Anda di halaman 1dari 3

Imunorestorasi ialah suatu cara untuk mengembalikan fungsi system imun yang

terganggu dengan memberikan berbagai komponen system imun, seperti immunoglobulin dalam
bentuk immune serum globulin (ISG), hyperimmune serum globulin (HSG), plasma, dan
transplantasi sumsum tulang, jaringan hati, timus, plasmapheresis (penghilangan plasma) dan
leukapheresis (penghilangan leukosit) (Bratawidjaja dan Rengganis, 2010)
1.      ISG dan HSG
Imunoglobulin diberikan dalam tindakan pasif. Disini immunoglobulin diberikan sebagai
replacement atau imunorestorasi untuk memperbaiki fungsi system imun pada penderita dengan
defisiensi imun humoral, baik primer maupun sekunder. Defisiensi immunoglobulin sekunder
dapat terjadi bila tubuh kehilangan Ig dalam jumlah besar, misalnya pada sindrom nefrotik,
limfangiektasi intestinal, dermatitis eksfoliatif dan luka bakar. ISG dapat diberikan secara
intravena dengan aman. Efek sampingnya berupa menggigil, muntah, mual, pusimh, sakit otot
yang ringan dapat dihilangkan dengan menghentikan atau memperlambat pemberiannya.
a.      Keuntungan
         Pemberian vaksin ISG merupakan pencegahan hepatitis A
         Dapat memperbaiki fungsi sistem imun.
         ISG dapat diberikan secara intravena dengan aman.
b.      Kerugian
         Menggigil
         Muntah
         Mual
         Pusing
         Sakit otot yang ringan
2.      Plasma
Infus plasma segar dapat diberikan sejak tahun 1960 dalam usaha memperbaiki system imun.
Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi zat
anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel
darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di
atas lapisan tersebut dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3, or 1.025 kg/l. Serum darah adalah
plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi
protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses pembekuan darah.
a.      Keuntungan
         Keuntungan pemberian plasma adalah semua jenis imunoglobulin dapat diberikan dalam jumlah
besar tanpa menimbulkan rasa sakit.
         Tidak diperlukan reaksi silang.
         1 unit darah dapat dipakai untuk beberapa macam transfusi.
         Kemungkinan reaksi hemolitik kecil.
b.      Kerugian
         Bahwa transfusi ini tidak dapat mengatasi anemia.
         Berefek samping dapat terjadi penularan virus dan reaksi anafilaksis

3.      Transplantasi sumsum tulang, jaringan hati, timus


Transplantasi sumsum tulang merupakan prosedur dimana sumsum tulang yang rusak
digantikan dengan sumsum tulang yang sehat. Sumsum tulang yang rusak dapat disebabkan oleh
dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi. Selain itu, transplantasi sumsum tulang juga berguna
untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker. Transplantasi sumsum tulang dapat
menggunakan sumsum tulang pasien sendiri yang masih sehat. Hal ini disebut transplantasi
sumsum tulang autologus. Transplantasi sumsum tulang juga dapat diperoleh dari orang lain.
Bila didapat dari kembar identik, dinamakan transplantasi syngeneic. Sedangkan bila didapat
dari bukan kembar identik, misalnya dari saudara kandung, dinamakan transplantasi allogenik.
Sekarang ini, transplantasi sumsum tulang paling sering dilakukan secara allogenik.

Timus adalah kelenjar yang berada di sekitar dada yang membantu mengembangkan sistem
kekebalan tubuh. Timus penting peranannya dalam sistem imun spesifik seluler, karena di dalam
timus terjadi diferensiasi dan proliferasi dari sel T atau limfosit T. Dengan demikian involusi dari
kelenjar timus akan menyebabkan penurunan dari sel T, diantaranya adalah sel T CD4+ (sel T
helper 1 [Th1] dan sel T helper 2 [Th2]).
a.      Keuntungan
         Berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker.
         Ditransplantasikan dapat mengembalikan kemampuan memproduksi sel-sel darah yang pasien
perlukan.
         Transplantasi sumsum tulang mungkin merupakan pengobatan yang efektif pada beberapa
keadaan.
         Bila berhasil dilakukan transplantasi sumsum tulang, kemungkinan pasien sembuh sebesar 70-
80%.
         Pengangkatan kelenjar timus TIDAK meningkatkan kemungkinan berkembangnya penyakit
autoimun.
b.      Kerugian
         Kemungkinan infeksi
         Perdarahan karena pengobatan kanker dosis tinggi.
         Masih memungkinkan untuk kambuh lagi.
         Berefek samping dapat terjadi penularan virus dan reaksi anafilaksis.
         Hanya bisa dilakukan pada pasien usia kurang dari 20 tahun.

4.      Plasmapheresis
Plasmapheresis (pemisahan sel darah dari plasma) digunakan untuk memisahkan plasma
yang mengandung banyak antibody yang merusak jaringan atau sel, seperti pada penyakit :
miastenia gravis, sindroma goodpasture dan anemia hemolitik autoimun. Plasmapheresis adalah
jenis terapi medis yang menyuling plasma darah keluar dari kumpulan partikelnya untuk diolah
lebih lanjut dan memasukkan kembali plasma darah tersebut pada akhir terapi. Plasmapheresis
adalah proses mekanis yang menghilangkan antibodi dari darah dengan beberapa plasma darah
keluar dari darah dan menggantinya dengan cairan lain atau plasma donor.
a.      Keuntungan
         Plasmapheresis digunakan untuk mengobati penderita sindrom Goodpasture.
         Plasmapheresis dianjurkan untuk pasien dengan kelemahan sedang hingga berat (didefinisikan
sebagai kemampuan berjalan dengan bantuan atau tidak mampu berjalan sama sekali).
         Memperbaiki status fungsional baik jangka pendek maupun 1 tahun.
b.      Kerugian
         Biaya plasmapheresis cukup mahal
         Relaps terjadi pada 10% pasien dalam kurun waktu 3 minggu pasca-terapi.
5.      Leukopheresis
Leukopheresis adalah pemisahan leukosit secara selektif dari penderita telah dilakukan dalam
usaha terapi artritis reumatoid yang tidak baik dengan cara-cara yang sudah ada.
a.      Keuntungan
         Leukosit bertambah banyak sehingga membantu bila ada penyembuhan luka.
b.      Kerugian
         Bila pemisahan leukosit berlebih maka leukosit didalam darah akan meningkat apabila leukosit
terlalu banyak akan menyebabkan leukimia.

Bakri, Mega. Farmakologi dan terapi II . Diakses pada tanggal 21 Mei 2019.
www.academia.edu/11822351/farmakologi_dan_terapi_II

Anda mungkin juga menyukai