Anda di halaman 1dari 8

SOP

PRAKTIKUM
(Refleks Fisiologis & Refleks Patologis)
KMB III
PEMERIKSAAN REFLEKS
FISIOLOGIS

Al Mukarram. H. A, S. Kep, Ns, M. Kes


03 Februari 2020
NIDN. 0928089202

1. Pengertian Reflek Fisiologis merupakan reflek yang terdapat pada orang yang normal.

2. Tujuan Untuk mengetahui kerusakan atau pemfungsian dari sistem saraf

 Kelelahan (mudah lelah)


 Kesulitan berjalan (gg. berjalan)
3. Indikasi
 Kelemahan dan nyeri otot
 Nyeri ekstremitas
a. Alat yg digunakan “Reflek Hammer”
b. Terbuat dari karet shgtidak menyebabkan sakit/nyeri.
c. Pasien rileks dan area pemeriksaan harus bebas.
4. Prinsip Dasar
d. Stimulasi cepat dan langsung serta intensitas normal
e. Jika ingin membandingkan sisi kanan dan kiri, posisi ekstremitas harus
simetris.
0 : tidak ada respon
+1 : agak menurun, dibawah normal
+2 : normal
5. Interpretasi
+3 : lebih cepat dibanding normal; masih fisiologis ( tidak perlu dianalisis &
tindak lanjut)
+4 : Hiperaktif sangat cepat (mengindikasikan adanya suatu penyakit)
Alat dan bahan : Palu Refleks
Teknik Pemeriksaan:
a. Reflek bisep:
Posisi: dilakukan dengan pasien duduk, dengan membiarkan lengan untuk

6. Prosedur beristirahat di pangkuan pasien, atau membentuk sudut sedikit lebih dari 90
derajat di siku.
Identifikasi tendon: minta pasien memflexikan di siku sementara pemeriksa
mengamati dan meraba fossa antecubital. Tendon akan terlihat dan terasa
seperti tali tebal.
Cara : ketukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon m.biceps
brachii, posisi lengan setengah diketuk pada sendi siku.
Respon : fleksi lengan pada sendi siku

b. Reflek trisep :
Posisi :dilakukan dengan pasien duduk. dengan Perlahan tarik lengan keluar
dari tubuh pasien, sehingga membentuk sudut kanan di bahu. atau Lengan
bawah harus menjuntai ke bawah langsung di siku
Cara : ketukan pada tendon otot triceps, posisi lengan fleksi pada sendi siku
dan sedikit pronasi
Respon : ekstensi lengan bawah pada sendi siku

c. Reflek brachiradialis
• Posisi: dapat dilakukan dengan duduk. Lengan bawah harus beristirahat
longgar di pangkuan pasien.
• Cara : ketukan pada tendon otot brakioradialis (Tendon melintasi (sisi
ibu jari pada lengan bawah) jari-jari sekitar 10 cm proksimal
pergelangan tangan. posisi lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit
pronasi.
• Respons: - flexi pada lengan bawah
- supinasi pada siku dan tangan
.
d. Reflek patella
• posisi klien: dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring terlentang
• Cara : ketukan pada tendon patella
• Respon : plantar fleksi kaki karena kontraksi m.quadrisep femoris

e. Reflek achiles
• Posisi : pasien duduk, kaki menggantung di tepi meja ujian. Atau
dengan berbaring terlentang dengan posisi kaki melintasi diatas kaki di
atas yang lain atau mengatur kaki dalam posisi tipe katak.
• Identifikasi tendon:mintalah pasien untuk plantar flexi.
• Cara : ketukan hammer pada tendon achilles
• Respon : plantar fleksi kaki krena kontraksi m.gastroenemius

-
SOP
PRAKTIKUM
(Refleks Fisiologis & Refleks Patologis)
KMB III
PEMERIKSAAN REFLEKS
PATOLOGIS

Al Mukarram. H. A, S. Kep, Ns, M. Kes


03 ebruari 2020
NIDN. 0928089202

Reflek Patologis merupakan reflek yang terjadi karena adanya gangguan atau
1. Pengertian
kerusakan sistem saraf pusat.
a. Mendapatkan data lengkap untuk menegakan diagnosa keperawatan yang
akurat
b. Membantu individu mengatasi perubahan kehidupan sehari-hari secara
2. Tujuan
efektif dan perawatan diri baik potensial maupun aktual yang disebabkan
oleh adanya masalah kesehatan atau penyakit

3. Indikasi Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.


Alat dan bahan : Palu Refleks
Teknik Pemeriksaan:
PEMERIKSAAN REFLEKS HOFFMANN
• Mintalah klien berbaring telentang atau duduk dengan santai
• Tangan klien kita pegang pada pergelangan dan jari-jarinya disuruh
fleksi-entengkan
• Jari tengah penderita kita jepit di antara telunjuk dan jari tengah kita
• Dengan ibu jari kita ”gores kuat” ujung jari tengah klien
INTERPRETASI :
• Refleks positif (+), bila goresan kuat tadi mengakibatkan fleksi jari

