SISTEM IMUN
3. • Deteksi ANTIGEN
1. UJI RESPON IMUN
NON SPESIFIK
SELULER
Yang berperan: sel-sel efektor/pembunuh (digolongkan
fagosit): makrofag/monosit, PMN (segmen netrofil, eosinofil)
Fagosit (in vivo) → interaksi dg komponen RI non spesifik
maupun RI spesifik
Proses fagositosis 3 tahap:
Pengenalan & peningkatan thd substansi asing
Penelanan (ingestion)
Pencernaan (digestion)
RINCI:
Kemotaksis,
opsonisasi,
endositosis, meliputi pinositosis/ up take terhadap non
partikel misal cairan & fagositosis terhadap partikel
pembunuhan intrasel, pencernaan
☺ Fagosit Mononuklear:
Monosit/ makrofag
☺ Fagosit polimorfonuklear:
segmen netrofil, kadang eosinofil
Monosit/Makrofag
laktoferin
Peka terhadap lebih banyak macam faktor kemotaktik
alternatif (ekstrinsik)
2.UJI RESPONS IMUN SPESIFIK
Elektroforesis protein
Utk memeriksa fraksi protein
Exogenous antigens
antigens that have entered the body from outside: by inhalation,
ingestion, injection....
Endogenous antigens
antigens that have been generated within the body: cell
metabolism, viral or intracellular bacterial infection...
Autoantigens
An autoantigen is a normal protein that is recognized by the
immune system of patients suffering from a specific autoimmune
disease.
Immunogenic Antigens: molecular weight >5000Daltons
Induce an immune response; have at least two different epitopes.
Antibodi
Berikatan dg antigen pd “antigen binding site”
DETEKSI ANTIGEN…con’t…
Ab titer
IgG
IgM
Ag
Waktu
KONSEP DASAR IMUNOASAI
Daya Coulombic/elektrostatik:
Daya tarik menarik antara gugusan molekul antigen dengan
antibodi yang mempunyai muatan listrik berlawanan. Makin
dekat jarak antigen antibodi makin cepat keduanya
berikatan
Daya Van der Waals:
Uji Presipitasi
Ag yg larut bereaksi dg Ab-nya akan terjadi presipitasi
Uji Aglutinasi
Reaksi antara Ab dg Ag seluler atau Ag pd permuk sel.
(Aglutinatnya mrpk agregasi dari banyak sel)
Uji Hemaglutinasi
: Uji aglutinasi sel darah merah (domba)
Lisis Imun & Fiksasi Komplemen
Uji fiksasi komplemen, contoh: Uji Wasserman, deteksi
antibodi terhadap virus, fungi, parasit, dll
Uji Hambatan Fiksasi Komplemen
Uji Netralisasi
:Berbagai pengenceran serum dicampur dengan sejumlah tertentu
toksin atau suspensi kuman. Campuran tsb kemudian dibiarkan
bereaksi kemudian diuji reaktivitas toksinnya atau viabilitas
kumannya.
ANTITOKSIN + TOKSIN → NETRALISASI TOKSIN
JENIS IMUNOASAI TAK BERLABEL
1. Berlabel Flouresens
2. Berlabel Radioisotop
3. Luminescent Assay (LIA)
4. Berlabel Enzim
Uji presipitasi
Bila suatu Ag terlarut bereaksi dg Abnya
Beberapa macam cara/ uji presipitas yg sering dipakai :
Carbon
pada darah
Mendeteksi Ab thd antigen sel darah merah
1. Direct immunoflourescent :
Ab dilabel dg marker flourescent → Ab secara langsung diberikan
pada jaringan yg diinginkan
2. In-direct immunoflourescent
Menggunakan Ab yg tdk berlabel thd Ag yg diuji dengan Ab
sekunder yang berlabel (yang berikatan spesifik dg Ab pertama)
Semakin banyak ikatan Ab sekunder → sinyal floresen semakin
meningkat
RADIOIMUNOASAI (RIA)
Prinsip Dasar
RIA didasarkan pada reaksi antara suatu antibodi dalam berbagai
konsentrasi antigen. Digunakan label radioisotopik untuk membedakan
fraksi antigen yang terikat pada antibodi dengan fraksi antigen yang
bebas.
uji laboratoris yg sensitif → utk penentuan kadar beberapa bahan
(hormon)
Diperlukan sampel dg bahan yg sedikit → sudah dpt terdeteksi
Pelabelan dengan Radioisotop yg dipakai pada uji RIA : 3H, 14C,
57Co, 75Se, 125I, 131I
Keberadaan ik Ag-Ab yang berlabel → diukur dengan gamma counter
RADIOIMUNOASAI (RIA)…con’t…
Aplikasi Klinis;
Penentuan bahan dalam kadar kecil di dalam serum (AFP, CRP,
hormon)
Ig M captuted RIA dipakai untuk penentuan Ig M spesifik
terhadap virus poliomyelitis
Keuntungan:
☺ Timbulnya background staining dapat diabaikan (sensitivitas terpenuhi)
☺ Disintegrasi radioaktif tak dipengaruhi oleh perubahan fisikokimiawi
(PH, konsentrasi, suhu, dll)
Kerugian: waktu paruh 125I relatif pendek
Berlabel luminescent
uji immunoluminescent (LIA) prinsip sama dg RIA dan
IFA, hanya pada LIA label pada reaksi Ag-Ab
menggunakan luminescent
luminescent :
a. bioluminescent : kunang2
b. chemiluninescent
IMMUNO-ENZYMOLOGY: ELISA principle
Aamiiiin….