Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI DAN

PARASITOLOGI
VIRUS CORONA PADA IBU HAMIL

Penyusun

Nama : Devi Annisa


NM : P27824419011

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER
DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI PROFESI BIDAN
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNyalah sehingga penulisan makalah ini yang berjudul “Virus Corona Pada
Ibu Hamil” dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Apapun yang
kami sajikan semoga selalu bermanfaat bagi para pembacanya.
Kami  juga mengucapkan terima kasih bagi orang-orang yang telah berjasa
membatu  dalam pembuatan makalah ini.karna berkat merekalah dapat terciptanya
makalah ini.maka kami terima kasih kepada :
1) Astuti Setiyani, SST., M.Kes., selaku ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
2) Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes., selaku ketua Prodi Profesi Bidan
Poltekkes Kemenkes Surabaya.
3) Suliati, S.Pd., S.Si., M.Kes., selaku dosen pemimbing mata kuliah genetika
dan bioreproduksi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
4) Seluruh pihak yang turut membantu dan kerjasama dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami  menyadari bahwa laporan  ini masih memiliki banyak kekurangan baik
isi maupun teknik penulisan. Untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk
perbaikan.

Surabaya, 27 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I................................................................................................................................1

PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1 Latar belakang..........................................................................................................1

1.2 Tujuan......................................................................................................................2

1.2.1 Tujuan Umum...................................................................................................2

1.2.2 Tujuan Khusus..................................................................................................2

1.3 Manfaat....................................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

PEMBAHASAN...............................................................................................................3

2.1 Pengertian Virus Corona..........................................................................................3

2.2 Morfologi Virus Corona..........................................................................................3

2.3 Virus Corona Pada Ibu Hamil..................................................................................3

2.4 Tanda dan Gejala.....................................................................................................4

2.5 Pengendalian dan Pencegahan Penyakit..................................................................5

2.6 Penularan Virus Corona...........................................................................................7

2.7 Diagnosis.................................................................................................................7

2.8 Resiko Virus Corona Pada Ibu Hamil......................................................................8

BAB III...........................................................................................................................10

PENUTUP......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

iii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Koronavirus atau coronavirus (istilah populernya: virus korona, virus
corona, atau virus Corona) sekarang sangat populer dan merebak di telinga
masyarakat Indonesia. Pada manusia, koronavirus menyebabkan infeksi saluran
pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk
penyakit seperti SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan. Di
Indonesia sendiri kasus ini tercatat sudah mencapai 800 lebih suspek per tanggal
27 Maret 2020
Koronavirus merupakan virus beramplop dengan genom RNA utas tunggal
plus dan nukleokapsid berbentuk heliks simetris. Jumlah genom koronavirus
berkisar antara 27–34 kilo pasangan basa, terbesar di antara virus RNA yang
diketahui. Nama koronavirus berasal dari bahasa Latin corona yang artinya
mahkota, yang mengacu pada tampilan partikel virus (virion): mereka memiliki
pinggiran yang mengingatkan pada mahkota atau korona matahari.
Penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019,
disingkat COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-
2, salah satu jenis koronavirus. Penyakit ini mengakibatkan pandemi koronavirus
2019–2020. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan
kesulitan bernapas. Sakit tenggorokan, pilek, atau bersin-bersin lebih jarang
ditemukan. Pada penderita yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung pada
pneumonia dan kegagalan multiorgan.
Virus ini juga bisa menyerang ibu hamil dan janin nya, karena semua
orang beresiko terkena, tergantung dari sitem imun nya masing-masing

1
2

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Sesudah proses pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu memahami
dan mengetahui tentang konsep dari corona virus pada ibu hamil

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui konsep corona virus

2. Untuk mengetahui gejala yang di derita suspek corona virus pada ibu
hamil

3. Untuk mengatahui pencegahan dan bahaya corona virus pada ibu hamil

1.3 Manfaat

1. Untuk menambah pengetahuan mengenai fertilitas dan infertilitas


2. Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk praktik
3. Menjadi pedoman dalam penulisan makalah berikutnya
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Virus Corona


Penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019,
disingkat COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-
CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penyakit ini mengakibatkan pandemi
koronavirus 2019–2020. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk
kering, dan kesulitan bernapas. Sakit tenggorokan, pilek, atau bersin-bersin lebih
jarang ditemukan. Pada penderita yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung
pada pneumonia dan kegagalan multiorgan

2.2 Morfologi Virus Corona


Nama koronavirus berasal dari bahasa Latin corona dan bahasa Yunani
κορώνη (korṓnē, "lingkaran, untaian"), yang berarti mahkota atau lingkaran
cahaya. Namanya mengacu pada penampilan karakteristik virion (bentuk infektif
virus) dalam mikroskop elektron, yang memproyeksikan pinggiran permukaan
virus yang besar dan bulat yang menghasilkan gambar yang mengingatkan pada
mahkota atau korona matahari. Morfologi ini diciptakan oleh peplomer tonjolan
protein permukaan virus (S), yang menentukan tropisme inang.

Protein yang menyusun struktur koronavirus yaitu protein tonjolan (spike)


(S), amplop (E), membran (M), dan nukleokapsid (N). Khusus pada virus SARS,
letak pengikatan reseptor pada protein S memediasi perlekatan virus ke reseptor
sel inangnya yaitu, enzim pengubah angiotensin (ACE2).[8] Beberapa
koronavirus (khususnya anggota Betacoronavirus garis keturunan A) juga
memiliki tonjolan protein pendek yang disebut hemaglutinin esterase (HE).[2]

2.3 Virus Corona Pada Ibu Hamil


Meningkatnya penyebaran virus Corona Covid-19 membuat langkah
pencegahan dari infeksi semakin diperhatikan. Salah satunya pada kelompok ibu
hamil (bumil) dan ibu menyusui (busui) yang rentan terinfeksi penyakit. Dr Ulul
Albab, Sp.OG, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi

3
4

Indonesia Jakarta Raya (POGI Jaya), mengatakan ibu hamil, ibu menyusui, dan
bayi merupakan populari berisiko utama yang bisa menjadi korban kefatalan virus
Corona Covid-19.

Dikatakan dr Ulul, meski belum ditemukan adanya kasus Covid-19 pada


ibu hamil dan ibu menyusui di Indonesia, namun kedua kelompok ini juga tetap
perlu waspada dengan lebih meningkatkan imunitas tubuh mereka. "Ibu hamil dan
ibu menyusui rentan dengan berbagai penyakit akibat perubahan hormonal
sehingga secara otomatis daya tahan tubuh mereka lebih rendah," Ditegaskan oleh
dr Ulul, apabila bumil dan busui mengalami gejala flu dan ataupun gejala yang
sama seperti Covid-19, segera periksakan diri ke dokter kandungan dan mintalah
untuk sekaligus melakukan pemeriksaan Covid-19. Apabila diketahui lebih awal,
maka dokter dapat merekomendasikan perawatan terbaik bagi pasien untuk
mencegah pemaparan virus tersebut lebih jauh.

2.4 Tanda dan Gejala

Gejala-gejala COVID-19 Gejala Persentase


Demam 87,9%
Batuk Kering 67,7%
Keletihan 38,1%
Produksi Dahak 33,4%
Sesak Napas 18,6%
Nyeri otot atau nyeri sendi 14,8%
Sakit tenggorokan 13,9%
Sakit kepala 13,6
Menggigil 11,4
Mual dan muntah 5
Kongesti hidung 4,8
Diare 3,7
Batuk darah 0,9
Kongesti konjungtiva 0,8
5

Orang-orang yang terinfeksi mungkin bersifat asimtomatik atau memiliki


gejala ringan, seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Gejala diare atau
infeksi saluran napas atas (misalnya bersin, pilek, dan sakit tenggorokan) lebih
jarang ditemukan. Kasus dapat berkembang menjadi pneumonia berat, kegagalan
multiorgan, dan kematian. Masa inkubasi diperkirakan antara 1–14 hari oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan 2–14 hari oleh Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit.

2.5 Pengendalian dan Pencegahan Penyakit


AS (CDC) merekomendasikan kepada orang-orang yang menduga bahwa
mereka telah terinfeksi untuk memakai masker bedah dan mencari nasihat medis
dengan memanggil dokter dan tidak langsung mengunjungi klinik. Masker juga
direkomendasikan bagi mereka yang merawat seseorang yang diduga terinfeksi
tetapi tidak untuk digunakan masyarakat umum. Belum ada vaksin atau obat
antivirus khusus untuk COVID-19; tata laksana yang diberikan meliputi
pengobatan terhadap gejala, perawatan suportif, dan tindakan eksperimental

• Menghindari kontak dengan orang sakit

• Batuk / bersin ke tisu, lalu buang tisu dan cuci tangan


6

• Bersihkan permukaan yang sering dipegang banyak orang, seperti gagang


pintu, steker lampu, meja.

• Cuci tangan dengan air dan sabun setidaknya selama 20 detik setelah
bersin / batuk. Jika tidak tersedia air dan sabun, cuci tangan dengan hand
sanitizer dengan kandungan alcohol minimul 60%

• Sediakan ruangan / kamar terpisah bila ada anggota keluarga yang sakit

• Hindari berpergian ke daerah yang positif memiliki kasus COVID-19.

POGI Jaya juga merekomendasikan terkait keselamatan ibu hamil dan ibu
menyusui agar tidak terpapar virus Corona Covid-19:

1. Konsumsi makanan yang bergizi dan sehat beserta vitamin bagi ibu hamil.

2. Hindari keluar rumah apabila tidak diperlukan. Apabila harus keluar


rumah, kenakan pakaian tertutup rapat dan masker.

3. Sekembalinya dari rumah, bersihkan badan segera dengan mandi, dan


jangan dekati anak sebelum membersihkan badan.

4. Hindari berada di keramaian. Upayakan menjaga jarak satu sama lain


apabila berada di keramaian.

5. Apabila pada ibu menyusui terdapat gejala flu, demam sewaktu


memberikan ASI, sebaiknya tidak diberikan secara langsung, melainkan dipompa
terlebih dahulu dan diberikan melalui peralatan lainnya (sendok, dot botol, dll).

6. Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda merasa kurang sehat dan
memiliki gejala mirip flu.

7. Konsultasikan dengan dokter kandungan Anda mengenai tindakan


pencegahan lainnya yang perlu dilakukan sesuai dengan kondisi tubuh Anda.

POGI Jaya juga menyarankan agar ibu hamil dengan dugaan atau konfirmasi
infeksi Covid-19 harus diobati dengan terapi suportif dengan mempertimbangkan
adaptasi fisiologis kehamilan.
7

2.6 Penularan Virus Corona


Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari
saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Waktu dari
paparan virus hingga timbulnya gejala klinis berkisar antara 1–14 hari dengan
rata-rata 5 hari. Metode standar diagnosis adalah uji reaksi berantai polimerase
transkripsi-balik (rRT-PCR) dari usap nasofaring atau sampel dahak dengan hasil
dalam beberapa jam hingga 2 hari. Pemeriksaan antibodi dari sampel serum darah
juga dapat digunakan dengan hasil dalam beberapa hari. Infeksi juga dapat
didiagnosis dari kombinasi gejala, faktor risiko, dan pemindaian tomografi
terkomputasi pada dada yang menunjukkan gejala pneumonia.

2.7 Diagnosis
WHO telah menerbitkan beberapa protokol pengujian untuk penyakit ini
corona virus ini. Pengujian menggunakan reaksi berantai polimerase transkripsi-
balik secara waktu nyata (rRT-PCR). Spesimen untuk pengujian dapat berupa
usap pernapasan atau sampel dahak atau sputum. Pada umumnya, hasil pengujian
dapat diketahui dalam beberapa jam hingga 2 hari. Ilmuwan Tiongkok telah
mengisolasi galur koronavirus dan menerbitkan sekuens genetika sehingga
laboratorium di seluruh dunia dapat mengembangkan uji PCR secara independen
untuk mendeteksi infeksi oleh virus.

Pedoman diagnostik yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Zhongnan dari


Universitas Wuhan mengusulkan metode untuk mendeteksi infeksi berdasarkan
fitur klinis dan risiko epidemiologis. Pedoman ini melibatkan mengidentifikasi
pasien yang memiliki setidaknya dua gejala berikut selain riwayat perjalanan ke
Wuhan atau kontak dengan pasien lain yang terinfeksi: demam, gambaran
pencitraan pneumonia, jumlah sel darah putih normal atau berkurang, atau
berkurangnya jumlah limfosit.
8

2.8 Resiko Virus Corona Pada Ibu Hamil


Bayi baru lahir dari ibu yang positif COVID-19 juga dianggap sebagai pasien
yang harus diperiksa dan diinvestigasi lebih lanjut di Rumah Sakit. Sebab bisa
saja virus tersebut terpapar saat proses persalinan.

Meskipun harus diinvestigasi, bayi baru lahir harus dirawat di ruangan


terpisah dari ibu yang positif COVID-19. Lalu bagaimana dengan pemberian ASI
pada bayi dari ibu yang positif COVID-19. Menurut data yang ada saat ini, tidak
ditemukan virus Corona pada kandungan ASI. Karena itu, ibu yang terinfeksi
corona dengan gejala berat dianjurkan tetap memberikan ASI. Tapi tentu saja
tidak menyusui bayinya secara langsung. Ibu bisa menyusui bayinya dengan cara
memompa ASI, lalu diberikan ke bayi oleh orang yang sehat.

Bila gejala ringan, maka ibu dapat menyusui langsung, dengan melakukan
upaya pencegahan dan menggunakan masker. Dengan mengetahui informasi ini,
diharapkan para ibu tetap waspada dan menjaga kesehatan fisiknya dengan baik.
lakukan cara pencegahan di atas dan upayakan selalu si kecil dalam keadaan yang
sehat.

