Anda di halaman 1dari 65

Anatomi & Fisiologi Sistem

Imun
Wardah Fauziah., M.Kep
Definisi
• Imunologi
Ilmu yang mempelajari proses2 yang
dipergunakan hospes untuk mempertahankan
kestabilan dalam lingkungan internalnya bila
dihadapkan pada benda asing.
• Sistem imun :
Mekanisme yang dipergunakan tubuh untuk
mempertahankan keutuhan bahan dalam
lingkungan hidup.
SISTEM IMUN
• Fungsi:
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit;
menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme
atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg ma atau rusak
(debris sel) untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
• Sasaran utama: bakteri patogen & virus
• Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma,
makrofag, & sel mast)
Patogen Bagi Tubuh
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
4. Protozoa bersel satu
5. Parasit
Sel Dalam Sistem Imun
Sistem Imun
• Pertahanan lapis pertama:
Pertahanan fisik (physical barrier )
• Ada 2 sistem kekebalan tubuh:
1. Sistem kekebalan
nonspesifik (didapat)
(innate immune system )
2. Sistem kekebalan spesifik
(dipelajari/adap f)
(learned/adap ve
immune system )

9
Respons Imun

Tahap:
• Deteksi & mengenali benda asing
• Komunikasi dg sel lain untuk berespons
• Rekruitmen bantuan & koordinasi
respons
• Destruksi atau supresi penginvasi

 antibodi & sitokin


10
Respons Imun
1. Respons imun alami nonspesifik
- ada sejak lahir
- tdk memiliki target tertentu
- terjadi dlm bbrp menit – jam
 Reaksi inflamasi
2. Respons imun didapat spesifik
- spesifik untuk jenis tertentu
- respons thd paparan pertama tjd dlm bbrp hari,
paparan berikutnya lebih cepat

11
Pertahanan Lapis Pertama
• Kulit & membran mukosa yang utuh
• Kelenjar keringat, sebum, & airmata 
mensekresi zat kimia & bersifat bakterisid
• Mukus, silia,tight junction , desmosom, sel
keratin & lysozim di lapisan epitel
• Rambut pd lubang hidung
• Flora normal

12
Sistem Kekebalan Non-spesifik
• Dapat mendeteksi adanya benda asing &
melindungi tubuh dari kerusakan yang
diakibatkannya, namun tdk dpt mengenali
benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
• Yang termasuk dlm sistem ini:
1. Reaksi inflamasi/peradangan
2. Protein antivirus (interferon)
3. Selnatural killer (NK)
4. Sistem komplemen

fa a l _i mun/i kun/2006 14
Inflamasi/ Peradangan
• Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi
atau perlukaan
• Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba,
tetapi respons yg sama juga terjadi pada
perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau
trauma
• Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil,
monosit, & makrofag

fa a l _i mun/i kun/2006 15
Tahap inflamasi
1. Masuknya bakteri ke dalam jaringan
2. Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi
meningkatkan aliran darah (RUBOR/kemerahan &
CALOR/panas)
3. Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap
protein meningkat  difusi protein & filtrasi air ke
inters sial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri)
4. Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke
inters sial
5. Penghancuran bakteri di jaringan  fagositosis (respons
sistemik: demam)
6. Perbaikan jaringan

fa a l _i mun/i kun/2006 16
17
Interferon
• Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan
interferon
• Interferon mengganggu replikasi virus (an virus);
‘interfere’
• Interferon juga memperlambat pembelahan &
pertumbuhan sel tumor dgn meningkatkan potensi
sel NK & sel T sitotoksik (an kanker)
• Peran interferon yg lain: meningkatkan ak vitas
fagositosis makrofag & merangsang produksi
an bodi

18
fa a l _i mun/i kun/2006 19
SelNatural Killer (NK)
• Merusak sel yg terinfeksi virus & sel
kanker dengan melisiskan membran sel
pd paparan I
• Kerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat,
non-spesifik, & bekerja sebelum sel T
sitotoksik mnjd lebih banyak & berfungsi

fa a l _i mun/i kun/2006 20
Sistem Komplemen
• Sistem ini diaktifkan oleh:
(1) paparan rantai karbohidrat yg ada pd
permukaan mikroorganisme yg tdk ada pd
sel manusia
(2) paparan antibodi yang diproduksi
spesifik untuk zat asing tertentu oleh
sistem imun adaptif
• Bekerja sbg ‘komplemen’ dari kerja
antibodi

21
Fungsi utama Komplemen
1.Menyebabkan lisis sel
komplemen berinteraksi satu sama lain
membentuk membrane a ack complex (MAC)
di permukaan sel sasaran => memasukkan
molekul pembuat pori di membaran sel
imunogen => membran rusak => air dan
elektrolit masuk sel => sel pecah dan ma
Fungsi utama Komplemen
2.Pembentukan berbagai mediator imun,
berperan dalam proses peradangan
3.Opsonisasi ; sel fagosi k akan lbh
mampu menelan apabila bahan
imunogen dilapisi komplemen.
=> ex; histamin, bradikinin
Aktivasi Sistem Komplemen

24
Komplemen yg teraktivasi
akan:
1. Berikatan dg basofil & sel mast
& menginduksi penglepasan
histamin  reaksi inflamasi
2. Berperan sbg faktor kemotaksis
yang meningkatkan fagositosis
3. Berikatan dg permukaan bakteri
& bekerja sbg opsonin
(opsonisasi)  fagositosis
4. Menempel pd membran &
membentuk struktur berbentuk
tabung yg melubangi membran
sel & menyebabkan lisis sel.

25
Sistem Kekebalan Spesifik
• Atau sistem kekebalan adap f dapat menghancurkan
patogen yang lolos dari sistem kekebalan non-
spesifik.
• Mencakup:
(1) kekebalan humoral  produksi an bodi oleh
limfosit B (sel plasma)
(2) kekebalan selular  produksi limfosit T yg
terak vasi
• Harud dapat membedakan sel asing yg harus dirusak
dari sel-diri  an gen (molekul besar, kompleks, &
unik yg memicu respons imun spesifik jika masuk ke
dalam tubuh)

26
Sistem Kekebalan Humoral
• Antigen (Ag) merangsang sel B berubah
menjadi sel plasma yg memproduksi
antibodi (Ab).
• Ab disekresi ke darah atau limf  lokasi sel
plasma yg teraktivasi; semua Ab akan
mencapai darah  gamma globulin =
imunoglobulin (Ig)

27
Fungsi Imunoglobulin
• Menyebabkan sitotoksisitas
• Memungkinkan imunisasi pasif
• Meningkatkan opsonisasi (pengendapan
komplemen pd suatu an gen shg kontak
lekat dg sel fagosi k mjd lbh stabil)
• Mengak an komplemen
• Dapat menyebabkan anafilaksis
RESPON IMUN HUMORAL
• Bersifat tdk lgs dan dilaksanakan oleh imunoglobulin spesifik
(an bodi) yang dihasilkan sel B ak f (sel plasma) & dibantu o/
sistem komplemen
– IgG (gama) plg banyak di tubuh, mampu menembus plasenta
melindungi tbh dr bakteri
– IgM plg besar bertanggung jawab dalam respon imun primer
– IgA tdpt dlm sekresi tbh; kolostrum, air mata, air liur, sekresi
sal nafas, GIT, sal kemih. Fgs utama mempertahankan
permukaan mukosa thd virus dan bakteri
– IgE melekat ke sel mast dan basofil, terlibat dalam reaksi
hipersensi fitas pe I
– IgD tdpt dlm jml kcl di serum, kemungkinan mempengaruhi
defisiensi limfosit B kenda peranannya blm jelas
Imunoglobulin (Ig)
Ada 5 kelas:
1. Ig M  berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi
pd tahap awal respons sel plasma
2. Ig G  Ig terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh
berespons thd an gen yg sama
Ig M & IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus serta
ak vasi komplemen
3. Ig E  melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp mediator
pd reaksi alergi; melepaskan histamin dari basofil & sel
mast
4. Ig A  ditemukan pd sekresi sistem perncernaan,
pernapasan, & perkemihan (cth: pd airmata & ASI)
5. Ig D  terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali
an gen pd sel B

30
Fungsi Antibodi

31
Reaksi Ag-Ab

32
33
Sistem Kekebalan Seluler

• Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus &


pengaturan pd mekanisme kekebalan.
• Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran
• Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel
T penekan
• Major histocompa bility complex (MHC): kode human
leucocyte-associated an gen (HLA) yg terikat pd permukaan
membran sel; khas pd se ap individu
• Surveilens imun: kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag,
& interferon

fa a l _i mun/i kun/2006 34
RESPON IMUN SELULER
• Respon imun yang dilaksanakan oleh
limfosit T
• Peran sel T ;
– Fungsi pengendali; sel T penolong /CD4
(cluster of deferentiation 4)
– Fungsi pelaksana; sel T sitotoksik
(pemusnah) / CD8 => mampu
mematikan sel terinfeksi virus, sel
tumor
Fungsi Sel CD4
• Pengendali ; mengaitkan sist monosit-
makrofag ke sist limfoid
• berinteraksi dg sel penyaji an gen untuk
mengendalikan Ig
• Menghasilkan sitokin yang memungkin
tumbuhnya sel CD4 dan CD8
• Berkembang menjadi sel pengingat
Fungsi imunitas seluler
• Sel CD8 mema kan scr langsung sel
sasaran
• Sel T menyebabkan reaksi
hipersensi fitas pe lambat
• Sel T memiliki kemampuan menghasilkan
sel pengingat
• Sel T sbg pengendali CD4 dan CD8
memfasilitasi dan menekan respon imun
seluler dan humoral
TIPE IMUNITAS
• Imunitas alami
– Aktif=> didapat stlh sembuh dari peny (ex;
cacar air)
– Pasif => antibodi yang sdh jadi diperoleh bayi
mll plasenta atau kolostrum
• Imunitas buatan
– Aktif => pembentukan stlh vaksinasi
– Pasif => imunitas yang sdh jadi (ex; antitoksin
tetanus)
Aktivasi Sel T

fa a l _i mun/i kun/2006 39
40
Pembentukan Kekebalan Jangka
Panjang long-term
( immunity)
• Pada kontak pertama dg
an gen mikroba, respons
an bodi terjadi lambat dlm
bbrp hari sampai terbentuk
sel plasma & akan mencapai
puncak dlm bbrp minggu
(Respons primer); & akan
membentuk sel memori
• Jika terjadi kontak dg
an gen yg sama, krn adanya
sel memori, respons yg
terjadi mjd lebih cepat
(Respons sekunder)

41
42
43
Respons Imun thd Invasi Bakteri

44
Respons Imun thd Invasi Virus

45
Interaksi Sistem Imun-Saraf- Endokrin

46
Gangguan sistem imun

1. Lack of response (imunodefisiensi)


contoh: AIDS, leukemia
2. Incorrect response (peny. autoimun)
contoh: DM pe I, miastenia gravis, mul ple
sclerosis; penyakit Graves, SLE (sistemic
lupys eritomatosus)
3. Overac ve response (alergi/
hipersensi vitas)
contoh: asma, rhini s allergic , rx transfusi
47
Struktur Sistem Imun
• Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh 
organ limfoid
• Organ limfoid: ‘rumah’ bg limfosit
• Jaringan limfoid primer:
(1) kelenjar thymus
(2) sumsum tulang
• Jaringan limfoid sekunder:
(1) berkapsul: limpa & kelenjar limf
(2) tdk berkapsul: tonsil, GALT (gut-associated
lymphoid ssue ), jar.limfoid di kulit,
sal.napas, kemih, & reproduksi

48
Jaringan Limfoid
• Merupakan jaringan yang
memproduksi, menyimpan, &
memproses limfosit
• Mencakup: sumsum tulang, kel.
limfe, limpa, thymus, tonsil,
adenoid, appendiks, & agregat jar.
gut-
limf di sal.cerna (GALT=
associated lymphoid ssue / Plak
Peyer)

49
Sistem limfa k
• Suatu sistem sirkuler sekunder yang berfungsi
mengalirkan limfa atau getah bening di dalam
tubuh
• Berasal dari plasma darah yang keluar dari
sistem kardiovaskuler ke dalam jarungan
sekitarnya
• Dikumpulkan oleh sistem limfe melalui proses
disfusi ke dalam kelenjar limfe dan
dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi
Susunan Limfe
• Mirip plasma, kadar protein lebih kecil,
penambahan oleh kelnjar limfe menjadikan
kadar limfosit nggi
• Komponen sistem yang lain: saluran limfe dan
kelenjar limfe (nodus limfe)
• Bersama organ limpa, ha dan sumsum tulang
membentuk Re kulosit Endotelial System
(RES)
fungsi
• Mengembalikan cairan dan protein dari
jaringan ke sirkulasi darah
• Mengangkut limfosit
• Membawa lemak emulsi dari usus
• Menyaring dan menghancurkan
mikroorganisme untuk menghindarkan
penyebaran
• Menghasilkan zat an body
Kelenjar / nodus limfe
• Kecil lonjong seper kacang
• Terdapat di sepanjang pembuluh
• Kerja : penyaring
• Banyak dijumpai di tempat pembentukan
limfosit
Struktur anatomi nodus limfe
Pembuluh / saluran limfe
• Serupa vena kecil, banyak katup
• Terdiri dari selapis endotelium
• Khilus / lakteal : pembuluh limfe khusus yangg
diujumpai dalam vili usus kecil
• Ada 2 saluran utama:
• Duktus thorasikus : mengalirkan dari seluruh
tubuh selain bagian kanan
• Duktus limfe kanan : mengalirkan dari kanan,
kepala dan leher, lengan kanan dan dada
kanan
Tonsil
• Terdiri atas jaringan limfe
• Terletak diantara dua ang fause (lengkung
langit- langit)
Limpa
Kelenjar limfe besar
Terletak di sebelah kiri abdomen (hipogastrium kiri )
Fungsi :
• Membentuk sel darah merah
• Menghasilkan limfosit
• Pembongkaran sel darah merah, sel darah pu h dan
trombosit
• Bagian dari RES
Kelenjar Thymus
• Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga
dada bagian atas
• Thymus membesar sewaktu pubertas dan
mengecil setelah dewasa
• Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan
hormon somatoform atau hormon
pertumbuhan dan setelah dewasa dak
berfungsi lagi
• Menghasilkan mosin yang berfungsi
merangsang pembentukan limfosit
Selamat Belajar

65

Anda mungkin juga menyukai