Anda di halaman 1dari 5

Laporan Pelatihan Duta Covid-19

Nama : Nurul Anisah


Nim : 1971502180
Fakultas Ilmu Komunikasi
Tepat hari ini Sabtu, 30 Januari 2021 pukul 11:00 SATGAS Covid-19 mengadakan
seminar tentang “Pelatihan Duta Perubahan Perilaku Tahap Pertama Tahun 2021” melalui
Zoom dan Live streaming di youtube. Kurang lebih ada 950 participants yang mengikuti seminar
online ini, disini kami diberi arahan tentang apa tugas kita sebagai duta perubahan perilaku ini.

Bapak Sony menyampaikan “Kita harus mengajak partisipasi semua pihak dan semua
komponen masyarakat untuk menangani covid19 ini”, karena tentunya kita harus saling bisa
bekerjasama agar pandemi ini bisa segera berakhir.

Sebelum pandemi Covid-19 ini ada pandemi yang mendunia juga, yang dikenal dengan Flu
Spanyol terjadi pada tahun 1918. Disebabkan oleh virus H1N1 influenza A. Berlangsung dari
Februari 1918 hingga April 1920, virus itu menginfeksi 500 juta orang - sekitar sepertiga dari
populasi dunia saat itu - dalam empat gelombang berturut-turut.

Virus tersebut dapat menular melalui udara sehingga mudah tersebar dan memakan
banyak korban jiwa dan flu spanyol ini masuk juga ke indonesia melalui sumatera utara lalu
menyebar keseluruh wilayah di Indonesia. 40 juta orang Indonesia yang meninggal akibat flu
spayol ini. Upaya pencegahan ini juga sama dengan protokol Covid-19 ini yakni menerapkan
karantina dan dianjurkan untuk selalu memakai masker, jaga kebersihan pribadi, dan menjaga
jarak. Dan masyarakat bosan karena harus melakukan karantina maka terjadi ledakan kematian
akibat virus ini di gelombang kedua. Virus ini terjadi selama dua tahun dua bulan.

Pada tahun 2019 ini terjadi lagi pandemi Virus yang mendunia yakni Covid-19. Banyak
orang tentunya di Indonesia dan dikalangan kita ini yang meragukan adanya Virus Covid-19,
Virus ini nyata adanya dan berbahaya. Covid ini memang tidak terlihat ada gejala namun virus
ini bukanlah rekayasa.

Bapak Sony juga menyampaikan virus ini dapat menyebar melalui percikan air liur
(droplet) orang yang terinfeksi saat berbicara, batuk, atau bersin. Orang lain dapat tertular
melalui mulut,hidung, ataupun mata, yang biasanya terjadi saat sedang berdekatan dengan
orang yang terinfeksi. Dapat juga menyebar melalui permukaan benda, beberapa kasus tidak
menunjukan gejala apapun sehingga siapapun bisa saja menjadi Sillent Killer.
Disini saya dapat mengetahui Perkembangan Kasus Covid-19 di Indonesia. Ada 1,051,795
yang terkonfirmasi Covid 170,017 kasus aktif 852,260 yang berhasil sembuh dari Covid, dan
ada 29,518 yang meninggal akibat Covid.

Kelompok yang paling berisiko terhadap Covid-19 ini yakni:

- Berpenyakit penyerta/komorbid (hipertensi, diabetes, jantung, asma, dan gagal ginjal)


- Berusia lanjut (usia 60 tahun keatas)
- Memiliki daya tahan tubuh (imunitas rendah)
- Mengalami obesitas (berat badan belebih)

Kelompok yang paling banyak menyebarkan virus Covid-19 berada pada usia 20 - 40 tahun.
Mayoritas kasus positif Covid-19 di Indonesia berasal dari kalangan muda.

Kita bisa kendalikan Covid-19 dengan:

IMAN – AMAN – IMUN

Iman > beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Dengan beribadah
kita bisa mendapatkan ketenangan diri dan bisa meminta pertolongan do’a kepada tuhan.

Aman > patuh terhdapat protokol Kesehatan pencegahan Covid-19 yakni 3M.

Imun > istirahat cukup, olahraga cukup, dan makan makanan yang bergizi seimbang agar kita
mempunyai banyak energi dan imun yang sehat dan banyak.

Sekarang kita sudah mempunyai kewajiban baru yang harus dipatuhi dalam melakukan
kegiatan sehari-hari dalam keadaan pandemi seperti ini, yakni menerapkan protokol Kesehatan
3M:

 Memakai masker, mewajibkan penggunaan masker ditempat public.


 Menjaga jarak dan menghindari kerumunan, menerapkan physical distancing ditempat
public.
 Mencuci tangan, mencuci tangan mengikuti prosedur yang disarankan.
Berikut penjelasan pentingnya protokol Kesehatan 3M harus selalu diterapkan:

- Memakai Masker Sebagai Pencegahan Pertama

Virus ditularkan melalui droplet yang keluar saat kita batuk/bersin atau berbicara. Memakai
masker melindungi diri sendiri dan dapat melindungi orang lain dari risiko penularan.

- Mengapa Harus Menjaga Jarak dan Menghindari Kerumunan

Banyak penelitian yang menunjukan, semakin jauh jarak antara satu orang dengan orang
lainnya maka risiko penularan virus akan semakin kecil. Hal ini dikarenakan, tidak adanya
kontak langsung dengan orang lain menghindari perpindahan virus. Dan droplet yang keluar
dari seseorang saat berbicara/batuk/bersin tidak mengenai orang lain.

- Kenapa Mencuci Tangan Pakai Sabun Penting

Virus mati dengan sabun dan air mengalir. Lakukan cuci tangan dengan benar, yaitu cuci
tangan pakai sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, atau cuci tangan dengan hand
sanitizer dengan kandungan alcohol minimal 60%.

Hindari berkumpul diruangan yang tertutup seperti rapat diruangan yang ber-ac berjam-jam,
karena tidak ada sirkulasi udara yang dapat keluar masuk kedalam ruangan.

Adapun gejala-gejala yang dirasakan jika anda terpapar Covid-19, yakni:

Gejala yang paling umum:

- demam
- batuk kering
- kelelahan

Gejala yang sedikit tidak umum:

- rasa tidak nyaman dan nyeri


- nyeri tenggorokan
- diare
- konjungtivitis (mata merah)
- sakit kepala
- hilangnya indera perasa atau penciuman
- ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki

Gejala serius:

- kesulitan bernapas atau sesak napas


- nyeri dada atau rasa tertekan pada dada
- hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak

Dan disini tugas saya sendiri sebagai duta perubahan perilaku covid-19 yakni:

1. mengikuti pelatihan-pelatihan

2. Menjadi cotoh yang baik dan teladan untuk masyarakat (selalu memakai masker)

3. Harus bisa mengedukasi,dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang apa yang


sebaiknya kita lakukan ditengah pandemi Covid-19 ini

4. Harus bisa melaporkan setiap kegiatan kepada pihak yang berwajib

Anda mungkin juga menyukai