ASFIKSIA
Disusun Oleh :
Gayatri Pratiwi
191104
STIKES RS HUSADA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
JAKARTA PUSAT
2021
A. KONSEP TEORI
1. PENGERTIAN
Asfiksia adalah suatu keadaan berupa berkurangnya kadar
oksigen (O2) dan berlebihnya kadar karbon dioksida (CO2) secara
bersamaan dalam darah dan jaringan tubuh akibat gangguan pertukaran
antara oksigen (udara) dalam alveoli paru-paru dengan karbon dioksida
dalam darah kapiler paru-paru. Kekurangan oksigen disebut hipoksia
dan kelebihan karbon dioksida disebut hiperkapnia.
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat
bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Asfiksia berarti
hipoksia yang progresif karena gangguan pertukaran gas serta transport
O2 dari ibu ke janin sehingga terdapat gangguan dalam persediaan O2
dan kesulitan mengeluarkan CO2, saat janin di uterus hipoksia. Apgar
skor yang rendah sebagai manifestasi hipoksia berat pada bayi saat lahir
akan memperlihatkan angka kematian yang tinggi.
Asfiksia neonatum ialah suatu keadaan dimana bayi tidak dapat
segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini oleh
karena hipoksia janin intra uterin dan hipoksia ini berhubungan dengan
faktor-faktor yang timbul di dalam kehamilan, persalinan atau segera
setelah lahir.
2. APGAR SCORE
Penilaian menurut score APGAR merupakan tes sederhana
untuk memutuskan apakah seorang bayi yang baru lahir membutuhkan
pertolongan. Tes ini dapat dilakukan dengan mengamati bayi segera
setelah lahir (dalam menit pertama), dan setelah 5 menit. Lakukan hal
ini dengan cepat, karena jika nilainya rendah, berarti tersebut
membutuhkan tindakan. Observasi dan periksa :
A = “Appearance” (penampakan) perhatikan warna tubuh bayi.
P = “Pulse” (denyut). Dengarkan denyut jantung bayi dengan
stetoskop atau palpasi denyut jantung dengan jari.
G = “Grimace” (seringai). Gosok berulang-ulang dasar tumit ke
dua tumit kaki bayi dengan jari. Perhaitkan reaksi pada
mukanya. Atau perhatikan reaksinya ketika lender pada
mukanya. Atau perhatikan reaksinya ketika lender dari
mulut dan tenggorokannya dihisap.
A = “Activity”. Perhatikan cara bayi yang baru lahir
menggerakkan kaki dan tangannya atau tarik salah satu
tangan/kakinya. Perhatikan bagaimana kedua tangan dan
kakinya bergerak sebagai reaksi terhadap rangsangan
tersebut.
R = “Repiration” (pernapasan). Perhatikan dada dan abdomen
bayi. Perhatikan pernapasannya.
TANDA 0 1 2 JUMLAH
NILAI
Frekwensi Tidak ada Kurang dari Lebih dari 100
jantung 100 x/menit x/menit
Usaha bernafas Tidak ada Lambat, tidak Menangis
teratur kuat
Tonus otot Lumpuh / Ekstremitas Gerakan aktif
lemas fleksi sedikit
Refleks Tidak ada Gerakan sedikit Menangis
respon batuk
Warna Biru / pucat Tubuh: Tubuh dan
kemerahan, ekstremitas
ekstremitas: kemerahan
biru
Keterangan :
1) Apgar Skor : 7-10; bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan
tindakan istimewa
2) Apgar Skor 4-6; (Asfiksia Neonatorum sedang); pada pemeriksaan
fisik akan terlihat frekwensi jantung lebih dari 100 X / menit, tonus
otot kurang baik atau baik, sianosis, reflek iritabilitas tidak ada
3) Apgar Skor 0-3 (Asfiksia Neonatorum berat); pada pemeriksaan
fisik ditemukan frekwensi jantung kurang dari 100 X / menit, tonus
otot buruk, sianosis berat dan kadang-kadang pucat, reflek
iritabilitas tidak ada
3. ETIOLOGI
Etiologi secara umum dikarenakan adanya gangguan pertukaran gas
atau pengangkutan O2 dari ibu ke janin, pada masa kehamilan,
persalinan atau segera setelah lahir.
