Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN MINI PROJECT

FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP


KEPATUHAN  MASYARAKAT TERHADAP PROTOKOL
KESEHATAN  DALAM MENCEGAH PENYEBARAN
COVID-19 DI PANGKALAN SUSU TAHUN 2021 

Oleh: Dokter Pendamping:

dr. Hidayatil Hadi dr. Herlina Elisabeth Hutapea

 PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

PUSKESMAS PANGKALAN SUSU KABUPATEN


LANGKAT SUMATERA UTARA

2021
BAB I 
PENDAHULUAN 
Latar Belakang 

Pandemi COVID-19 merupakan kondisi darurat global yang terjadi karena infeksi COVID-19 di seluruh
dunia. Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) untuk pertama kalinya muncul di Kota Wuhan, China pada
Desember 2019. Kemudian, wabah ini menyebar sangat cepat ke beberapa negara di dunia, tak terkecuali
Indonesia. Wabah yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (NCoV) ini pun telah ditetapkan sebagai pandemi
global oleh World Health Organization (WHO). 

Patuh terhadap protokol kesehatan merupakan salah satu bentuk upaya menghadapi bencana wabah virus
Covid-19 yangdilakukan dengan langkah- langkah yang efektif. Pengetahuan tentang ancaman yang dihadapi dan
berada di sekitar lingkungan nya, mengetahui cara melindungi diri dan melakukan upaya perlindungan diri dan
orang lain serta faktor dukungan dari orang terdekat merupakan hal yang sangat di perlukan dalampenerapan patuh
protokol Kesehatan. 
Rumusan Masalah 

Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan masalah yaitu untuk mengetahui apa saja faktor yang berpengaruh terhadap
kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran covid-19. 

Tujuan Mini Project 

Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dalam
mencegah penyebaran covid-19. 
Manfaat Penelitian
 Bagi Peneliti

Mendapatkan pengalaman dan mengetahui bagaimana pandangan dan respon masyarakat tentang penyebaran dan
pencegahan dengan protokol covid-19.

 Bagi Puskesmas

Sebagai evaluasi program dalam upaya menghimbau masyarakat dalam pencegahan penyakit Covid 19

 Bagi Masyarakat
Hasil penelitian diharapkan berguna dalam rangka menambah pengetahuan masyarakat tentang bahaya dan pencegahan
covid-19.
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
Coronavirus Disease 
Novel coronavirus atau biasa disebut 2019-nCoV pertama kali muncul di Kota Wuhan,
China pada akhir tahun 2019. Awal tahun 2020 seluruh dunia dikejutkan dengan munculnya
wabah virus corona yang menginfeksi hampir 216 negara di dunia. WHO menetapkan
COVID-19 sebagai pandemi global pada Bulan Maret 2020 (WHO,2020). 
Persentase kematian akibat COVID-19 di Indonesia ini cukup tinggi dibandingkan
dengan negara lain. Contohnya China dan Amerika yang memiliki angka persentase CFR
pada kisaran 3% 
Manifestasi kinis 
Gejala penderita COVID-19 pada umumnya umum berupa demam ≥380C, batuk kering, dan
sesak napas. Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah
melakukan perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita
COVID-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih
lanjut untuk memastikan diagnosisnya. 
Transmisi Covid-19 
Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi sumber transmisi
utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi SARS-CoV-2 dari pasien
simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin dari hidung atau mulut.
Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain
menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu
menyentuh mata, hidung atau mulut 
2.4 Protokol Kesehatan 
Mengalahkan penyebaran dan penularan COVID-19 di dunia tidak mudah. Namun, beragam
upaya terus dilakukan para ahli dan penduduk global demi mengakhiri ancaman virus corona
yang terus menyerang bertubi-tubi. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, pemerintah
membuat pendoman dan protokol kesehatan untuk menghadapi COVID-19. Di negara kita,
protokol kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M. 
Mencuci Tangan 
Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu protokol kesehatan yang cukup efektif
untuk mencegah penularan COVID-19. Untuk hasil yang maksimal, cucilah tangan setidaknya
selama 20 detik beberapa kali sehari, terutama saat: 
• Sebelum memasak atau makan; 
• Setelah menggunakan kamar mandi; 
• Setelah menutup hidung saat batuk, atau bersin. 

Memakai Masker 
Pada awal pandemi COVID-19 tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan
bahwa penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang sakit, bukannya orang sehat.
Namun, virus corona jenis SARS-CoV-2 benar-benar baru, sehingga protokol kesehatan bisa
berubah-ubah seiring bergulirnya waktu. 
Menjaga Jarak 

Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol kesehatan ini dimuat dalam
Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam
Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.” 

Menjauhi Kerumunan 

Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan. Menurut
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah.
Ingat, semakin banyak dan sering kamu bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun semakin tinggi. 

