Anda di halaman 1dari 105

PEMERIKSAAN FISIK

PADA ANAK DAN BAYI

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Fitri Wulandari
0887-3174-643
azkhaathila@gmail.com
Setelah Mengikuti

pembelajaran ini peserta

mampu melakukan

pemeriksaan fisik pada anak

dan bayi secara sistematis

dan benar
Tujuan khusus

Setelah mengikuti pembelajaran peserta dapat:


0
Menjelaskan persiapan pemeriksaan fisik keperawatan
1
pada pasien
0 Melakukan pemeriksaan fisik pada anak dan bayi
2

0
Melakukan interprestasi dari hasil pemeriksaan fisik pada
3
anak dan bayi

0 Y
4 Melakukan dokumentasi hasil pemeriksaan
pada anak dan bayi
Pemeriksaan fisik
pada anak & bayi
• Saat pemeriksaan fisik dilakukan,
pakaian dibuka secara bergantian
• Sebaiknya dilakukan di infant warmer
🡪mempertahankan suhu tubuh bayi
• Bayi hanya menggunakan diaper
• Awali dengan pemeriksaan “Quiet”,setelah
itu amati kesimetrisan pergerakan,
kekuatan, dan koordinasi
• Pemeriksaan bersifat flexible
PEMERIKSAAN UMUM
Pengukuran TTV
a.Tekanan darah
b. Pengukuran nadi dan heart
rate
c. Pengukuran suhu tubuh
d. Pengukuran pernafasan
Pengukuran

a. Tekanan darah
⮚ <3 tahun tidak diukur
⮚ Gunakan alat sesuai usia
anak
Pengukuran
pernafasan
⮚ Kaji pernafasan bayi atau anak sebelum memulai
mengkaji frekuensi pernafasan.
⮚ Jika bayi atau anak menangis maka tunggu sampai
anak diam.
⮚ Hindari anak tahu bahwa pernafasannya sedang
dihitung, kesadaran diri dapat mengubah frekuensi
dan kedalaman pernafasan.
⮚ Perawat dapat meletakkan tangan di bawah
prosesusxipoideus sehingga inspirasi yang
meningkat dapat dirasakan.
⮚ Hitung pernafasan satu menit penuh
Pemeriksaan Umum

• Pengukuran tubuh anak


(BB,
PB/TB, Lingkar kepala)
• Penilaian TTV (TD, N/HR,
P, S)

Berat Badan
• Timbang secara langsung
Tinggi
badan
Panjang badan
• Pengukuran langsung menggunakan pita pengukur tidak akurat
• Tempatkan bayi terlentang di papan pengukur
Lingkar Kepala
• Pengukuran lingkar kepala dilakukan secara rutin hingga usia 2 tahun
mencerminkan pertumbuhan tempurung kepala & otak
• Teknik: melingkarkan pita pengukur fleksibel dari bagian paling
menonjol di bagian kepala belakang (protuberantia occipitalis) dan
dahi (glabella).
Lingkar Dada
• Saat lahir lingkar dada lebih kecil dari lingkar kepala, 2-3 cm < kepala
• Lingkar dada diukur sejajar dengan puting susu
• Teknik : ukur saat inspirasi dan ekspirasi, kmd ambil rata-ratanya
Lingkar Lengan Atas (LILA)
• Pengukuran LILA merupakan salah satu pilihan untuk penentuan
status gizi, karena mudah, murah, dan cepat.
• Ambang batas pengukuran LILA pada bayi umur 0-30 hari ≥ 9,5 cm.
Tanda-tanda
vital
• Suhu normal pada neonatus : 36,5-37,5 °C
• Denyut jantung : 120-160 X/mnt
• Frekuensi napas : 30-60 X/mnt
• Tekanan darah : 65-87 /41-52 mmHg
Nyeri
Skala nyeri dengan NIPS (Neonatal Infant Pain Scale)
Pengkajian 0 1 2

Ekspresi Wajah Wajah tenang, ekspresi Otot wajah tegang, alis


netral, refleks berkerut, meringis
Tangisan Tidak menangis Merintih Menangis kencang,
melengking terus menerus
Pola Nafas Bernapas biasa Tarikan ireguler, lebih
cepat dibanding biasa,
menahan napas, tersedak
Tangan Tidak ada kekakuan otot, Tegang kaku, fleksi
gerakan tungkai biasa
Kaki Tidak ada kekakuan otot, Tegang kaku, fleksi
gerakan tungkai biasa
Tingkat Kesadaran Tenang tidur lelap atau Gelisah
bangun