4. Prosedur telunjuk, serta fleksi dan aduksi ibu jari.


• Kadang disertai fleksi jari lainnya.
PEMERIKSAAN REFLEKS TROMNER
1. Mintalah klien berbaring telentang atau duduk dengan santai
2. Tangan klien kita pegang pada pergelangan dan jari-jarinya disuruh fleksi-
entengkan
3. Jari tengah penderita kita jepit di antara telunjuk dan jari tengah (ibu jari)
kita.
4. Dengan jari tengah kita mencolek-colek ujung jari klien

INTERPRETASI :
 Refleks positif (+), bila goresan kuat tadi mengakibatkan fleksi jari
telunjuk, serta fleksi dan aduksi ibu jari.
 Kadang disertai fleksi jari lainnya.

Reflek babinski
 Pesien diposisikan berbaring supinasi dengan kedua kaki diluruskan.
 Tangan kiri pemeriksa memegang pergelangan kaki pasien agar kaki
tetap pada tempatnya.
 Lakukan penggoresan telapak kaki bagian lateral dari posterior ke
anterior
 Respon : posisitf apabila terdapat gerakan dorsofleksi ibu jari kaki dan
pengembangan jari kaki lainnya
SOP
PRAKTIKUM KMB III
Latihan Keseimbangan (LKS)

Al Mukarram. H. A, S. Kep, Ns, M. Kes


03 Februari 2020
NIDN. 0928089202

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi


Pengertian
pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak

Tujuan Untuk mengetahui kerusakan atau pemfungsian dari sistem saraf

Indikasi Klien yang memiliki gangguan keseimbangan


f. Alat yg digunakan “Reflek Hammer”
g. Terbuat dari karet shgtidak menyebabkan sakit/nyeri.
h. Pasien rileks dan area pemeriksaan harus bebas.
7. Prinsip Dasar
i. Stimulasi cepat dan langsung serta intensitas normal
j. Jika ingin membandingkan sisi kanan dan kiri, posisi ekstremitas harus
simetris.
0 : tidak ada respon
+1 : agak menurun, dibawah normal
+2 : normal
8. Interpretasi
+3 : lebih cepat dibanding normal; masih fisiologis ( tidak perlu dianalisis &
tindak lanjut)
+4 : Hiperaktif sangat cepat (mengindikasikan adanya suatu penyakit)
Alat dan bahan : Palu Refleks
Teknik Pemeriksaan:
a. Reflek bisep:
Posisi: dilakukan dengan pasien duduk, dengan membiarkan lengan untuk
beristirahat di pangkuan pasien, atau membentuk sudut sedikit lebih dari 90
derajat di siku.

9. Prosedur Identifikasi tendon: minta pasien memflexikan di siku sementara pemeriksa


mengamati dan meraba fossa antecubital. Tendon akan terlihat dan terasa
seperti tali tebal.
Cara : ketukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon m.biceps
brachii, posisi lengan setengah diketuk pada sendi siku.
Respon : fleksi lengan pada sendi siku
b. Reflek trisep :
Posisi :dilakukan dengan pasien duduk. dengan Perlahan tarik lengan keluar
dari tubuh pasien, sehingga membentuk sudut kanan di bahu. atau Lengan
bawah harus menjuntai ke bawah langsung di siku
Cara : ketukan pada tendon otot triceps, posisi lengan fleksi pada sendi siku
dan sedikit pronasi
Respon : ekstensi lengan bawah pada sendi siku

c. Reflek brachiradialis
• Posisi: dapat dilakukan dengan duduk. Lengan bawah harus beristirahat
longgar di pangkuan pasien.
• Cara : ketukan pada tendon otot brakioradialis (Tendon melintasi (sisi
ibu jari pada lengan bawah) jari-jari sekitar 10 cm proksimal
pergelangan tangan. posisi lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit
pronasi.
• Respons: - flexi pada lengan bawah
- supinasi pada siku dan tangan
.
d. Reflek patella
• posisi klien: dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring terlentang
• Cara : ketukan pada tendon patella
• Respon : plantar fleksi kaki karena kontraksi m.quadrisep femoris

e. Reflek achiles
• Posisi : pasien duduk, kaki menggantung di tepi meja ujian. Atau
dengan berbaring terlentang dengan posisi kaki melintasi diatas kaki di
atas yang lain atau mengatur kaki dalam posisi tipe katak.
• Identifikasi tendon:mintalah pasien untuk plantar flexi.
• Cara : ketukan hammer pada tendon achilles
• Respon : plantar fleksi kaki krena kontraksi m.gastroenemius

Anda mungkin juga menyukai