Kelompok 1
Ai Fitri Handayani 18142011001
Aji Muhamad Sapaat 18142011003
Dadang Rusmana 18142011011
Dini Sri Wahyuni 18142011014
Isma Putri Ladita 18142011018
Lussy Meylania Vitaloka 18142011022
Mike Wijayanti 18142011026
Novi Fitriani 18142011030
Rahimah Nurjannah 18142011036
Saraswati Nur Fauziah 18142011041
Wawat Dindah Herawati 18142011048
Selia Andini 18142011117
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perumusan Diagnosa Keperawatan
Pada Lansia Dengan Hambatan Komunikasi”. Shalawat beserta salam kami
sampaikan kepada Nabi besar kita, Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Tujuan kami membuat makalah ini mengenai pembahasan ini adalah
untuk memenuhi kewajiban tugas yang telah dipelajari dan juga untuk
memberiukan kemudahan bagi pihak pihak yang membutuhkan.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan keuntungan dan juga
bermanfaat bagi siapapun yang membaca dan membutuhkannya.
Makalah ini lebih jauh dari kata sempurna, kami mohon maaf bila ada
salah kata dan juga pengertian. Kami menerima kritik dan saran yang bersifat
mewmbangun dari pihak pihak yang membaca agar proses pembelajaran kami
semakin baik.
Penulis
DAFTAR ISI
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Definisi...............................................................................................................3
2.2 Karakteristik Lansia...........................................................................................3
2.3 Pendekatan Perawatan Lansia Dalam Konteks Komunikasi...............................4
2.4 Teknik Komunikasi Pada Lansia........................................................................5
2.5 Hambatan Berkomunkasi Dengan Lansia...........................................................7
2.6 Teknik Perawatan Lansia Pada Reaksi Penolakan..............................................9
2.7 Perumusan Diagnosa Keperawatan pada Lansia dengan Masalah Komunikasi..9
BAB III PENUTUP........................................................................................................11
3.1 Kesimpulan......................................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini diharapakan memberikan
informasi dan pengetahuan Tentang cara berkomunukasi kepada pasien
Lansia.
2
BAB II PEMBAHASAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Komunikasi dengan lansia harus memperhatikan faktor fisik,
psikologi, (lingkungan dalam situasi individu harus mengaplikasikan
ketrampilan komunikasi yang tepat. disamping itu juga memerlukan
pemikiran penuh serta memperhatikan waktu yang tepat.
3
b) Mengubah keterangan yang di berikan sedemikian rupa, sehinga di
terima keliru.
c) Menolak membicarakan perawatanya di rumah sakit.
d) Menolak ikut serta dalam perawatan dirinya secara umum khususnya
tindakan yang mengikut sertakan dirinya.
e) Menolak nasehat-nasehat misalnya, istirahat baring, berganti posisi tidur,
terutama bila nasehat tersebut demi kenyamanan klien.
4
sakit.
5
perhatikan karena umumnya klien lansia senang menceritakan hal-hal
yang mungkin tidak relevan untuk kepentingan petugas kesehatan.
d. Supportif
Perubahan yang terjadi pada lansia, baik pada aspek fisik ataupun psikis
secara bertahap menyebabkan emosi klien relative menjadi labil
perubahan ini perlu di sikapi dengan menjaga kesetabilan emosi klien
lansia, misalnya dengan mengiyakan , senyum dan mengagukan kepala
ketika lansia mengungkapkan perasaannya sebagai sikap hormat
menghargai selama lansia berbicara. Sikap ini dapat menumbuhkan
kepercayaan diri klien lansia sehingga lansia tidak menjadi beban bagi
keluarganya dengan demikian di harapkan klien termotovasi untuk
menjadi dan berkarya sesuai dengan kemapuannya selama memberi
dukungan baik secara materiil maupun moril, petugas kesehatan jangan
terkesan menggurui atau mangajari klien karena ini dapat merendahan
keparecayaan klien kepada perawat atau petugas kesehatan lainnya.
Ungkapan-ungkapan yang bisa memberi motivasi, meningkatkan
kepercayaan diri klien tanpa terkesen menggurui atau mengajari misalnya:
‘saya yakin bapak/ibu lebih berpengalaman dari saya, untuk itu bapak/ibu
dapat melaksanakanya……. dan bila diperlukan kami dapat membantu’.
e. Klarifikasi
Dengan berbagai perubahan yang terjadi pada lansia, sering proses
komunikasi tidak berlangsung dengan lancar. Klarifikasi dengan cara
mengajukan pertanyaan ulang dan memberi penjelasan lebih dari satu kali
perlu di lakukan oleh perawat agar maksud pembicaraan kita dapat di
terima dan di persepsikan sama oleh klien ‘bapak/ibu bisa menerima apa
yang saya sampaikan tadi..? bisa minta tolong bapak/ibu untuk
menjelaskan kembali apa yang saya sampaikan tadi…?
f. Sabar dan Iklas
Seperti di ketahui sebelumnya klien lansia umumnya mengalami
perubahan-perubahan yang terkadang merepotkan dan kekanak-kanakan
6
perubahan ini bila tidak di sikapai dengan sabar dan iklas dapat
menimbulkan perasaan jengkel bagi perawat sehingga komunikasi yang di
lakukan tidak terapetik, solute namun dapat berakibat komunikasi
berlangsung emosional dan menimbulkan kerusakan hubungan antara
klien dengan petugas kesehatan.
7
a. Selalu mulai komunokasi dengan mengecek pendengeran klien
b. Keraskan suara anda jika perlu
c. Dapatkan perhatian klien sebelum berbicara. Pandanglah dia agar
dia dapat melihat mulut anda
d. Atur lingkungan sehinggga menjadi kondusif untuk komunikasi
yang baik. Kurangi gangguan visual dan auditory. Pastikan adanya
pencahayaan yang cukup.
e. Ketika merawat orang tua dengan gangguan komunikasi, ingat
kelemahannya. Jangan menganggap kemacetan komunikasi
merupakan hasil bahwa klien tidak kooperatif.
f. Jangan berharap untuk berkomunikasi denagn cara yang sama
dengan orang yang tidak mengalami jangguan. Sebaliknya
bertindaklah sebagai partner yang tugasnya memfasilitasi klien
untuk mengungkapkan perasaan dan pemahamannya.
g. Berbicara dengan pelan dan jelas saat menatap matanya gunakan
kalimat pendek dengan bahasa yang sederhana.
h. Bantulah kata-kata anada dengan isyarat visual.
i. Serasikan bahasa tubuh anda denagn pembicaraan anda, misalnya
ketika melaporkan hasil tes yang di inginkan, pesan yang
menyatakan bahwa berita tersebut adalah bagus seharusnya di
buktikan dengan ekspresi, postur dan nada suara anda yang
menggembirakan (misalnya denagn senyum, ceria atau tertawa
secukupnya).
j. Ringkaslah hal-hal yang paling penting dari pembicaraan tersebut.
k. Berilah klien waktu yang banyak untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan anda.
l. Biarkan ia membuat kesalahan jangan menegurnya secara langsung,
tahan keinginan anda menyelesaikan kalimat.
m. Jadilah pendengar yang baik walaupun keinginan sulit
mendengarkanya.
n. Arahkan ke suatu topic pada suatu saat.
8
o. Jika mungkin ikutkan keluarga atau yang merawat ruangan bersama
anda. Orang ini biasanya paling akrap dengan pola komunikasi
klien dan dapat membantu proses komunikasi.
9
diberikan oleh perawat dan untuk askep yg masih dapat dilakukan oleh
anggota keluarga atau petugas sosial non perawat.
10
BAB III PENUTUP
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi pada lansia tidaklah begitu sulit dibutuhkan teknik-teknik
tersendiri untuk melakukan komunikasi pada lansia banyak hal-hal yang
harus diperhatikan diantaranya :
1. Teknik komunikasi dengan penggunaan bahasa yang baik.
2. Teknik untuk wawancara.
3. Kendala dan hambatan dalam komunikasi.
4. Mood dan privasi
5. Aspek-aspek yang harus diperhatikan.
3.2 Saran
Dalam teknik komunikasi pada lansia diharapkan perawat dapat
menyesuaikan situasi bagaimana bertindak. Jika klien dalam puncak
penolakan maka perawat harus mengobservasi pikiran-pikiran klien, jika
klien lansiaa kooperatif maka perawat dapat berfungsi sebagai teman dan
guru serta tempat mencurahkan perasaan klien.
11
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/398741167/Gerontik-3
12
13