Ket : 0 = tidak nyeri


2-4 = nyeri ringan-nyeri sedang
4-7 = nyeri sedang-nyeri berat
PENAMPILAN UMUM
1. Kaji tingkat kesadaran
2. Pengkajian sistem tubuh
a. Integumen
b. Kepala dan leher
c. Mata
d. Telinga
e. Muka, hidung dan rongga
mulut
f. Paru-paru
g. Sistem kardiovaskuler
h. Abdomen
i. Sistem limfatik
j. Sistem reproduksi
k. Sistem muskuloskeletal
l. Sistem persarafan
INTEGUMEN

• Informasi tentang perawatan fisik dan status nutrisi


🡺untuk merencanakan penyuluhan kesehatan.
• Persiapan ruangan : pencahayaan baik
• Inspeksi: warna, bentuk, dan keadaan kuku, kuku yang
digigit, menusuk kulit, infeksi. Rambut dikaji warna,
tekstur, jumlah dan kualitas rambut
Kulit Pada Bayi

Strawberry atau
Cavernous
Ecchymoses/memar Hemangiomas

Blue-black spot atau


Mongolian spot
Milia
Pemeriksaan fisik bagian kepala pada anak
dan bayi
Pemeriksaan fisik area
kepala pada anak
HEAD

Eyes
1 2

3
Ears
4
Nose

Neck

Throat
Inspeksi Palapasi
Lingkar
Kepala
Fontanel/Sutura: Anterior menutup pada usia
8-18 bulan

Kepala:
bulan, posterior pada usia 2 bulan
Simetris: Wajah dan tengkorak

Rambut: Warna, rontok, kebersihan, kutuan pada


anak usia sekolah

Sinus: palpasi pada anak yang lebih tua

Ekspresi wajah: sedih, tanda-tanda kekerasan,


alergi, fatique
EYES(MATA)
• Peralatan: senter, kartu snellen,
kapas lidi,
optalmoskop.pemeriksaan
dilakukan dengan inspeksi dan
palpasi.
EAR(TELINGA)
• Inspeksi dan palpasi.
• Kaji posisi telinga,
kelainan bentuk,
pembengkakan, dan
memar.
• Malformasi telinga
dikaitkan dengan
anomali kromosom dan
sindrom bawaan.
• Dapat dilakukan juga
pengkajian ketajaman
pendengaran dengan
uji rinne dan weber.
…..lanjutan
•Uji rinne:
membandingkan • Normalnya anak dapat mendengarkan
hantaran udara dan suara garputala di meatus eksternus
tulang setelah tidak terdengar di prosesus
mastoideus.

•Uji weber: untuk


membedakan tuli • Pada tuli kondultif udara, suara terdengar
lebih jelas pada telinga yang terganggu.
konduktif dari tuli
Suara terdengar paling jelas pada telinga
sensorineural. yang tidak terganggu pada tuli
sensorineural.
e.NOSE & THROAT (HIDUNG &
RONGGA MULUT)
• Inspeksi dan palpasi.
• Amati bentuk, roman, dan kesimetrisan wajah.
• Lubang hidung diperiksa kesimetrisan dan kepatenannya.
• Besar tonsil ditentukan sebagai berikut:
• T0 : tonsil di dalam fosa tonsil atau telah diangkat
• T1 : bila besar tonsil ¼ jarak arkus anterior dan uvula
• T2 : bila besar tonsil ½ jarak arkus anterior dan uvula
• T3 : bila besar tonsil ¾ jarak arkus anterior dan uvula
• T4 : bila besar tonsil mencapai uvula atau lebih
Kepala Pada Bayi
Menggunakan teknik inspeksi dan
palpasi