1. Faktor ibu
a. Hipoksi ibu, oksigenasi darah ibu yang tidak mencukupi akibat
hipoventilasi selama anestesi, penyakit jantung sianosis, gagal
pernafasan, keracunan karbon monoksida, tekanan darah ibu
yang rendah.
b. Penyakit pembuluh darah yang menganggu aliran darah uterus,
kompresi vena kava dan aorta saat hamil, gangguan kontraksi
uterus, hipotensi mendadak akibat perdarahan, hipertensi pada
penyakit eklampsia.
c. Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahunGravida
empat atau lebih
2. Faktor plasenta
a. Plasenta tipis
b. Plasenta kecil
c. Plasenta tak menempel
d. Solusio plasenta
e. Perdarahan plasenta
3. Faktor janin / neonatus
a. Kompresi umbilikus
b. Tali pusat menumbung, lilitan tali pusat
c. Kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir
d. Prematur
e. Gemeli
f. Kelainan congenital
g. Pemakaian obat anestesi
h. Trauma yang terjadi akibat persalinan
4. Faktor persalinan
a. Partus lama
b. Partus tindakan1998).
4. KLASIFIKASI
1) Asfiksia Ringan (Vigorous Baby)
Yaitu : APGAR skore 7-10 dalam hal ini bayi dianggap sehat, tidak
memerlukan tindakan istimewa
2) Asfiksia Sedang (Mibel Moderete Asfiksia)
Yaitu : APGAR skore 4-6 pada pemeriksaan fisik akan terlihat
frekuensi jantung kurang dari 100x/menit, tonus otot kurang baik,
sianosis, refleks iritabilitas tidak ada
3) Asfiksia Berat
Yaitu : APGAR skore 0-3 pada pemeriksaan fisik ditemukan
frekuensi jantung < 100x/menit,tonus otot buruk, sianosis berat dan
kadang pucat, reflek iritabilitas tidak ada
TANDA Score
0–3 4–6 7 - 10
Frekuensi jantung Tidak ada < 100x /menit > 100x /menit
Pernafasan Tidak ada Berobat tidak teratur Menangis kuat
Tonus otot Lumpuh Ekstermitas agak Gerakan aktif
Reflek Tidak ada fleksi Gerakan kuat /
Gerakan sedikit melawan
Warna kulit Biru / pucat Seluruh tubuh
Tubuh kemerahan, kemerahan
ekstermitas biru
5. PATOFISIOLOGI
Persalinan lama,
lilitan tali pusat,
Paralisis pusat presentasi janin Factor lain : obat – obatan
pernapasan abnormal
ASFIKSIA
Asidosis respiratorik
Suplai O2 dalam darah Suplai O2 ke paru
menurun menurun
Gangguan perfusi
Kerusakan otak ventilasi
Risiko
ketidakseimbangan suhu Napas cuping hidung,
tubuh sianosis, hipoksia
Napas cepat
A. PENGKAJIAN
1. Data Demografi :
Nama anak : By. Ny. Rini Sopiani
Jenis kelamin : laki-laki
Tempat Tgl lahir : Jakarta, 17/10/2021
Umur : _________Hari/Bulan/Tahun
Diagnosa medis : BBLASR
Data Orang Tua :
Nama Ibu : Ny. Rini Sopiani Nama Bapak : Tn. Bobby
Umur : 25 thn Umur : 28 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia Suku bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Jl. Paseban Barat Alamat : Jl. Paseban Barat No.
No. 38 38
2. Resume :
Bayi pindahan dari NICU, BBLASR jenis kelamin laki-laki tiba diperina
pukul 19.05. Riwayat lahir dari ibu SC, Inpartus kala 2 preterm, gawat janin,
BSC 1x dari ibu usia 25 thn. H-34 minggu, terpasang ogt No.8
3. Riwayat Persalinan :
Usia kehamilan: 34 minggu
Apgar 1” 5 5” 6
BB 1850 gram PB 46 cm LK 31 cm LD 26 cm
Komplikasi persalinan :
Tidak ada
Mekonium
Lain-lain
4. Riwayat Maternal :
Cara persalinan :
Spontan
Tindakan SC
a. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Antenatal
1) Kesehatan ibu waktu hamil : Tidak Ya
a) Hiperemesis Gravidarum
……………………..
b) Perdarahan pervagina
……………………..
c) Anemia
……………………..
d) Penyakit Infeksi
……………………..
e) Pre Eklamsi / Eklamsi
……………………..
f) Gangguan kesehatan
……………………..
2) Pemeriksaan Kehamilan : Tidak Ya
a) Teratur
……………………..
b) Diperiksa oleh
……………………..
c) Tempat pemeriksaan
……………………..
d) Hasil pemeriksaan
……………………..
e) Imunisasi
……………………..
3) Riwayat Pengobatan selama Kehamilan :
Tidak ada
Masa Natal
1) Usia kehamilan saat Kelahiran : 34 minggu
2) Cara persalinan
a) Normal
..….…………..……………………..
………
b) Tidak SC
3) Ditolong oleh : dr. unedo, Sp. OG
4) Keadaan bayi saat lahir :
……..……………………..…………………
………..
2) BB, PB, Lingkar kepala waktu lahir : 1850 gram, 46 cm, 31 cm,
3) Pengobatan yang didapat :
……………………………………………..
Neonatal :
1) Cacat congenital : Tidak ada
2) Ikterus : Tidak ada
3) Kejang : Tidak ada
4) Paralisis : Tidak ada
5) Perdarahan : Tidak ada
6) Trauma persalinan : Tidak ada
7) Penurunan BB : Ya
8) Pemberian minum/ASI : Susu Formula
9) Lain-lain :-
b. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Apakah ada gangguan dalam proses tumbuh kembang bayi (Jelaskan)
-
c. Penyakit-penyakit yang pernah diderita
-
d. Pernah dirawat di Rumah Sakit
-
e. Obat-obat yang digunakan
-
f. Tindakan (misalnya : operasi)
-
g. Alergi
-
h. Kecelakaan
-
i. Immunisasi
-
j. Pola pemenuhan nutrisi :
a) ASI dan atau susu buatan :
(1). Lamanya pemberian:
………………..……………………..…………...
(2). Waktu pemberian : 3 Jam Sekali
(3). Jenis susu buatan : Formula untuk bayi BBLR
b). Masalah Nutrisi :
………………..……………………..……………
(1) Kemampuan menghisap : baik
(2) Kemampuan menelan:
k. Umbilikus :
Normal …….. abnormal ……..
Inflamasi …….. drainase ..……..
Jumlah pembuluh darah ………..
l. Panggul : Normal …….. tidak normal …….. tidak dikaji ……..
m. Genital :
1) Perempuan ……..
Lab. Mayor …….. Lab. Minora …….. fistula
……..
2) Laki-laki
Testis desenden / asenden ……..
Hipospadia / epipadia / normal ……..
Fistula ……..
n. Anus : Paten …….. Imperforata ……..
o. Spina : Normal …….. abnormal ……..
p. Kulit :
1) Warna : Pink …….. pucat …….. jaundice ……..
Batang tubuh sianosis …….. kuku …….. periorbital ……..
2) Rash / kemerahan Tidak ada
3) Tanda lahir Tidak ada
q. Suhu :
2) Lingkungan
Penghangat radian …….. pengaturan suhu ……..
Inkubator……..
Suhu ruang …….. Boks terbuka ……..
3) Suhu kulit 36 C
6. Riwayat Sosial
a. Hubungan orang tua – bayi : (Bonding Atachment)
Ibu Ayah
Ya Menyentuh Ya
Ya Memeluk Ya
Ya Berbicara Ya
Ya Berkunjung Ya
Ya Kontak mata Ya
7. Pemeriksaan penunjang :
GDS
8. Penatalaksanaan medis dan Keperawatan :
- Pemberian obat injeksi
- Pemasangan infus
9. Data Fokus
Nama Klien / Umur : By. Ny. Rini
No. Kamar / Ruang : Perina
C. RENCANA KEPERAWATAN
(Meliputi tindakan keperawatan independen dan interdependen
Nama Klien / Umur : By. Ny. Rini
No. Kamar / Ruang : Perina
Tgl No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan Paraf dan
. Keperawatan Hasil nama
(PES) jelas
1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan Manajemen jalan nafas ATRI
efektif b.d asuhan keperawatan Observasi
Imaturitas selama 2 x 24 jam - Monitor pola napas
neologis pola nafas kembali (frekuensi, kedalaman,
DS : membaik dengan usaha napas)
- kriteria hasil: - Monitor bunyi napas
DO : - Menunjukkan tambahan (mis.
