Anda di halaman 1dari 2

Mengurangi penularan Covid-19 dengan menanam kesadaran diri untuk

mentaati prokes
Virus corona jenis baru yang tengah menyerang masyarakat dunia saat ini dalam istilah
kedokteran disebut sebagai corona virus-19, virus corona merupakan jenis virus yang
diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada seluran pernapasan yang pertama kali muncul
di kota wuhan china,tiongkok akhir desember 2019.
Oleh karena itu perlu pendekatan secara pentahelix, yaitu melibatkan unsur pemerintah,
akademisi, swasta, komunitas, dan masyarakat dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-
19. Selain itu, kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan juga berperan penting dalam
menekan laju penularan.
Satgas Penanganan Covid-19 menekankan prinsip 3K (Komunikasi, Koordinasi dan
Kolaborasi) dengan pemerintah dan Satgas Penanganan Covid-19 di daerah serta pemangku
kepentingan terkait lainnya.
Demi menekan laju peningkatan Covid-19, pemerintah juga kembali meningkatkan
operasi yustisi untuk mengawasi penegakan protokol kesehatan dan pembatasan mobilitas
masyarakat.
Jumlah testing dan tracing juga terus ditingkatkan serta mengoptimalkan peran pos
komando (posko) desa/kelurahan untuk memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) berskala Mikro.
Pemerintah juga sedang menstimulasi tingkat Kecamatan dan Lurah untuk menangani
Covid-19. Selain itu, kerja sama dengan TNI juga efektif dalam menekan mobilitas warga di
tingkat kelurahan.
Pendekatan masyarakat dilakukan dengan cara-cara persuasif dengan menempatkan
masyarakat sebagai subjeknya. "Pembimbing rohani di masa Covid-19 ini kami minta
menggerakkan masyarakat dengan cara menyisipkan pesan protokol kesehatan dalam
ceramah agama,"
Kendati begitu, kesadaran warga masih rendah dan perlu terus diingatkan agar tidak lalai
menjalankan protokol kesehatan. ketika mobilitas meningkat namun kepatuhan masyarakat
terhadap protokol kesehatan justru rendah. "Harus ada upaya keras kita bersama agar tidak
terjadi kerumunan. Memakai masker jadi kewajiban. Kemudian ada pembatasan mobilitas
dan aktivitas.
Dari sisi tenaga kesehatan, pemerintah mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Jadi edukasi bukan lagi dari dokter melainkan dari kader-kader kesehatan di
setiap posyandu untuk mengedukasikan kepada masyarakat tentang penularan, dan
pencegahan penyebaran Covid-19, seperti:
1. Sering mencuci tanggan
Virus corona bisa menular melalui droplet atau perkian air liur, percikan itu
berpotensi keluar dari mulut penderita saat bersin atau batuk.jika percikan ini
menempel ditangan atau permukaan benda-benda yang sering anda sentuh, maka
virus akan dengan mudah masuk ke tubuh, dimana virus ini bisa mati jika mencuci
tangan dengan air mengalir dan sabun. Atau dengan handsanitizer yang
mengandung alcohol dengan kadar setidaknya 70 %.
2. Menjaga jarak ( sosial distancing )
Jika anda berdiri berdesahan atau tidak menjaga jarak dengan orang yang positif
covid-19,maka droplet akan dengan muah menempel di tubuh anda dan virus pun
ikut berpindah, itu alasannya.
3. Memperhatiakn etika bersin dan batuk
Sebenarnya, saat ini sedang tidak pademi corona pun kita harus menerapkan etika
batuk dan bersin ini,biasakan,saat anda batuk dan bersin tutup mulut anda dengan
tisu,jika tidak ada tisu, maka tutuplah mulut dengan siku bagian dalam. Dengan
begitu, droplet yang keluar tidak menyebar ke orang lain.
4. Memakai masker jika sedang sakit.
Bagi anda yang sedang memiliki gejala covid-19, maka anda disarankan untuk
menggunakan masker didalam, maupun diluar rumah.

Jangan perna menganggap sepeleh protokol kesehatan, karena sekecil apapun hal yang
kita lakukan itu adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap diri kita sendiri dan untuk
menjaga penularan dan penyebaran Covid-19 kepada orang lain.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai