Bapak Sony menyampaikan “Kita harus mengajak partisipasi semua pihak dan semua
komponen masyarakat untuk menangani covid19 ini”, karena tentunya kita harus saling bisa
bekerjasama agar pandemi ini bisa segera berakhir.
Sebelum pandemi Covid-19 ini ada pandemi yang mendunia juga, yang dikenal dengan Flu
Spanyol terjadi pada tahun 1918. Disebabkan oleh virus H1N1 influenza A. Berlangsung dari
Februari 1918 hingga April 1920, virus itu menginfeksi 500 juta orang - sekitar sepertiga dari
populasi dunia saat itu - dalam empat gelombang berturut-turut.
Virus tersebut dapat menular melalui udara sehingga mudah tersebar dan memakan
banyak korban jiwa dan flu spanyol ini masuk juga ke indonesia melalui sumatera utara lalu
menyebar keseluruh wilayah di Indonesia. 40 juta orang Indonesia yang meninggal akibat flu
spayol ini. Upaya pencegahan ini juga sama dengan protokol Covid-19 ini yakni menerapkan
karantina dan dianjurkan untuk selalu memakai masker, jaga kebersihan pribadi, dan menjaga
jarak. Dan masyarakat bosan karena harus melakukan karantina maka terjadi ledakan kematian
akibat virus ini di gelombang kedua. Virus ini terjadi selama dua tahun dua bulan.
Pada tahun 2019 ini terjadi lagi pandemi Virus yang mendunia yakni Covid-19. Banyak
orang tentunya di Indonesia dan dikalangan kita ini yang meragukan adanya Virus Covid-19,
Virus ini nyata adanya dan berbahaya. Covid ini memang tidak terlihat ada gejala namun virus
ini bukanlah rekayasa.
Bapak Sony juga menyampaikan virus ini dapat menyebar melalui percikan air liur
(droplet) orang yang terinfeksi saat berbicara, batuk, atau bersin. Orang lain dapat tertular
melalui mulut,hidung, ataupun mata, yang biasanya terjadi saat sedang berdekatan dengan
orang yang terinfeksi. Dapat juga menyebar melalui permukaan benda, beberapa kasus tidak
menunjukan gejala apapun sehingga siapapun bisa saja menjadi Sillent Killer.
Disini saya dapat mengetahui Perkembangan Kasus Covid-19 di Indonesia. Ada 1,051,795
yang terkonfirmasi Covid 170,017 kasus aktif 852,260 yang berhasil sembuh dari Covid, dan
ada 29,518 yang meninggal akibat Covid.
Kelompok yang paling banyak menyebarkan virus Covid-19 berada pada usia 20 - 40 tahun.
Mayoritas kasus positif Covid-19 di Indonesia berasal dari kalangan muda.
Iman > beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Dengan beribadah
kita bisa mendapatkan ketenangan diri dan bisa meminta pertolongan do’a kepada tuhan.
Aman > patuh terhdapat protokol Kesehatan pencegahan Covid-19 yakni 3M.
Imun > istirahat cukup, olahraga cukup, dan makan makanan yang bergizi seimbang agar kita
mempunyai banyak energi dan imun yang sehat dan banyak.
Sekarang kita sudah mempunyai kewajiban baru yang harus dipatuhi dalam melakukan
kegiatan sehari-hari dalam keadaan pandemi seperti ini, yakni menerapkan protokol Kesehatan
3M:
Virus ditularkan melalui droplet yang keluar saat kita batuk/bersin atau berbicara. Memakai
masker melindungi diri sendiri dan dapat melindungi orang lain dari risiko penularan.
Banyak penelitian yang menunjukan, semakin jauh jarak antara satu orang dengan orang
lainnya maka risiko penularan virus akan semakin kecil. Hal ini dikarenakan, tidak adanya
kontak langsung dengan orang lain menghindari perpindahan virus. Dan droplet yang keluar
dari seseorang saat berbicara/batuk/bersin tidak mengenai orang lain.
Virus mati dengan sabun dan air mengalir. Lakukan cuci tangan dengan benar, yaitu cuci
tangan pakai sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, atau cuci tangan dengan hand
sanitizer dengan kandungan alcohol minimal 60%.
Hindari berkumpul diruangan yang tertutup seperti rapat diruangan yang ber-ac berjam-jam,
karena tidak ada sirkulasi udara yang dapat keluar masuk kedalam ruangan.
- demam
- batuk kering
- kelelahan
Gejala serius:
Dan disini tugas saya sendiri sebagai duta perubahan perilaku covid-19 yakni:
1. mengikuti pelatihan-pelatihan
2. Menjadi cotoh yang baik dan teladan untuk masyarakat (selalu memakai masker)