Anda di halaman 1dari 58

IMUNOLOGI

(MIKROBIOLOGI SEMESTER I)

HERY SUMASTO,S.Kep.,Ns.,MMKes
FUNGSI IMUN
• Pertahanan : resistensi thd agen
penginvasi
• Surveilans : mengidentifikasi &
menghancurkan sel tbh sendiri yg
bermutasi dan berpotensi mjd neoplasma
• Homeostasis : membersihkan sisa sel
dan zat buangan shg tipe sel tetap
seragam dan tidak berubah
Fungsi utama Imunitas :

1. Perannya dalam pertahanan


adalah menghasilkan resistensi terhadap agen
penginvasi seperti mikroorganisme.
2. Perannya dalam surveilans
adalah mengindentifikasi dan menghancurkan sel-
sel tubuh sendiri yang bermutasi dan berpotensi
menjadi neoplasma.
3. Perannya dalam homeostasis
adalah membersihkan sisa-sisa sel dan zat-zat
buangan sehingga tipe-tipe sel tetap seragam dan
tidak berubah
Antigen/imunogen
• Suatu molekul atau sel yang mampu merangasang
respon imun.
• Karakteristik suatu bahan berfungsi sbg antigen:
– Harus besar, kompleks & asing bagi penjamu
– Jumlahnya memadai
– Biasanya mrpk protein dg berat molekul
>10.000 dalton
– Epitopnya (determinasi antigen) harus mudah
di akses
Sistem limfoid (imun)
• Mempertahankan tbh dr agen penginvasi melalui
pemanfaatan dua respon imunitas humoral dan
seluler
• Organ limfoid primer adl sumsum tlg tempat
perkembangan sel B dituntaskan dan timus
tempat perkembangan sel T dituntaskan
• Jaringan limfoid skunder; kel. Getah bening,
tonsil, limpa, jar mukosa di kulit, sal nafas, sal
cerna dan saluran perkemihan
• Fgs sistem imun adl membedakan “diri
sendiri” dari “asing”
• Setiap individu /organisme harus mampu
melindungi diri dari ancaman baik dr luar
(virus dan bakteri yang terhirup dan
tertelan) dan dari dalam (neoplasma,
tumor)
• Untuk melindungi diri tubuh manusia
mengembangkan reaksi pertahanan
seluler yang disebut respon imun
RESPON IMUN HUMORAL
• Bersifat tdk lgs dan dilaksanakan oleh imunoglobulin
spesifik (antibodi) yang dihasilkan sel B aktif (sel plasma) &
dibantu o/sistem komplemen
– IgG (gama) plg banyak di tubuh, mampu menembus
plasenta melindungi tbh dr bakteri
– IgM plg besar bertanggung jawab dalam respon imun
primer
– IgA tdpt dlm sekresi tbh; kolostrum, air mata, air liur,
sekresi sal nafas, GIT, sal kemih. Fgs utama
mempertahankan permukaan mukosa thd virus dan
bakteri
– IgE melekat ke sel mast dan basofil, terlibat dalam
reaksi hipersensitifitas tipe I
– IgD tdpt dlm jml kcl di serum, kemungkinan
mempengaruhi defisiensi limfosit B kendati peranannya
blm jelas
Fungsi Imunoglobulin
• Menyebabkan sitotoksisitas
• Memungkinkan imunisasi pasif
• Meningkatkan opsonisasi
(pengendapan komplemen pd suatu
antigen shg kontak lekat dg sel
fagositik mjd lbh stabil)
• Mengaktifkan komplemen
• Dapat menyebabkan anafilaksis
Fungsi utama Komplemen
1.Menyebabkan lisis sel
komplemen berinteraksi satu sama lain
membentuk membrane attack complex
(MAC) di permukaan sel sasaran =>
memasukkan molekul pembuat pori di
membaran sel imunogen => membran
rusak => air dan elektrolit masuk sel =>
sel pecah dan mati
Fungsi utama Komplemen
2.Pembentukan berbagai mediator
imun, berperan dalam proses
peradangan
3.Opsonisasi ; sel fagositik akan lbh
mampu menelan apabila bahan
imunogen dilapisi komplemen.
=> ex; histamin, bradikinin
RESPON IMUN SELULER
• Respon imun yang dilaksanakan oleh
limfosit T
• Peran sel T ;
– Fungsi pengendali; sel T penolong
/CD4 (cluster of deferentiation 4)
– Fungsi pelaksana; sel T sitotoksik
(pemusnah) / CD8 => mampu
mematikan sel terinfeksi virus, sel
tumor
Fungsi Sel CD4
• Pengendali ; mengaitkan sist monosit-
makrofag ke sist limfoid
• berinteraksi dg sel penyaji antigen untuk
mengendalikan Ig
• Menghasilkan sitokin yang memungkin
tumbuhnya sel CD4 dan CD8
• Berkembang menjadi sel pengingat
Fungsi imunitas seluler
• Sel CD8 mematikan scr langsung sel
sasaran
• Sel T menyebabkan reaksi
hipersensitifitas tipe lambat
• Sel T memiliki kemampuan
menghasilkan sel pengingat
• Sel T sbg pengendali CD4 dan CD8
memfasilitasi dan menekan respon
imun seluler dan humoral
ANTIGEN (Ag)

• Substansi kimia yang bila


diperkenalkan kepada suatu
spesiaes asing, dapat
menimbulkan pembentukan
antibodi (ab) pada binatang
hidup dan dapat bereaksi
secara spesifik dg antibodi2
tsb.
• Spesifik---reaksi khas
• Kuman tbc (antigen)
• anti bodi TBC
• tdk bereaksi dg ab lain
Respon imun
• Banyak benda asing jika dimasukkan
ke dalam tubuh hospes berkali-kali,
respon yang ditimbulkan selalu
sama.
• Namun, ada benda asing tertentu
yang mampu menimbulkan
perubahan pada hospes, sehingga
reaksinya berbeda dengan ketika
pertama kali.
Lanjutan respon imun…
• Respon yang berubah semacam itu
dipihak hospes disebut sebgai
respon imunologis dan benda-benda
asing yang menyebabkan reaksi
tersebut dinamakan antigen atau
imunogen.

• Tujuan utama respon imun adalah


menetralkan , menghancurkan atau
mengeluarkan benda asing tersebut
lebih cepat dari biasanya
Antibodi (Ab)

• Protein-protein yg terbentuk
sebagai respon thd suatu
antigen & bereaksi secara
spesifik dg antigen itu.
• Antibodi merupakan protein
khusus yaitu imunoglobulin
Imunoglobulin

• Fraksi protein yang


mengandung zat anti

Imunisasi—membuat kebal
Imunologi

• Ilmu yang mempelajari segala


hal yang bersangkutan dengan
kekebalan
Vaksin

• Suspensi bibit penyakit yg hidup


tetapi telah dilemahkan atau
dimatikan untuk menimbulkan
kekebalan
NATURAL IMUNITY
Sudah ada sejak lahir
• RACIAL IMUNITY:
Scr statistik orang kulit berwarna lebih peka thd
peny. TB dibandingkan kulit putih
• SPECIES IMUNITY:
– Lepra&GO –pd manusia tdk pd hewan
– Tetanus—manusia&kuda,tdk pd burung
– Antrax—ternak, tdk pd anjing&kucing
• PERSONAL IMUNITY
– Perbedaan kepekaan thd peny.pd bbrp orang
berbeda-beda
Faktor-faktor antimikroba yg membantu
kekebalan tubuh :
FAKTOR YG MEMBANTU
KEKEBALAN ALAM

SELAPUT
KULIT FAGOSITOSIS REAKSI RADANG
LENDIR
KULIT
 Ketebalan kulit—lapisan stratum korneum—
menghambat invasi kuman.

 Sekresi kelenjar keringat&sebasea –menurunkan


pH kulit krn mengandung asam lemak&asam
laktat—bakteriostatik/bakterisid
Selaput lendir:
 Saluran pernafasan yang tertutup silia.
 Saluran pencernaan :air ludah,cairan
lambung, kelj.empdu

 Melisiskan kuman pneumokokus


Fagositosis
Sel lekosit polimorf&sel makrophag
--menghancurkan kuman
Reaksi Radang:
Menimbulkan dilatasi & peningkatan
permeabilitas pembuluh darah kapiler

keluarnya sel pilimorf dan makrofag


Transudasi serum
( Bakterisid )
Protein C reaktif
mengendapkan C karbohidrat kuman
pneumokokkus
Antigen -- antibodi
Antigen/imunogen:
Adalah setiap bahan yang dapat menimbulkan
imun spesifik pada manusia&hewan.
Epitop/determinan antigen:
Adalah bagian dr antigen yg dapat mengikat
antibodi.
Hapten adalah determinan antigen dg berat
molekul yg rendah dan baru mjd imunogen bila
diikat oleh molekul besar (carrier) dan dpt
mengikat antibodi.
Anti bodi/Imunoglobin (Ig)
 Golongan protein yang dibentuk sel
plasma (proliferasi sel B) akibat kontak dg
antigen
 AB mengikat Ag secara spesifik
Semua molekul Ab(Ig) mempunyai 4 polipeptid
dasar yg tdr atas:
- 2 rantai Berat (heavy Chain)
- 2 Rantai Ringan (light Chain)
dihubungkan oleh disulfid

 Rumus bangun dasar imunoglobulin

 A: Heavy Chain (BM 50.000-77.000)


 B: Light Chain (BM 25.000)
Sistem Imun
Sistem imun

Non Spesifik Spesifik


Humoral Seluler
Fisis/Mekanis Larut Seluler
(sel B) (Sel T)
kulit biokimia Fagosit

Selaput lendir Asam lambung Sel NK

silia lisosim

batuk laktoferin

bersin Asam neurominik

humoral

komplemen

interferon

CRP
Sistem imun non spesifik
• Merupakan sistem pertahanan
badan terdepan.
• Tdk ditujukan thd
mikroorganisme tertentu.
Sistem Imun Non Spesifik
1. Pertahanan fisis mekanis.
Yaitu: Kulit,slpt lndir,silia,batuk,bersin.
Mencegah kuman patogen masuk tubuh
Kulit rusak risiko tinggi.
Sistem Imun Non Spesifik
2. Pertahanan Biokimia.
• Bahan sekresi sal nafas, kelnj sebasea,
kelj kulit, telinga, spermin, dan semen.
• Asam hidroklorik dlm cairan lambung.
• Lisosim –keringat,ludah, air mata.
--Gram negatif –dg bantuan komplemen.
• ASI mengandung lakteferin&transferin
—dpt menghancurkan dinding sel kuman
---Antibakterial, mengikat zat besi –untk
mbunuh kuman.
Sistem Imun Non Spesifik
3. Pertahanan Humoral
a. Komplemen
M’aktifkan fagosit&mmbantu
destruksi bakteri&parasit dg
OPSONISASI
Dpt pula atas pengaruh respon
spesifik
Sistem Imun Non Spesifik
3. Pertahanan Humoral

b. Interferon:
• Glikoprotein yg dilepas sel
manusia sbg respon thd infeksi
virus.
• Antivirus
• Dpt mengaktifkan Sel NK
Sistem Imun Non Spesifik
3. Pertahanan Humoral
c. CRP (C Reaktif Protein )
Dibentuk badan pd saat infeksi.
Peran: Sbg opsonin
M’aktifkan komplemen
Sistem Imun Non Spesifik
4. Pertahanan Seluler
a. Fagosit.
Yg berperan utama
-mononuklear (monosit&makrofag)
-sel PMN (neutrofil).
Sistem Imun Non Spesifik
4. Pertahanan Seluler
a. Tngktn Fagositosis.

mencerna kemotaksis

membunuh menangkap
Sistem Imun Non Spesifik
4. Pertahanan Seluler
b. Sel NK (Natural Killer Sel)
• Disebut jg sel non B non T
• Dpt menghancurkan
virus
Sel neoplasma
• Interferon—
pematangan&peningkatan sitolitik
sel NK
SISTEM IMUN SPESIFIK
• Mpunyai kemampuan untuk mengenal
benda asing scr khusus.
• Spesifik--mensintisasi sel imun tsb
• Bila berpapasan kembali dg benda asing
sama—dikenal lbh cpt&dihancurkan.
• Srg tjd reaksi inflamasi ok komplemen
turut diaktifkan
1. Sistem imun spesifik Humoral

• Yang berperan limfosit B/sel B


• Bila sel B dirangsang oleh
benda asing, akan berproliferasi
&berdiferensiasi mjd sel plasma
—membentuk antibodi
• Antibodi ditemukan di serum
• Fungsi:--AntiVirus
--netralisasi toxin
IMUNOGLOBULIN

• Imunoglobulin (antibodi) yang


membentuk sekitar 20% dari semua
protein dalam plasma darah, adalah
produk utama sel plasma.
• Selain di plasma darah,
imunoglobulin juga ditemukan di
dalam air mata, air liur, sekresi
mukosa saluran napas, cerna dan
kemih-kelamin, serta kolostrum.
Fungsi imunoglobulin adalah :

1. Menyebabkan sitotoksisitas yang


diperantarai oleh sel yang dependen
antibodi.
2. Memungkinkan terjadinya imunisasi pasif
3. Meningkatkan opsonisasi (pengendapan
komplemen pada suatu antigen sehingga
kontak lekat dengan sel fagositik menjadi
lebih stabil).
4. Mengaktifkan komplemen (kumpulan
glikoprotein serum)
5. Menyebabkan anafilaksis.
Fungsi imunoglobulin adalah

1. Menyebabkan sitotoksisitas yang


diperantarai oleh sel yang dependen
antibodi.
2. Memungkinkan terjadinya imunisasi pasif
3. Meningkatkan opsonisasi (pengendapan
komplemen pada suatu antigen sehingga
kontak lekat dengan sel fagositik menjadi
lebih stabil).
4. Mengaktifkan komplemen (kumpulan
glikoprotein serum)
5. Menyebabkan anafilaksis.
2. Sistem imun spesifik Seluler

• Yg berperan limfosit T/Sel T


• Proliferasi diferensiasi tjd di
kelj. tymus
Fungsi sel T

1. Membantu sel B dlm memproduksi


antibodi.
2. M’kenal&hancurkan sel terinfeksi
virus.
3. Mengaktifkan ambang&kualitas
sistem imun
Sel Th (T Helper)
• Menolong sel B produksi AB
• Mengenal dini Ag
• Sel T inducer-m’aktifkan sel sub set
T lainnya.
• Melepaskan limfokin—m’aktifkan
makrofag&sel-sel lain
Sel Ts (T Supresor)

• Menekan aktifitas sel T lainnya


&sel B
• Fungsi spesifik & non spesifik
Sel Tdh
(T Deleyed Hypersensitivity)

• Berperan dlm pengerahan


makrofag & sel inflamasi
lainnya.
• Fungsi :sama dg sel Th
Sel Tc (Cytotoxic)

• Dpt menghancurkan sel


alogenik & sel yg mengandung
virus.
• Sel Th & Ts --- Sel T Regulator
• Sel Tdh & Tc – sel T Efektor
IMUNITAS SELULAR
Peran sel T :
• fungsi regulator
• fungsi efektor.

Fungsi regulator terutama dilakukan oleh


salah satu subset sel T, sel T penolong
(CD4). Sel-sel CD4 mengeluarkan molekul
yang dikenal dengan nama sitokin untuk
melaksanakan fungsi regulatornya.

Sitokin mengendalikan proses imun :


• pembentukan imunoglobulin oleh sel B,
• pengaktivan sel T lain
• pengaktifan makrofag.
• Fungsi efektor dilakukan oleh sel T
sitotoksik (sel CD8).
• Sel-sel CD8 dapat berperan dalam:
• Mematikan sel yang terinfeksi oleh virus,
• sel tumor dan jaringan transplantasi dengan
menyuntikkan zat kimia yang disebut
perforin ke dalam sasaran ”asing”.
• Fungsi utama imunitas selular adalah :
Sel T CD8 memiliki fungsi sitotoksik.
• Sel T juga menyebabkan reaksi
hipersensitivitas tipe lambat saat
menghasilkan berbagai limfokin yang
menyebabkan peradangan.
• Sel T memiliki kemampuan untuk mengingat.
• Sel T juga memiliki peran penting dalam
regulasi atau pengendalian sel.

Anda mungkin juga menyukai