Anda di halaman 1dari 34

Standar Prosedur Operasional

(SPO)

P
O
L
I

KLINIK SPESIALIS MATA


SMEC PALU

1
SPO ALUR PELAYANAN POLI

054/SMEC- No.Revisi Halaman: 1/1


PALU/SPO/XII/2021 0

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Sepsialis Mata SMEC Palu
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
28 Desember 2021

dr. Abdul Qadir


Nip. 180321-02-91-1296
Proses urutan pelayanan pasien untuk mendapatkan hasil pemeriksaan
Pengertian diagnostik sesuai kebutuhan dan kepuasan pasien berdasarkan dengan
ketentuan yang berlaku
Tujuan Pasien dan keluarga mendapatkan informasi mengenai prosedur pelayanan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kebijakan Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021
Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Alat Tulis
b. Electronic Rekam Medis (EMR) Pasien
c. Pen Light
d. Tensi Meter (Jika Diperlukan)
e. Aplikasi Sistem informasi managemen Rumah Sakit (SIM RS)
Prosedur
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perawat menerima dokumen electronic Rekam medis pasien
b. Perawat melakukan pengkajian keperawatan
c. Perawat mengisi catatan keperawatan pada Electronik Rekam medis
pasien
d. Dokter melakukan pemeriksaan kepada pasien
e. Bila diperlukan pasien akan dilakukan pemerikaan penunjang
sederhana/lanjutan sesuai intruksi Dokter
f. Berdasarkan pemeriksaan, dokter menentukan diagnosa medis dan
perawat menentukan diagnosa keperawatan prioritas
g. Dokter memberikan terapi obat/resep kaca mata sesuai dengan
diagnosa dan berkolaborasi dengan perawat dalam memberikan
edukasi kesehatan mata kepada pasien dan keluarga
h. Semua terapi, resep Kaca mata, pemeriksaan penunjang pasien di
input ke dalam EMR
i. Detail tagihan pasien di input ke dalam SIM RS
j. Pasien diarahkan ke Unit Farmasi/edukasi dan informasi

2
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic Rekam medis (EMR) pasien

3
SOP PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN STIK
SPO PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN STIK

LOGO
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1
Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab Klinik
Operasional (SPO) Tanggal Terbit Mata Smec Palu
28 Desember 2021

dr. Isyraqi Omar Fahri


Nip. 180321-02-91-1296
Pemeriksaan untuk menilai kadar Gula Darah didalam tubuh
Pengertian
dengan pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Gula Darah Pasien dan sebagai data
Tujuan dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kebijakan Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021
Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Multi Check Pemeriksaan Gula Darah
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tissu
e. Strip Gula Darah
f. Bengkok/tempat Sampah
Prosedur
g. Handscoon
h. hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan Diri dan identifikasi Pasien
b. Informed Consent
c. Petugas mencuci tangan
d. Gunakan handscoon
e. Dekatkan alat dengan pasien
f. Pastikan alat bisa digunakan dan Steril
g. Pasang strip Gula Darah pada alat
h. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
i. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
j. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah terpasang
pada alat

4
k. Menutup area penusukan dengan kapas alcohol
l. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
m. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien dan sampaikan
hasil pemeriksaan ke pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic Rekam Medis (EMR) Pasien

5
SPO PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
SPO PEMERIKSAAN TEKANAN
DARAH
LOGO
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional (SPO) 28 Desember
2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP: 180321-02-91-1296

Tata cara mengukur tekanan darah dengan menggunakan tensi


Kebijakan
meter untuk mengetahui tekanan darah
Tujuan Sebagai acuan untuk mengukur tekanan darah
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Tensi Meter digital
b. Handscoon
c. hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan Diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent
c. Petugas mencuci tangan
Prosedur d. Gunakan Handscoon
e. Lengan baju dibuka atau digulung
f. Pasang manometer pada lengan kanan/kiri atas,
sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (Siku lengan bagian
dalam). Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar
g. Tekan tombol START/ STOP
h. Tunggu alat memompa secara otomatis
i. Lihat angka yang tertera pada monitor tensimeter
(tekanan darah, nadi/ heart rate)
j. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien dan
sampaikan hasil pemeriksaan ke pasien