Caput Succedaneum
microchepaly

macrocephaly Cephalhematoma
Kepala
Cranial molding

Overlapping sutures
Fontanel
Overlapping sutures (persimpangan antara tulang frontal dan
parietal, menutup usia 18 bulan)
Overlapping sutures (persimpangan antara tulang oksipital dan
parietal, menutup usia 4 bulan).
WAJAH
• Pemeriksaan wajah di nilai kesimetrisannya, adanya anomali atau
deformasi, dan gerakan wajah selama proses transisi perilaku.
MATA
• Periksa adakah gerakan mata, sklera, pupil, iris
• Tentukan jarak mata dan intracanthal: hypo/hypertelorism
Mata
• Warna iris (abu-abu – coklat – biru tua), warna
mata menjadi permanen di usia 6 bulan.
• Sklera berwarna biru keputihan, biasanya
berkaitan dengan subconjunctival
hemorrhages, yang disebabkan oleh
pecahnya kapiler saat proses kelahiran.

• Sklera berwarna kuning, berkaitan dengan


hiperbilirubin (perlu evaluasi lanjutan)
TELINGA

• Pemeriksaan telinga pada bayi baru lahir dilakukan


dengan inspeksi dan palpasi
• Kaji posisi telinga, adanya kelainan bentuk,
pembengkakan, dan memar
• Malformasi telinga dikaitkan dengan anomali
kromosom dan sindrom bawaan
HIDUNG & MULUT
Lubang hidung diperiksa kepatenan dan
kesimetrisan

clift lip (bibir sumbing)


LEHER
• Teknik inspeksi dan palpasi digunakan untuk menentukan kelenturan,
simetri, rentang gerak dan mendeteksi jaringan atau massa
• Leher di manipulasi dari sisi ke sisi; adanya keterbatasan rentang
gerak atau kemiringan kepala mengindikasikan tortikolis bawaaan.
PEMERIKSAAN
FISIK ANAK DAN
BAYI DI AREA
PARU PARU
LANGKAH PEMERIKSAAN FISIK ANAK DAN BAYI

INSPEKSI PALPASI

Content Content
Here Here

PERKUSI AUSKULTASI
INSPEKSI

30 – 60x/ MENIT,
FREKUENSI
PENGGUNAAN OTOT BANTU,
NAFAS
CUPING HIDUNG
BENTUK SIMETRIS/ASIMETRIS,
DADA PIGEON, FANNEL, BHAREL
TAKIPNEA – BRADIPNEA
POLA NAFAS
HYPO/HYPER VENTILASI

SIANOSIS HYPOXEMIA
PALPASI
VOCAL PREMITUS VOCAL PREMITUS GETARAN GETARAN GETARAN
NORMAL MENURUN MENINGKAT
MELETAKKAN DILAKUKAN DI GETARAN PARU OBESITAS, KETIKA PARU
KEDUA TELAPAK
BAGIAN PARU KANAN DAN KIRI EMFISEMA, EFUSI TERABA
TANGAN DIDEPAN
BELAKANG SAMA PLEURA DAN ASMA KONSOLIDASI
DADA & MEMINTA
PASIEN CAIRAN
MENGATAKAN (PNEUMONIA ATAU
TUZUH PULUH INFILTRAT)
TUZUH
PERKUSI PEKAK : SUARA PERKUSI
PADAT MISAL DAERAH HEPAR
HIPERSONOR : SUARA
TRIK PERKUSI PADA DAERAH

JENIS BUNYI SAAT PERKUSI DADA

PERKUSI ICS 1 KANAN KE ARAH INFERIOR SONOR : REDUP : SUARA LEBIH PADAT
DARI BUNYI SONOR SAMPAI PEKAK, LALU SUARA BILA DI LAPANG PARU PADA
NAIKAN 1 ICS KE ATAS KETUK LAGI BILA JARINGAN PNEUMONIA
PEKAK MAKA ITU BATAS PARU DAN HEPAR NORMAL

