19/12/2023 Pasien mengatakan KU pasien lemah, Agen pencedera fisik Nyeri akut
nyeri di bagian pasien tampak (mis. Abses,
kepala, nyeri akan lemas, meringis amputasi, terbakar,
terasa Ketika hasil pemeriksaan terpotong,
pasien kelelahan TTV: TD: 178/97 mengangkat berat,
akibat bekerja mmHg prosedur operasi,
P: hipertensi N: 99x/m trauma, Latihan fisik
Q: seperti ditusuk- berlebihan)
tusuk jarum
R: kepala
S: skala 5
T: terus menerus
2 19/12/2023 pasien mengatakan Keadaan umum Hipertensi Resiko perfusi
pasien sering pasien tampak serebral tidak
merasa tegang pada lemah, kulit tampak efektif
Pundak sampai pucat,
leher, pusing, mata CRT > 3 detik, hasil
gelap pemeriksaan TTV:
TD: 178/97 mmHg
MAP : 183 mmHg
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi,
terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, Latihan fisik
berlebihan) yang di tandai Pasien mengatakan nyeri di bagian kepala, nyeri akan
terasa Ketika pasien kelelahan akibat bekerja, dengan KU pasien lemah, pasien
tampak lemas, meringis,hasil pemeriksaan TTV: TD: 178/97 mmHg N: 99 x/m
2. Resiko perfusi serebral tidak efektif ditandai dengan faktor resiko hipertensi yang
ditandai dengan pasien mengatakan pasien sering merasa tegang pada Pundak
sampai leher, pusing, mata gelap, Keadaan umum pasien tampak lemah, kulit
tampak pucat, CRT > 3 detik, hasil pemeriksaan TTV: TD: 178/97 mmHg, MAP;
183 mmHg
Prodi_Ners_UCB
2. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi,
terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, Latihan fisik
berlebihan) yang di tandai dengan Pasien mengatakan nyeri di bagian kepala, nyeri
akan terasa Ketika pasien kelelahan akibat bekerja, dengan KU pasien lemah, pasien
tampak lemas, meringis,hasil pemeriksaan TTV: TD: 178/97 mmHg N: 99 x/m
P: hipertensi
Q: seperti ditusuk-tusuk jarum
R: kepala
S: skala 5
T:terus-menerus
2. Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan hipertensi yang ditandai
dengan pasien mengatakan pasien sering merasa tegang pada Pundak sampai leher,
pusing, mata gelap, Keadaan umum pasien tampak lemah, kulit tampak pucat, CRT
> 3 detik, hasil pemeriksaan TTV: TD: 178/97 mmHg, N: 99x/m,RR: 25x/mnt.
Prodi_Ners_UCB
PERENCANAAN KEPERAWATAN
TANGGAL NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN NAMA &
KEPERAWATAN & DATA TANDA
PENDUKUNG GOAL OBJECTIVE KRITERIA TANGAN
HASIL/EVALUASI
19/12/2023 1 Nyeri akut Selama Pasien Tingkat Nyeri Manajemen nyeri (I. 08238) Indra
berhubungan dengan dalam tidak lagi menurun 1 Identifikasi lokasi, karakteristik,
Agen pencedera fisik perawatan mengeluh (l.08066) durasi, frekuensi, kualitas,
(mis. Abses, Agen nyeri Dengan kriteria intensitas nyeri
amputasi, terbakar, pencedera selama hasil: 2 Identifikasi skala nyeri
3 Identifikasi respon nyeri non
terpotong, fisik (mis. dalam 1. Keluhan
verbal
mengangkat berat, Abses, perawatan nyeri
4 Identifikasi factor yang
prosedur operasi, amputasi, menurun (5) memperberat dan memperingan
trauma, Latihan fisik terbakar, 2. Meringis nyeri
berlebihan) yang terpotong, menurun (5) 5 Identifikasi pengaruh nyeri pada
ditabdai dengan mengangkat 3. Sikap kualitas hidup
Pasien mengatakan berat, protektif 6 Berikan Teknik
nyeri di bagian prosedur menurun (5) nonfarmakologis untuk
kepala, nyeri akan operasi, 4. Frekuensi mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnotis, akupresur,
terasa Ketika pasien trauma, nadi
terapi music, biofeedback, terapi
kelelahan akibat Latihan membaik (5) pijat, aromaterapi, Teknik
bekerja, dengan KU fisik 5. Pola napas imajinasi terbimbing, kompres
pasien lemah, pasien berlebihan) membaik (5) hangat/dingin, terapi bermain)
tampak lemas, pasien 6. Tekanan 7 Control lingkungan yang
meringis,hasil dapat darah memperberat rasa nyeri (mis.
pemeriksaan TTV: teratasi membaik (5) Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
Prodi_Ners_UCB
TD: 178/97 mmHg 7. Fokus 8 Fasilitasi istrahat dan tidur
N: 99x/m membaik (5) 9 Jelaskan penyebab, periode dan
P : hipertensi pemicu nyeri
Q : seperti ditusuk- 10 Jelaskan strategi meredakan
tusuk jarum nyeri
11 Anjurkan menggunakan
R : kepala
analgetic secara tepat
S: 9 12 Anjurkan Teknik
T: terus menerus nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
19/12/2023 2 Resiko perfusi Selama Pasien Perfusi serebral Manajemen peningkatan tekanan
serebral tidak efektif dalam tidak lagi meningkat intrakranial (I.06194)
ditandai dengan factor perawatan mengalami (L.02014) 1. Identifikasi penyebab
peningkatan TIK (mis. Lesi,
resiko hipertensi yang hipertensi Resiko 1. Sakit kepala
gangguan metabolism, edema
ditandai dengan pasien perfusi menurun (5) serebral)
pasien mengatakan dapat serebral 2. Tekanan 2. Monitor tanda/gejala
pasien sering merasa teratasi tidak arteri rata-rata peningkatan TIK (mis. Tekanan
tegang pada Pundak efektif meningkat (5) darah meningkat, tekanan nadi
sampai leher, pusing, selama 3. Tekanan melebar, bradikardia, pola napas
mata gelap, Keadaan dalam intrakranial ireguler, kesadaran menurun)
3. Monitor MAP (Mean Arterial
umum pasien tampak perawatan meningkat (5)
Pressure)
lemah, kulit tampak 4. Tekanan 4. Monitor CVP (central venous
pucat, CRT > 3 detik, darah sistolik pressure), jika perlu
hasil pemeriksaan meningkat (5) 5. Monitor PAWP, jika perlu
TTV: TD: 178/97 5. Tekanan 6. Monitor PAP, jika perlu
mmHg, MAP; 183 darah 7. Monitor ICP (intra cranial
mmHg diastolik pressure)
8. Monitor CPP (cerebral
Prodi_Ners_UCB
meningkat (5) perfusion pressure)
9. Monitor gelombang ICP
10.Monitor status pernapasan
11.Monitor intake dan out put
cairan
12.Monitor cairan serebro-spinalis
(mis. Warna, konsistensi)
13.Minimalkan stimulus dengan
penyediaan lingkungan yang
tenang
14.Berikan posisi semi fowler
15.Hindari manuver valsava
16.Cegah terjadinya kejang
17.Hindari penggunaan PEEP
18.Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
19.Atur ventilator agar PaCO2
optimal
20.Perthankan suhu tubuh normal
21.Kolaborasi pemberian sedasi
dan anti konvulsan, jika perlu
22.Kolaborasi pemberian diuretic
osmosis, jika perlu
23.Kolaborasi pemberian pelunak
tinja, jika perlu
Prodi_Ners_UCB
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Prodi_Ners_UCB
P Intervensi dilanjutkan
Prodi_Ners_UCB
Meminimalkan stimulus dengan
penyediaan lingkungan yang tenang
Memberikan posisi semi fowler
13:00
Menghindari pemberian cairan IV
hipotonik
Prodi_Ners_UCB
CATATAN PERKEMBANGAN HARI 1
Prodi_Ners_UCB
kulit tampak pucat, CRT > 3 MAP: 167 mmHg
detik, hasil pemeriksaan TTV: A Resiko perfusi serebral tidak efektif
TD: 178/97 mmHg, MAP; 183 belum teratasi
mmHg P Intervensi dilanjutkan
I 09:00
Mengidentifikasi penyebab
peningkatan TIK (mis. Lesi,
gangguan metabolism, edema
serebral)
Memonitor tanda/gejala
peningkatan TIK (mis.
Tekanan darah meningkat,
tekanan nadi melebar,
bradikardia, pola napas
ireguler, kesadaran menurun)
10:30
Memonitor MAP (Mean
Arterial Pressure) = 167
mmHg
Memonitor status pernapasan
Memonitor intake dan out put
cairan
12:00
Memonitor cairan serebro-
spinalis (mis. Warna,
konsistensi)
Meminimalkan stimulus
dengan penyediaan lingkungan
yang tenang
Memberikan posisi semi
fowler
13:00
Menghindari pemberian cairan
IV hipotonik
Mengatur ventilator agar
PaCO2 optimal
Mempertahankan suhu tubuh
normal
14:00
Melayani obat amlodiphine 1
g/oral
Melayani paracetamol infus 1
g/IV
E S : pasien mengatakan pusing, dan
Pundak sampai leher tegang
O:
KU pasien lemah
Pasien tampak pucat
Hasil pemeriksaan CRT < 3 detik
TD: 159/92 mmHg
Prodi_Ners_UCB
MAP: 167 mmHg
A : Resiko perfusi serebral tidak
efektif belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Prodi_Ners_UCB
CATATAN PERKEMBANGAN HARI 2
Prodi_Ners_UCB
Arterial Pressure) = 152
mmHg
Memonitor status pernapasan
Memonitor intake dan out put
cairan
17:30
Meminimalkan stimulus
dengan penyediaan lingkungan
yang tenang
19:00
Menghindari pemberian cairan
IV hipotonik
Mengatur ventilator agar
PaCO2 optimal
Mempertahankan suhu tubuh
normal
14:00
Melayani obat amlodipine 1
g/oral
E S: pasien mengatakan sudah tidak
pusing tetapi masih lemah
O: Pasien masih tampak pucat
Hasil pemeriksaan CRT: <detik
Hasil pemeriksaan TTV: TD: 139/90
A: Resiko perfusi serebral tidak
efektif teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
Prodi_Ners_UCB
EVALUASI KEPERAWATAN
Prodi_Ners_UCB
pucat, CRT > 3 detik, MAP: 152 mmHg
hasil pemeriksaan A:
TTV: TD: 178/97 Masalah teratasi sebagian
P:
mmHg, MAP; 183
Intervensi dilanjutkan
mmHg
Prodi_Ners_UCB