Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Diare adalah defekasi lebih dari 3x sehari dengan atau tanpa darah atau lendir. Diare adalah
suatu peningkatan frekuensi, keenceran dan volume tinja serta diduga selama 3 tahun
pertama kehidupan, seorang anak akan mengalami 1 sampai 3 kali episode akut diare berat.
(IDAI, 2015). Penyebab terjadinya diare biasanya faktor infeksi seperti infeksi bakteri
infeksi virus, infeksi parasit, infeksi parental berasal di luar alat pencernaan makanan, faktor
malabsorbsi dan faktor psikologis. Sedangkan hasil pengkajian pada An. K karena orangtua
mengganti MPASI dari buburbayiinstanberas merah ke bubur bayi instan Pisang
setelahmakanselamakuranglebihsekitar 5 jam anak langsung terlihat rewel dan anak
mengalamidiare.orang tua mengatakan pembuatan susu formula dengan air hujan yang
dimasak, mencuci botol anak dengan air mengalir (PDAM) tanpa merandam dengan air
hangat.
Tanda dan gejala secara umum cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan
berkurang, tinja encer, mungkin disertai lender atau lendir darah , anus dan daerah sekitar
lecet karena seringnya defekasi gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare,
banyaknya kehilangan cairan dan elektrolit sehingga menimbulkan dehidrasi, berat badan
menurun, turgor kurang, mata dan ubun-ubun besar, menjadi cekung (pada bayi) selaput
lendir dan mulut serta kulit tampak kering. Hal tersebut sesuai dengan hasil pengkajian pada
An. K.
Pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan tahap yaitu dimulai dari melakukan pengkajian
pada hari pertama untuk mengumpulkan data, sehingga dapat menentukan diagnosa
keperawatan, menentukan intervensi yang akan dilakukan selanjutnya melakukan
implementasi dan evaluasi untuk mengatahui perkembangan klien. Selama dilakukan asuhan
keperawatan ditemukan 3 diagnosa keperawatan, sehingga menyusun 3 intervensi yaitu diare,
defisit pengetahuan dan risiko hipovolemia.
Intervensi yang disusun sesuai dengan kondisi dan keluahan. Sehingga pelaksanaan
implementasi sesuai dengan intervensi yang telah disusun. Secara garis besar masalah pada
klien dapat teratasi dengan terlihat keadaan umum membaik dan disarankan dokter untuk
pulang

B. Saran
Setelah melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien dengan kasus gastroenteritis akut
di Ruang Perawatan Anak RSUD Pemangkat, maka penulis dapat memberikan saran sesuai
tahap konsep keperawatan.
a. Untuk Tenaga Keperawatan
1) Pada tahap pengkajian sebaiknya kita sebagai seorang perawat dapat melakukan
pengkajian secara mendalam dan menyeluruh kepada pasien dengan kasus
gastroenteritis sehingga kita memperoleh data yang benar- benar valid sesuai dengan
masalah yang di alami pasien tersebut.
2) Pada tahap perencanaan, sebaiknya mengacu pada masalah yang di hadapi pasien
terutama pada masalah yang sangat mengganggu pasien serta bagaimana agar tidak
terjadi gastroenteritis akut pada pasien dan hendaknya juga mengacu pada
perencanaan pada tinjauan teoritis, karena diperlukan rencana keperawatan yang
relevan untuk mengatasi masalah pasien
3) Pada tahap implementasi, sebaiknya perawat dapat melaksanakan tindakan
keperawatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga
hasil yang diharapkan dapat dicapai dengan maksimal.
4) Pada tahap evaluasi, sebaiknya perawat dapat melaksanakan evaluasi terhadap
proses keperawatan yang dilakukan dan di laksanakan dengan cermat sesuai
tindakan yang telah dilaksanakan sehingga hasil evaluasi benar-benar sesuai dengan
kondisi kenyataan yang didapat di kasus gastroenteritis akut ini.
b. Untuk keluarga dan pasien
Diharapkan pada pasien dan keluarga untuk dapat selalu mengikuti apa yang telah
dianjurkan terutama yang berhubungan dengan pengobatan dan perawatan pasien baik
selama dirumah sakit maupun saat kembali kerumah.
c. Untuk Instusi Pendidikan
Hasil makalah ini diharapkan dapat menjadi dasar pengetahuan dan referensi untuk
pembaca mengenai materi yang berhubungan dengan gastroenteritis akut.

Anda mungkin juga menyukai