DI SUSUN OLEH :
Abstrak
Lebih dari enam bulan telah berlalu sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia.
Konsekuensi dari pandemi dirasakan di hampir semua bidang kehidupan. Bidang pendidikan
merupakan salah satu bidang yang benar-benar memberikan dampak. Tujuan penelitian ini adalah
untuk memahami dampak Covid-19, khususnya pada sektor pendidikan. Metode yang digunakan
adalah penelitian literatur. Semoga setelah pandemi Covid-19 tersedia informasi yang cukup untuk
mendukung pengambilan keputusan kebijakan pendidikan. Kita perlu berpikir positif tentang
pandemi covid-19 ini untuk bergerak dan keluar darinya. Oleh karena itu, pembelajaran dapat menjadi
hal yang benar-benar dapat mengembangkan bidang pendidikan dan juga bidang lainnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
Di awal tahun 2020, dunia dikejutkan oleh penyakit menular yang pertama
kali ditemukan di wilayah Wuhan China. Penyakit menular yang disebabkan
oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Virus tersebut kemudian diberi
nama Covid-19 atau nama lengkap Coronavirus disease-2019, disingkat
Covid-19. Virus tersebut merupakan keluarga besar dari coronavirus yang
dapat menyerang hewan. Ketika coronavirus menyerang manusia, mereka
biasanya menyebabkan infeksi pernapasan seperti influenza, Sindrom
Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah
(SARS). Sejak ditemukannya, virus ini menyebar luas sehingga
menimbulkan pandemi global yang terus berlanjut hingga saat ini. Gejala
Covid-19 biasanya berupa demam 38°C, batuk kering dan sesak napas, dan
dampak terburuk bagi manusia adalah kematian. Hingga saat ini, jumlah
pasien yang terinfeksi terus meningkat di seluruh dunia, dan hingga saat ini
belum ditemukan vaksin untuk mencegah perkembangan virus ini. Pandemi
global ini telah menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal ini
membuat pemerintah Indonesia dan semua pihak terkait terlibat dalam
kemenangan ini. Para dokter dan spesialis keluarga angkat bicara untuk
memberikan penjelasan singkat dan mengimbau masyarakat untuk
menjaga kebersihan diri dan lingkungan tanpa banyak beraktivitas di rumah.
Oleh karena itu, pemerintah akhirnya memutuskan kebijakan mudik untuk
menghindari keramaian. Dengan cara ini diharapkan dapat mencegah
penularan virus dan memutus mata rantai penularan virus. Keputusan
pemerintah untuk memberlakukan pembatasan sosial yang luas sebagai
dampak pencegahan penyebaran virus Covid-19 berdampak pada
kehidupan masyarakat secara umum. Salah satu dampak dari pandemi ini
adalah dampak yang signifikan terhadap sektor pendidikan. Tentunya hal
ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Di antara
akibat pandemi Covid-19 dalam dunia pendidikan dapat kita sebutkan
misalnya, meluasnya penutupan sekolah mulai dari PAUD, SD, SMP hingga
Perguruan Tinggi. Sebaliknya, sistem pembelajaran jarak jauh digunakan
dan platform pendidikan online dibuka, memungkinkan sekolah dan guru
menjangkau siswa dari jarak jauh dan mengurangi hambatan pendidikan.
Sehubungan dengan perkembangan tersebut, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) juga telah mengambil kebijakan yang menjadi
pedoman penanggulangan penyakit ini di tingkat satuan pendidikan
(Kemendikbud, 2020). Situasi tersebut akan berlangsung lama, mengingat
hingga saat ini semua pihak masih mencari vaksin yang dapat memprediksi
penyebaran virus ini. Namun, tentunya dunia pendidikan dan bidang
kehidupan manusia lainnya harus mendapat perhatian yang sebesar-
besarnya agar tetap berfungsi dalam kondisi seperti itu. Banyak hal yang
bisa dilakukan, termasuk melihat dan mengantisipasi situasi masa depan
agar kita bisa mempersiapkan diri untuk mengembangkan sistem
pembelajaran yang lebih maju dan modern. Tujuan penelitian ini adalah
untuk memahami dampak Covid-19 khususnya terhadap sektor pendidikan
berdasarkan temuan penelitian yang relevan. Diharapkan diperoleh
informasi yang cukup untuk mendukung pengambilan keputusan di bidang
pendidikan pascapandemi Covid-19
Metode Penelitian
Di bagian lain tentang dampak covid terhadap dunia pendidikan, Aji (2020)
mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi dunia pendidikan akibat pandemi
virus corona. Dikatakannya, proses pembelajaran di sekolah merupakan sarana
publik terbaik untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Selain itu,
banyak siswa menganggap sekolah sebagai kegiatan yang sangat menyenangkan.
Siswa dapat berkomunikasi satu sama lain. Sekolah dapat meningkatkan
keterampilan sosial dan kesadaran sosial siswa. Sekolah secara keseluruhan
merupakan media antara siswa dan guru yang meningkatkan kecerdasan,
keterampilan dan kecintaan diantara mereka.
Namun, apa yang disebut proses pendidikan sekolah tiba-tiba terhenti, karena
bahaya pandemi Covid-19 telah diramalkan bagi dunia pendidikan, terutama bagi
peserta proses pendidikan. Kegiatan pembelajaran dialihkan ke metode
pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan sistem online. Pengalihan ini
tentunya akan memberikan efek yaitu pembelajaran di sekolah kemudian dialihkan
ke home learning.
