Anda di halaman 1dari 7

SURVEILANS PASIF COVID-19 KOTA KUPANG

Oleh:

LETITIA YOHANA BORA (1707010063)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
SISTEM PELAPORAN SURVEILANS COVID-19

1. Agen penyakit
Corona virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan corona virus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis corona virus
yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata
5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang
berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan
bahkan kematian.

2. Cara transmisi
Berdasarkan studi epidemiologi dan virologi saat ini membuktikan bahwa
COVID-19 utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke
orang lain yang berada jarak dekat melalui droplet. Droplet merupakan partikel
berisi air dengan diameter >5-10 µm. Penularan droplet terjadi ketika seseorang
berada pada jarak dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala
pernapasan (misalnya, batuk atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai
mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata).
Penularan juga dapat terjadi melalui benda dan permukaan yang
terkontaminasi droplet di sekitar orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, penularan
virus COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang
terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan permukaan atau benda yang
digunakan pada orang yang terinfeksi (misalnya, stetoskop atau termometer).
3. Kurva insidensi epidemi dan distribusi secara geografis
Tabel 1 kurva insidensi epidemi covid 19 pada kota kupang
Tabel 2 distribusi secara geografi di kota kupang

Tabel 3 distribusi berdasarkan orang,tempat dan waktu


4. Alasan terjadinya wabah
a. Munculnya pupulasi baru yang terinfeksi dari penderita sebelumnya
artinya penderita sebelumnya sudah berkontak dengan populasi baru
sehingga populasi baru tersebut terinfeksi
b. Agent penyakit menginfeksi manusia secara cepat dan mudah dan terus
berkelanjutan
c. Penderita covid tidak menyadari bahwa ia positif covid dan ia melakukan
perjalana ke luar kota atau ke negara lain dan menularkan ke wilayah
tersebut
d. Sikap acuh tak acuh dari sebagian masyarakat kota kupang seperti
Pencegahan dan penanganan yang dilakukan kurang efektif seperti
penerapan PSBB ,tetapi masih banyak masyarakat yang bepergian dengan
tujuan tidak jelas dan tidak menerapkan protokol kesehatan

5. Pengendalian yang telah dilakukan


1. Penerapan protokol kesehatan seperti:
a. Penggunaan masker saat ke luar
b. Selalu menjaga jarak jika bepergian ke tempat yang ramai
c. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah bepergian dari tempat ramai
d. Menggunakan hand sanitizer jika bepergian ke luar rumah
e. Tidak melakukan salam dengan orang
2. Pada Kota Kupang sudah dilakukan pengendalian seperti PSBB (Pembatasan
Sosial Berskala Besar) untuk mencegah kemungkinan penyebaran COVIDI9
dengan tetap memperhatikan pembatasan fisik. PSBB diberlakukan
berdasarkan pada pertimbangan epidemiologis, besarnya ancaman, efektifitas,
dukungan sumber daya, teknis operasional, pertimbangan politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.
PSBB paling sedikit meliputi: meliburkan sekolah dan tempat kerja;
pembatasan kegiatan keagamaan; dan/atau pembatasan kegiatan di tempat
atau fasilitas umum. Selain itu, pembatasan sosial juga dilakukan dengan
meminta masyarakat untuk mengurangi interaksi sosialnya dengan tetap
tinggal di dalam rumah maupun pembatasan penggunaan transportasi publik.
6. Rekomendasi perbaikan agar wabah tidak terulang kembali.
a. Seluruh warga indonesia harus divaksin covid 19
b. Setelah mengetahui adanya wabah penyakit baru lagi di daerah lain,sistem
pencegahan harus ketat.
c. Penerapan protokol kesehatan secara ketat,pemeriksaan pengguna masker
bagi pengendaran motor dan mobil
d. Penerapan PSBB yang ketat bagi toko-toko pembelanjaan yang ramai agar
penerapan prorokol kesehatan secara ketat di bagian pintu masuk toko
e. Waktu berkujung ke tempat ramai di batasi seperti mulai jam 10 malam
diharapkan tidak ada kunjungan ke tempat ramai
f. Razia ketat ke tempat tongkrongan anak muda pada jam yang sudah dibatasi
g. Pemeriksaan swab tes bagi pendatang dari luar
DAFTAR PUSTAKA

https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/REV-
05_Pedoman_P2_COVID-19_13_Juli_2020.pdf

http://www.covid19.nttprov.go.id/home/data

Anda mungkin juga menyukai