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


PEKAK : SUARA PERKUSI PADAT MISAL DAERAH HEPAR
ANJURKAN KLIEN UNTUK INSPIRASI DAN
EKSPIRASI, NORMALNYA SAAT INSPIRASI HIPERSONOR : SUARA PERKUSI PADA DAERAH BERONGGA
TERDENGAR SONOR DAN PEKAK KOSONG MISAL PASIEN ASMA
KEMBALI SAAT EKSPIRASI
AUSKULTASI RALES
SUARA RAMBUT
WHEEZING DIGESEKKAN,
RONKHI
AKAN
VESIKULAR : TERDENGAR TERDENGAR
TERDENGAR SEPERTI SUARA
INSPIRASI > KASAR SAAT
JELAS SAAT
LETAKKAN EKSPIRASI MENGI SAAT INSPIRASI
INSPIRASI INSPIRASI
STETOSKOP MAUPUN
DISEMUA MAUPUN
BRONCHOVESIKULAR: EKSPIRASI,
LAPANG PARU .
EKSPIRASI
INSPIRASI = AKAN HILANG
DAN MULAI EKSPIRASI SUARA NAFAS
SAAT BATUK
DENGARKAN TAMBAHAN
1. NURSE
BRONKHIAL :
INSPIRASI < SUARA NAFAS
2. STETOSKOPE EKSPIRASI TAMBAHAN

3. DESINFEKTAN HOW SUARA NAFAS


TAMBAHAN

NORMAL
SUARA
NAFAS

TOOL
PEMERIKSAAN FISIK AREA
JANTUNG PADA BAYI DAN
ANAK
ANATOMI LETAK
JANTUNG

Jantung terletak di atas diafragma, miring ke depan kiri dan apex cordis
berada paling depan dalam rongga thorax. Bagian depan dibatasi oleh
sternum dan costae 3,4, dan 5. Hampir dua per tiga bagian jantung terletak di
sebelah kiri garis median sternum.
TEHNIK PEMERIKSAAN FISIK AREA JANTUNG PADA
BAYI DAN ANAK
INSPEKSI PERKUSI

AUSKULTASI.
PALPASI
.
INSPEKSI
1. JVP (Jugularis Venous Pressure) atau tekanan vena
jugularis

melihat fungsi pompa jantung terutama bagian kanan.


Pengukuran dilakukan dengan cara pasien berbaring 450.
Bila peningkatan >3 cm diatas sudut sternum berarti JVP
meningkat/abnormal
INSPEKSI
Ictus Cordis/Apical Impuls/Denyut Apikal

Terlihat dengan mudah di ICS 5 linea midioclavicularis kiri.


Interpretasi : tampak atau tidaknya ictus cordis.
PALPASI

Palpasi ictus cordis dilakukan menggunakan 2 jari


di linea midclavicular kiri ICS 4-5
Ukuran normal 1x2 cm, amplitudo normal
Catat teraba/tidaknya ictus cordis dan ukurannya.
PERKUSI

Dilakukan untuk menentukan


batas-batas jantung

B B B
at at at
a as as
s ki
at ka ri
as na
n
•BATAS ATAS JANTUNG PERKUSI

⮚ Dilakukan dengan cara perkusi mulai dari ICS 1 linea


midioclavicularis kiri menurun dari suara sonor
sampai ada menjadi pekak.
⮚ Normal batas atas jantung di ICS 2 atau 3.
⮚ Catat batas atas jantung sesuai hasil temuan seperti
batas atas jantung adalah ICS 2 midioclavicularis kiri
PERKUSI BATAS KANAN
JANTUNG

Posisikan jari di ICS 3 atau 4 kanan kemudian perkusi ke arah kiri


(medial) sambil mendengar perubahan suara dari sonor ke pekak.
Suara pekak menandakan batas kanan jantung. Normalnya di
ICS 3 atau 4 linea sternalis kanan atau linea mid-sternalis atau
linea sternalis kiri.
INTERPRETASI

Hasil pemeriksaan fisik area jantung pada bayi dan anak tidak
ditemukannya peningkatan JVP, nampak dan teraba ictus cordis di ICS
4 atau 5, batas atas ICS 2 atau 3, batas kanan ICS 3 atau 4 linea
sternalis kiri, batas kiri ICS 4 atau 5 linea midclavicular kiri, Irama
jantung regular, rate: normal, bunyi jantung tunggal.
Hasil pemeriksaan fisik area jantung pada bayi dan anak tidak
ditemukannya peningkatan JVP, nampak dan teraba ictus cordis di
ICS 4 atau 5, batas atas ICS 2 atau 3, batas kanan ICS 3 atau 4
linea sternalis kiri, batas kiri ICS 4 atau 5 linea midclavicular kiri,
Irama jantung regular, rate: normal, bunyi jantung tunggal.
DOKUMENTASI

