D
1
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama :
1) Cici Indrayani
2) Devina syuhada
3) Dormauli Sihombing
4) Liana Harnum
5) Nurul Hasanah
6) Melisa Anggraini
7) Megawati
8) Wahyu Cristoper Gulo
Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, Karena atas segala Rahmat
dan Karunia Nya saya bisa menyelesaikan penyususnan makalah ini. Makalah
saya ini berjudul “SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA TERPADU”,
yang merupakan salah satu persyaratan bagi kami dalam menyelasaikan tugas-
tugas sebagai seorang mahasiswa SI keperawatan.
Penyajian Materi dalam makalah ini, kami tampilkan dalam bentuk yang
mudah dipahami. Berdasarkan Penyusunan seperti ini, kami berharap dapat
memahami konsep Perawatan ini dengan mudah serta mengenal aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari.
Namun Demikian kami menyadari keterbatasan kami dalam penyususnan
makalah ini. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak,
terutama dosen keperawatan demi penyempurnaan makalah pada edisi-edisi
beriukutnya.
Akhir kata, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima
dengan senang hati.
‘
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perhitungan kapan, dimana, bencana apa yang terjadi, berapa kekuatan bahkan
kita tidak dapat memperkirakan estimasi korban jiwa maupun harta benda.
sangat tinggi, beberapa potensi tersebut antara lain adalah gempa bumi, tsunami,
banjir, letusan gunung berapi, tanah longsor, anginribut, kebakaran hutan dan
yaitu potensi bahaya utama (main hazard) dan potensi bahaya ikutan (collateral
hazard). Potensi bahaya utama (mainhazard) dapat dilihat antara lain pada peta
wilayah dengan zona. gempa yang rawan, peta potensi bencana tanah longsor,
peta potensi bencana letusan gunung api, peta potensi bencana banjir. Sedangkan
peta potensi bencana ikutan (collateral hazard potency) dapat dilihat dari beberapa
indikator antara lain bangunan yang terbuat dari kayu, kepadatan bangunan dan
PEMBAHASAN
A. Pengertian
atauserangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar
B. Potensi bencana.
1. Bencana banjir
Banjir baik yang berupa genangan atau banjir bandang bersipat merusak,
aliran arus air yang tidak terlalu dalamtetapi cepat dan bergolak (turbulent)
longsor tersebut.
(gempa bumi tektonik) danrekahan akibat naiknya fluida (magma, gas uap
dll) dari dalam bumi menuju kepermukaan, disekitar gunung api, getaran
5. Bencana Tsunami
yang mempunyai dimensi lebar dinding sejajar dengan garis pantai atau
6. Bencana Kebakaran
7. Bencana Kekeringan
Tekanan dan hisapan serta tenagaangin meniup selama beberapa jam dapat
global .
C. Kriteria Bencana
berfungsi.
Nasional.
D. Korban Bencana
1. Manusia
2. Harta Benda
harta benda, tempat tinggal, hewan sertasarana dan prasarana umum lainnya.
3. Lingkungan hidup
1. Kemanusiaan
proporsional.
2. Keadilan
kecuali.
6. Kebersamaan.
Penanggulangan bencana pada dasarnya menjadi tugasdan tanggung jawab
royong.
bernegara.
H. Prinsip-prinsip Penanggulangan Bencana
2. Prioritas
6. Kemandiriaan
yang berbeda terhadap jenis kelamin, suku,agama, ras dan aliran politik
apapun.
8. Nonproletisi
bencana.
1. Pra Bencana
bencana.
maupun daerah.
bahaya/ancaman bencana.
a. Kesiap siagaan
melalui :
tanggap darurat.
darurat bencana.
c. Mitigasi
3. Tanggap Darurat
a. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi kerusakan dansumber daya
2) Jumlah korban.
2) Pengerahan peralatan.
3) Pengerahan logistik.
5) Perijinan.
8) Penyelamatan.
timbul akibat bencana yang terjadi pada suatu daerah melalui upaya :
2) pertolongan darurat.
c) Sandang.
d) Pelayanan kesehatan.
e) Pelayanan Psikososial.
KASUS
Tsunami Aceh pada tahun 2004 telah memberikan dampak signifikan terhadap
bencana dari masyarakat; apabila kedua sikap tersebut sulit untuk dilakukan maka
filosofi ini dalam pengelolaan risiko bencana melalui program dan kebijakan
bencana yang bersifat kesiapan yang proaktif. Paradigma baru menuntut kesiapan
institusi lokal pada struktur pemerintahan. Kelurahan Purus dan Kelurahan Air
PENUTUP
A.Kesimpulan
bencana banjir, bencana tanah longsor, bencana letusan gunung api, bencana