Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

ILMU KESEHATAN ANAK

Dosen Pengampu : Dr. Sri Utami, S.Kp., M.Kes.

Disusun oleh:

Devi Annisa (P27824419011)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

2020/2021
1. Pengertian Nilai APGAR (APGAR SCORE)

Nilai APGAR pertama kali diperkenalkan oleh dokter anastesi yaitu dr. Virginia
APGAR pada tahun 1952 yang mendesain sebuah metode penilaian cepat untuk menilai
keadaan klinis bayi baru lahir pada usia 1 menit, yang dinilai terdiri atas 5 komponen, yaitu
frekwensi jantung (pulse), usaha nafas (respiration), tonus otot (activity), refleks pada
ransangan (grimace) dan warna kulit (appearance) [CITATION Ame06 \l 1057 ] dalam
Kosim(2010)

Menurut [ CITATION Pra10 \l 1057 ] nilai APGAR adalah suatu metode sederhana yang
digunakan untuk menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran. Penilaian ini perlu
untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak, yang dinilai adalah frekuensi
jantung (Heart rate), usaha nafas (respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit
(colour) dan reaksi terhadap rangsang (respon to stimuli) yaitu dengan memasukkan kateter
ke lubang hidung setelah jalan nafas dibersihkan.

2. Cara Membaca APGAR/Kriteria APGAR

Kriteria APGAR
Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 Akronim
War Seluruh warna kulit warna kulit Appearance
na badan biru tubuh normal tubuh, tangan,
Kulit atau pucat merah muda, dan kaki normal
tetapi merah
tangan dan kaki muda, tidak
kebiruan ada sianosis
Denyut tidak ada <100 kali atau >100 kali atau Pulse
Jantung menit menit
Respo tidak meringis atau meringis atau Grimace
n ada menangis lemah bersin atau
Refle respons ketika batuk
k terhada distimulasi saat
p stimulasi
stimulas saluran
i napas
Tonus lemah atau sedikit gerakan bergerak aktif Activity
Otot tidak ada
Pernafas tidak ada lemah atau menangis kuat, Respiration
an tidak teratur pernapasan
baik
dan teratur
Sumber : [ CITATION Ame06 \l 1057 ]dalam Kosim (2010)

Nilai APGAR diukur pada menit pertama dan kelima setelah kelahiran. Pengukuran
pada menit pertama digunakan untuk menilai bagaimana ketahanan bayi melewati proses
persalinan. Pengukuran pada menit kelima menggambarkan sebaik apa bayi dapat bertahan
setelah keluar dari rahim ibu. Pengukuran nilai APGAR dilakukan untuk menilai apakah bayi
membutuhkan bantuan nafas atau mengalami kelainan jantung [ CITATION Pra10 \l 1057 ]
Menurut [ CITATION Nov11 \l 1057 ] nilai APGAR pada umumnya dilaksanakan
pada 1 menit dan 5 menit sesudah bayi lahir. Akan tetapi, penilaian bayi harus segera dimulai
sesudah bayi lahir. Apabila memerlukan intervensi berdasarkan penilaian pernafasan, denyut
jantung atau warna bayi, maka penilaian ini harus segera dilakukan. Nilai APGAR dapat
menolong dalam upaya penilaian keadaan bayi dan penilaian efektivitas upaya resusitasi.
Apabila nilai APGAR kurang dari 7 maka penilaian tambahan masih diperlukan yaitu
5 menit sampai 20 menit atau sampai dua kali penilaian menunjukan nilai 8 atau lebih.
Penilaian untuk melakukan resusitasi semata-mata ditentukan oleh tiga tanda penting yaitu
pernafasan, denyut jantung, dan warna. Resusitasi yang efektif bertujuan memberikan
ventilasi yang adekuat, pemberian oksigen, dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan
oksigen ke otak, jantung dan alat vital lainnya [ CITATION Nov11 \l 1057 ].

3. Indikator Penilaian APGAR


Berdasarkan penilaian APGAR dapat diketahui derajat vitalis bayi adalah :
kemampuan sejumlah fungsi tubuh yang bersifat esensial dan kompleks untuk kelangsungan
hidup bayi seperti pernafasan, denyut jantung, sirkulasi darah dan reflek-reflek primitif seperti
mengisap dan mencari puting susu, salah satu menetapkan derajat vitalis dengan nilai APGAR
[ CITATION IDA98 \l 1057 ].

Derajat Vitalis Bayi Lahir Menurut Nilai APGAR

Klasifikasi Nila Derajat Vitalis


i
APG
AR
A 7 – 10 - Tangisan kuat disertai gerakan aktif
Asfiksia
ringan/tanpa
asfiksia
B 4–6 - Pernafasan tidak teratur, atau tidak
Asfiksia Sedang ada pernafasan
- Denyut jantung lebih dari 100 x/menit
C 0–3 - Tidak ada pernafasan
Asfiksia Berat - Denyut jantung 100 x/menit
atau kurang
D 0 - Tidak ada pernafasan
FresStilBirth - Tidak ada denyut jantung
(bayi lahir
mati)
Sumber : [ CITATION IDA98 \l 1057 ]

Bayi baru lahir dievaluasi dengan nilai APGAR, tabel tersebut dapat untuk
menentukan tingkat atau derajat asfiksia, apakah ringan, sedang, atau asfiksia berat. Menurut [
CITATION Pra10 \l 1057 ]klasifikasi klinik nilai APGAR adalah sebagai berikut:

a. Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3)


Memerlukan resusitasi segera secara aktif, dan pemberian oksigen terkendali. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung 100 x/menit, tonus otot buruk, sianosis berat,
dan terkadang pucat, refleks iritabilitas tidak ada.
b. Asfiksia sedang (nilai APGAR 4-6)
Memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi dapat bernapas kembali.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung lebih dari 100 x/menit, tonus otot kurang
baik atau baik, sianosis, refleks iritabilitas tidak ada.
c. Bayi normal atau sedikit asfiksia (nilai APGAR 7-10).
DAFTAR PUSTAKA

American Academy of Pediatrics, 2006 dalam Kosim(2010).

"repository usu." n.d. repository.usu.ac.id (accessed Februari 04, 2021).

Anda mungkin juga menyukai