Anda di halaman 1dari 15

PAPER

MENGIDENTIFIKASI ANCAMAN ANCAMAN YANG


DI HADAPI OLEH INDONESIA

DI SUSUN OLEH :

Nama : Meiquinsy Virel Kiroh


Nim : 22081130178
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Prodi : Ilmu Pemerintahan
Kelas : Genap
Mata Kuliah : Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Dr Welly Waworundeng, S,Sos. M. Si
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
2022

Pandemi Covid-19: Ancaman atau


Tentangan bagi Sektor Pendidikan?

Abstrak

Lebih dari enam bulan telah berlalu sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia.
Konsekuensi dari pandemi dirasakan di hampir semua bidang kehidupan. Bidang pendidikan
merupakan salah satu bidang yang benar-benar memberikan dampak. Tujuan penelitian ini adalah
untuk memahami dampak Covid-19, khususnya pada sektor pendidikan. Metode yang digunakan
adalah penelitian literatur. Semoga setelah pandemi Covid-19 tersedia informasi yang cukup untuk
mendukung pengambilan keputusan kebijakan pendidikan. Kita perlu berpikir positif tentang
pandemi covid-19 ini untuk bergerak dan keluar darinya. Oleh karena itu, pembelajaran dapat menjadi
hal yang benar-benar dapat mengembangkan bidang pendidikan dan juga bidang lainnya.

BAB 1

PENDAHULUAN

Di awal tahun 2020, dunia dikejutkan oleh penyakit menular yang pertama
kali ditemukan di wilayah Wuhan China. Penyakit menular yang disebabkan
oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Virus tersebut kemudian diberi
nama Covid-19 atau nama lengkap Coronavirus disease-2019, disingkat
Covid-19. Virus tersebut merupakan keluarga besar dari coronavirus yang
dapat menyerang hewan. Ketika coronavirus menyerang manusia, mereka
biasanya menyebabkan infeksi pernapasan seperti influenza, Sindrom
Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah
(SARS). Sejak ditemukannya, virus ini menyebar luas sehingga
menimbulkan pandemi global yang terus berlanjut hingga saat ini. Gejala
Covid-19 biasanya berupa demam 38°C, batuk kering dan sesak napas, dan
dampak terburuk bagi manusia adalah kematian. Hingga saat ini, jumlah
pasien yang terinfeksi terus meningkat di seluruh dunia, dan hingga saat ini
belum ditemukan vaksin untuk mencegah perkembangan virus ini. Pandemi
global ini telah menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal ini
membuat pemerintah Indonesia dan semua pihak terkait terlibat dalam
kemenangan ini. Para dokter dan spesialis keluarga angkat bicara untuk
memberikan penjelasan singkat dan mengimbau masyarakat untuk
menjaga kebersihan diri dan lingkungan tanpa banyak beraktivitas di rumah.
Oleh karena itu, pemerintah akhirnya memutuskan kebijakan mudik untuk
menghindari keramaian. Dengan cara ini diharapkan dapat mencegah
penularan virus dan memutus mata rantai penularan virus. Keputusan
pemerintah untuk memberlakukan pembatasan sosial yang luas sebagai
dampak pencegahan penyebaran virus Covid-19 berdampak pada
kehidupan masyarakat secara umum. Salah satu dampak dari pandemi ini
adalah dampak yang signifikan terhadap sektor pendidikan. Tentunya hal
ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Di antara
akibat pandemi Covid-19 dalam dunia pendidikan dapat kita sebutkan
misalnya, meluasnya penutupan sekolah mulai dari PAUD, SD, SMP hingga
Perguruan Tinggi. Sebaliknya, sistem pembelajaran jarak jauh digunakan
dan platform pendidikan online dibuka, memungkinkan sekolah dan guru
menjangkau siswa dari jarak jauh dan mengurangi hambatan pendidikan.
Sehubungan dengan perkembangan tersebut, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) juga telah mengambil kebijakan yang menjadi
pedoman penanggulangan penyakit ini di tingkat satuan pendidikan
(Kemendikbud, 2020). Situasi tersebut akan berlangsung lama, mengingat
hingga saat ini semua pihak masih mencari vaksin yang dapat memprediksi
penyebaran virus ini. Namun, tentunya dunia pendidikan dan bidang
kehidupan manusia lainnya harus mendapat perhatian yang sebesar-
besarnya agar tetap berfungsi dalam kondisi seperti itu. Banyak hal yang
bisa dilakukan, termasuk melihat dan mengantisipasi situasi masa depan
agar kita bisa mempersiapkan diri untuk mengembangkan sistem
pembelajaran yang lebih maju dan modern. Tujuan penelitian ini adalah
untuk memahami dampak Covid-19 khususnya terhadap sektor pendidikan
berdasarkan temuan penelitian yang relevan. Diharapkan diperoleh
informasi yang cukup untuk mendukung pengambilan keputusan di bidang
pendidikan pascapandemi Covid-19

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi berdasarkan data tekstual


yang diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya. (Creswell, 2016). Kajian ini
membutuhkan informasi berupa informasi mengenai sejauh mana dampak pandemi
Covid-19 terhadap masyarakat khususnya di bidang pendidikan baik aspek positif
maupun negatif.
Pendekatan ini dipilih karena kami ingin melakukan tinjauan ke depan dan strategis
berdasarkan hasil penelitian yang ada untuk memahami pandemi saat ini. Hasil
penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang dampak pandemi Covid-19
khususnya pada sektor pendidikan, dan pada gilirannya dapat menjadi kontribusi
perencanaan politik dalam pengembangan dunia pendidikan pasca pandemi Covid-
19.

Dampak dari Pandemi Covid-19


Hanya dalam beberapa bulan, ancaman yang ditimbulkan oleh virus corona telah
mengubah cara hidup dan kondisi masyarakat hampir di seluruh dunia. Awalnya
ditemukan di Wuhan, Cina, virus ini telah menjadi ancaman yang mengerikan karena
telah merenggut jutaan nyawa dan membuat ratusan ribu orang sakit dengan sangat
cepat, dan terus mengancam nyawa semua orang yang terinfeksi. Situasinya bahkan
lebih mengancam karena selama masa uji coba obat antivirus atau vaksin, sangat
mudah tertular antar manusia.
Setelah pemerintah Indonesia mengumumkan dan mengkonfirmasi kasus pertama
pasien terinfeksi virus corona pada awal Maret 2020, jumlah pasien terus bertambah.
Pemerintah dan jajarannya telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan
memitigasi dampak pandemi Covid-19 terhadap berbagai aspek kehidupan
.
jiwa. Hampir semua aspek kehidupan masyarakat mengalami dampak yang semakin
meningkat, tidak hanya di bidang kesehatan. Akibat pandemi virus corona, sektor
keuangan juga mengalami konsekuensi serius. Kemudian sektor bisnis yang lebih
maju juga tiba-tiba berhenti secara massal. Bidang sosial budaya juga menghadapi
kendala akibat kebijakan pembatasan sosial. Pembatasan aktivitas masyarakat yang
diterapkan sebagai kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai penularan virus
ini berdampak kuat pada hampir semua aktivitas kehidupan sehari-hari.
Social distancing dan protokol kesehatan yang ketat mengharuskan seseorang untuk
tetap tenang dan beraktivitas di rumah saja. Fakta ini sangat mempengaruhi keadaan
lingkungan alam. Kegiatan ekonomi dan transportasi yang terbatas atau bahkan
berkurang berdampak pada lingkungan. Telah ditetapkan bahwa aktivitas domestik
dan pengurangan lalu lintas mobil secara konsisten mengurangi emisi karbon
dioksida di kota-kota besar di seluruh dunia. Dibandingkan tahun lalu, tingkat polusi
di New York turun hampir 50% berkat langkah-langkah yang diambil untuk mencegah
penyebaran virus. Di Cina, emisi turun 25% pada awal tahun karena orang-orang
diperintahkan untuk tinggal di rumah dan penutupan pabrik adalah hal biasa. Enam
pembangkit listrik terbesar China juga mengalami penurunan penggunaan batu bara
sebesar
0% sejak kuartal terakhir 2019. Bahkan menurut Kementerian Ekologi dan
Lingkungan China, kualitas udara China meningkat 11,
% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di Eropa, menurut citra satelit, emisi
nitrogen dioksida (NO2) menurun di Italia utara. Ini juga terjadi di Spanyol dan Inggris.
Penurunan emisi karbondioksida ini juga dipengaruhi oleh perlambatan kecepatan
transportasi. Citra satelit menunjukkan bahwa tingkat global nitrogen dioksida (NO2)
telah menurun secara signifikan. Ini adalah gas yang diproduksi di mesin mobil dan
pabrik komersial, biasanya ditemukan di kota-kota besar. Emisi CO2 mengalami
penurunan selama pandemi COVID-19. Sementara itu, Barcelona memiliki rekor
polusi udara terendah dari hampir semua kota di dunia, menurut Global Health
Institute.
Selain perubahan tersebut, pandemi global COVID-19 juga telah mengubah
lingkungan sosial masyarakat. Adanya wabah virus corona ini membuat seluruh
elemen masyarakat bahu-membahu melawan pandemi virus corona. Ada organisasi
sosial di Indonesia yang menjadi pionir bantuan atau donasi
dan banyak digalakkan oleh selebritis, pengusaha dan masyarakat umum.
Dukungan dan gerakan jarak sosial telah membantu mengubah gaya hidup
masyarakat. Dengan menjaga jarak antar manusia, terbentuklah kebiasaan yang