- Fase jalan nafas yang gurgling, mengi,
ekspirasi paten (klien tidak ronkhi kering)
memanjang merasa tercekik,
- Pernafasan irama nafas, Terapeutik
bibir frekuensi - Pertahankan kepatenan
memanjang pernafasan dalam jalan napas dengan
- Takipnea rentang normal, head-tilt dan chin-lift
tidak ada suara (jaw-thrust jika curiga
nafas abnormal) trauma servikal)
- Tand-tanda vital - Posisikan semi-Fowler
dalam rentang atau Fowler
normal (tekanan - Lakukan fisioterapi
darah, nadi, dada, jika perlu
pernafasan) - Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari,
jika tidak
kontraindikasi
2. Hipotermi b.d Setelah dilakukan Manajemen Hipotermia ATRI
Terpapar suhu asuhan keperawatan - Observasi Monitor
lingkungan 1x24 jam maka suhu suhu tubuh
rendah tubuh membaik - Identifikasi penyebab
dengan kriteria hasil: hipotermia (mis. pada
- Suhu tubuh suhu lingkungan
menurun rendah, pakaian tipis,
- Suhu kulit kerusakan
menurun hipotalamus,
- Frekuensi nadi penurunan kecepatan
menurun metabolisme,
kekurangan lemak
subkutan)
- Monitor tanda dan
gejala akibat
hipotermia
(Hipotermia ringan:
takipnea, disartria,
dingin, hipertensi,
diuresis ; Hipotermia
sedang: aritmia,
hipotensi, apatis,
koagulopati, refleks
menurun; Hipotermia
berat: oliguria, refleks
menghilang, edema
paru, asam-basa
abnormal)
Terapeutik
- Sediakan lingkungan
yang hangat (mis. atur
suhu ruangan,
inkubator)
- Ganti pakaian dan/atau
linen yang basah
- lakukan penghangatan
pasif (mis. selimut,
menutup kepala,
pakaian tebal) lakukan
penghangatan aktif
eksternal (mis.
kompres hangat, botol
hangat, hangat, hangat,
perawatan kangguru)
- lakukan penghangatan
aktif internal (mis.
infus cairan hangat,
oksigen hangat, lavase
peritoneal dengan
cairan hangat)
3. Risiko infeksi Setelah dilakukan Pencegahan infeksi ATRI
b.d tindakan Observasi
Ketidakadekuata keperawatan selama - Monitor adanya tanda
n pertahanan 2x24 jam risiko dan gejala infeksi
tubuh sekunder infeksi menurun sistemik dan lokal
(penurunan dengan kriteria hasil:
hemoglobin) - Kadar sel Terapeutik
DS : darah putih - Batasi jumlah
- membaik pengunjung
DO - Cuci tangan sebelum
- Leukositopen dan sesudah kontak
ia dengan pasien dan
lingkungan pasien
Edukasi
- Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan
- Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
imunisasi
D. PELAKSANAAN (CATATAN KEPERAWATAN)
Nama Klien / Umur : By. Ny. Rini
No. Kamar / Ruang : Perina
Hari, No. Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf dan
Tanggal Dx. Nama jelas
Waktu
18/10/2021 IMPLEMENTASI HARI PERTAMA ATRI
A:
- pola nafas tidak efektif
- Risiko infeksi
P:
- Observasi sesak
- Observasi ttv, hemodinamik
- Kolaborasi antibiotik
- Pantau intake output
- Beri terapi sesuai advice
- Hand hygiene
- Cek gds pagi
A:
- Pola nafas tidak efektif
- Risiko infeksi
P:
- Observasi K.U bayi
- Observasi tanda-tanda sesak
- Observasi tanda-tanda infeksi
A: Risiko infeksi
P:
- Observasi K.U dan ttv
- Cuci tangan