Unit terkait Poli


Dokumen terkait Electronic Rekam Medis (EMR) Pasien

6
SPO PERSIAPAN PRE OPERASI KATARAK
SPO PERSIAPAN PRE OPERASI
KATARAK
LOGO

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional
28 Desember
(SPO)
2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP:180321-02-91-1296

Pre Operasi/Persiapan Operasi Katarak salah satu tahapan operasi


Pengertian
dimulai ketika keputusan untuk pembedahan dibuat dan berakhir ketika
pasien dirujuk ke meja operasi untuk melakukan operasi katarak
Tujuan 1. Menunjukkan rasa takut dan cemasnya hilang atau berkurang (baik
ungkapan secara verbal maupun ekspresi muka).
2. Dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan mobilisasi yang
dilakukan setelah tindakan operasi.
3. Tidak ada atau berkurangnya kemungkinan terjadi infeksi setelah
tindakan operasi.
4. Mendapatkan istirahat yang cukup.
5. Kondisi fisiknya dapat di deteksi selama operasi berlangsung.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan :
a. Obat Tetes Anestesi Lokal (Pantocain 0.5%)
b. Obat Tetes melebarkan Pupil (Mydriatil 1%)
c. Alat Tensi meter
d. Obat mestabilkan/menurunkan TIO (Tekanan Intra Okular)
(Glauseta, Timol, Tonor)
Prosedur e. Gelang identitas Pasien
f. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan Diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent
c. Pasien diarahkan untuk membersihkan wajah
d. Petugas mencuci tangan

7
e. Gunakan Handscoon
f. Petugas mengukur Tekanan darah pasien
g. Memberikan obat tetes mata anastesi lokal
h. Memberikan Obat Tetes Mata Midriatil
i. Memberikan Obat untuk mestabilkan/menurunkan TIO
j. Penandaan area mata pasien yang akan di operasi
k. Memasang Gelang Identitas pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic Rekam Medis (EMR) Pasien

8
SOP PEMERIKSAAN BIOMETRI NONKONTAK (IMMERSION)
PEMERIKSAAN BIOMETRI
NONKONTAK (IMMERSION)
LOGO

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional (SPO) 28 Desember
2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP: 180321-02-91-1296

Alat yang digunaakan untuk mengukur kekuatan lensa intraokuler


Pengertian
(IOL) yang akan diimplantasikan pada pasien yang akan menjalani
operasi katarak.
Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam mengukur kekuatan lensa
Intraokuler (IOL) dengan mengunakan cairan RL (Ringger lactat)
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. US-4000
b. Obat Tetes Anestesi Lokal (Pantocain 0.5%)
c. Tissue
d. Obat Antibiotik Topikal (Floxa)
e. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelasanaan
a. Perkenalan Diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent
Prosedur c. Petugas mencuci Tangan
d. Atur posisi pasien dengan baring terlentang melihat ke atas
Catat hasil ke Rekam medis pasien dan sampaikan hasil
pemeriksaan ke pasien
e. Teteskan anastesi topikal (pantocain) pada kedua mata.
f. Perger Shell di letakkan pada mata dan pastikan shell tidak
kontak atau menekan Cornea.
g. Hubungkan Perger shell dengan probe dan sebuah konektor
(infus set) yang pada ujungnya terdapat cairan (Ringer Lactate)
yang akan dialirkan ke shell.
h. Kemudian isi Perger shell dengan cairan RL kurang lebih 2 ml.
i. Posisikan probe lurus searah dengan makula dengan meminta

9
pasien memfiksasi penglihatannya pada cahaya yang terdapat
pada ujung probe.
j. Karakteristik echogram akan tampak pada layar. Apabila axial
lengh sudah terisi penuh, tekan tombol IOL. Lalu masukkan
angka yang ada pada hasil keratometri ( K1 dan K2), kemudian
tekan Untuk memulai mata kiri prosesnya sama dengan mata
kanan. Setelah pemeriksaan selesai pilih menu print yang ada
pada layar
k. Teteskan Obat Antibiotik
l. Setelah itu bersihkan mata pasien dengan tissue kering
m. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

