Anda di halaman 1dari 55

Pendekatan Kegawatan

Pada Anak
dr. Thesa Amijayanti, M.Med.Sc, SpA
Apakah anak sakit?
Haruskah kita mulai melakukan penanganan
kegawatan?
• Setting pre- hospital :
• 10% - 13% pasien anak dalam ambulan transpot
• Europe & UK : dari seluruh kecelakaan dan kegawatan 25-30% usia
anak

Kondisi kegawatan  stabilisasi pasien harus


dilakukan sebelum diagnosis pasti

Essential  tool untuk initial assesment segera


dan mengindentifikasi problem
Tool untuk penilaian kegawatan anak
• ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure)
• PAT (Pediatric Assessment Triangle)
WHY PAT
• Suatu tool untuk penilaian cepat
• Hanya menggunakan penglihatan dan pendengaran
• Tidak membutuhkan alat
• Tidak memerlukan waktu lama (30-60 detik)
• Sangat berguna untuk identifikasi anak yang memerlukan
penanganan lebih urgen
Appearance

• Menggambarkan adekuatnya ventilasi, oksigenasi, perfusi otak,


keseimbangan tubuh dan fungsi sistem saraf pusat
• TICLES
• Tone
• Interaction
• Consolability
• Look/Gaze
• Speech/Crying
Karakteristik Appearance: The “Tickles”

Karakteristik yg dievaluasi Apa yang dilihat (bergantung tahap


perkembangan dan usia anak)
Tone Normal tonus, flaccidity, tidak ada gerakan melawan
terhadap pemeriksa, berdiri, duduk
Interaction Apakah pasien mencoba meraih mainan atau bermain
dg suatu objek saat diperiksa? Seberapa kuat
bereaksi terhadap rangsangan?
Consolability Apakah pasien dapat ditenangkan oleh pengasuh atau
tetap irritable meskipun ditenangkan pengasuh?
Look/Gaze Apakah pasien menatap saat diajak bicara? Apakah
tatapan menyimpang?
Crying/speech Apakah pasien menangis proporsional? Apakah
tangisan kuat atau lemah? Apakah berbicara sesuai
usia?
Karakteristik pernapasan (Breathing)
Karakteristik yg dievaluasi Apa yang dilihat
Suara napas Normal, stridor, wheezing, gasping
Posisi Bebas mengambil posisi, Tripod, menolak
posisi supine
Tanda kesulitan bernapas (peningkatan Retraksi intercostal, supraklavikula,
upaya napas/work of breating) substernal, napas cuping hidung (nasal
flare), napas thoracoabdominal atau
see saw

Work of breathing menunjukkan status pernapasan pasien atau derajat upaya


pasien untuk mencukupkan oksigenasi dan ventilasi
Karakteristik Sirkulasi Kulit
Karakteristik yg dievaluasi Apa yang dilihat
Warna Normal, pucat, sianosis,
motled

Sirkulasi kulit menggambarkan perfusi darah keseluruhan ke dalam


tubuh. Gambar pucat motled, sianosis
Work of Breathing
Assessment
Mottling
Cyanosis
WHY the ABCDE
approach?
• Pendekatan secara sistematis pada setiap pasien
• Mengenal kondisi yang mengancam jiwa lebih awal
• Melakukan intervensi pertama pada kondisi yang paling kritis
• Pendekatan ABCDE dapat cepat dilakukan pada pasien yang
stabil
A IRWA
Y
Goal : menilai apakah airway paten atau terdapat tanda obstruksi

• Pastikan airway paten dan mampu dipertahankan dengan posisi atau dg suction
• Bila respon suara pasien normal  airway paten
• Respon suara abnormal (stridor, peningkatan upaya napas)  tanda obstruksi
parsial
• Pernapasan paradox atau see-saw sign  obstruksi komplit
• Penurunan kesadaran dapat mengakibatkan obstruksi parsial maupun komplit
Managemen airway
• Open Airway manuever : head tilt and chin lift, jaw thrust
• Cek patensi airway : darah, muntahan, benda asing di mulut 
bersihkan
• Berikan alat-alat penyangga jalan napas untuk menjamin
patensi jalan napas : OPA, NPA, LMA, intubasi
Breathing
Goal : menilai pernapasan dan ventilasi untuk memastikan
pertukaran gas adekuat  Look-Listen-Feel

• Apakah posisi anak terkulai? Atau posisi tripod ?


• Apakah dipergunakan otot-otot bantu napas (head bobbing pada
bayi)?
• Apakah pergerakan dinding dada minimal
• Adakah retraksi? Adakah napas cuping hidung?
• Apakah frekuensi napas cepat, lambat atau normal?
• Adakah sianosis?
• Berapakah SpO2?
• Apakah pergerakan aliran udara terdengar dengan stetoskop?
Adakah suara napas abnormal (wheezing, ronki)
Nilai normal RR menurut usia

Age Respiratory rate (breat/min)

Infant 30-60

Toddler 24-40

Prescooler 22-34

School age 18-30

Adolescent 12-16
Manageme
n
• Pada semua pasien dengan kesulitan bernapas  oksigen
masker (high flow oksigen)
• SpO2 > 94%
• Tanda gagal napas  Ventilasi Mekanis Non-Invasive atau
Invasive
Circulatio
n
Goal : menilai apakah fungsi kardiovaskuler adekuat, perfusi jaringan
adekuat, volume sirkulasi efektif dan kontrol perdarahan bila ada

• Apakah warna kulit normal atau pucat atau motled?