Virus Corona yang tidak segera diatasi dapat menimbulkan beberapa dampak
buruk bagi kesehatan ibu dan janin, yaitu:

a. Kelahiran prematur

b. Gangguan pernapasan

c. Operasi caesar

d. Ketuban pecah

e. Gawat janin

Perubahan sistem kekebalan tubuh selama kehamilan menyebabkan risiko


perempuan hamil terinfeksi COVID-19 lebih tinggi dari rata-rata orang pada
umumnya.
9

"Tapi sekali lagi, belum ada bukti yang benar-benar jelas, tetapi sejauh
analisis saya, perempuan hamil berisiko lebih tinggi daripada mereka yang berusia
yang sama," kata Profesor Collignon.

Belum ada bukti yang menunjukkan COVID-19 meningkatkan risiko


keguguran pada Ibu Hamil.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Para ahli masih mempelajari pengaruh COVID-19 atau infeksi virus


Corona pada ibu hamil. Namun, perubahan sistem imun yang terjadi pada
kehamilan dapat membuat ibu hamil lebih rentan terkena infeksi virus Corona dan
lebih berisiko mengalami gejala penyakit yang berat dan fatal. Selain itu, demam
tinggi yang terjadi akibat COVID-19 di trimester pertama kehamilan dapat
meningkatkan risiko terjadinya cacat lahir pada anak.

Virus yang menyebabkan COVID-19 berasal dari golongan virus yang


sama dengan virus penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS) dan
Middle-East respiratory syndrome (MERS). Berdasarkan kejadian yang lalu, ibu
hamil dengan SARS atau MERS juga berisiko lebih tinggi mengalami keguguran
atau melahirkan bayi prematur. Kejadian ini juga bisa terjadi pada ibu hamil
dengan COVID-19, namun laporan kejadiannya masih sangat sedikit. Sejauh ini,
penularan utama virus Corona adalah melalui percikan air liur pada batuk atau
bersin. Belum ada data yang jelas terkait penularan virus Corona dari ibu ke janin
selama kehamilan atau saat melahirkan. Namun, dari kasus yang baru-baru ini
terjadi, bayi yang lahir dari ibu dengan COVID-19 tidak terbukti positif tertular
virus ini. Bila Bumil merasakan gejala atau baru saja bepergian ke negara
terjangkit, seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Italia

B. Saran

Wanita hamil disarankan menghubungi petugas medis untuk pemeriksaan


kehamilan rutin, supaya tidak perlu keluar rumah yang bisa mengancam kesehatan
nya di tengah virus corona Covid 19. Jika diperlukan pemeriksaan di rumah sakit,
wanita hamil disarankan bepergian menggunakan transportasi pribadi. Pastikan
pula ibu hamil mendapat triase atau prioritas ketika periksa sebelum tiba di rumah
sakit.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sulaiman, M. R. (2020, Maret 17). Suara.com. Dipetik Maret 27, 2020, dari
https://amp.suara.com/health

Belluz, Julia (20 Januari 2020). "Wuhan pneumonia outbreak: What we know
and don't know". Vox. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Januari 2020. Diakses tanggal
27 Februari2020.

Cheung, Elizabeth (17 Januari 2020). "Wuhan pneumonia: Hong Kong widens
net for suspected cases but medical workers fear already overstretched hospitals will
suffer". South China Morning Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Januari 2020.
Diakses tanggal 2020-02-27.

Chan, Jasper Fuk-Woo; Yuan, Shuofeng; Kok, Kin-Hang; To, Kelvin Kai-Wang;
Chu, Hin; Yang, Jin; et al. (2020-02-15). "A familial cluster of pneumonia associated with
the 2019 novel coronavirus indicating person-to-person transmission: a study of a family
cluster". The Lancet (dalam bahasa English) (dipublikasikan tanggal 24 Januari 2020). 395
(10223): 514–523. doi:10.1016/S0140-6736(20)30154-9. ISSN 0140-6736. PMID
31986261.

"Wuhan designates hospitals for viral pneumonia treatment as cases rise". The
Straits Times. 21 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Januari 2020. Diakses
tanggal 27 Februari 2020.

"Coronavirus About Symptoms and Diagnosis". Pusat Pengendalian dan


Pencegahan Penyakit (dalam bahasa Inggris). Amerika Serikat. 30 Januari 2020.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Januari 2020. Diakses tanggal 1 Februari 2020.

"Novel coronavirus to be called COVID-19, says WHO". 11 Februari 2020. Diakses


tanggal 11 Februari 2020.

"Coronavirus disease named Covid-19"(dalam bahasa Inggris). 11 Februari 2020


– via www.bbc.co.uk.

11

Anda mungkin juga menyukai