10
SOP PEMERIKSAAN ALL SCAN
PEMERIKSAAN ALL SCAN

LOGO
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional (SPO) 28 Desember
2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP: 180321-02-91-1296

Pemeriksaan menggunakan alat yang dapat mendeteksi ukuran Intra


Pengertian
Ocular Lens (IOL) dan untuk mengukur Axial leng, kelengkungan
cornea (keratometri), dan Anterior Chamber Depth (ACD)
Tujuan Prosedur ini digunakan untuk mendeteksi ukuran IOL dan untuk
mengukur kelengkungan kornea pasien, dan untuk mengukur Axial
leng, serta pengukuran Anterior Chamber Depth (ACD)
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. ALL-Scan
b. Alkohol
c. Tissue
Prosedur d. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent
c. Petugas mencuci Tangan
d. Atur posisi pasien Senyaman mungkin
e. Jelaskan prosedur pemeriksaan Biometri pada pasien
f. Bersihkan chinrest dan headret dengan tissuel.
g. Mengisi Identitas pasien pada menu Patient List
h. Pilih Tipe pemeriksaan IOL
i. Atur posisi pasien tepat di depan alat dengan dagu menempel
pada chinrest dan dahi menempel pada headrest. Mintalah
pasien untuk melihat lurus ke depan.
j. Tekan tombol mode pengambilan pengukuran yang akan
dilakukan :
Auto : Pengambilan ukuran di lakukan secara otomatis

11
Menu : Pengambilan ukuran di lakukan secara manual
NOTE : Untuk memilih jenis pemeriksaan dan mode
pengambilan pengukuran tekan tombol mode pemeriksaan atau
mode pengambilan pengukuran, hingga layar menunjukan
pengaturan yang kita inginkan.
k. Setelah pemeriksaan selesai pilih menu print yang ada pada layar
l. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

12
SPO PEMERIKSAAN BIOMETRI (KONTAK)
SPO PEMERIKSAAN BIOMETRI (KONTAK)

LOGO
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional (SPO) 28 Desember
2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP: 180321-02-91-1296

Alat yang digunaakan untuk mengukur kekuatan lensa intraokuler


Pengertian
(IOL) yang akan diimplantasikan pada pasien yang akan menjalani
operasi katarak.
Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam mengukur kekuatan lensa
Intraokuler (IOL) tanpa mengunakan cairan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. US-4000
b. Obat Tetes Anestesi topikal (Pantocain 0.5%)
c. Tissue
d. Obat Antibiotik Topikal (Floxa)
e. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelasanaan
a. Perkenalan Diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent
Prosedur c. Petugas mencuci Tangan
d. Atur posisi pasien dengan baring terlentang melihat ke atas
e. Teteskan anastesi topikal (Pantocain) pada kedua mata.
f. Hidupkan biometri, pilih R untuk mata kanan atau L untuk mata
kiri pada layar.
g. Tekan New, lalu pilih menu M/V normal Gain 80 Hand,
kemudian Isi Identitas Pasien. Pastikan Imm (immersion tidak
diaktifkan)
h. Perger Shell di letakkan pada mata dan pastikan shell kontak
langsung ke Pupil
i. Karakteristik echogram akan tampak pada layar, apabila axial
lengh sudah terisi penuh, tekan tombol IOL untuk memulai
mata kiri proses nya sama dengan mata kanan setelah

13
pemeriksaan selesai pilih menu print yang ada pada layar
j. Teteskan Obat Antibiotik Topikal
k. Setelah itu bersihkan mata pasien dengan tissue kering
l. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

14
SPO PEMERIKSAAN USG (ULTRA SONOGRAFI)
SPO PEMERIKSAAN USG

LOGO
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional (SPO) 28 Desember
2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP:180321-02-91-1296

USG mata adalah yang bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi


Pengertian
mata bagian dalam.
Tujuan Untuk melihat bagian lapisan mata paling dalam, apakah ditemukan
suatu kebocoran/Robekan pada suatu lapisan mata
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. US-4000 B-SCAN
b. Ultrasonic Gel
c. Tissue
d. Hand Sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan Diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent
c. Petugas mencuci Tangan
Prosedur d. Atur posisi pasien senyaman mungkin dengan posisi baring
terlentang dengan menutup mata
e. Berikan Ultrasonic Gel pada bagian depan probe
e. Pastikan posisi probe tegak lurus
f. Lakukan pemeriksaan USG
g. Setelah itu bersihkan mata pasien dengan tissue kering
h. Pemeriksaan selesai pilih menu print yang ada pada layar
i. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

15
SOP PEMERIKSAAN FOTO FUNDUS
SOP PEMERIKSAAN FOTO FUNDUS

LOGO
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab Klinik
Operasional (SPO) Tanggal Terbit Mata Smec Palu
28 Desember
2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP: 180321-02-91-1296
Pengertian Suatu Pemeriksaan diagnostik tentang bagian papil atau saraf mata
Tujuan Untuk mengetahui adanya kelainan pada saraf mata
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Foto Fundus Zeiss
b. Tissue
c. Hand sanitizer
2. Langkah-langkah
a. Perkenalan Diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent
c. Petugas mencuci Tangan
d. Bersihkan chinrest dan headret dengan tissue
Prosedur e. Atur posisi pasien tepat di depan alat dengan dagu menempel
pada chinrest dan dahi menempel pada headrest. Mintalah
pasien untuk melihat lurus ke depan
f. Mengisi Identitas pasien pada menu New pasien
g. Lakukan pemeriksaan Foto Fundus
h. Setelah pemeriksaan selesai pilih menu print pada layar
i. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

16
SPO PEMERIKSAAN OCT (Optical Coherence Tomography)
SPO PEMERIKSAAN OCT

LOGO
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab Klinik
Operasional (SPO) Tanggal Terbit Mata Smec Palu
28 Desember
2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP: 180321-02-91-1296
Suatu Pemeriksan untuk mengetahui diagnostik tentang Makula, Papil
Pengertian
atau Cornea
Tujuan Untuk mengetahui adanya kelainan di bagian Retina, Syaraf
Mata/Nervus dan untuk mengukur ketebalan Cornea
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Oct
b. Alcohol
c. Tissue
d. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan Diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent
c. Petugas mencuci Tangan
Prosedur d. Bersihkan chinrest dan headret dengan tissue
e. Atur posisi pasien tepat di depan alat dengan dagu menempel
pada chinrest dan dahi menempel pada headrest. Mintalah
pasien untuk melihat lurus ke depan
f. Mengisi Identitas pasien pada menu Patient List, Mintalah
pasien untuk fokus pada tanda fiksasi
g. Lakukan pemeriksaan Oct
h. Setelah pemeriksaan selesai pilih menu print yang ada pada
layar
i. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

17
SPO PEMERIKSAAN HUMPRY/PERIMETRI (LAPANG PANDANG)
SPO PEMERIKSAAN HUMPRY/PERIMETRI
(LAPANG PANDANG)
LOGO
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional (SPO) 28 Desember 2021

dr. Isyraqi Omar Fahri


NIP:180321-02-91-1296
Pengertian Mengetahui keadaan lapang pandang penglihatan.
Tujuan Skrining berkala dilakukan untuk mendeteksi glaukoma secara dini
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Humphrey
b. Tissue
c. Eye Shield (DOP) alat untuk menutup salah satu Mata
d. Microport
e. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent
Prosedur c. Petugas mencuci Tangan
d. Mengisi Identitas pasien pada menu Patient List
e. Bersihkan chinrest dan headret dengan tissue alkohol
f. Atur posisi pasien tepat di depan alat dengan dagu menempel
pada chinrest dan dahi menempel pada headrest. Mintalah
pasien untuk fokus melihat cahaya yang berkedip didepan dan
anjurkan pasien untuk menekan tombol Humphrey jika melihat
cahaya
g. Menutup mata yang tidak diperiksa dengan mengunakan (DOP)
yang di rekatkan dengan mengunakan microport
h. Lakukan pemeriksaan Humphrey
i. Setelah pemeriksaan selesai pilih menu print yang ada pada
layar
j. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien

Unit terkait Poli


Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

18
SPO TINDAKAN PRE Nd-YAG LASER
SPO TINDAKAN PRE Nd-YAG LASER

LOGO No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1


Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Standar Prosedur
28 Desember
Operasional
2021
(SPO)
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP:180321-02-91-1296
Yag Laser adalah laser yang digunakan untuk melubangi selaput
Pengertian
belakang lensa yang keruh
Tujuan Untuk meningkatkan ketajaman penglihatan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Kebijakan 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Obat tetes Anestesi Lokal (Pantocain 0.5%)
b. Obat tetes melebarkan pupil (mydriatil/efrisel)
c. Tissue
d. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Prosedur c. Petugas mencuci Tangan
d. Bersihkan chinrest dan headret dengan tissue
e. Diteteskan obat Pantocain dan Mydriatil pada mata pasien
Untuk melebarkan Pupil dan sebagai anestesi
f. Atur posisi pasien senyaman mungkin dengan dagu menempel
pada chinrest dan dahi menempel pada headrest tepat didepan
alat
g. Tindakan Yag Laser Dilakukan
h. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

19
SPO TINDAKAN PRE LASER RETINA
SPO TINDAKAN PRE LASER RETINA

LOGO
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional (SPO) 28 Desember 2021

dr. Isyraqi Omar Fahri


NIP:180321-02-91-1296

Pengertian Untuk Menembakan sinar laser (argon) pada area patologi di Retina
Tujuan Menggunakan laser fotokoagulasi sebagai terapi pada kelainan Retina
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Obat tetes Anestesi Lokal (Pantocain 0.5%)
b. Obat tetes melebarkan pupil (mydriatil/efrisel)
c. Ophtalmic Viscosurgical Devices (OVD)
d. Lensa 90 D
e. Tissue
f. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
Prosedur b. Informed Consent dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
c. Petugas mencuci Tangan
d. Bersihkan Chinrest dan Headret dengan tissue
e. Diteteskan obat Pantocain dan Mydriatil pada mata pasien untuk
melebarkan Pupil dan sebagai anestesi
f. Dekatkan Lensa 90 D serta OVD dengan Dokter
g. Atur posisi pasien senyaman mungkin dengan dagu menempel
pada chinrest dan dahi menempel pada headrest tepat didepan
alat
h. Tindakan Laser Retina Dilakukan
i. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

20
SPO FUNDUS COPY INDIRECT
SPO FUNDUS COPY INDIRECT

LOGO
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional (SPO) 28 Desember 2021

dr. Isyraqi Omar Fahri


NIP:180321-02-91-1296
Pengertian Tehnik pemeriksaan Posterior mata
Tujuan Untuk mengetahui kalainan pada Retina
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Keller Indirect
b. Lensa 20 D
c. Obat tetes Anestesi Lokal (Pantocain 0.5%)
d. Obat tetes melebarkan pupil (Mydriatil/Efrisel)
e. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
Prosedur dilakukan
c. Petugas mencuci Tangan
d. Diteteskan obat Pantocain dan Mydriatil pada mata pasien
Untuk melebarkan pupil dan sebagai anestesi
e. Atur posisi pasien dengan posisi duduk dan kepala mengarak
keatas dan lakukan pada ruangan dengan kualitas cahaya redup
f. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