• Apakah ditemukan peningkatan frekuensi napas tanpa peningkatan
WOB?
• Apakah akral teraba dingin?
• Apakah frekuensi nadi normal, cepat atau lambat?
• Apakah nadi teraba kuat atau lemah?
• Apakah CRT normal atau memanjang > 2 detik?
• Apakah Tekanan Darah normal atau rendah?
Nilai normal Heart Rate dan Blood
Pressure
Age Heart Rate Minimum
(beats/min) systolic BP
(mmHG)
Infant 100-160 > 60
Toddler 90-150 > 70
Preschooler 80-140 >75
School aged 70-120 >80
Adolescent 60-100 >90

Sistolik BP minimal = 70 + (2x usia dalam tahun)


• Takikardi merupakan tanda awal hipoksia dan perfusi yang
buruk, dapat juga akibat demam, gelisah, nyeri
• Bradikardi (nadi < 60 x/menit)  perfusi miokardium
buruk
• Kualitas nadi menggambarkan kecukupan perfusi perifer
• Nadi sentral (femoral atau karotis) teraba lemah  syok
dekompensasi
• Nadi perifer sulit ditemukan, teraba lemah atau irreguler  perfusi
perifer buruk  syok
• Low BP  syok fase lanjut
Managemen
t
• Nadi < 60 x/menit tanpa sign of circulation (pernapasan normal,
batuk, pergerakan)  CPR
• Syok :
• Oksigenasi high flow
• Pasang akses vaskuler : IV atau IO
• Resusitasi cairan – obat vasoaktif
Disability
• Tentukan derajat kesadaran
• AVPU (Alert- respon to Verbal- respon to Pain-Unresponsive)
• Pediatric Glasgow Scale (second option)
• Evaluasi brainstem dg melihat respon masing-masing pupil
terhadap rangsang cahaya (Normal : pupil konstriksi)
• Evaluasi aktifitas motorik dengan melihat gerakan
simetris ektrimitas, kejang, postur atau flacidity
• Bagaimana skor AVPU?
• Apakah pasien bergerak aktif? Apakah pergerakan terbatas
dengan tonus otot lemah?
• Bila anak menangis atau bicara, apakah kuat atau lemah?
• Bila anak menangis dapatkah ditenangkan?
• Apakah anak menatap pengasuhnya atau tidak?
• Apakah anak meronta/memberontak atau floppy?
Managemen
• Bila didapatkan anak derajat kesadaran terganggu  berikan
tunjangan hidup umum/monitoring
• Oksigenasi
• Cardiac monitoring
• Pulse oksimetri
• Bila kejang  potong dengan anti kejang
Exposur
e
• Evaluasi adanya perdarahan, rashes (reaksi kulit), gigitan atau
lesi lain
• Anak mudah kehilangan panas terutama bayi dan anak di
lingkungan yang dingin
• Rashes dapat menunjukkan adanya reaksi alergi atau adanya
infeksi
• Berapakah kadar glucosa darah ?
Secondary Survey
Signs/Symptoms Onset dan
perjalanan
penyakit/gejala
Allergies Adakah reaksi alergi obat
Medications Nama, dosis, waktu dan dosis
obat terakhir secara tepat
Past medical history Penyakit sebelumnya atau
imunisasi
Last food or liquid
Events Kejadian yang memicu penyakit
Basic Life Support
Indication: in ALL children who are unresponsive and not breathing normally
When: Initiated ASAP
Main Objective: achieve sufficient oxygenation to “protect” the brain and
other vital organs.

Skill for all citizens and team work


The sequence: CPR
The best is proficient rescuer but even suboptimal CPR can give better
results than no CPR at all
BLS Sequence in Infants and
Children

“ABC”
Or
“CAB”
?????
Pediatric BLS Sequence
A = Airway
3S
1.1 Safety B = Breathing
1.2 Stimulate
1.3 Shout for Help
- single rescuer
- multiple rescuers C = Circulation
Called EMS: information
WHERE, WHAT and WHO
Airway
Unconscious?
 Open airway: Head tilt and chin lift, Jaw Thrust maneuver
Breathing
1. Assess Breathing:
 RWTO
2. Rescue breaths
- 5 initial rescue breaths

FBAO ??

Technique
Infant: Mouth to mouth and nose
technique
Child: Mouth to mouth technique
Circulation
Assess for “signs of life”  5P
Sign of life (+)  15-20 rescue breathing
NO sign of life
 Start Chest Compressions
Ratio 15:2, 30:2, only chest compression
Intubated patients?
REASSESS

BLS STOP ??
-The child exhibits signs of life
-No sign of life after 30 minutes CPR in normal body
temperature
-Other rescuers (EMS) take over resuscitation
-The safety of rescuer
-Rescuer is too exhausted

Anda mungkin juga menyukai