Artikel tersebut menjelaskan bahwa remaja di Swedia memiliki jumlah hari yang
berbeda untuk mempersiapkan ujian penting. Perbedaan ini terlihat karena penulis
mencoba untuk mengasumsikan kondisi yang sama di Indonesia. Remaja Swedia
menghitung mundur sepuluh hari sekolah mereka, dan sebagai hasilnya, nilai tes
pengetahuan mereka meningkat. Begitu pula menurut Jonsson, bersekolah
meningkatkan kapasitas memori siswa. Mengacu pada Carlsson, jika tes
penggunaan informasi mengasumsikan bahwa setiap kehilangan waktu sekolah
selama periode 10 hari adalah 1 persen dari standar deviasi, maka anak sekolah
kehilangan 6% dari norma selama 12 minggu atau 60 hari sekolah. deviasi Kondisi
ini tidak sepele. Siswa mengalami gangguan dalam pengetahuan masa depan dan
masalah informasi yang lebih kompleks.
Hal yang sama didukung oleh Lavy, yang mengartikulasikan pengaruh perbedaan
waktu mengajar pada pembelajaran di semua negara di dunia. Dia mensimulasikan
bahwa jumlah pelajaran per minggu dalam matematika, bahasa, dan sains 55% lebih
tinggi di Denmark daripada di Austria. Perbedaan ini penting karena perbedaan yang
signifikan pada hasil eksperimen adalah sekitar 6% dari standar deviasi yang
disebutkan di atas.
Jadi jelas semua penyimpangan akan disebabkan oleh hilangnya waktu belajar di
sekolah bagi siswa Indonesia, jelas itu akan berakhir dengan hilangnya siswa,
ilmunya akan terbuang sia-sia. Selain kesulitan belajar, gangguan kesehatan jiwa
sangat mempengaruhi kondisi psikologis siswa, oleh karena itu situasi saat ini
menuntut siswa untuk waspada terhadap lingkungan tempat tinggalnya sehari-hari.
Kondisi ini menyebabkan gangguan jiwa salah satunya gangguan psikotik, rasa
cemas, panik dan ketakutan menjadi penyebab utama gangguan ini pada tubuh
manusia. Sugesti-sugesti yang dibangun dalam pikiran sangat mempengaruhi kondisi
fisik dan psikologis dalam situasi tersebut. Muncul Psikomatik (Nurkholis, 2020)
Kemiripan situasi Indonesia dengan negara-negara lain di dunia harus diperhatikan
dengan seksama. Dalam kondisi normal, terdapat banyak perbedaan antar daerah.
Kemendikbud di bawah kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim kembali
menegaskan semangat peningkatan produktivitas siswa untuk meningkatkan
lapangan kerja setelah lulus. Namun, dengan merebaknya pandemi Covid-19 secara
tiba-tiba, dunia pendidikan Indonesia harus menempuh jalan yang dapat membantu
situasi sekolah dalam situasi krisis. Sekolah harus memaksakan diri untuk
menggunakan media online. Namun pemanfaatan teknologi bukan tanpa kendala,
banyak kendala atau masalah yang menghambat pembelajaran melalui metode
daring. (Pujilestasi, 2020)
Keterbatasan pengelolaan TI guru dan siswa dapat disebut sebagai kendala
pertama. Keadaan guru Indonesia belum sepenuhnya memahami penggunaan
teknologi, hal ini terlihat dari guru yang lahir sebelum tahun 1980-an. Pembatasan
teknologi informasi membatasi penggunaan media online. Sama halnya dengan
siswa yang memiliki keadaan yang hampir sama dengan guru dalam hal pemahaman
cara menggunakan teknologi.
Kendala lain terkait dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai karena
kurangnya persiapan. Ancaman Covid-19 yang tiba-tiba mengubah pembelajaran
yang selama ini menggunakan metode tatap muka kemudian daring. Metode ini
membutuhkan peralatan tambahan yang tidak hanya dimiliki oleh guru, tetapi juga
siswa. Namun, perangkat pendukung berbasis teknologi ini tentu tidak murah. Masih
banyak daerah di Indonesia yang kondisi keuangan gurunya masih memprihatinkan.
Kesejahteraan guru dan siswa dibatasi oleh mereka yang masih sangat terbatas
dalam kehidupan berusaha menyediakan alat dan infrastruktur teknologi informasi
yang sangat dibutuhkan untuk model pembelajaran.
Kesimpulan
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan
manusia di bumi. Setiap negara, termasuk Indonesia, berusaha mengatasi masalah
ini dengan berbagai cara. Pemerintah Indonesia berupaya semaksimal mungkin
untuk menangani pandemi yang telah berusia 19 tahun ini melalui berbagai kebijakan
agar dapat terus melindungi masyarakatnya. Salah satu kebijakannya adalah
pembatasan kegiatan sosial, termasuk penutupan sekolah dan tempat belajar
lainnya. Kegiatan pembelajaran kemudian dialihkan ke pembelajaran jarak jauh
dengan menggunakan teknologi internet. Tentu tidak mudah karena tidak
direncanakan sejak awal. Namun pada kenyataannya, keadaan menuntut agar
proses belajar mengajar dapat terus berlangsung.
Di balik semua ini masih ada pembelajaran dan kebijaksanaan yang bisa diperoleh.
Selain dampak negatif dari persiapan dan perencanaan yang tidak tepat untuk
bencana yang tiba-tiba, ada juga dampak positif yang perlu diperhatikan. Mengubah
pengajaran kelas tradisional menjadi pembelajaran jarak jauh dapat mempersiapkan
proses pembelajaran di masa depan. Cepat atau lambat itu akan terjadi. perubahan
di bidang pendidikan khususnya dalam metode pengajaran yang semakin
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Dengan adanya pandemi ini, semua pihak
di bidang pembelajaran dan pendidikan dapat belajar bagaimana memanfaatkan
teknologi untuk mempersiapkan diri menghadapi era kemajuan teknologi di bidang
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA