SIRKULASI 2
Oleh :
• EVELIN PRANANINGTYAS /
205080107111024
• GIUSTI HENDRASTNA/ 205080107111025
• ADELIA ISNAINI . / 205080107111026
• MUH. SYARIF HIDAYAT /
205080107111027
• AHMAD FA`IQ HAUZABID /
205080107111028
•
SISTEM IMUN IKAN
DEFINISI
Ikan mempunyai hubungan yang kuat dengan lingkungan sekitarnya, terpapar dengan
sumber patogen serta penyebab penyakit seperti bakteri, virus maupun parasit lainnya yang
mempunyai potensi untuk menimbulkan infeksi serta penyakit. Sebagai pertahanan diri ikan
terhadap paparan lingkungan yang berpotensi menimbulkan penyakit dan infeksi, ikan
mempunyai sistem pertahanan tubuh yang merespon adanya sumber penyakit yang akan
masuk ke dalam tubuh. Sistem tersebut dinamakan sistem imun.
Sistem imun pada ikan tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam, berdasarkan sifat responnya,
yaitu:
• sistem imun nonspesifik (alamiah)
• ·sistem imun spesifik (adaptif)
MEKANISME IMUN
TUBUH
• Sistem pertahanan tubuh atau yang dikenal dengan istilah sistem imun
( immunity system) merupakan rangkaian pertahanan yang kompleks. Menurut Bowden
(2008), oleh karena kompleknya mekanisme imunitas, maka sistem imun dibagi ke dalam
dua subdivisi, yaitu non spesific immunity (innate immunity) dan specific immunity
(adaptive immunity).
• Ikan telah diketahui lebih mengandalkan mekanisme sistem kekebalan non-spesifiknya
Histocompatability Complex (MHC), protein reseptor baik sel B atau sel T dan lainnya.
Gen diaktifkan ketika Disintesis
dapat rangsangan
menjadi
(infeksi)
mRNA
Protein
Protein dikode
bekerja
oleh gen pada
mendegradasi
DNA antigen
Sintesis mRNA
Antigen telah
yang mengkode
didegradasi dan gen
protein dinonaktifkan
dihentikan
"
Menurut Ode (2013), sistem kekebalan tubuh ikan terdiri dari :
• Sistem pertahanan innate atau sistem pertahanan bawaan /alami yang bereaksi pada semua bahan
yang asing bagi tubuh seperti kolonisasi dan infeksi oleh organisme patogen. Sistem pertahanan
ini juga disebut sistem pertahanan non spesifik . Fagositosis adalah mekanisme utama yang
terlibat di dalam innate immunity yang melibatkan leukosit yang terdiri atas neutrofil, granulisit
acidofilik, dan monosit-makrofage
• Sistem pertahanan dapatan atau yang diinduksi (Acruired) yaitu sistem pertahanan yang akan
berfungsi dengan baik harus diinduksi antara lain dengan pemaparan pada patogen atau
produkproduk yang berasal dari patogen (misalnya : LPS dan vaksin). Sistem pertahanan ini juga
disebut pertahanan spesifik yang hanya bereaksi pada antigen tertentu.
• Sedangkan menurut Setiawati (2004), respon kekebalan tubuh pada ikan terdiri dari respon
seluler(respon non spesifik) dan respon humoral (respon spesifik) (Rijkers, 1981).
1 2 3 Pertahanan tubuh
Respon dan faktor humoral Respon dan faktor seluler
•antibodi, Makrofage
• non spesifik
•transferin, • Sel kiler, •kulit
•interferon, • Neutrofil •Sisik
•protein C-reaktif • Reaksi penolakan allograft dan •mukus pada permukaan tubuh
•Lisozim hipersensitivitas dan insang
•natural hemiolisin
KOMPONEN SISTEM IMUN
NON SPESIFIK
Adapun sisik dan kulit merupakan pelindung fisik yang melindungi ikan dari kemungkinan luka
dan sangat penting perannya dalam mengendalikan osmolaritas tubuh
MEKANISME SISTEM KEKEBALAN
SPESIFIK
• Suatu antibodi diproduksi terhadap phatogen spesifik dan membran phatogen akan
Selain complement, mekanisme koneksi antara innate immunity dan adaptive immunitydikerjakan oleh non-
specific cytotoxic cells, innatelink lymphocyte, dan major histocompatibility complex (MHC).
Sistem pertahanan tubuh berupa adaptive immunity merupakan bentuk pertahanan pasca innate immunity
tidak mampu menanggulangi antigen. Respon spesifik ini melibatkan suatu mekanisme jeringan yang komplek
dari sel-sel yang spesifik, protein, gen, dan pesan biokimiawi dan beberapa komponen (antibodi, sel B memori
cellular cytotoxicity, dan cytokines)
ORGAN - ORGAN
ORGAN KEKEBALAN NON SPESIFIK
• Sisik dan kulit melindungi ikan dari kemungkinan luka dan berperan penting dalam mengendalikan
osmolaritas tubuh
• Mukus memiliki kemampuan menghambat kolonisasi mikroorganisma pada kulit, insang dan mukosa.
Mukus mengandung imunoglobulin (IgM) alami dan bukan sebagai respon dari pemaparan antigen
Pertahanan humoral 1. Lisozim, senyawa yang dihasilkan oleh leukosit : menyerang bakteri dan
membuatnya terlarut. 2. Interferon, dihasilkan oleh limfosit : pertahanan terhadap infeksi virus
• laktoferin dan Transferin, komponen yang dihasilkan oleh proses sekresi tubuh, serum atau ruang
antara jaringan tubuh: menghambat pertumbuhan mikroba melalui pengikatan ion besI
• Komplemen, dihasilkan oleh serum dan berfungsi membunuh atau melisiskan sel bakteri serta
berperan serta dalam inflamasi
• Protein Antimikrobial : membunuh sel bakteri
• Fibronektin, dihasilkan oleh serum dan mukus: opsonisasi
• Interleukin, dihasilkan oleh makrofag dan limfosit :aktivasi sel imun.
ORGAN KEKEBALAN SPESIFIK
Sistem Kekebalan Spesifik Organ yang paling penting pada sistem kekebalan spesifik : thymus, kidney
(head, trunk), spleen dan liver
• Thymus: mengembangkan limfosit T (helper, pembunuh, dan supressor) yang memiliki kesamaan
di hampir semua vertebrata
• Kidney : Respon awal sistem kekebalan ditangani sepenuhnya oleh kidney (Bagian depan
merupakan sistem imun dan bagian belakang untuk sistem urin Darah mengalir pelan melalui
kidney dan antigen akan terperangkap atau dikeluarkan ke sel retikular, makrofag, limfosit
• Spleen: Organ kedua setelah kidney, terlibat dalam reaksi sistem kekebalan dan pembentukan sel
darah, mengandung limfosit dan makrofag
• Hati: dapat terlibat dalam produksi komponen sistem kekebalan, penting dalam pembentukan
resitensi, namun fungsinya masih belum terlihat dengan jelas
CONTOH SISTEM IMUN DI PENYAKIT
TERTENTU
1. Streptococcus sp. merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit streptococciasis. Penyakit ini banyak menyerang
beberapa ikan budidaya air tawar maupun laut di beberapa negara cukup membahayakan dan menyebabkan kematian
ikan. Salah satu hal yang dapat menanggulangi penyakit tersebut adalah dengan Imunostimulan. Imunostimulan
berperan
mengaktifkan mekanisme pertahanan non spesifik, cell mediated immunity dan respon imun spesifik. Selain itu
imunostimulan meningkatkan daya tahan terhadap penyakit infeksi dengan meningkatkan mekanisme pertahanan
spesifik (Sakai, 1999).
2. Infeksi kulit dan mukus ikan teleostei. Ikan teleostei memiliki sejumlah penghalang fisik terhadap infeksi antara
lain kulit dan mukus. Mukus memiliki kemampuan menghambat kolonisasi mikroorganisma pada kulit, insang dan
mukosa. Mukus ikan mengandung imunoglobulin (IgM) alami, bukan sebagai respon dari pemaparan terhadap
antigen. Imunoglobulin (antibodi) tersebut dapat menghancurkan patogen yang menginvasi (Irianto, 2005).