Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN SOSIOLOGI

PENGARUH COVID-19 TERHADAP KEGIATAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

AUREL AMANDA ATZNAA PRADIPTA

ABSEN : 07

KELAS : XI MIPA 1

SMA NEGERI 1 KLATEN

TAHUN AJARAN 2019/2020


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah


satu jenis coronavirus. Penyakit ini mengakibatkan pandemi koronavirus 2019–2020.
Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas.
Sakit tenggorokan, pilek, atau bersin-bersin lebih jarang ditemukan. Pada penderita yang
paling rentan, penyakit ini dapat berujung pada pneumonia dan kegagalan multiorgan.
Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari
saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Waktu dari paparan
virus hingga timbulnya gejala klinis berkisar antara 1–14 hari dengan rata-rata 5 hari.
COVID-19 ini merupakan virus dengan tingkat penyebaran yang cukup tinggi meskipun
tingkat kematiannya hanya 2%, Hanya dalam jangka waktu tiga bulan virus ini mampu
menyebar di 183 negara.
Oleh sebab itu, untuk mencegah penularan virus tersebut, sudah banyak negara
yang menerapkan sistem lockdown serta metode social distancing untuk mengurangi
bertambahnya kasus. Social Distancing adalah menjauhi segala bentuk perkumpulan,
menjaga jarak antar manusia, menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak
orang.
Dari uraian tersebut, penulis dapat menjadikan judul dalam karya tulis ilmiah ini
dengan “Pengaruh COVID-19 terhadap Kegiatan Masyarakat”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka yang menjadi
topik permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengetahuan masyarakat mengenai COVID-19 ?
2. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari COVID-19 terhadap kegiatan
masyarakat?
3. Bagaimanakah pendapat masyarakat mengenai kebijakan pemerintah terkait
pencegahan penularan COVID-19 ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pemahaman masyarakat mengenai COVID-19
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan COVID-19 terhadap kegiatan
masyarakat
3. Untuk mengetahui pendapat masyarakat terkait kebijakan pemerintah dalam
menanggulangi COVID-19

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara praksis maupun
teoritis sebegai berikut
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai COVID-19.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai cara mencegah penularan
COVID-19
c. Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan untuk kegiatan
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praksis
a. Bagi masyarakat, dapat meminimalisir penularan COVID-19.
b. Bagi remaja, dapat mencegah penularan COVID-19 dan dapat mematuhi
himbauan pemerintah mengenai pencegahan COVID-19.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian COVID-19

COVID-19 adalah virus yang masih bersaudara dengan penyebab SARS dan
MERS ini persis mahkota. Bentuk mahkota ditandai protein S berupa sepatu yang
tersebar di sekeliling permukaan virus.
Dikutip dari situs LIPI, virus Corona memiliki satu rantai RNA sehingga kerap disebut
virus RNA. Virus jenis ini bermutasi lebih cepat dibanding DNA hingga satu juta kali.
Yang bahaya dari virus corona ini adalah penularannya yang mudah dan dapat
menyebabkan kematian.
B. Gejala COVID-19
Orang-orang yang terinfeksi mungkin bersifat asimtomatik atau memiliki gejala ringan,
seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Gejala diare atau infeksi saluran napas
atas (misalnya bersin, pilek, dan sakit tenggorokan) lebih jarang ditemukan. Kasus dapat
berkembang menjadi pneumonia berat, kegagalan multiorgan, dan kematian. Masa
inkubasi diperkirakan antara 1–14 hari oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan 2–
14 hari oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
C. Penyebab COVID-19

COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem
pernapasan.Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

D. Pencegahan COVID-19
Tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan infeksi antara lain tetap
berada di rumah, menghindari bepergian dan beraktivitas di tempat umum, sering
mencuci tangan dengan sabun dan air, tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan
tangan yang tidak dicuci, serta mempraktikkan higiene pernapasan yang baik. Terkadang,
diperlukan intervensi untuk mengurangi kontak dengan orang yang terinfeksi dalam
kerumunan besar seperti dengan menutup sekolah dan kantor, membatasi perjalanan, dan
membatalkan pertemuan massa dalam jumlah besar.
Berdasarkan WHO, penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang
yang sedang batuk atau bersin atau yang sedang menangani pasien terduga.Untuk
mencegah penyebaran virus, CDC merekomendasikan untuk pasien agar tetap berada di
dalam rumah, kecuali untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sebelum ingin
mendapatkan perawatan, pasien harus menghubungi rumah sakit. Selain itu, CDC
merekomendasikan untuk menggunakan masker ketika berhadapan dengan orang atau
berkunjung ke tempat yang diduga terdapat penyakit koronavirus, menutup mulut dengan
tisu ketika batuk dan bersin, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air, serta
menghindari berbagi alat rumah tangga pribadi.
CDC juga merekomendasikan untuk mencuci tangan minimal selama 20 detik,
terutama setelah dari toilet, ketika tangan kotor, sebelum makan, dan setelah batuk atau
bersin. Lalu, rekomendasi berikutnya adalah menggunakan penyanitasi tangan dengan
kandungan alkohol minimal 60% jika tidak tersedia sabun dan air. WHO menyarankan
agar menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dicuci.
Pemerintah saat ini menerapka beberapa kebijakan yaitu, melakukan sistem
lockdown, social distacing, melakukan pembelajaran di rumah, dan penutupan berbagai
wisata.

E. Pengertian Sosial Distancing

Social distancing adalah praktik kesehatan yang bertujuan mencegah orang sakit


melakukan kontak dalam jarak dengan orang sehat untuk mengurangi peluang penularan.

Mengutip dari laman resmi Center for Disease Control dan Prevention (CDC) AS, social
distancing adalah menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga
jarak antar manusia. Jarak yang dianjurkan oleh pemerintah AS adalah sekitar dua meter.
Social distancing sendiri dianggap bisa mengurangi risiko penyebaran COVID-19
karena virus menular dari manusia ke manusia melalui droplet (partikel air liur) ketika
penderita bersin atau batuk.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif korelasional.
Metode kuantitatif korelasional yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pendapat dan tanggapan masyarakat mengenai COVID-19.

B. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah Kamis, 19 Maret 2020 pukul 18.15 sampai
Jumat, 20 Maret 2020 pukul 16.00.

C. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
keluarga, tetangga, dan teman-teman yang berasal dari kontak penulis yang berjumlah 52
orang.

D. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang diteliti. Dari populasi 52 responden
penulis mengambil sampel sebanyak 20 responden.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket.Angket adalah bulir-bulir pertanyaan atau pernyataan dalam angket
dikembangkan berdasarkan teori yang relevan dengan masing masing variable
penelitian. Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mencari informasi mengenai
pendapat masyarakat terkait dampak COVID-19 terhadap kegiatan masyarakat.

F. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
data kuantitatif. Metode analisis data kuantitatif adalah pendekatan pengolahan data
melalui metode statistik atau matematika yang terkumpul dari data sekunder ataupun data
sekunder. Kelebihan dari metode ini dalah kesimpulan yang lebih terukur dan
komprehensif.
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian


Pada bab IV ini akan disajikan data tentang hasil penelitian yang telah
dilaksanakan. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut:

Dari data diatas diketahui responden berumur 15 tahun sampai denggan 55 tahun.

Dari data diatas diketahui bahwa semua responden dari usia remaja sampai orang tua mengetahui
apa itu COVID-19.
Dari data di atas dapat diketahui bahwa 60,4 % responden lebih banyak yang merasa
terganggu aktivitasnya karena adanya wabah ini, sedangkan 34 % menjawab mungkin
terganggu dan 5,4 % lainnya menjawab tidak terganggu aktivitasnya.

Dari data diatas dapat diketahui banyak sebanyak 58,5 % melakukan pembelajaran dan
pekerjaan di rumah atau dengan sistem online. Sedangkan 7,5 % lainnya tidak melakukan
aktivitas apapun
Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 58,5 % menjawab tidak terlalu merasa
kesulitan berada dalam keadaan dimana terjadi pembatasan sosial, sebanyak 35,8 % menjawab
sangat kesulitan karena keadaan yang disebabkan oleh COVID-19 dan 5,7 % menjawab tidak
merasa sulit sama sekali dalam keadaan sekarang ini.

Dari data di atas dapat diketahui sebanyak 81,1 % responden juga merasakan adanya dampak
positif di balik kebijakan pembatasan kegiatan, dan sebanyak 18,9 % responden lainnya tidak
merasakan adanya dampak positif.
Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 62,7 % responden yang berprofesi sebagai
pelajar merasa terbebani oleh tugas yang terlalu banyak yang merupakan dampak dari
pembelajaran online ataupun belajar di rumah. Sebanyak 9,8 % responden merasa tertinggal
pelajaran dan sulit memahami materi secara otodidak.

Dari data diatas dapat diketahuui bahwa 65 % dari responden yang sudah bekerja sedikit
terganggu dengan adanya kebijakan pembatasan keluar rumah, sedangkan sebanyak 20%
menjawab terganggu dan 15 % lainnya menjawab tidak terganggu
Dari data diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 41,5 % responden setuju mengenai adanya
kebijakan perpanjangan status darurat. Da sebanyak 15,1% responden tidak setuju adanya
kebijakan tersebut.
Dari pertanyaan diatas, masing-masing responden menjawab dengan jawaban yang berbeda, ada
yang menjawab kebijakan pemerintah sudah tepat dan ada yang menjawab kebijakan pemerintah
belum tepat dan kurang efektif.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis kemukakan dan pembahasan yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengetahuan masyarakat dari berbagai kalangan usia mengenai COVID-19 sudah
tergolong tinggi.
2. Dampak yang timbul dari COVID-19 adalah adanya kebijakan sosial distancing
yang menyebabkan terganggunya kegiatan masyarakat seperti belajar di sekolah
dan bekerja.
3. Masyarakat merasa kebijakan pemerintah sudah tepat namun masih perlu
ditingkatkan. Tapi ada juga masyarakat yang beranggapan kebijakan pemerintah
belum tepat dalam menangani kasus COVID-19 ini.
B. Saran
1. Masyarakat diharapkan bersikap waspada dan antisipasi terhadap penularan
COVID-19 serta masyarakat dihimbau untuk tidak panik
2. Pemerintah diharapkan meningkatkan kinerja dan kebijakan dalam rangka
mengatasi COVID-19
3. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi bahan penelitian selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai