Anda di halaman 1dari 9

TUGAS IMMUNOLOGI RANGKUMAN BESERTA GAMBAR ANATOMI DAN

FISIOLOGI SISTEM IMUN

NAMA : MUTHMAINNAH

KELAS : B IMMUNOLOGI

NIM : G 701 17 210

System imun merupakan suatu system yang memberikan respon untuk menghadapi
agen asing spesifik seperti bakteri, virus, tooksin atau zat yang dianggap oleh tubuh
merupakan zat asing. Immunitas memiliki kemampuan untuk mengingat kembali
kontak sebelumnya dengan suatu agens tertentu, sehingga pajanan berikutnya akan
menimbulkan respon yang lebih cepat dan lebih besar (Sloane, 2004).

System imun meliputi organ limfoid primer ( sum-sum tulang belakang dan kelenjar
timus ), jaringan limfoid sekunder ( nodus limfe, limpa, adenoid, amandel, bercak peyer
pada usus halus dan apendiks), juga beberapa sel lain yang di produksi sel lain (Sloane,
2004).

System imun non spesifik (innate immunity ) dan spesifik (adaptive immunity)

1. System imun non spesifik merupakan respon pertahanan tubuh yang


mempunyai sifat tidak spesifik dan merupakan pertahanan pertama. Imunitas
ini berfungsi sebagai penghadang pertama terhadap anti gen jaringan epitel dan
selaput mukosa merupakan pelindung tubuh dari kemungkinan masuknya
pathogen. Mengidentifiksi dan memusnahkan pathogen. Berbagai sel fagosit
yang tersebar pada berbagai jaringan senantiasa siap memusnahkan setiap
pathogen yang menginfasi jaringan. Mengawali reaksi inflamasi. Setiap ada
kerusakan jaringan baik oleh karena infeksi pathogen maupan trauma akan
membangkitkan reaksi inflamasi sebagai respon imun alami agar kerusakan
tidak meluas.
2. Sistem imun spesifik adalah system pertahanan tubuh kedua yang dimana
apabila tubuh tidak mampu melawan pathogen lewat system imun non spesfik.
Hal ini terjadi jika fagosit tidak mengenali agen infeksius, sebab hanya sedikit
reseptor yang cocok untuk agen infeksius atau agen tidak bertindak sebagai
factor antigen terlarut (soluble anti gen) yang aktif. Maka diperlukan model
spesifik untuk berikatan langsung dengan agen infeksius.
karakteristik Imunitas alami Imunitas adaptif
Barier fisik (kulit,
mukosa, vili, fimbria, Antibody
Komponen cilia), secret protein & (immunoglobulin), sel
non protein, fagosit, sel T dan sel B
NK, eosinofil dan sel K
Tidak tergantung pada Tergantung pada
Ketergantungan pada
paparan antigen paparan antigen
antigen
sebelumnya sebelumnya
Tidak membedakan Membedakan dengan
Antigen spesifik
jenis antigen detail jenis antigen
Waktu tunggu Spontan (menit – jam) Lambat (3-5 hari)
Memori imunologis Tidak ada Ada
Terutama tersususn
Terutama tersususn
Pathogen atas polisakarida &
polipeptida (proten)
polinukletida
Pengenalan dilakukan
Pathogen dikenali oleh
oleh reseptor yang
Rekognisis patogen reseptor yang terbentuk
terbentuk pada
secara acak
germline
Spesifisitas reseptor Spesifisitas sempit,
longgar, mengenali reseptor hanya
Spesifisitas reseptor
berbagai struktur mengenal epitop
molekul disebut tertentu
pathogen – associated
molecular pattern
Dapat dibangkitkan
oleh paparan antigen
Pembangkitan aksi antigen
melalui efek dari
sitokin

Mekanisme aktivasi respon imun

Tahapan respon Amplifikasi


induksi Eksekusi
imun /regulasi
Antibody
(+komplemen/sel
Keterlibatan
APC; limfosit APC; Thelper sitotoksik);
Sel/molekul
limfosit sitotoksik;
makrofag
Pemprosesan- Lisis yang
Pelepasan sitokin;
presentasi antigen; diperantarai
penyebaran signal
pengenalan komplemen;
Mekanisme transduksi melalui
antigen oleh opsonisasi dan
molekul
reseptor spesifik fagositosis;
membrane sel
limfosit sitotoksisitas
Eliminasi nonself;
netralisasi toksin
Proliferasi dan
Aktifasi sel atau penghancuran
Konsekuensi diferensiasi
limfosit T atau B virus atau
limfosit T atau B
mikroorganisasi
lainnya
Komponen organ-organ system imun

1. Organ limfatik primer


Sum-sum tulang Semua sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia terbentuk
pada sumsum tulang, ditemukan dalam tulang, dengan proses yang disebut
hematopoiesis. Proses hematopoiesis melibatkan diferensiasi sel induk sumsum
tulang yang diturunkan, baik menjadi sel dewasa dari sistem kekebalan tubuh
atau prekursor sel yang bergerak dari sumsum tulang dan melanjutkan
pematangan mereka di tempat lain. Sumsum tulang bertanggung jawab untuk
produksi sel sistem kekebalan yang penting seperti sel B, granulosit, sel-sel
pembunuh alami dan timosit dewasa. Hal ini juga menghasilkan sel-sel darah
merah dan platelet.

Kelenjar Timus Situs lain untuk produksi sel sistem kekebalan atau limfosit adalah
kelenjar timus. , Kelenjar ini bilobed datar terletak di daerah dada bagian atas, di
atas jantung dan paling aktif memproduksi sejumlah limfosit selama masa kanak-
kanak. Fungsi utama dari kelenjar timus adalah untuk menghasilkan sel T matang.
Sel-sel yang belum matang diproduksi di sumsum tulang, bermigrasi dan datang ke
timus, di mana proses pematangan berlangsung. Proses pematangan ini adalah
salah satu yang luar biasa, karena memungkinkan hanya sel-sel T menguntungkan
akan dirilis ke dalam aliran darah. Sel T yang membangkitkan respon autoimun
yang merugikan mendapatkan dieliminasi.

2. Organ limfatik sekunder


Limpa Ini organ sistem kekebalan tubuh terdiri dari sel-T, sel-B, sel-sel
pembunuh alami, makrofag, sel dendritik dan sel darah merah. Ini bertindak
sebagai filter imunologi darah dan menjebak benda asing, yaitu antigen dari
aliran darah yang melewati limpa. Ketika makrofag dan sel dendritik membawa
antigen ke limpa melalui aliran darah, sel-sel B dalam limpa bisa diaktifkan dan
menghasilkan antibodi dalam tingkat yang besar. Dengan demikian, limpa juga
dapat dikenal sebagai pusat konferensi imunologi. Selain itu, limpa juga
membentuk lokasi kehancuran sel darah merah yang lama.
Kelenjar Getah Bening: Sama seperti cara limpa menyaring darah, kelenjar
getah bening ini, menyaring cairan interstisial yang hadir antara sel-sel tubuh
manusia. Kelenjar getah bening yang terletak di seluruh sistem limfatik tubuh
dan tidak lain hanyalah agregasi jaringan. Kelenjar getah bening yang terdiri
dari sebagian besar sel-B, sel-T, makrofag dan sel dendritik. Mereka bertindak
sebagai filter imunologi dan menguras getah bening dari sebagian besar
jaringan tubuh dan menyaring antigen hadir di dalamnya, sebelum mengizinkan
getah bening untuk kembali ke sirkulasi.
Tonsil Ada ada dua massa jaringan kelenjar lembut di kedua sisi bagian
belakang mulut. Mereka terlihat pada cermin. Seiring dengan adenoid, mereka
juga membentuk garis pertahanan pertama terhadap infeksi. Fungsi utama
mereka adalah untuk menjebak bakteri dan virus dari udara yang dihirup.
Limfosit dan antibodi hadir di dalamnya membantu membunuh bakteri,
sehingga memainkan peran penting dalam melindungi tubuh. Amandel
mencapai kematangan saat remaja dan setelah itu mulai menjadi kurang
fungsional.
Sel – sel system imun

Sel T dan Sel B

Limfosit adalah sel darah putih kecil yang bertanggung jawab untuk meningkatkan
respon imun terhadap antigen. Limfosit mempunyai dua tipe yaitu sel T dan sel B.
Limfosit T dan Limfosit B bertanggung jawab pada respon imun seluler. Sel B pada
saat distimulasi oleh antigen, sel B akan merespon dengan cara mensekresi antibodi
terlarut (soluble antibody) yang mampu mengikat antigen spesifik yang dikenal dengan
imunitas humoral. Sedang sel T bertanggungjawab dengan cara membangkitkan sel
asosiasi imun lainnya (immune associated cells) atau langsung kontak dengan antigen,
yang biasanya berupa sel asing, virus atau sel kanker, respon ini dikenal dengan
imunitas seluler.

Anda mungkin juga menyukai