Deskripsi Jurnal
Tujuan Utama Penelitian: Tujuan dari studi kasus ini adalah menganalisis bantuan ventilasi
dengan teknik pernapasan tiup balon dalam meningkatkan status pernapasan pada asuhan
keperawatan asma bronkial.
Jadi suatu hasil dari pengkajian yang didapatkan pasien mengeluhkan sesak napas, auskultasi
napas whezing, irama pernapasan takipnea, frekuensi pernapasan 26 x/menit, tampak retraksi
dinding dada, tampak pernapasan cuping hidung, tidak tampak penggunaan otot bantu
pernapasan. Diagnosis keperawatan ketidakefektifan pola napas berhubugan dengan
hiperventilasi. Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah teknik pernapasan tiup balon.
Hasil evaluasi menunjukan latihan tiup balon belum dapat meningkatkan status pernapasan
dari delapan indikator keberhasilan telah tercapai tujuh indikator.
Kesimpulan Penelitian: kesimpulan dalam penelitian ini yaitu Bantuan ventilasi dengan teknik
pernapasan tiup balon belum dapat meningkatkan status pernapasan pada asuhan keperawatan
asma bronkial .
TELAAH JURNAL
FokusUtama Penelitian : Fokus penelitian ini adalah Tujuan dari studi kasus ini adalah
menganalisis bantuan ventilasi dengan teknik pernapasan tiup balon dalam meningkatkan
status pernapasan pada asuhan keperawatan asma bronkial.
Asma adalah penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang ditandai adanya
mengi, batuk, dan rasa sesak di dada yang berulang dan timbul terutama pada malam atau
menjelang pagi akibat penyumbatan saluran pernapasan. Penyakit ini masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat di hampir semua negara di dunia, diderita oleh anak-anak sampai
dewasa dengan derajat penyakit dari ringan sampai berat, bahkan beberapa kasus menyebab
kan kematian. Tiap penderita asma akan memiliki faktor pencetus yang berbeda dengan
penderita asma lainnya sehingga perlu mengidentifikasi faktor yang dapat mencetus kejadian
asma. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa setiap unsur di udara yang kita hirup dapat
mencetus kambuhnya asma pada penderita. Faktor pencetus asma dibagi dalam dua
kelompok, yaitu genetik, di antaranya atopi / alergi bronkus, eksim; faktor pencetus di
lingkungan, seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, asap dapur, pembakaran sampah,
kelembaban dalam rumah, serta alergen seperti debu rumah, tungau, dan bulu binatang.
Intervensi secara farmakologi maupun nonfarmakologis penting diberikan pada pasien
asma untuk mencegah perburukan penyakit dan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
asma. Intervensi non farmakalogis yang sederhana tetapi memberikan manfaat yang besar
pada pasien salah satunya adalah dengan relaksasi pernapasan (breathing relaxation).
Relaksasi pernapasan yang dianjurkan untuk pasien asma adalah diafragmatic breathing dan
teknik pernapasan dalam.
4 Abstrak
Kelebihan Abstrak merupakan ringkasan atau ulasan singkat mengenai isi karya
tulis ilmiah , tanpa tambahan penafsiran, kritik, maupun tanggapan
penulis. Abstrak dalam penelitian ini sudah mencakup masalah utama
yang diteliti dan ruang lingkupnya, terdapat metode yang digunakan,
hasil yang diperoleh dan kesimpulan.
Kekurangan Penulis kurang jelas dalam memaparkan hasil pada abstrak dan
penulis tidak menjelaskan secara singkat mengenai prospek hasil
penelitiannya . belum ada saran nya yang diberikan oleh peneliti baik
untuk peneliti selanjutnya maupun untuk tenaga kesehatan..
ELEMEN YANG MEMPENGARUHI KEKUATAN SUATU PENELITIAN
Tujuan dan Masalah Penelitian: Masalah dan tujuan penelitian ini sudah cukup jelas
tercantum pada pendahuluan.
Konsistensi Logis (Sistematika Penulisan): jadi Penulisan nama sudah lengkap dan konsisten
disertai dengan dimana penulis bekerja atau universitas tempat kuliah alamat korespondensi,
serta alamat email sehingga memudahkan peneliti selanjutnya untuk menghubungi penulis
KerangkaTeori: Penelitian ini tidak mencantumkan kerangka konsep teori.
Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis: Penelitian seharusnya ada dalam penelitian, namun
dalam Penelitian ini tidak mencantumkan hipotesis.
Sasaran: sasaran yang utama dalam penelitian ini dengan penderita asma.
Pertimbangan Ethical
Dalam penelitian ini tidak terdapat etika yang dianut atau yang digunakan dalam penelitian
yang seharusnya ada dalam sebuah penelitian.
Definisi Operasional:
Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi kepada
pembaca/peneliti lain tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Definisi operasional
merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian dengan menggunakan variabel yang sama. Karena berdasarkan informasi itu, ia
akan mengetahui bagaimana caranya melakukan pengukuran terhadap variabel yang
dibangun berdasarkan konsep yang sama. Namun, pada penelitian ini tidak mencantumkan
definisi operasional secara jelas yang memberikan petunjuk mengenai definisi variabel dan
cara mengukur variabel-variabel tersebut.
METODE
Desain Penelitian: Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan case study research
(Studi kasus) yang meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,pelaksanaan, dan
evaluasi.
Variabel Penelitian: Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi fokus di dalam
suatu penelitian. Untuk di jurnal penelitian terkait memiliki objek yaitu hubungan antara
tingkat kecemasan dengan serangan asma.hal ini sudah sesuai dengan judul.
Instrumen yang digunakan : instrumen yang digunakan dalam studi kasus yaitu meliputi:
lembar asuhan keperawatan KMB, lembar observasi dan SOP (standar operasional prosedur).
Kekurangan Peneliti tidak menjelaskan secara detail dan beberapa alasan rasional
terkait dengan hasil penelitian berdasarkan penelitian-penelitian
terdahulu.
KESIMPULAN
Kelebihan Kesimpulan yang sudah baik dibuat oleh peneliti sangat jelas, ringkas
dan padat namun sudah menggambarkan isi dan hasil penelitian secara
keseluruhan.
Kekurangan Peneliti tidak mencantumkan saran bagi peneliti selanjutnya.
(Hersan Ramadhani )
SRP. 20317073