tentang covid-19, BAB III
bagian D tentang Dampak pandemi covid 19 terhadap bank dan
lembaga keuangan lainnya

27
 Nama : DIAH FITRIANI
 NIM : 1910612014176
Pembagian Tugas : BAB III bagian A tentang Kronologis pandemi
Covid -19 indonesia, bagian B tentang perkembangan terkini
Pandemi Covid -19 di Dunia dan Indonesia

 NAMA : ALHAZAID
 NIM : 1910612014145
Pemabaian Tugas : BAB III bagian E tentang Usaha-Usaha
Pemerintah dalam Mengatasi Pandemi Covid-19 di Indonesia

28

Anda mungkin juga menyukai