Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur Aini Hardianti

Kelas : XII IPA 3

1. Penyebaran covid-19 di lingkungan sekitarnya.


Data dan peta sebaran pandemi corona virus disease 2019 / covid-19 di wilayah
Kalimantan Timur. untuk jumlah orang yang terkonfirmasi positve dan yang suspek
covid-19, berdasarkan data Dinkes Kalimantan Timur, data nasional pertanggal 2
Maret 2020 s.d 15 Febuari 2021 telah tercatat 33.183 jiwa jumlah kematian dari yang
terdata sebagai kasus terkonfirmasi positive covid-19 / corona virus disease 2019 di
indonesia.
2. Cara penularannya sehingga ada yang tertular disekitar wilayahnya.
1. Tak Menjaga Kebersihan Tangan.
Cara kedua yang efektif sebagai media penularan virus COVID-19 adalah tidak
menjaga kebersihan tangan. Telah diketahui dan terbukti secara medis bahwa
tangan merupakan sumber dari berbagai penyakit.
Sebab, tangan adalah anggota tubuh yang paling banyak melakukan aktivitas dan
melakukan interaksi dengan orang lain atau benda-benda yang ada di
sekitar.Dengan tangan yang tidak terjaga kebersihannya, virus corona COVID-19 ini
dapat dengan mudah menyebar.
Sejujurnya sebab, manusia akan selalu berinteraksi dengan dunia luar menggunakan
tangannya. Jaga selalu kebersihan tangan agar tangan Anda tidak menjadi salah
satu media penularan virus corona COVID-19.Cuci tangan menggunakan sabun
ataupun gunakan hand sanitizer sebelum dan setelah makan, sebelum dan sesudah
buang air kecil, dan sesudah beraktifitas.

2. Tidak Menerapkan Etika Batuk dan Bersin


Cara yang paling banyak menjadi media penularan virus corona COVID-19 adalah
melalui droplets. Droplets dapat terjadi ketika seseorang meninggalkan cairan ketika
bersin, batuk, ataupun berbicara di lantai.

Cairan yang berisi virus, kuman, dan bakteri kemudian dapat menempel pada benda-
benda yang dibawa oleh orang lain. Sehingga, virus corona COVID-19 tersebut
mendapatkan inang baru pada orang lain.

Maka dari itu, penting dan menjadi kewajiban setiap individu di tengah pandemi virus
corona COVID-19 untuk menerapkan etika batuk dan bersin dengan baik.

Etika batuk dan bersin dapat dilakukan dengan menutup mulut dan hidung
menggunakan siku bagian dalam atau tisu bersih. Apabila menggunakan tisu, buang
tisu pada tempat sampah lalu cuci tangan menggunakan sabun hingga bersih.

3. Tidak Isolasi Diri Setelah Kembali dari Wilayah Pandemi


Cara lain yang dapat menularkan virus corona COVID-19 adalah tidak melakukan
tindakan pencegahan setelah kembali dari wilayah atau negara pandemi. Berbagai
tindakan pencegahan tersebut antara lain dengan melakukan isolasi mandiri di
rumah.
Cara ini disinyalir banyak terjadi di Indonesia saat ini mengingat banyaknya warga
yang kembali ke kampung halaman namun tidak melakukan isolasi diri.

4. Kurangnya Pemahaman tentang Virus Corona Covid-19


Kurangnya pemahaman tentang definisi, bahaya, dan penyebaran dari virus corona
COVID-19 menjadi salah satu hal yang patut disayangkan. Sebab, apabila
seseorang mengetahui dan memahami informasi tentang virus corona COVID-19
tersebut.

Setidaknya seseorang tersebut akan melakukan tindakan antisipasi untuk menangkal


virus. Maka, edukasi mengenai virus corona COVID-19 merupakan hal yang bijak
untuk dilakukan kepada masyarakat guna meminimalisir penularan virus.

3. Pandangan masyarakat terhadap keluarga/orang yang terkonfirmasi covid-19


di lingkungan sekitarnya.

Pandangan masyarakat yaitu memberi dukungan atau semangat kepada mereka


yang terkonfirmasi covid -19 agar mereka cepat sembuh dari penyakit korona yg
menimpa mereka. Mereka juga menyarankan kepada seseorang yang terkonfirmasi
covid-19 agar melakukan isoman.