lebih menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri dan orang lain. Masyarakat
semakin rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan. Bagaimana
topeng digunakan dapat dilihat di mana-mana. Tidak jarang orang memakai topeng
di mana-mana. Kemudian ketika orang bertemu satu sama lain, mereka tidak lagi
berjabat tangan seperti biasa, tetapi cukup dengan menyatukan tangan dan saling
membungkuk. Wabah Covid-19 juga telah mengubah perilaku masyarakat menuju
hidup yang lebih sehat.
Untuk menjaga jarak sosial, pemerintah menutup tempat dan fasilitas umum yang
menjadi tempat kegiatan sehari-hari masyarakat, seperti sekolah dan universitas,
perkantoran, pasar, pusat perbelanjaan, bioskop, lapangan olah raga, alun-alun, dll.
Tentunya hal ini membuat aktivitas sosial semakin berkurang dan hanya di rumah
saja.
Di sisi lain, Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan bahwa ekonomi dan
keuangan dunia saat ini sedang mengalami krisis akibat pandemi virus corona.
Pasalnya, penggerak utama perekonomian, konsumsi rumah tangga, belakangan ini
terus melambat. Masyarakat lebih cenderung memenuhi kebutuhannya dari rumah.
Kalaupun ada keperluan lain, biasanya orang menggunakan cara belanja online yang
bisa sangat terbatas. Namun, kenyataannya tidak hanya di sektor konsumen dalam
negeri, virus corona juga menyerang pasar saham. Investor di seluruh dunia khawatir
penyebaran virus corona akan menghancurkan pertumbuhan ekonomi, bahkan
tindakan pemerintah pun tidak akan mampu menghentikan penurunan.
Ini hanyalah beberapa dampak dari pandemi virus corona yang melanda hampir
seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kehidupan sosial, budaya, ekonomi bahkan
politik dan keamanan telah berubah secara dramatis. Pandemi ini memiliki efek
positif, tetapi jarang memiliki banyak konsekuensi negatif. Tapi inilah realita yang
dihadapi dunia, juga Indonesia. Dampaknya bagi kehidupan memang sangat besar
namun harus dihadapi dan disikapi dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian
yang besar, namun pelajaran berharga dapat dipetik dari peristiwa tersebut yang
akan berguna di kemudian hari.
Dampak Negatif Pandemi Covid-19 di Bidang Pendidikan
Uraian sebelumnya telah membahas beberapa dampak di tengah kehidupan
masyarakat yang diakibatkan oleh munculnya pandemi Covid-19. Ada efek positif,
namun tidak kalah efek negatif yang dirasakan sebagai hasil 19 tahun upaya
menghadapi pandemi. Salah satu bidang yang cukup terkena dampak pandemi
Covid-19 yang diikuti dengan kebijakan pemerintah memberlakukan pembatasan
sosial untuk mencegah penyebaran virus tersebut adalah bidang pendidikan.
Kawasan ini cukup sensitif terhadap dampak pandemi Covid-19 karena melibatkan
aktivitas rutin masyarakat yang melibatkan banyak pihak. Ada guru, siswa,
pendukung sekolah, orang tua, staf dan semua orang yang terlibat dalam kegiatan
pendidikan. Sementara itu, kegiatan edukasi ini harus tetap dilanjutkan, agar tidak
berhenti di tengah jalan. Menghadapi pembatasan saat ini, pemerintah akhirnya
memutuskan untuk menutup sementara gedung sekolah untuk kegiatan pendidikan
dan mengalihkan pembelajaran melalui metode daring hingga waktu yang belum
pasti kapan akan berakhir.
Salah satu keputusan pemerintah yang paling kontroversial adalah penghapusan
ujian nasional (Unas) (SMA) dan ujian kualifikasi (UKK)
(SMK) untuk tahun ajaran 2019/2020. Keputusan ini diambil sebagai dampak dari
kebijakan Pembatasan Sosial Secara Umum (PSBB) di hampir seluruh wilayah
Indonesia. Padahal para siswa dan pihak sekolah sudah jauh sebelum ujian
berlangsung. Tapi kenyataan berkata lain. Sebelum tes tersebut dilakukan,
pemerintah melaporkan
.
kasus pandemi Covid-19 di Indonesia.
Beberapa pihak sepakat bahwa ujian negara tidak akan berlangsung karena
ancaman virus corona. Namun, tak sedikit pihak yang mengaku sangat kecewa,
karena mempersiapkan diri secara maksimal untuk menghadapi ujian yang
mengukur kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, pada
akhirnya, demi kesehatan dan keselamatan semua pihak, ujian yang biasanya
diadakan setiap akhir tahun ajaran ditiadakan dan diganti dengan ujian online yang
diadakan di rumah masing-masing.

Di bagian lain tentang dampak covid terhadap dunia pendidikan, Aji (2020)
mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi dunia pendidikan akibat pandemi
virus corona. Dikatakannya, proses pembelajaran di sekolah merupakan sarana
publik terbaik untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Selain itu,
banyak siswa menganggap sekolah sebagai kegiatan yang sangat menyenangkan.
Siswa dapat berkomunikasi satu sama lain. Sekolah dapat meningkatkan
keterampilan sosial dan kesadaran sosial siswa. Sekolah secara keseluruhan
merupakan media antara siswa dan guru yang meningkatkan kecerdasan,
keterampilan dan kecintaan diantara mereka.
Namun, apa yang disebut proses pendidikan sekolah tiba-tiba terhenti, karena
bahaya pandemi Covid-19 telah diramalkan bagi dunia pendidikan, terutama bagi
peserta proses pendidikan. Kegiatan pembelajaran dialihkan ke metode
pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan sistem online. Pengalihan ini
tentunya akan memberikan efek yaitu pembelajaran di sekolah kemudian dialihkan
ke home learning.
Artikel tersebut menjelaskan bahwa remaja di Swedia memiliki jumlah hari yang
berbeda untuk mempersiapkan ujian penting. Perbedaan ini terlihat karena penulis
mencoba untuk mengasumsikan kondisi yang sama di Indonesia. Remaja Swedia
menghitung mundur sepuluh hari sekolah mereka, dan sebagai hasilnya, nilai tes
pengetahuan mereka meningkat. Begitu pula menurut Jonsson, bersekolah
meningkatkan kapasitas memori siswa. Mengacu pada Carlsson, jika tes
penggunaan informasi mengasumsikan bahwa setiap kehilangan waktu sekolah
selama periode 10 hari adalah 1 persen dari standar deviasi, maka anak sekolah
kehilangan 6% dari norma selama 12 minggu atau 60 hari sekolah. deviasi Kondisi
ini tidak sepele. Siswa mengalami gangguan dalam pengetahuan masa depan dan
masalah informasi yang lebih kompleks.
Hal yang sama didukung oleh Lavy, yang mengartikulasikan pengaruh perbedaan
waktu mengajar pada pembelajaran di semua negara di dunia. Dia mensimulasikan
bahwa jumlah pelajaran per minggu dalam matematika, bahasa, dan sains 55% lebih
tinggi di Denmark daripada di Austria. Perbedaan ini penting karena perbedaan yang
signifikan pada hasil eksperimen adalah sekitar 6% dari standar deviasi yang
disebutkan di atas.
Jadi jelas semua penyimpangan akan disebabkan oleh hilangnya waktu belajar di
sekolah bagi siswa Indonesia, jelas itu akan berakhir dengan hilangnya siswa,
ilmunya akan terbuang sia-sia. Selain kesulitan belajar, gangguan kesehatan jiwa
sangat mempengaruhi kondisi psikologis siswa, oleh karena itu situasi saat ini
menuntut siswa untuk waspada terhadap lingkungan tempat tinggalnya sehari-hari.
Kondisi ini menyebabkan gangguan jiwa salah satunya gangguan psikotik, rasa
cemas, panik dan ketakutan menjadi penyebab utama gangguan ini pada tubuh
manusia. Sugesti-sugesti yang dibangun dalam pikiran sangat mempengaruhi kondisi
fisik dan psikologis dalam situasi tersebut. Muncul Psikomatik (Nurkholis, 2020)
Kemiripan situasi Indonesia dengan negara-negara lain di dunia harus diperhatikan
dengan seksama. Dalam kondisi normal, terdapat banyak perbedaan antar daerah.
Kemendikbud di bawah kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim kembali
menegaskan semangat peningkatan produktivitas siswa untuk meningkatkan
lapangan kerja setelah lulus. Namun, dengan merebaknya pandemi Covid-19 secara
tiba-tiba, dunia pendidikan Indonesia harus menempuh jalan yang dapat membantu
situasi sekolah dalam situasi krisis. Sekolah harus memaksakan diri untuk
menggunakan media online. Namun pemanfaatan teknologi bukan tanpa kendala,
banyak kendala atau masalah yang menghambat pembelajaran melalui metode
daring. (Pujilestasi, 2020)
Keterbatasan pengelolaan TI guru dan siswa dapat disebut sebagai kendala
pertama. Keadaan guru Indonesia belum sepenuhnya memahami penggunaan
teknologi, hal ini terlihat dari guru yang lahir sebelum tahun 1980-an. Pembatasan
teknologi informasi membatasi penggunaan media online. Sama halnya dengan
siswa yang memiliki keadaan yang hampir sama dengan guru dalam hal pemahaman
cara menggunakan teknologi.
Kendala lain terkait dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai karena
kurangnya persiapan. Ancaman Covid-19 yang tiba-tiba mengubah pembelajaran
yang selama ini menggunakan metode tatap muka kemudian daring. Metode ini
membutuhkan peralatan tambahan yang tidak hanya dimiliki oleh guru, tetapi juga
siswa. Namun, perangkat pendukung berbasis teknologi ini tentu tidak murah. Masih
banyak daerah di Indonesia yang kondisi keuangan gurunya masih memprihatinkan.
Kesejahteraan guru dan siswa dibatasi oleh mereka yang masih sangat terbatas
dalam kehidupan berusaha menyediakan alat dan infrastruktur teknologi informasi
yang sangat dibutuhkan untuk model pembelajaran.