Mengurangi Mobilitas 

Virus corona penyebab COVID-19 bisa berada di mana saja. Jadi, semakin banyak dirimu menghabiskan waktu di
luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus jahat ini. Oleh sebab itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak,
tetaplah berada di rumah. 
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Pelayanan Kesehatan 
Tindakan pencegahan dan mitigasi merupakan kunci penerapan di pelayanan kesehatan dan masyarakat. Langkah-
langkah pencegahan yang paling efektif di masyarakat meliputi: 

■ Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer jika tangan tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan
sabun jika tangan terlihat kotor; 

■ Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut; 

■ Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu
buanglah tisu ke tempat sampah; 

■ Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan kebersihan tangan setelah membuang
masker; 

■ Menjaga jarak (minimal 1 meter) dari orang yang mengalami gejala gangguan pernapasan. 
Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kepatuhan 

 Usia 
Istilah usia diartikan dengan lamanya keberadaan seseorang diukur dalam satuan waktu. Usia
dapat mempengaruhi pola pikir dan daya tangkap
 Tingkat Pendidikan 
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain
menuju kerah cita-cita tertentu yang menemukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk
mencapai keselamatan dan kebahagiannya.
 Status Pekerjaan 
Kerja diartikan sebagai kegiatan untuk melakukan sesuatu yang dilakukan atau diperbuat dan
sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah, mata pencaharian.
 Tingkat Pengetahuan 
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap suatu objek
melalui indra yang dimilikinya sehingga menghasilkan pengetahuan.
BAB III 
METODE PENELITIAN 
Metode Penelitian 

Metode penelitian berupa penelitian deskriptif-analitik untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan
masyarakat pada protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran covid-19 di Desa Sei Meran menggunakan metode pengisian
kuisioner oleh masyarakat desa Sei Meran pada bulan Mei-Juni 2021. 

Lokasi penelitian 

Penelitian ini dilakukan di Desa Sei Meran, Pangkalan Susu. 

Populasi dan Sampel

Populasi 

Masyarakat desa Sei Meran, Pangkalan susu yang hadir dalam kegiatan posyandu yang diadakan oleh puskesmas pangkalan
susu pada bulan Mei-Juni 2021. 

Sampel 

Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat desa Sei Meran, Pangkalan Susu yang berjumlah 1584 orang. 
Teknik Pengambilan Sampel 
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling yaitu setiap
responden yang ditemui yang termasuk masyarakat desa Sei Meran, Pangkalan Susu.
 
Kriteria Inklusi dan Eksklusi 
a. Kriteria Inklusi 
- Masyarakat di Desa Sei Meran yang bersedia menjadi responden penelitian. 
- Masyarakat dapat membaca dan menulis. 
b. Kriteria Eksklusi 
- Menolak menjadi responden pada penelitian ini. 
- Responden yang tidak bisa membaca dan menulis. 

Variable independent Variable Dependent


•Usia
Kepatuhan masyarakat
Kerangka Konsep •Pendidikan
terhadap protokol covid-
•Pengetahuan
19
•pekerjaan
Pengolahan Data
Setelah dilakukan pengumpulan data maka data tersebut diolah dengan cara berikut:
■ Coding  Adalah pemberian kode untuk memudahkan pengolahan data.
■ Editing  Adalah memeriksa kembali lembar observasi yang meliputi kelengkapan identitas
responden dan kelengkapan lainnya.
■ Tabulating  Adalah mengelompokkan responden berdasarkan kategori yang dibuat peneliti,
atau data yang diperoleh dikelompokkan sesuai karakteristik dan ditampilkaan dalam bentuk
tabel.
■ Cleaning  Adalah mengevaluasi kembali data untuk menghindari kesalahan dalam
pengolahan data.

Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya di lakukan pengolahan data dengan SPSS dan di
analisa data (Statistic Package for Social Science).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hubungan Faktor-Faktor Dengan Kepatuhan Penerapan Protokol Kesehatan
Tingkat Kepatuhan Hasil uji
Patuh Tidak patuh
Chi square
f % f %
Variabel
(p value)

Usia         Berdasarkan tabel disamping menunjukkan ada


  beberapa faktor yang memiliki hubungan dengan
<20 1 3,45 1 9,09
0,185 kepatuhan penerapan protokol kesehatan, diantaranya
20-40 17 58,62 9 81,82 pekerjaan (p value = 0,005),
 
>40 11 37,93 1 9,09 Pendidikan (p value = 0,008) dan
Pendidikan         pengetahuan (p value = 0,031).
SD 1 3,45 1 9,10
0,008
SMP 9 31,03 5 45,45

SMA/SLTA/STM 19 65,52 5 45,45


Pekerjaan        

Bekerja 17 58,62 1 9,09 0,005

Tidak Bekerja 12 41,38 10 90,91


Pengetahuan        

Baik 16 55,17 1 9,10


0,031
Cukup 7 24,14 5 45,45
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Masyarakat yang sudah memiliki pengetahuan baik tentanng Covid-19, cara penularan dan cara
pencegahan, dan juga yang sudah memiliki kesadaran sendiri terhadap penggunaan protokol Kesehatan
diharapkan bisa membantu memberi informasi dan juga ajakan untuk mengikuti protokol kesehatan sesuai
anjuran pemerintah.
Ajakan bisa dimulai dari keluarga terdekat kemudian orang-orang sekitar, dan dengan ini diharapkan
kebiasaan baik dalam menjalankan protokol Kesehatan ini bisa menyerbar luas dan diterapkan di kehidupan
sehari-hari sehingga bisa menekan angka penyebaran dan penularan Covid-19.

Saran
1. Bagi puskesmas :
■ Sering memberikan pengarahan-pengarahan tentang protokol Kesehatan kepada masyarakat.
■ Menyediakan poster, leaflet, ataupun media lain untuk menambah pengetahuan juga sebagai pengingat
masyaratakat tentang Protokol Kesehatan Covid-19.
2. Bagi Petugas Kesehatan :
■ Melakukan penyuluhan seputar Covid-19 dan juga protokol Kesehatan covid-19
■ Menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam penerapan protokol Covid-19
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai