Anda di halaman 1dari 15

IMUNODIAGNOSTIK

AL MUKARRAM. H. A
PENGANTAR

• Perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran dalam bidang imunologi yang


diikuti dengan perkembangan terapi mengakibatkan perlunya upaya untuk
memantau kompetensi sistem imun agar respons imun yang diharapkan
berlangsung secara tepat.
• Uji kompetensi imunologik sebenarnya sangat kompleks
• Dievaluasi mulai dari organ tempat sel berdiferensiasi
• Pengujian secara kuantitatif, maupun secara kualitatif kemampuan
sel-sel tersebut untuk melakukan fungsinya
• Membutuhkan sampel seperti darah, serum, urin, feses..dll….
CONTINUE

Termasuk kemampuannya untuk meneruskan


sinyal dari permukaan sel ke nukleus, dan
kemampuan transkripsi hingga menghasilkan
produk yang diperlukan untuk berlangsungnya
respons imun yang tepat.
Manfaat Imunodiagnostik

• Menunjang Diagnosis Penyakit


• Pemantauan Terapi
• Meramalkan prognosis berbagai penyakit
1. Uji respon imunologik non
spesifik
2. Uji respon imunologik spesifik
Uji respon imunologik non spesifik

• Fungsi: Menggambarkan respons tubuh terhadap zat asing secara non-spesifik.


• Membutuhkan fagosit yang terdiri atas makrofag/monosit dan sel-sel
polimorfonuklear (PMN) memegang peranan penting sebagai sel efektor
dalam respons imun non-spesifik.
• Ciri imunitas non-spesifik adalah sel-sel efektor mempunyai keterbatasan
dalam membedakan satu mikroba dengan mikroba lain
• Sifatnya stereotip, yaitu fungsinya terhadap berbagai jenis mikroorganisme
selalu sama.
CONTINUE

Gangguan respon simun non-spesifik dapat digolongkan dalam:


• gangguan kuantitatif yang ditandai dengan jumlah sel PMN di
bawah jumlah normal
• gangguan kualitatif pada sel PMN yang ditandai dengan gangguan
berbagai fungsi efektor.
Test Laboratorium untuk Menguji Respons
Imun Non-Spesifik
• Menghitung jumlah dan menghitung jenis leukosit dalam darah
tepi.
• Makrofag/monosit dalam sirkulasi dapat ditentukan dengan
menggunakan pewarnaan NSE (non spesifik esterase) dan dilihat
di bawah mikroskop, atau
• menggunakan antibodi monoklonal terhadap CD14 yang berlabel
fluorokrom dan kemudian jumlah sel yang berwarna fluorokrom
diukur dengan teknik flowsitometri.
Untuk melakukan uji fungsi leukosit
• Pengukuran kemampuan fagositosis dan metabolisme oksidatif
Prinsip : mengukur jumlah partikel yang difagositosis oleh neutrofil setelah
inkubasi selama waktu tertentu. Pengukuran partikel yang difagositosis dapat
dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya menghitung proporsi neutrofil
yang mengandung partikel di bawah mikroskop, atau dengan menggunakan
flowsitometri.
CONTINUE
• Kemampuan sintesis dan sekresi sitokin
Prinsip : leukosit normal mampu memproduksi berbagai sitokin atau monokin
apabila dirangsang secara tepat, sehingga pengukuran kadar sitokin dalam
serum atau sitokin intraseluler dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi
leukosit. Beberapa jenis sitokin yang diproduksi oleh PMN adalah IL-1, IL-6,
GM-CSF, dan TNF.
Contoh uji : bioassay, metode ELISA
Uji respon imunologik spesifik

• Dilakukan apabila ada indikasi defisiensi atau disfungsi limfosit


yang merupakan latar belakang kelainan imunopatologik.
• Perlu dilakukan pada seleksi donor untuk transplantasi, dugaan
addax reaksi penolakan jaringan transplantasi
• Contoh Ujin respon imun seluler ada 2 macam :
1. Uji Kuantitatif
2. Uji Kualitatif
• Merupakan uji menghitung jumlah limfosit termasuk subsetnya

Diukur dengan teknik


Antibodi monoklonal Petanda permukaan
flowsitometri
• Evaluasi fungsi limfosit B dan T
• Uji Proliferasi limfosit
Mengukur fraksi fase-S dari siklus sel setelah distimulasi. Fraksi
Fase-S merupakan ukuran banyaknya sel yang mensintesis DNA.
Kemampuan sel untuk mensintesis DNA setelah distimulasi
merupakan ukuran untuk fungsi sel tersebut.
CONTINUE
• Uji kemampuan produksi sitokin
Metode ELISA dan teknik PCR (polymerase chain reaction) untuk mengukur kadar
mRNA sitokin yang dihasilkan oleh kultur limfosit .
• Pengukuran kadar imunoglobulin
Respon imun humoral umunya diuji dengan menilai fungsi produksi
imunoglobulin yang menggambarkan kemampuan fungsional limfosit B.
Kemampuan produksi imunoglobulin dapat diukur dengan menggunakan titer
isohemaglutinin

Anda mungkin juga menyukai