21
SPO TINDAKAN PRE EPILASI
SPO TINDAKAN PRE EPILASI

LOGO No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional (SPO) 28 Desember 2021

dr. Isyraqi Omar Fahri


NIP:180321-02-91-1296
Pengertian Tindakan pencabutan bulu mata hingga ke akarnya
Tujuan Untuk menghilangkan bulu mata yang tumbuh ke dalam ( trichiasis),
serta mencegah abrasi Cornea
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Obat anastesi topikal ( misal Pantocain 0,5%)
b. Pinset
c. Slit Lamp
d. Cottonbut
e. Handscoon
f. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
Prosedur b. Informed Consent dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
c. Petugas mencuci Tangan dan memakai handscoon
d. Memberikan obat anastesi topikal pada mata yang akan
dilakukan tindakan
e. Dekatkan alat dan bahan dengan Dokter
f. Atur posisi pasien senyaman mungkin dengan dagu menempel
pada chinrest dan dahi menempel pada headrest tepat didepan
alat
g. Tindakan Epilasi dilakukan
h. Lepas Hanscoon kemudian cuci tangan
i. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien

Unit terkait Poli


Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

22
SPO TINDAKAN PRE CORPUS ALIENUM
SPO TINDAKAN PRE CORPUS ALIENUM

LOGO
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional (SPO) 28 Desember 2021

dr. Isyraqi Omar Fahri


NIP: 180321-02-91-1296

Suatu cara untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dari


Pengertian
dalam mata
Tujuan Mengeluarkan benda asing, sekret atau kotoran serta zat kimia dari
mata
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Anastesi topikal (Pantocain 0,5%)
b. Pinset
c. Spuit 1 cc
d. Needle 26
e. Eye Speculum
f. Slit Lamp
g. Cottonbud
h. Handscoo
Prosedur i. Tissue
j. Tatakan Tangan
k. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
c. Petugas mencuci Tangan dan memakai handscoon
d. Memberikan obat anastesi topikal pada mata yang akan
dilakukan tindakan
e. Dekatkan alat dan bahan dengan dokter
f. Pasang speculum pada mata yang akan dilakukan tindakan
g. Atur posisi pasien senyaman mungkin dengan dagu menempel

23
pada chinrest dan dahi menempel pada headrest tepat didepan
alat
h. Tindakan menghilangkan mengeluarkan benda asing, sekret
atau kotoran serta zat kimia dari mata dilakukan
i. Lepas Hanscoon kemudian cuci tangan
j. Rapikan pasien
k. Bersihkan alat dan kembalikan ke posisi semula
l. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

24
SPO TINDAKAN IRIGASI
SPO TINDAKAN IRIGASI

LOGO
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional 28 Desember
(SPO) 2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP: 180321-02-91-1296

Membersihkan mata dengan cara mengalirkan cairan ke dalam mata.


Pengertian
Tujuan Membersihkan mata yang kotor atau mengeluarkan benda asing dan
melaksanakan tindakan pengobatan mata.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
kebijakan Tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Spuit 10 cc berisi Boor water 3 % atau cairan lain yg steris
b. Tissue
c. Handscoon
d. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Prosedur c. Petugas mencuci Tangan dan memakai handscoon
d. Mengatur posisi pasien dalam posisi duduk dengan kepala
miring ke arah mata yang akan dicuci
e. Isi spuit dengan cairan boor water 3%
f. Semprotkan cairan perlahan-lahan dari arah dalam keluar
g. Setelah bersih, keringkan kelopak mata dengan tissue kering
h. Lepas Hanscoon kemudian cuci tangan
i. Rapikan pasien
j. Bersihkan alat dan kembalikan ke posisi semula
k. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

25
SPO TINDAKAN FLURESEIN
SPO TINDAKAN FLURESEIN

LOGO No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional 28 Desember
(SPO) 2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP: 180321-02-91-1296
Pengertian Mewarnai cornea
Tujuan Untuk mengidentifikasi adanya luka/peradangan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Kebijakan 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Spuit 10 cc berisi Boor water 3 % atau cairan lain yg steril
b. Obat Flouresein (obat untuk mewarnai permukaan mata)
c. Tissue
d. Handscoon
e. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
Prosedur dilakukan
c. Petugas mencuci Tangan dan memakai handscoon
d. Mengatur posisi pasien dengan posisi duduk dan kepala
mengarah keatas
e. Teteskan obat flouresein pada mata yang mengalami keluhan
f. Dokter Melakukan pemeriksaan dengan pencahayaan ruangan
redup
g. Melakukan Spooling (Bilas mata) setelah dilakukan
pemeriksaan, bersihkan dan keringkan kelopak mata dengan
tissue kering
h. Lepas Hanscoon kemudian cuci tangan
i. Rapikan pasien
j. Bersihkan alat dan kembalikan ke posisi semula
k. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

26
SPO PEMERIKSAAN BUTA WARNA (ISHIHARA TEST)
SPO TINDAKAN BUTA WARNA (ISHIHARA TEST)

LOGO No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional 28 Desember
(SPO) 2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP: 180321-02-91-1296
Pengertian Merupakan pemeriksaan indra mata untuk menentukan buta warna
menggunakan buku Ishihara
Tujuan 1. Untuk melakukan pemeriksaan buta warna
2. Untuk mengeluarkan surat keterangan bebas buta warna
3. Untuk skrining buta warna
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Kebijakan 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Buku Test Ishihara
b. Kursi dan meja periksa
c. Handscoon
d. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Prosedur c. Petugas mencuci Tangan dan memakai handscoon
d. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
e. Dokter meminta pasien mengenali dan menyebutkan gambar
atau angkayang terdapat di dalam buku Ishihara dalam waktu
masing-masing 10 detik pada setiap halaman.
f. Dokter menilai kemampuan pasien mengenali gambar atau
angka sesuai kriteria penilaian dalam buku Ishihara.
g. Jika didapatkan hasil tidak buta warna, dapat diberikan surat
keterangan bebas buta warna bagi yang memerlukan
h. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

27
SPO PEMERIKSAAN SLIT LAMP
SPO TINDAKAN SLIT LAMP

LOGO No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional 28 Desember
(SPO) 2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP: 180321-02-91-1296
Pengertian Instrumen yang digunakan untuk memeriksa penyakit /kelainan pada
mata yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata
Tujuan 1. Mengetahui keadaan segmen anterior
2. Mengetahui defek kornea
3. Mengetahui lubang/ fistula pada kornea
4. Mengetahui kedalaman sudut bilik mata depan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Kebijakan 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Slit Lamp
b. Tisue
c. Alkohol
d. Hanscoon
e. Hand sanitizer
3. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
Prosedur dilakukan
c. Petugas mencuci Tangan dan memakai handscoon
d. Mengatur sikap duduk pasien dan pemeriksa untuk mencegah
tegangnya ruas tulang belakang masing-masing dan sebaiknya
usahakan kerjasama pasien terutama dengan anak kecil dan
orang lanjut usia. Ini dapat dicapai dengan menyetel tinggi kursi
pasien sehingga mereka dapat duduk tegak.
e. Kepala pasien harus diatur sedemikian rupa dengan lembut dan
sopan, dagu diletakkan pada penyangga dagu dan kening
menempel pada sandaran kening dengan nyaman.
f. Tinggi instrumen harus atur sehingga penyangga dagu dapat
disetel selama pemeriksaan.
g. Selama pemeriksaan pasien harus diberi petunjuk yang jelas

28
seperti melihat ketarget fiksasi, merubah rubah posisi pandangan
sesuai dengan instruksi pemeriksa. Pemeriksaan dilakukan
secara sistematik agar efektif dan efisien serta tidak
menyebabkan kelelahan.
h. Pasien harus diberi penjelasan lebih dulu setiap dilakukan
prosedur tindakan tambahan. Contoh membalik kelopak mata
dan penetesan fluorescein.
i. Slit lamp harus digunakan hati-hati. Sistem iluminasi diatur
sedemikian rupasehingga tidak mengganggu kenyamanan pasien
(tidak merasa silau, dll).
j. Setelah pemeriksaan, pasien dipersilahkan melepas kening dan
dagu darisandaran dan penyangga slit lamp.
k. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

