Anda di halaman 1dari 26

MOLEKUL PENGENAL ANTIGEN

25 September 2018 By Himyatul Hidayah., S.Si., M.Farm. Klin., Apt


Fungsi sistem imun :
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan &
menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit,
jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh

2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan


jaringan.

3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utama:


bakteri patogen & virus.
» Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, &
sel mast)

Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa meningkatkan
kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
Respon Imun

Deteksi & mengenali benda asing

Komunikasi dgn sel lain untuk berespons

Rekruitmen bantuan & koordinasi respons

Destruksi atau supresi penginvasi


Defenisi :
 Antigen adalah bahan yang berinteraksi dengan
produk respon imun yang dirangsang oleh
imunogen spesifik seperti antibodi dan atau TCR (T-
Cell Receptor).
 Antibodi adalah protein yang terdapat pada
darah atau kelenjar tubuh vertebrata lainnya, dan
digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk
mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda
asing seperti bakteri, virus, dll.
 Secara fungsional antigen dibagi 2 : Imunogen dan
hapten .
 Imunogen : setiap bahan yang dapat memacu respons
imun. Semua imunogen adalah antigen tetapi tidak
semua antigen adalah imunogen.
 Hapten : Bahan kimia kecil yang diikat antibodi, tetapi
harus diikat oleh makromolekul sebagai pembawa
untuk dapat merangsang respon imun spesifik.
 Contoh hapten : dinitrofenol, berbagai golongan AB
dan obat lainnya BM kecil
 Klasifikasi antigen :
1. Antigen eksogen, yang berasal dari luar tubuh seseorang ( bakteri,
virus, obat ).
2. Antigen endogen, yang berasal dari dalam tubuh seseorang (
antigen xenogenic atau heterolog, antigen autolog atau idiotipik,
antigen allogenetic atau homolog)
Contoh determinan antigen homolog adalah antigen yang terdapat
pada eritrosit, leukosit, protein serum dan MHC

Antigen tersusun atas epitop dan paratop.


 Epitop atau Determinan adalah bagian dari antigen yang dapat
mengenal/ menginduksi pembentukan antibodi, sedangkan paratop
adalah bagian dari antibodi yang dapat mengikat epitop. Sifat
epitop : menentukan spesifitas reaksi antigen-antibodi dan penentu
timbulnya respon imun.
Sifat-sifat Antigen
 Umumnya bersifat asing terhadap host
 Dapat berupa mo atau produknya
 Mungkin juga berupa benda tidak
berbahaya, misalnya protein serum dari
spesies lain.
 Bm diatas 10.000 dalton
 Jika suatu determinan antigen lebih asing
untuk tubuh, maka respon imun juga akan
makin kuat.

7
Pembagian antigen menurut epitop
a. Unideterminan, univalen → hanya satu jenis
determinan/epitop pada satu molekul (hapten)
b. Unideterminan, multivalen → hanya satu jenis
determinan tetapi dua atau lebih determinan tsb
ditemukan pada satu molekul (polisakarida)
c. Multideterminan, univalen → banyak epitop yang
bermacam-macam tetapi hanya satu dari setiap
macamnya (protein)
d. Multideterminan, multivalen → banyak macam
determinan dan banyak dari setiap macam pada
satu molekul (kimia kompleks)
Pembagian antigen menurut spesifisitas

 Heteroantigen, yang dimiliki oleh banyak spesies


 Xenoantigen, yang hanya dimiliki oleh spesies
tertentu
 Aloantigen(Isoantigen), yang spesifik untuk individu
dalam satu spesies (golongan darah)
 Antigen organ spesifik, yang hanya dimiliki oleh
organ tertentu
 Autoantigen, yang dimiliki alat tubuh sendiri
Pembagian Antigen menurut ketergantungan terhadap sel T

 T dependen, yang memerlukan pengenalan oleh sel


T terlebih dahulu untuk dapat menimbulkan respons
antibodi (antigen protein)
 T independen, yang dapat merangsang sel B tanpa
bantuan sel T untuk membentuk antibodi
(lipopolisakarida)
Pembagian antigen menurut sifat kimiawi

 Polisakarida (imunogenik)
 Lipid (tidak imunogenik merupakan hapten )
 Asam nukleat (merupakan antigen yang tidak
imunogenik/hapten )
 Protein ( merupakan imunogenik yg multideterminan
dan univalen, contoh protein serum). Polipeptida
sintetik : homopolimer, kopolimer rantai ganda
Interaksi antara antigen-antibodi
1.Presipitasi
 Adalah jika komplek antigen-antibodi yang terbentuk
berukuran terlalu besar, sehingga tidak dapat
bertahan untuk terus berada di larutan dan akhirnya
mengendap.
2. Netralisasi
 Adalah jika antibodi secara fisik dapat menghalangi
sebagian antigen menimbulkan effect yang
merugikan.Contohnya adalah dengan mengikat toksin
bakteri, antibody mencegah zat kimia ini berinteraksi
dengan sel yang rentan.
3. Aglutinasi
Adalah jika sel-sel asing yang masuk, misalnya
bakteri atau transfusi darah yang tidak cocok
berikatan bersama-sama membentuk gumpalan
4. Fagositosis
Adalah jika bagian ekor antibodi yang berikatan
dengan antigen mampu mengikat reseptor fagosit
(sel penghancur) sehingga memudahkan fagositosis
korban yang mengandung antigen tersebut.
5. Sitotoksis
Adalah saat pengikatan antibodi ke antigen juga
menginduksi serangan sel pembawa antigen oleh
killer cell (sel K). Sel K serupa dengan natural killer
cell kecuali bahwa sel K mensyaratkan sel sasaran
dilapisi oleh antibodi sebelum dapat dihancurkan
melalui proses lisis membran plasmanya.
Major Histocompatibility Complex (MHC)

 Pertama kali terungkap pada pertengahan


tahun1950
 Serum penderita transfusi darah ada antibodi
yang dapat menggumpalkan leukosit
 Antigen yang bereaksi dengan antibodi adalah
aloantigen
 Antigen ini dapat menyebabkan penolakan jaringan
transplantasi, → antigen transplantasi
Major Histocompatibility Complex (MHC)

Protein membran sel, diekspresikan oleh kelompok gen (gene cluster)


yang terangkai sempurna (tight linkage).

Produk MHC berperan penting dalam pengenalan Ag antar sel dan


diskriminasi self dari nonself  menentukan kompatibilitas jaringan
antar individu dalam satu spesies  disebut transplantation antigen.

Pada sistem imun MHC berpengaruh pada kreasi respon humoral dan
seluler (cell mediated)  sel TH & TC mengenal Ag yang berasosiasi
dengan molekul MHC
 MHC menentukan repertoire (daftar) Ag yang dapat direspon TH &
TC  MHC berimplikasi pada suseptibilitas thd penyakit & autoimun.
MHC adalah kumpulan gen (gene array); pada manusia terletak
pada khromosom 6 disebut kompleks HLA, pada tikus terletak
pada khromosom 17 disebut kompleks H2.

HLA mengkode 3 macam molekul : HLA klas I, klas II & klas III.

HLA klas I dikode oleh regio A, B dan C


HLA klas II dikode oleh regio DP, DQ, DR
Setiap regio mempunyai alel yang sangat majemuk 
mempunyai variasi sangat besar, meskipun pada saudara
sekandung.
Molekul HLA klas I mempresentasikan Ag yang
dikenal TC  terdapat pada semua sel berinti.

Molekul HLA klas II mempresentasikan Ag yang dikenal


TH  terdapat pada antigen presenting cells (APC) 
makrofag, sel dendritik, limfosit B, dll.
Antigen transplantasi
 Terdiri dari glikoprotein
 Pada permukaan sel yang berinti dan ekspresinya pada
permukaan sel ditentukan oleh bagian kromosom yang terdiri
atas serangkaian gen.
 Bagian ini yang disebut Major Histocompatibility Complex. (MHC)
 Selain mengandung gen yang mengatur ekspresi
antigen transplantasi ternyata juga mengandung
gen yang mengatur respon imun dan menentukan
kepekaan terhadap kelainan2 imunologik.
 Pada tikus sistem H-2, sedangkan pada manusia
HLA
Distribusi MHC
 Pada manusia dibagi 2
Antigen Kelas I yang mencakup HLA-A, HLA-B, HLA-
C
 Antigen kelas II yang meliputi : HLA-D, HLA-DR,
HLA-DQ, HLA-DP
 Kelas III yang mencakup komponen C2 dan C4 dari
komplemen dan faktor B properdin (BF)
MHC -I
 Terdapat pada hampir semua sel berinti dengan
jumlah bervariasi.
 Paling sedikit Spermatozoa dan eritrosit
 Antigen terhadap HLA sering dijumpai apabila
pernah mendapat transfusi darah berulang kali
atau transplantasi organ.
 Merupakan antigen utama yang berperan pada
proses penolakan jar transplantasi dan sitolisis sel
yang terinfeksi virus.
 Antigen sasaran yg dikenal oleh limfosit T sitotoksik
CD8+
 MHC kelas I berfungsi sebagai molekul sasaran
MHC II
 Antigen MHC kelas II terutama dijumpai pada
permukaan sel-sel imunokompeten.( makrofag,
/monosit, limfosit B,limfosit T teraktivasi)
 Limfosit T dalam keadaan istirahat hanya
menampilkan sedikit sekali antigen kelas II dan sel-sel
retikulo endotel.
 Antigen ini juga terdapat pada permukaan
spermatozoa dan sel intersitstial dan ovarium, dan
permukaan sel hemapoetik.
 Fungsi MHC II :
 Fungsi respon imun imunosupresi, pengenalan sel
dan interaksi sel.
 MHC kelas II terutama berfungsi dalam respons
imun.
 Pada sistem imun MHC berpengaruh pada kreasi
respon humoral dan seluler (cell mediated) p sel TH
& TC mengenal Ag yang berasosiasi dengan
molekul MHC p MHC menentukan repertoire
(daftar) Ag yang dapat direspon TH & TC € p MHC
berimplikasi pada suseptibilitas thd penyakit &
autoimun.
nextweek

Anda mungkin juga menyukai