Ictus Cordis : Irama jantung: Bunyi


Batas jantung:
JVP Tampak/Tidak Batas atas ICS 2 regular/irregular ; jantung:
Normal/Abnormal, tampak, atau 3, Batas
rate:
Teraba/Tidak kanan ICS 3 atau Tunggal/Gan
Ada/Tidak ada normal/bradikardi
peningkatan teraba, Letak di 4 linea sternalis da/Murmur/G
kiri, Batas kiri ICS /takikardi
Linea Midclavicula 4 atau 5 linea allop
ICS 4-5, Ukuran midclavicular kiri
1x2 cm .
DOKUMENTASI
JVP : Normal/Abnormal, Ada/Tidak ada peningkatan

Ictus Cordis : Tampak/Tidak tampak, Teraba/Tidak teraba, Letak di Linea


Midclavicula ICS 4-5, Ukuran 1x2 cm
Batas-batas jantung: Batas atas ICS 2 atau 3, Batas kanan ICS 3 atau 4 linea sternalis
kiri, Batas kiri ICS 4 atau 5 linea midclavicular kiri

Irama jantung: regular/irregular ; rate: normal/bradikardi/takikardi

Bunyi jantung: Tunggal/Ganda/Murmur/Gallop


PEMERIKSAAN FISIK AREA
ABDOMEN PADA BAYI DAN
ANAK
Pemeriksaan abdomen melalui urutan:
1. Inspeksi,
2. Auskultasi
3. Perkusi
4. Palpasi
INSPEKSI
✔Kulit
✔Umbilikus
✔Kontur perut
AUSKULTASI

Bising Usus
❑ Suara bising usus dan catat frekuensi
dan karakternya. Frekuensi normal: 5-
35 x/menit
❑ Dinilai di 4 kuadran.
❑Dokumentasi: frekuensi normal,
hiperaktif, atau hypoactive
PERKUSI ABDOMEN
Tympani
Karena gas dalam saluran gastrointestinal

Dullness
Menunjukan adanya massa, pengumpulan
cairan atau kotoran yang berkumpul
Pengkajian Ascites
Asites adalah penimbunan cairan di rongga
abdomen yang dapat terjadi akibat peningkatan
tekanan hidrostatik pada sirosis, gagal jantung,
perikarditis konstriktif atau obstruksi vena cava
inferior atau vena hepatika.

Pasien diberi posisi supine, perkusi dilakukan untuk


mengetahui perbatasan antara bunyi timpani
dengan dullnes, selanjutnya instruksikan pasien
untuk miring ke satu sisi, dan perkusi kembali
Perkusi Ginjal
Satu tangan diletakkan pada sudut
kostovertebra setinggi vertebra trokalis
12 dan lumbal 1.

Memukul dengan sisi ulnar


dengan kepalan tangan.
Lakukan di sisi kanan dan kiri

Klien diminta untuk meberikan respon


terhadap pemeriksaan

• Bila klien mengeluh nyeri dapat menunjukkan


adanya hyelonefritis atau batu ginjal.
• Pada Bayi tidak dilakukan Perkusi
PALPASI
PALPASI RINGAN PALPASI DALAM

Palpasi ringan (1-2cm), harus terasa Kedalaman palpasi 4-5 cm


lembut tanpa rasa sakit atau kaku.
Merasakan abdomen dengan lembut untuk Rasakan adanya massa, gumpalan,
mengidentifikasi adanya nyeri abdomen, nyeri tekan di ke empat kuadran
resistensi otot, dan permukaan organ dan
massa.
Palpasi Hepar

Letakkan tangan kiri di belakang pasien,


menopang sejajar dengan tulang rusuk 11
dan 12 kanan

Dengan menekan tangan kiri ke depan,


hepar pasien mungkin lebih mudah
dirasakan dengan tangan kanan

Letakkan tangan kanan di abdomen kanan


gerakkan jari-jari ke atas ke arah kepala
pasien, tekan perlahan ke atas dan ke atas
Palpasi Ginjal

Berdiri di sisi kanan pasien dan


tempatkan tangan kiri di
belakang pasien (sejajar
dengan tulang rusuk ke 12)

3 Di puncak inspirasi tekan tangan kanan


dengan kuat dan jauh ke kuadran kanan
atas, tepat di bawah margin kosta dan
rasakan ginjal dengan kedua tangan
Palpasi Lien

Letakkan tangan kiri di belakang pinggang


kiri pasien, sedangkan tangan kanan
diletakkan tepat dibawah umbilikus dan
sejajar dengan otot rectus.

Lakukan palpasi menyilang menuju ke arcus costa


kiri, pasien diminta menarik napas dalam
PEMERIKSAAN FISIK AREA
SISTEM NEUROLOGI PADA
ANAK
PENILAIAN KESADARAN SECARA KUANTITATIF GCS
Tanda Skala Koma Glasgow Skala koma glasgow –modifikasi untuk anak nilai

Buka mata Spontan spontan 4


Terhadap perintah Terhadap suara 3
Terhadap nyeri Terhadap rangsang nyeri 2
Tidak ada Tidak ada 1
Respon verbal terorientasi Sesuai, terorientasi,ikut obyek,senyum sosial 5

bingung Menangis tetapi dapat dibujuk 4


disorientasi Rewel tidak kooperatif, tanggap lingkungan 3
Kata kata tidak tepat Rewel persisten, dapat dinujuk tidak konsisten 2
Suara tidak dapat mengerti Nangis susah dibujuk tak tanggap lingkungan,gelisah 1

Respon Mengikuti perintah Mengikuti perintah,spontan 6


motorik
Melokalisasi nyeri Melokalisasi nyeri 5
Menghidari nyeri Menghindari nyeri 4
Fleksi abnormal terhadap nyeri Fleksi abnormal terhadap nyeri 3

Eksternsi abnormal terhadap nyeri Ekstensi abnormal terhadap nyeri 2


Pemeriksaan kesadaran kualitatif
DENGAN
SADAR PENUH RANGSANG KUAT
COMPOS SOPOR MASIH ADA
MENTIS

PERHATIAN HANYA ADA REFLEK


APATIS BERKURANG SOPOR-COMA KORNEA

MUDAH TERTIDUR TIDAK ADA


SOMNOLEN SAAT DIAJAK BICARA COMA RESPON
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN FISIK
NEUROLOGI KRANIALIS NERVUS 1 SENSORI

ALATNYA ?
NERVUS PENGHIDU
OLFAKTORIUS

ANALISA DAN DOKUMENTASINYA :


PENCIUMAN NORMAL : NORMOSMI
PENCIUMAN BERKURANG : HIPOSMI
TIDAK DAPAT MENCIUM : ANOSMI
NERVUS 2 : SENSORI

NERVUS
OPTIKUS

ANALISA DAN PENDOKUMENTASINYA : SYARAT TIDAK BUTA HURUF


VISUS NORMAL : 6/6 ATAU 20/20 MENDAPAT KOREKSI + ATAU MINUS
BERAPA .
1/ TAK TERHINGGA (HANYA RANGSANG CAHAYA)
REFLEK ANCAM
NERVUS 3,4,6 : MOTORIK
NERVUS
OCCULOMOT
ORIUS

ANALISIS DAN PENDOKUMENTASI:


KELAINAN : NISTAGMUS, PTOSIS, KERUSAKAN NERVUS BERAPA...
NERVUS
TROCHEALIS

ANALISIS DAN PENDOKUMENTASI :


Kerusakan nervus 4 : tidak dapat melihat kedalam dan kebawah
NERVUS
ABDUSEN

ANALISIS DAN PENDOKUMENTASI :


Sama dengan nervus 4
NERVUS V

NERVUS
TRIGEMINUS

ANALISIS DAN PENDOKUMENTASI:


REFLEK MASETER (+) : NORMAL
NERVUS 7
NERVUS
FACIALIS

ANALISIS DAN PENDOKUMENTASI :


SIMETRIS ATAU TIDAK
NERVUS 8

VESIBUL TEST RHINNE :


KOKLEARI HANTARAN
S TEST SWEBER :
LATERASI
TEST SWABACH :
MEMBANDINGKAN
ANTARA PENDENGAR
ANALISIS DAN PENDOKUMENTASI:
TULI KONDUKTIF : (KARENA BANYAK SERUMEN) LATERALISASINYA YANG
MENGALAMI TULI ATAU SAKIT🡪 DAN PASIEN
TEST RHINNE NEGATIFE,SWABACH
MEMANJANG,TES WEBER LATERALISASI KE ARAH YANG SAKIT
TULI SYARAF : LATERALISASINYA KE ARAH YANG SEHAT 🡪 TEST RHINNE
POSITIF, SWABACH MEMENDEK , TEST WEBER LATERALISASI KE ARAH YANG
SEHAT
NERVUS 9 DAN 10
NERVUS
GLOSOFARINGE
US
OKULA : SIMETRIS ATAU TIDAK
NERVUS
VAGUS

REFLEK MENELAN (+)


Kelainan : disfagia
NERVUS 11 : AKSESORIUS

✘OTOT ✘OTOT
STERNOKLEIDO TRAPEZIUS
MASTOIDEUS
MENENGOK MENGANGKAT
KANAN DAN KIRI BAHU DAN
DAN DITAHAN DITAHAN

Kerusakan nervus 11 (jika tidak mampu


melakukan)
Nervus 12 : hipoglosus

Kerusakan nervus 12
PEMERIKSAAN FISIK AREA
REFLEK PRIMITIF PADA
BAYI
Asymmetric tonic neck

Letakkan bayi pada permukaan


datar kepala 90 dearajat

Interpretasi
Positif bila lengan dan tungkai yang dihadapi sesisi menjadi hipertoni dan ekstensi
Sedangkan lengan dan tungkai sisi lainnya dibelakangi menjadi hipertoni
Reflek Moro
Bayi diletakkan horizontal ,
kagetkan bayi dengan suara keras
dan tiba - tiba

Interpretasi

Positif terjadi abduksi-esktensi ke-empat


ekstremitas dan pengembangan jari-jari, ibu
jari yang dalam keadaan fleksi
Palmar graps

Sentuh telapak tangan Interpretasi


dengan ibu jari , jari
menggenggam benda yang
Positif apabila
menyentuh telapak tangan didapatkan fleksi
seluruh jari
(memegang tangan
pemeriksa).
Plantar graps
Gosokan
sesuatu di
telapak kaki
bayi

Interpretasi

Jari - jari kaki


melekuk erat
Reflek Galant

Interpretasi

Perlengkungan lateral
dari badan ke arah yang
di stimulasi dengan
Gosok satu sisi bahu dan sendi pinggul
punggung sepanjang bergerak ke arah yang
garis paravtebral 2-3 di gosok
dari garis tengah dari
bahu ke bokong
Stepping Reflex

Pegang bayi di ketiak


biarkan jari -jari kaki
Interpretasi menyentuh lantai

Bayi akan
menggankat
kakinya
secara
bergantian
Sucking refleks

Sucking Reflex
Bayi diletakkan
di tempat tidur ,
jari pemeriksa
di bibir bayi

Interpretasi
.

Bayi akan menghisap


pemeriksa.
Reflex Rooting

Sentuh dan usap pipi


bayi
Interpretasi

Kepala bayi
berputar menuju
stimulus dan mulut
terbuka
Reflek Bagian samping telapak
kaki di gosok
Babinsky

Interpretasi

Jari - jari kaki menyebar


dan jempol kaki ekstensi
Any Question ???
Pemeriksaan Fisik Genetalia
neonatus dan anak
Genetalia wanita

Ispeksi
Kebersihan
Labia mayor dan minor
Cairan yang keluar
Klitoris
Jumlah lubang dan fungsinya
Genetalia laki laki
 Kebersihan
 Bentuk dan ukuran penis
 Perkembangan penis dan kulit serta rambut pada
bagian dasarnya (untuk mengetahui kematangan
 Ada meatus uretra (hypospadia/epispadia)
 Prepusium (fimosis)
Palpasi
adanya lesi
Payudara
Bentuk puting susu

Jarak puting susu

Adakah cairan ?
Palpasi

Ada massa
Nyeri tekan
Edema
Kelainan
genetalia

hipospadia
fimosis
hydrokheal

Hernia inguinlis

bartholinitis
Kesimpulan
Pemeriksaan GENETALIA neonatus dan anak
harus dilakukan dengan cermat dan berkala
untuk mengetahui kelainan bentuk
,dan kematangan bayi
Yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai