Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI MASA PANDEMI

DISUSUN OLEH :

WIKI NADIA HUSNA (4223151002)

PRODI :

PENDIDIKAN IPA 22A

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 3


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Hipotesis .............................................................................................. 4
D. Rancangan Pemecahan Masalah………………………………….5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Penelitian ................................................................................ 6


B. Hasil .................................................................................................... 6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemunculan virus corona mulai terdeteksi pertama kali di Negara China pada awal

Desember 2019. Coronavirus sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun biasanya

ditemukan pada hewan seperti ayam, kalkun, tikus, kelinci, kelelawar, sapi, anjing,

babi, dan kucing. Namun, virus corona pada hewan biasanya hanya menyebar antar

binatang satu ke binatang lainnya. Kemudian sebuah penelitian yang diterbitkan pada

bulan Februari menyatakan bahwa virus corona berasal dari kelelawar. Namun, virus

corona bukan infeksi langsung dari kelelawar, melainkan dari spesies lain yang

terinfeksi dari kelelawar dan akhirnya menyerang tubuh manusia. Orang yang

terinfeksi virus corona akan menunjukkan tanda-tanda penyakit infeksi saluran

pernapasan.

Kasus corona pertama di Indonesia muncul pada Maret 2020. Kasus 1 dan 2 menimpa

seorang ibu dan anaknya di Jawa Barat. Keduanaya terinfeksi dari warga Negara

Jepang yang datang ke Indonesia pada Februari 2020. Data 31 Maret 2020 1.528

kasus terkonfirmasi posotif covid dan 136 kasus kematian. Semenjak kasusu covid

pertama di konfirmasi oleh pemerintah Indonesia, kasusnya meningkat dengan sangat

cepat. Provinsi DKI Jakarta menjadi yang paling tinggi tingkat kasusnya diantara

provinsi lainnya dengan 9.128 jiwa kasus positif perhari dengan kesembuhan 11.875.

Menurut gugus tugas percepatan covid-19, kriteria zonasi wilayah berdasarkan warna

merupakan indikator kategori risiko Covid-19 yang dilihat dari tingkat penularannya

ataupun penyebarannya. Berikut ini Beberapa pembagian zona di Indonesia :

a) Zona Hijau ( Tidak Terdampak atau sudah tidak terinfeksi virus covid 19 )

b) Zona Kuning ( Resiko penyebaran covid rendah)

c) Zona Merah ( Resiko penyebaran covid Tinggi )

3
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengetahuan masyarakat tentang Covid-19?

2. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga

protokol kesehatan ?

3. Apa upaya yang di ambil pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 ?

4. Bagaimana cara beraktifitas di luar ruangan pada saat pandemi?

5. Apa manfaat dan resiko dalam menggunakan masker wajah ?

C. Hipotesis

Virus corona menyebar sangat cepat di masyarakat dikarenakan mobilitas yang sangat

tinggi ke wilayah pandemi. Hal ini tidak dapat dikendalikan secara per orangan

mengingat penyebaran tidak pandang status dan usia. Pengetahuan masyarakat awam

tentang Covid-19 masih sangat minim. Oleh karena itu pemerintah perlu melakukan

sosialisasi ke masyarakat tentang bahayanya Covid-19 dan harus mematuhi protokol

kesehatan.

Masih banyak masyarakat yang cuek terhadap pentingnya menerapkan protokol

kesehatan. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya merapkan protokol kesehatan

perlu ditingkatkan lagi. Melakukan sosialisasi secara langsung ke masyarakat dapat

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Covid-19. Kemudian masyarakat akan

sadar akan pentignya mematuhi protokol kesehatan dan meningkatkan sistem imun

agar tidak terinfeksi virus corona.

Ada banyak cara untuk menekan penyebaran Covid-19 adalah dengan tetap di rumah

saja. Jangan melakukan aktivitas yang tidak penting di luar ruangan seperti kumpul-

kumpul di kafe. Cara lainnya adalah dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah

di tetapkan oleh pemerintah seperti 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan

menjaga jarak).

Untuk melakukan aktifitas di luar ruangan saat pandemi seharusnya lebih di batasi.

keluar rumah untuk melakukan hal yang tidak penting seharusnya jangan di lakukan.

Di era teknologi sekarang semuanya bisa di lakukan secara online. Dan jika memang

4
harus beraktifitas di luar ruangan tetaplah menjaga protokol kesehatan guna mencegah

penularan Covid-19.

Pada saat pandemi saat ini, masker wajah menjadi kebutuhan sehari-hari unutk

berkatifitas di luar ruangan. Masker wajah juga dapat melindungi wajah dari paparan

sinar matahari langsung. Namun penggunaan masker wajah dapat menimbulkan

masalah bagi lingkungan. Bekas masker sekali pakai menjadi limbah yang dapat

mencemari lingkungan.

D. Rancangan Pemecahan Masalah

Peneliti melakukan penelitian dengan memilih beberapa informan untuk di

wawancarai seputar pengetahuan tentang Covid-19. Subjek penelitian ini adalah

masyarakat yang yang bersedia menjadi narasumber dan dapat berkomunikasi dengan

baik.

Pengumpulan data di lakukan dengan mencari informasi pada artikel jurnal dan buku

untuk mendukung hasil dari penelitian

Analisa data di lakukan setelah mengumpulakan informasi dari beberapa artikel

jurnal, buku, dan hasil dari wawancara narasumber oleh peneliti. Selanjutnya dibahas

dengan menggunakan informasi pendukung yang ada.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Penelitian

Mengumpulkan data, data yang di kumpulkan dan digunakan oleh penulis merupakan

data yang bersumber dari beberapa artikel jurnal dan buku yang sudah di buktikan

dengan melakukan penelitian. Pada pengumpulan data ini, penulis ingin mengetahui

bagaimana pandangan masyarakat tentang Covid-19. Penulis ingin mengetahui dan

belajar mengedukasi masyarakat tentang mematuhi protokol kesehatan untuk

menekan angka korban jiwa yang terinfeksi virus corona. Penulis ingin mengetahui

upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyikapi masalah yang ada selama

pandemi. Penulis ingin mengetahui dampak dari penggunaan masker wajah dalam

jangka waktu lama.

B. Hasil

1. Pengetahuan masyarakat tentang Covid-19

Setelah menganalisis data, peneliti menemukan bahwa masyarakat masih kurang

mengetahui tentang Covid-19. Pengetahuan informan terkait Covid-19

menyatakan bahwa virus ini adalah virus yang sangat berbahaya, penularannya

sangat cepat mematikan dan penularannya sangat cepat.

“Corona virus itu tentang virus yang sangat berbahaya dan penularannya sangat

cepat” (Informan FP)

“Virus corona itu salah satu virus yang berbahaya, kita lihat sudah banyak

korban, gejalanya sangat mematikan” (Informan AH).

2. Pengetahuan masyarakat Gejala-gejala Covid-19

Setelah meganalisis data, peneliti menemukan bahwa beberapa informan memiliki

pengetahuan tentang gejala-gejala Covid-19 dan hanya sebagian kecil yang

kurang mengetahuinya.

“Gimana yaa... saya juga belum bisa mengatakan gejala-gejalanya kita tau

karena ada orang yang terinfeksi dan kita lihat dari TV yang gejalanya seperti

6
batuk, suhu tubuh naik dan... seperti demam muntah-muntah yaa... kalau saya

sendiri kan belum merasakan makanya saya tidak bisa mengambil

kesimpulannya” (Informan FP).”

informan lain juga menyebutkan bahwa gejala-gejala Covid-19 itu mata merah,

batuk kering, pilek dan sakit tenggorokan. “Mata merah, batuk kering, pilek, sakit

tenggorokan”(Informan RS).

3. Pengetahuan masyarakat tentang cara penularan Covid-19

Hasil analisa data yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa pengetahuan

masyarakat mengenai cara penularan Covid-19 yaitu menular melalui udara ketika

seseorang bersin-bersin. Sebagian besar informan mengatakan cara penularan

Covid-19 melalui udara dan sebagian kecil informan mengatakan bahwa cara

penularan Covid-19 melalui bersentuhan.

“Melalui bersin-bersin mungkin dari udara” (Informan I)

“Hmmm... dapat ditularkan melalui udara” (Informan D)

“Ya.. bisa melalui udara karena covid ini bisa tertular melalui pernafasan”

(Informan FP)

Pengetahuan cara penularan Covid-19 ada sebagian kecil informan yang

menyebutkan cara penularan Covid-19 itu dapat melalui udara dan juga

bersentuhan.

“Dapat ditularkan melalui udara dan infeksi di saluran pernafasan” (Informan

R).

“Melalui bersentuhan, bisa juga melalui udara dengan batuk” (Informan AH).

4. Melakukan sosialisasi

Masyarakat perlu di beri edukasi tentang Covid-19 untuk menambah pengetahuan

mereka tentang virus berbahaya ini. Salah satu caranya adalah seperti yang di

lakukan peneliti di Desa Pandansari Lor Kecamatan Poncokusumo Kabupaten

Malang yaitu melalukan sosialisasi, himbauan serta edukasi tentang penyebaran

Covid-19, hal tersebut dilakukan dengan cara menggunakan mobil untuk keliling

desa, banner dan poster, dimana pelaksanaannya di lakukan oleh seluruh elemen

7
pemerintah desa serta para Relawan, hal ini bertujuan untuk meminimalisir

penyebaran Covid-19 di Desa Pandansari.

5. Gerak pemerintah daerah dalam inisiatif pengendalian Covid-19 telah dilakukan

diantaranya Pemprov DKI Jakarta, Pemkot Solo, Pemprov Jawa Tengah dan dan

Pemprov Jawa Barat.

a. DKI Jakarta, pada tanggal 11 maret 2020 gubernur DKI Jakarta meniadakan

car free day. Beliau juga melarang warga DKI meninggalkan Jakarta selama

tiga pekan ke depan

b. Solo, pemerintah kota solo meliburkan para siswa tingkat SD, SMP, dan

Madrasah. Sebagai gantinya para siswa melakukan pembelajaran jarak jauh di

rumah masing-masing. Kegiatan kesenian di liburkan. Pemerintah kota solo

juga menutup beberapa tempat wisata.

c. Jawa tengah, Gubernur jawa tengah mengeluarkan surat edaran terkait

peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan infeksi Covid-19 atau

Virus Corona, pada sabtu tanggal 14 maret 2020. Gubernur Jawa Tengah

menyampaikan perlunya upaya pencegahan dan pengendalian melalui empat

langkah. Melaksanakan koordinasi, sosialisasi dan edukasi mengenai upaya

pencegahan dan pengendalian kepada elemen masyarakat dan pelaku usaha

sesuai kewenangannya

d. Jawa Barat, gubernur jawa barat menghentikan kegiatan masal. Ridwan kamil

menetapkan jawa barat berstatus siaga satu pada pada awal februari. Beliau

juga membangun pusat informasi dan koordinasi Covid-19.

6. Melakukan gerakan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak)

a. Memakai masker merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan dan

mencegah penularan virus yang dapat di terapkan dengan biaya minimum

tanpa mengubah kegiatan sosial secara ekstrem. Pemakaian masker yang benar

dapat mengoptimalkan manfaat masker dalam mencegah penularan Covid-19.

b. Menjaga jarak dapat memperlambat penyebaran Covid-19 dengan memutus

rantai penularan dan mencegah munculnya rantai penularan baru (WHO,

8
2020). Kita tidak bisa mengetahui siapa saja yang terkena Covid-19, sehingga

penting bagi kita untuk tetap berada di rumah dan menerapkan physical

distancing. Ketika bepergian ke luar seperti belanja atau kebutuhan medis, kita

harus menjaga jarak aman sejauh 2 meter dari satu sama lain

c. WHO telah menetapkan sering mencuci tangan dengan sabun dan air sebagai

tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan penyebaran virus.

Mencuci tangan merupakan kegiatan pencegahan atau preventif yang bisa

dilakukan semua orang dengan mudah dan secara mandiri. Mencuci tangan

pakai sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik dapat menurunkan

resiko tertular hingga 35% atau dengan menggunakan hand sanitizer dengan

kandungan alkohol minimal 70%

7. Aktifitas perkantoran pada saat pandemic

Saat pandemi Covid-19 mulai merebak ke seluruh dunia, banyak instansi yang

beralih ke kebijakan work from home (WFH) akibat meluasnya lockdown dan

perlunya mengurangi penyebaran virus. Bekerja dari rumah dianggap sebagai

praktik manajemen modern di mana semakin banyak karyawan yang memilih

untuk tinggal di rumah mereka. Meskipun peralihan ke WFH tidak disengaja,

banyak pekerja telah mengungkapkan bahwa mereka lebih memilih WFH dan

akan lebih memilih pekerjaan jarak jauh setelah Covid daripada sebelum pandemi.

Ini karena peningkatan produktivitas mereka yang dinilai secara pribadi.

Pekerjaan jarak jauh meningkatkan pengalaman isolasi sosial, yang meningkatkan

stres dan berdampak negatif pada kepuasan kerja jarak jauh, terutama bagi pekerja

yang lebih peduli dengan Covid-19

8. Manfaat dan risiko yang terkait dengan pemakaian masker wajah

Penggunaan masker wajah selama pandemi telah menjadi hal yang normal.

Akibatnya, penggunaan amsker selalu dikaitkan dengan manfaat dan reskio yang

tidak diinginkan. Manfaanya mulai dari menurunkan resiko terinfeksi virus corona

dan penyakit pernapasan lainnya seperti campak, influenza, dan pneumonia.

Selain itu menggunakan masker juga dapat mengurangi paparan materi partikulat.

9
Sebaliknya, penggunaan masker wajah dapat meningkatkan risiko menghirup

kontaminan seperti mi cropplastics, VOC, ftalat, dan PAH. Dilihat dari manfaat

dan resiko yang ada, peneliti harus meneliti lebih lanjut untuk mengukur resiko

terkait. Lebih-lebih lagi banyak penelitian harus menyesuaikan perkembangan

masker dengan resiko minim sepanjang siklus hidup bersamaan dengan manfaat

maksimal perlindungan.

Jenis-jenis masker yang di sarankan : masker N95, maker medis atau masker

bedah, dan masker kain.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Pengetahuan masyarakat mengenai Covid-19 masih kurang. Hasil penelitian

yang terdapat di beberapa jurnal menunjukkan tingginya minat masyarakat

unutk melakukan sosialisasi tentang Covid-19. sosialisasi oleh pemerintah

setempat untuk melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan melalui

kebijakan yang berlaku juga membantu meningkatkan pengetahuan responden

tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan. Pengaruh setelah diberikan

sosialisasi kepada masyarakat adalah masyarakat mulai mematuhi protokol

kesehatan yang telah di tetapkan sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran

Covid-19.

karyawan dengan beberapa pengalaman WFH sebelum pandemi menganggap WFH

selama pandemi kurang menantang, dan pengalaman WFH mereka selama pandemi

mendorong mereka untuk lebih sering WFH setelah pandemi. karyawan tanpa

pengalaman WFH dan produktivitas rendah akibat perubahan mendadak selama

pandemi lebih bersemangat untuk kembali ke kantor.

Selain manfaat, resiko penggunaan masker wajah juga harus diperhatikan. Pilihlah

masker dengan mempertimbangkan resiko minimum dan manfaat pencegahan

maksimum

B. Saran

Tentunya penyusunan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan sehingga penulis

masih perlu mengembangkan ide dalam penyusunan karya ilmiah sehingga dapat

dikembangkan dan dapat membantu dalam penanggualangan Covid-19.

Disarankan bagi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas agar

melaksanakan penyuluhan pendidikan kesehatan tentang COVID-19 kepada

masyarakat dan fokus untuk memberikan penyuluhan tentang cara pencegahan yang

benar dan tepat. Disarankan juga bagi masyarakat, Agar masyarakat lebih aktif untuk

11
mencari tahu informasi mengenai cara pencegahan COVID19 baik dari media cetak

maupun media elektronik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Hidayah, Nurul. Arinil hidayah. Khoirunnisa mardiah sari. Wirda Cahyati.

Mar’atun Khoiriyah. Riska Putriana Hasibuan. Ahmad Afandi Lubis. Andi

Yahya Siregar. (2021) Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang

Pencegahan Covid-19 Di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota

Padangsidimpuan. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia. 6(1), 108,111

[2] Susilo, adityo. C. Martin Rumende. Ceva W Pitoyo. Widayat Djoko Santoso.
Mira Yulianti. Herikurniawan1. Robert Sinto. Gurmeet Singh. Leonard

Nainggolan. Erni J Nelwan. Lie Khie Chen. Alvina Widhani. Edwin Wijaya.

Bramantya Wicaksana. Maradewi Maksum. Firda Annisa. Chyntia OM

Jasirwan. Evy Yunihastuti. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan

Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. 7(1), 46

[3] Juliana, Eki. Yuliana. dan Vivi Nur Aleyda. (2021). Penerapan Metode
Clustering K-Mens Untuk Membantu Mentukan Tingkatan Status Daerah

Dampak Covid 19. Jurnal Universitas Muhammadiayah Jakarta, (12) 1, 52

[4] Wandra. Yaqub Cikusin. Hayat. (2021). Wabah Corona Virus (COVID-19).
Jurnal Inovasi Penelitian, 2 (5), 1630

[5] Eka P Julvianda. Wilda Fauzia. M.Jamaluddin. (2021). Edukasi Penerapan


Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 Pada

Penderita Komorbid. Jurnal Ilmiah Media Husada, 10 (1), 35

[6] Zahrotunnimah. (2020). Langkah Taktis Pemerintah Daerah Dalam


Pencegahan Penyebaran Virus Corona Covid-19 di Indonesia. Jurnal Sosial

Dan Budaya Syar’I, 7(3),252-256

12
[7] Manardo, Doni. 2021. Pengendalian Covid-19 Dengan 3M, 3T, Vaksinasi,
Disiplin, Kompak, Konsisten. Jakarta : Satuan Tugas Penanganan COVID-19,

[8] Jacob T. Tesfaldet , Nji T. Ndeh. (2022). Public face masks wearing during the
COVID-19 pandemic: A comprehensive analysis is needed for potential

implications. Journal of Hazardous Materials Advances, 7, 2

[9] Xiaoqiang, Kong a. Amy Zhang b. Xiao Xiao a. Subasish Das c,. Yunlong
Zhang a. (2022). Work from home in the post-COVID world. Case Studies on

Transport Polic. 10, 1119

13

Anda mungkin juga menyukai