Dampak Positif Pandemi Covid-19 Bagi Dunia Pendidikan


Pandemi Covid-19 terus meneror dunia. Semua pihak terus melakukan berbagai
upaya agar pandemi dapat segera berakhir, juga agar pandemi tidak mencekik
seluruh lini kehidupan masyarakat, termasuk sektor pendidikan. Di tengah pandemi
yang terus melanda, dunia pendidikan harus terus mendapat perhatian serius agar
tidak semakin terpuruk. Kita berharap pandemi covid-19 segera berakhir dan dunia
pendidikan serta sektor lainnya mendapatkan kembali momentumnya.
Berbicara tentang dunia pendidikan adalah berbicara tentang ilmu pengetahuan.
Sejak awal dunia, pengetahuan telah memainkan peran penting dalam menciptakan
berbagai penemuan penting untuk kepentingan umat manusia. Eropa, yang saat ini
berkembang dengan baik dalam teknologi dan sains, pernah mengalami masa-masa
kelam ketika sains tidak dikenali dan diselimuti kegelapan. Lalu datanglah era
kemajuan ilmu pengetahuan, yang mengantarkan dunia ke era baru yang penuh
dengan penemuan.
Pandemi covid-19 saat ini telah membawa dunia ke era yang penuh gejolak, namun
sekaligus menghadirkan tantangan yang harus dihadapi. Di tengah kekhawatiran dan
kecemasan, ada tantangan yang harus diatasi. Tantangan ini sebenarnya dapat
menciptakan peluang baru baik untuk mengatasi masalah yang kita hadapi maupun
untuk mengantisipasi perkembangan dunia ke depan.
Secara keseluruhan, pandemi Covid-19 menimbulkan banyak ancaman bagi dunia
pendidikan. Namun jika dilihat dari sudut pandang lain, ancaman ini justru dapat
menjadi peluang dan batu loncatan bagi kemajuan dunia pendidikan (Pujilestari,
2020).
Pandemi Covid-19 yang diperkirakan menimbulkan begitu banyak dampak negatif
ternyata juga memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan. Efek positif ini dapat
menjadi pendorong untuk bertahan di masa sulit di tengah pandemi dan fokus untuk
mencapai tujuan pendidikan Indonesia yang lebih maju.
Pertama, perlu disebutkan beberapa dampak positif yang bisa muncul di tengah
pandemi Covid-19, yakni situasi seperti itu bisa memicu percepatan perubahan
pendidikan. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan penutupan gedung sekolah untuk
mencegah penyebaran virus. Sebagai gantinya, pemerintah meluncurkan Distance
Learning System (DSL). Sistem PJJ berbasis teknologi tentunya membutuhkan
keterampilan penggunaan teknologi informasi yang benar oleh lembaga pendidikan,
guru, siswa dan orang tua. Pembelajaran ini dapat mempercepat transformasi
teknologi pendidikan di Indonesia. Hal ini tentunya akan berdampak positif, karena
pemanfaatan teknologi dalam pendidikan sejalan dengan perkembangan era
Revolusi Industri
.0 yang terus berkembang. (Roida, 2020)
Belakangan banyak bermunculan aplikasi pembelajaran daring dari situasi pandemi
ini. Akselerasi perubahan teknologi pendidikan akibat pandemi corona memaksa
berbagai platform meluncurkan berbagai aplikasi pembelajaran daring untuk
mendukung PJJ. Banyak aplikasi belajar online bermunculan untuk tetap belajar
efektif di #FromHomeAge. Aplikasi e-learning dikembangkan dengan menyediakan
fitur-fitur yang memudahkan dalam penyelesaian e-learning. Kursus online gratis juga
tersedia. Kursus online gratis mulai menjamur selama pandemi Covid-19. Banyak
lembaga bimbingan belajar menawarkan kursus online gratis atau beberapa dengan
harga diskon. (Ericha, 2020)
Di sisi lain, keadaan yang memaksa Anda untuk tetap berada dalam batasan Anda
justru melepaskan kreativitas tanpa batas. Pandemi Covid-19 telah memunculkan
ide-ide baru. Ilmuwan, peneliti, profesor bahkan mahasiswa berusaha melakukan
percobaan untuk menemukan vaksin melawan covid-19. Serta alumni UGM yang
membantu mengatasi kelangkaan masker dengan membuat masker yang bisa dicuci
kembali. Selain itu, kreativitas lain yang tak kalah menarik, seperti mahasiswa rumah
bahasa UI yang menjadi relawan Covid-19 dan membantu mengedukasi masyarakat.
Guru menemukan metode pembelajaran daring atau jarak jauh untuk mata pelajaran
berbasis praktik dan latihan (Herlina 2020).
Lebih penting lagi, pendidikan mendorong kerja sama antara orang tua dan guru. Di
masa pandemi ini, para siswa tentunya menghabiskan waktu untuk belajar di rumah.
Jika hal ini membutuhkan kerjasama yang inovatif antara orang tua dan guru, agar
siswa tetap dapat menyelesaikan pembelajaran daringnya secara efektif. Selain itu,
berbagai keluhan dapat diatasi dalam pembelajaran daring melalui kolaborasi yang
inovatif. Hal tersebut berdampak positif bagi dunia pendidikan saat ini dan di masa
yang akan datang (Ilmestyskirja, 2020).
Dengan ditutupnya semua sekolah dan #BelajarDariRumah, siswa memiliki
kesempatan untuk menerapkan ilmu dalam keluarga. Atau sekadar membuka
percakapan kecil atau mengajarkan informasi yang diperoleh kepada keluarga. Ini
memainkan peran penting dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang sains
melalui aplikasi langsung. Informasi yang diterapkan secara langsung tidak hanya
memengaruhi pelaksananya, tetapi juga penerima permintaan.
Dalam bukunya Terapi Berpikir Positif, Dr. Ibrahim Elfiky mengatakan bahwa untuk
melakukan perubahan positif dalam hidup, mulailah dengan percaya kepada Allah.
Inilah cara kita mendapatkan kekuatan mental untuk melakukan perubahan. Setelah
itu, gantilah pikiran kita dengan pikiran positif saat menghadapi masalah. Itu
mempengaruhi keadaan jiwa.
Dalam Kedokteran Energi, Dr. Herbert Spencer dari Universitas Harvard
mengatakan bahwa lebih dari 90% penyakit tubuh disebabkan oleh jiwa. Ini disebut
penyakit psikosomatis. Artinya jiwa (psyche) berpikir dan mempengaruhi badan
(suara). Artinya kita ditantang untuk tidak menyerah pada mindset negatif. Di sisi lain,
kita harus menciptakan pola pikir yang positif agar pandemi virus corona ini dapat
berlalu dengan baik dan lahirlah inovasi-inovasi baru.
PENUTUP

Kesimpulan
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan
manusia di bumi. Setiap negara, termasuk Indonesia, berusaha mengatasi masalah
ini dengan berbagai cara. Pemerintah Indonesia berupaya semaksimal mungkin
untuk menangani pandemi yang telah berusia 19 tahun ini melalui berbagai kebijakan
agar dapat terus melindungi masyarakatnya. Salah satu kebijakannya adalah
pembatasan kegiatan sosial, termasuk penutupan sekolah dan tempat belajar
lainnya. Kegiatan pembelajaran kemudian dialihkan ke pembelajaran jarak jauh
dengan menggunakan teknologi internet. Tentu tidak mudah karena tidak
direncanakan sejak awal. Namun pada kenyataannya, keadaan menuntut agar
proses belajar mengajar dapat terus berlangsung.
Di balik semua ini masih ada pembelajaran dan kebijaksanaan yang bisa diperoleh.
Selain dampak negatif dari persiapan dan perencanaan yang tidak tepat untuk
bencana yang tiba-tiba, ada juga dampak positif yang perlu diperhatikan. Mengubah
pengajaran kelas tradisional menjadi pembelajaran jarak jauh dapat mempersiapkan
proses pembelajaran di masa depan. Cepat atau lambat itu akan terjadi. perubahan
di bidang pendidikan khususnya dalam metode pengajaran yang semakin
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Dengan adanya pandemi ini, semua pihak
di bidang pembelajaran dan pendidikan dapat belajar bagaimana memanfaatkan
teknologi untuk mempersiapkan diri menghadapi era kemajuan teknologi di bidang
pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Abadi Nafik, M. M. (2020). Metode cultural responsive teaching dalam pendidikan


agama Islam: studi kasus tindak xenophobia dan rasisme di tengah bencana
covid-19. Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, Vol 9, No 1, 34–48.
Agus Purwanto, Rudy Pramono, Masduki Asbari, Priyono Budi Santoso, Laksmi
Mayesti Wijayanti, Choi Chi Hyun, Ratna Setyowati Putri. (2020). Studi
eksploratif dampak pandemi Covid-19 terhadap proses pembelajaran online di
Sekolah Dasar. Jurnal EduPsyCouns. Volume 2 Nomor 1. ISSN Online : 2716-
4446
Creswell, John W. (2016) Research Design, Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif
dan campuran. Pustaka Belajar: Yogayakarta
Ericha Windhiyana Pratiwi (2020). Dampak covid-19 terhadap kegiatan
pembelajaran online di sebuah perguruan tinggi Kristen di Indonesia.
Perspektif Ilmu Pendidikan Volume 34 Issue 1. DOI:
doi.org/10.21009/PIP.341.1
Firman., Sari Rahayu Rahman. (2020). Pembelajaran online di tengah pandemi
Covid-19.
Indonesian Journal of Educational Science. Volume 02, No 02
Herlina Maman, H. S. (2020). Potensi pembelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan (PJOK) di tengah pandemi corona virus disease
(covid)-19 di sekolah dasar. Tadulako Journal Sport Sciences And Physical
Education, Vol 8, No 1, 1–7.
Nurkholis. (2020). Dampak pandemi novel-corona virus disease (covid-19) terhadap
psikologi dan pendidikan serta kebijakan pemerintah. Jurnal PGSD, Vol. 6
No.1.
39–49.
Pujilestari, Y. (2020). Dampak positif pembelajaran online dalam sistem pendidikan
Indonesia pasca pandemi covid-19. Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan,
Vol. 4, No. 1, 49-56
Rizqon Halal Syah Aji (2020). Dampak Covid-19 pada pendidikan di Indonesia:
Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. Jurnal Sosial & Budaya
Syar-i. Vol. 7 No. 5 (2020), pp. 395-402. DOI: 10.15408/sjsbs.v7i5.15314
Roida Pakpahan., Yuni Fitriani. (2020). Analisa pemanfaatan teknologi informasi
dalam pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and
Researh. Vol. 4 No.2

Anda mungkin juga menyukai