29
SPO TINDAKAN PEMBERIAN OBAT TETES MATA
SPO PEMBERIAN OBAT TETES MATA

LOGO No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional 28 Desember
(SPO) 2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP: 180321-02-91-1296
Pengertian Tindakan pemberian obat dengan cara meneteskan atau mengoleskan
obat pada mata
Tujuan Melaksanakan tindakan pengobatan mata sesuai dengan program
pengobatan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Kebijakan 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Obat
b. Tissue
c. Handscoon
d. Hand sanitizer
3. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Prosedur c. Petugas mencuci Tangan dan memakai handscoon
d. Mengatur posisi pasien dengan posisi duduk atau tidur
terlentang dengan kepala ditengadahkan.
e. Membuka kelopak mata bawah dengan telunjuk jari
f. Meneteskan obat tetes mata pada permukaan konjungtiva
kelopak mata bawah
g. Membersihkan air mata yang keluar dengan tissue
h. Apabila obat mata jenis salep pegang aplikator salep di atas
pinggir kelopak mata kemudian tekan salep sehingga obat keluar
dan berikan dan berikan obat pada kelopak mata bawah
i. Menganjurkan pasien untuk melihat ke bawah, secara bergantian
dan berikan obat pada kelopak mata bagian atas dan biarkan
pasien untuk memejamkan mata dan mengerakan kelopak mata
j. Lepas Hanscoon kemudian cuci tangan
k. Rapikan pasien

30
l. Bersihkan alat dan kembalikan ke posisi semula
m. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

31
SPO TINDAKAN PEMBERIAN OBAT ANESTESI LOKAL
SPO PEMBERIAN OBAT ANESTESI LOKAL

LOGO No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional 28 Desember
(SPO) 2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP: 180321-02-91-1296
Pengertian Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau
nyeri secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran
Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk menghilangkan
rasa sakit sementara ketika melakukan tindakan bedah minor dan
berbagaiprosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Kebijakan 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Obat tetes pantocain
b. Tissue
c. Handscoon
d. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
b. Informed Consent dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Prosedur c. Petugas mencuci Tangan dan memakai handscoon
d. Mengatur posisi pasien dengan posisi duduk kepala
ditengadahkan.
e. Membuka kelopak mata bawah dengan telunjuk jari
f. Meneteskan obat tetes mata pada permukaan konjungtiva
kelopak mata bawah
g. Membersihkan air mata yang keluar dengan tissue
h. Lepas Hanscoon kemudian cuci tangan
i. Rapikan pasien
j. Bersihkan alat dan kembalikan ke posisi semula
k. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

32
SPO TINDAKAN UJI SCHIRMER
SPO TINDAKAN UJI SCHIRMER

LOGO No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Tanggal Terbit Mata Smec Palu
Operasional 28 Desember
(SPO) 2021
dr. Isyraqi Omar Fahri
NIP: 180321-02-91-1296
Pengertian Uji yang di gunakan untuk mengukur secara kasar kuantitas air mata di
dalam kantong konjungtiva
Tujuan Untuk memeriksa apakah mata dapat memproduksi air mata yang
cukup untuk membasahinya.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Kebijakan 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
4. Panduan Praktek Klinis Smec Palu
1. Alat dan Bahan
a. Kertas Schirmer
b. Obat tetes pantocain
c. Obat tetes anti biotik topikal
d. Tissue
e. Handscoon
f. Hand sanitizer
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Perkenalan diri dan Identifikasi Pasien
Prosedur b. Informed Consent dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
c. Petugas mencuci Tangan dan memakai handscoon
d. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
e. Ujung kertas filter di bengkokkan
f. Dekatkan alat dan bahan
g. Meneteskan obat tetes pantocain
h. Dokter menyelipkan ujung kertas filter yang telah dibengkokkan
ke dalam kantong konjungtiva di dekat sudut mata dalam
i. Meminta pasien memejamkan mata dan biarkan selama 5 menit
j. Lepaskan kertas filter kemudian lihat ukuran produksi air mata
k. Teteskan obat anti biotik topikal
l. Membersihkan air mata yang keluar dengan tissue
m. Lepas Hanscoon kemudian cuci tangan

33
n. Rapikan pasien
o. Bersihkan alat dan kembalikan ke posisi semula
p. Input hasil ke Electronic rekam medis pasien
Unit terkait Poli
Dokumen terkait Electronic rekam medis (EMR) pasien

34

Anda mungkin juga menyukai