4. Cara pencegahan covid 19 yang dilakukan masyarakat di lingkungan sekitar


1. Pembatasan Interaksi Fisik atau social distancing
Mengurangi interaksi di luar rumah menjadi salah satu langkah yang diambil oleh
pemerintah. Berikut ini beberapa cara sebagai pencegahan Covid-19.

a. Masyarakat tidak berdekatan atau berkumpul di keramaian atau tempat-tempat umum.


Jika terpaksa berada di tempat umum, gunakanlah masker.

b. Tidak melakukan perjalanan ke luar kota atau keluar negeri serta tidak mengunjungi
tempat wisata. Selain itu mengurangi menerima kunjungan orang lain datang ke rumah.

c. Usahakan tidak terlalu sering berbelanja ke pusat perbelanjaan. Atur waktu untuk
berbelanja, usahakan bukan di jam ramai.

d. Menerapkan belajar, beribadah dan bekerja dari rumah atau Work from Home.

e. Jaga jarak dengan orang lain setidaknya satu meter. Terapkan saat mengantri ditempat
umum.

f. Usahakan anak tidak bermain di luar rumah untuk sementara waktu hingga kondisi
kembali kondusif.

2. Menerapkan Etika Batuk dan Bersin


Jika memiliki agenda yang memaksa harus ke luar rumah, ada cara atau etika ketika berada
di rumah publik. Salah satunya saat batuk dan bersin.
a. Saat batuk atau bersin usahakan menggunakan tisu yang lanhsung dibuang ke tempat
sampah dan segera cuci tangan dengan sabun.

b. Jika tidak ada tisu, saat batuk dan bersin tutupi dengan lengan atas dan ketiak.

3. Karantina Kesehatan.
Sesuai dengan Undang-undang No. 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, untuk
mengurangi penyebaran suatu wabah perlu dilakukan Karantina Kesehatan, termasuk
Karantina Rumah, Pembatasan Sosial, Karantina Rumah Sakit, dan Karantina Wilayah.

4. Jaga Jarak Fisik dan Pembatasan Sosial


Pembatasan sosial adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah.
Pembatasan sosial ini dilakukan oleh semua orang di wilayah yang diduga terinfeksi
penyakit.

Pembatasan sosial berskala besar paling tidak meliputi meliburkan sekolah dan tempat
kerja, pembatasan kegiatan keagamaan dan/atau pembatasan kegiatan di tempat atau
fasilitas umum. Selain itu, pembatasan sosial juga dilakukan masyarkat untuk mengurangi
interaksi sosialnya untuk tetap berada tinggal di rumah.

Untuk jaga jarak fisik, beberapa cara dapat dilakukan seperti:

a. Dilarang berdekatan atau kontak fisik dengan orang mengatur jarak terdekat sekitar 1-2
meter, tidak bersalaman, tidak berpelukan dan berciuman.

b. Hindari penggunaan transportasi publik atau sebisa mungkin hindari jam sibuk ketika
berpergian.

c. Bekerja dari rumah, jika memungkinkan dan kantor memberlakukan ini.

d. Dilarang berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum.

e. Hindari berkumpul teman dan keluarga, termasuk berkunjung/bersilaturahmi tatap muka


dan menunda kegiatan bersama. Hubungi mereka dengan telepon, internet, dan media
sosial.

f. Gunakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter atau fasilitas lainnya.

g. Jika Anda sakit, dilarang mengunjungi orang tua atau orang yang lanjut usia. Jika tinggal
satu rumah dengan mereka, maka hindari interaksi langsung dengan mereka.

5. Orang yang Rawan Terinfeksi Virus


Semua aturan tersebut berlaku bagi semua kalangan, baik anak muda maupun orang
dewasa. Usahakan membatasi interaksi tatap muka dengan teman atau keluarga,
khususnya pada:

a. Orang yang berusia 60 tahun keatas


b. Memiliki penyakit komorbid (penyakit penyerta) seperti diabetes melitus, hipertensi,
kanker,asma dan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dll

c. Ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai