Disusun Oleh :
JOKO PRAYETNO
2020
i
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa makalah ini telah
selesai dikerjakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen kami. Dalam
proses pembuatan makalah ini kami sebagai penyusun mengalami berbagai hambatan dan
gangguan, akan tetapi dengan kesabaran serta dukungan dari media yang memadai,
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak ketinggalan pula kami sebagai penyusun
makalah mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan dan pembuatan makalah ini. Tentunya sebagai manusia yang tak sempurna,
kami selaku penyusun tak lepas dari kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca sebagai bahan evaluasi atas makalah yang kami buat. Harapannya agar
Penulis
ii
iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
posisi indonesia ini dihitung dari jumlah manusia yang terancam risiko
tertinggi untuk ancaman bahaya tsunami, tanah longsor, gunung berapi. Dan
menduduki peringkat tiga untuk ancaman gempa serta enam untuk banjir.
dilakukan. Dari uraian diatas, terlihat bahwa masih terdapat kelemahan dalam
terjadi.
4
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
“Command”
“Control”
“Coordination”
“Communication”
D. Manfaat Penulisan
PEMBAHASAN
1. Command (Komando)
6
7
a. Komando
b. Operasi
c. Perencanaan
sukses.
d. Logistik
e. Keuangan
2. Control
TKP. Para awak televisi akan bekerja dalam tenggat waktu tertentu
tertentu, misal CNN dan stasiun televisi global, berita yang menarik
saat ini adalah penting untuk mengontrol arus informasi karean setiap
perusahaan kedepannya.
kegawat daruratan?
perusahaan anda?
bencana yaitu:
area bencana
perusahaan)
rekaman video.
seminimal mungkin.
3. Coordination
keselamatan warga.
1) Hotel
2) Militer
15
3) Ormas
4) palang merah
5) pekerja sukarela
7) truk
8) kontrak
11) Generator
13) Pompa
14) Penghangat
19) Forensik
16
21) SWAT
25) FBI
27) Psikiater
4. Communication
hanya di masalah kesehatan namun juga untuk masalah bencana. Pada sesi
ide-ide tersebut. Jadi harus ditemukan cara-cara yang lebih efektif untuk
tahun 1980- an hal ini diseriusi. Karena ketika itu banyak program-
tidak dapat memahami ide- ide yang disampaikan oleh para ahli. Hal ini
menjadi DUA ARAH antara para ahli dan masyarakat (misal dialog dan
pertukaran informasi).
19
masing pihak. Dan cara ini nampaknya sudah mulai banyak dianut dan
masih agak terbelakang, dan pendekatan dengan jalan dialog masih jarang
sepenuhnya tahu akan resiko yang mereka hadapi. Oleh karena itu edukasi
sering tidak ditangkap oleh masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan suatu
kehidupan nyata.
Dialog juga memakan banyak waktu dan tenaga. Dialog juga tidak
oleh para ahli (selaku peserta dialog) bahwa mereka tidak akan bisa
Komunikasi Internal
radio. Pada beberpa kejadian ada juga yang kehabisan baterai untuk
yang tepat atau, jika tidak bersifat darurat dapat dihentikan sementara.
frekuensi radio yang berbeda. Ini harus ditentukan dan diatur di awal
22
kekerasan. Aparat kepolisian harus tahu mana pihak yang baik dan
1) EOC Manager
dengan SOP.
mendesak.
tersedia
bencana
tanggap bencana
25
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
darurat apapun. Sistem Pengelolaan Insiden (IMS) juga dikenal sebagai sistem
menangani insiden dengan sigap dalam rentang waktu tertentu. Komando adalah
hal yang sangat penting dan harus menjadi bagian yang komprehensif dari
terbelakang, dan pendekatan dengan jalan dialog masih jarang dipakai. Sebagian
besar ahli bencana berasumsi bahwa masyarakat tidak sepenuhnya tahu akan
resiko yang mereka hadapi. Oleh karena itu edukasi dan informasi yang akan
memahami.
26
27
E. Saran
Diharapkan pembaca dapat menambahkan refrensi atau pustaka lebih
DAFTAR PUSTAKA