Anda di halaman 1dari 6

Tn Y disangkal mempunyai riwayat hepatitis.

Tn Y saat mudanya (>10 tahun yang lalu)


sering ke diskotik dengan teman-teman ceweknya diluar pengawalan orang tua karena kedua
orang tuanya berada di Belgia. Tn Y mudah lelah sehingga menjadi malas untuk mengerjakan
sesuatu. Sering mengalami diare yang tidak diketahui penyebabnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan sel-T CD4+ adalah 100 sel/mm 3. Diberikan vitamin dan surat pengantar untuk
periksa darah dan urin dari dokter. Selang seminggu kemudian, pasien datang lagi membawa
hasil pemeriksaan. Setelah di analisa oleh dokter bedasarkan hasil pemeriksaan Tn Y di
diagnosa mengidap penyakit HIV.

A. Pengkajian
1. Data Demografi
Nama klien  : Tn Y
Umur       : 38 th
Diagnosa Medik : HIV - AIDS
Tanggal Masuk    : 7 November 2014
Alamat              : Jl Delima No. 05 Panam. Pekanbaru
Suku                 : Batak
Agama               : Islam
Pekerjaan           : Guru
Status perkawinan   : Duda
Status pendidikan   : Sarjana Pendidikan

2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh demam, merasa capek, mudah lelah, letih, lesu, flu, pusing, dan
diare. Pasien mengalami berat badan menurun derastis dari 60 kg menjadi 54 kg

b. Riwayat Penyakit Terdahulu


Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang di alaminya saat ini.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut pengakuan keluarga, dalam keluarganya tidak ada yang mengalami
penyakit yang sedang di derita pasien.
d. Keluhan waktu di data
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 7 November 2014 ditemukan
benjolan pada leher.

3. Pemeriksaan fisik
a. Aktivitas/istirahat
1) Gejala : mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap aktivitas biasanya, progresi
kelelaha/malaise. Perubahan pola tidur.
2) Tanda : kelelahan otot, menurunya masa otot. Respon fisiologis terhadap aktivitas
seperti perubahan dalam TD, frekuensi jantung, pernafasan.
b. Integritas ego
1) Gejala : faktor stress yang berhubungan dengan kehilangan (keluarga, pekerjan,
gaya hidup,dll), mengkuatirkan penampilan (menurunyya berat badan,dd),
mengingkari diagnosa, merasa tidak berdaya,putus asa, tidak berguna, rasa
bersalah, dan depresi.
2) Tanda : mengingkari, cemas, depresi, takut, menarik diri.perilaku marah,
menangis, kontak mata yang kurang.
c. Eliminasi
1) Gejala : diare yang intermiten, terus menerus, sering atau tanpa disertai kram
abdominal. Nyeri panggul, rasa terbakar saat miksi.
2) Tanda : feses enter atau tanpa disertai mucus atau darah. Diare pekat yang sering,
nyeri tekan abdominal, lesi atau abses rectal, perianal. Perubahan dalam jumlah,
warna, sdan karakteristik urine.

d. Makanan/cairan
1) Gejala : tidak nafsu makan, perubahan dalam mengenali makanan, mual/muntah.
Disfagia, nyeri retrosternal saat menelan. penurunan berat badan yang progresif.
2) Tanda : Penurunan berat badan, dapat menunjukkan adanya bising usus hiperaktif,
turgor kulit buruk, lesi pada rongga mulut, adanya selaput puih dan perubahan
warna, edema.
e. Hygiene
1) Tanda :memperlihatkan penampilan yang tidak rapih. Kekurangan dalam banyak
atau semua perawatan diri, aktivitas perawatan diri.
f. Neurosensori
1) Gejala : pusing/pening, sakit kepala. Perubahan status mental, kehilangan
ketajaman/ kemampuan diri untukmengawasi masalah, tidak mampu mrngingat/
konsentrasi menurun.kelemahan otot, tremor, dan perubahan ketajaman
penglihatan. Kebas, kasemutan pada ekstremiats(kaki menunjukkan perubahan
paling awal).
2) Tanda : perubahan status mental, dngan rentang antara kacau mental sampai
demensia, lupa, konsentrasi buruk, tingkat kasadaran menurun, apatis, retardasi
psikomotor/respon lambat. Ide paranoid, ansietas yang berkembang bebas, harapan
yang tidak realistis. Timbul reflek tidak normal, menurunnya kekuatan otot, dan
gaya berjalan ataksia.tremor pada motorik kasar/halus, menurunnya motorik
fokalis. Hemoragi retina dan eksudat.
g. Nyeri/kenyamanan
1) Gejala : nyeri umum /local, sakit, rasa terbakar pada kaki. Sakit kepala, nyeri dada
pleuritis.
2) Tanda : pembengkakan pada sendi, nyeri pada kelenjar, nyeri tekan. Penurunan
rentang gerak, perubahan gaya berjalan/pincang, gerak otot melindungi yang sakit.

h. Pernapasan
1) Gejala : ISK sering, menetap. Napas pendek yang progresif. Batuk (mulai dari
sedang sampai parah), produktif/non-produktif sputum. Bendungan atau sesak
pada dada.
2) Tanda : Tacipneu, disters pernapasan. Perubahan bunyi npas/bunyi napas
adventius. Sputum :kuning
i. Interaksi social
1) Gejala : masalah yang ditimbulkan oleh diagnosis,mis. Kehilangan karabat/orang
terdekat, teman, pendukung.rasa takut untuk mengungkapkannya pada orang lain,
takut akan penolakan/kehilangan pendapatan. Isolasi, keseian, teman dekat ataupun
pasangan yang meninggal karena AIDS. Mempertanyakan kemampuan untuk tetap
mandiri, tidak mampu membuat rencana.
2) Tanda : perubahan oada interaksi keluarga/ orang terdekat.aktivitas yang tak
terorganisasi.

2. Hasil Lab
a. Jumlah limfosit CD4 100 yang normal berkisar antara 500 dan 1.600.
b. LISA ( +)
c. Western Blot (+)

B. Analisa data

NO. Sumber data Masalah keperawatan


1. Subjektif : : Intoleransi aktivitas
 Mengeluh lelah
Objektif
 Pasien tampak letih lesu
 TTV:

2. Subjektif : Nyeri akut


 Menegeluh nyeri
Objektif :
 Tampak meringis
 Bersikap protektif
 Gelisah
 Frekuensi nadi meningkat
 Sulit tidur

C. Diagnose
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologi
D. Intevensi dan evaluasi

NO Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan  Monitor
berhubungan dengan tindakan kelelahan fisik
kelemahan keperawatan dan emosional
1x8jam  Sediakan
diharapkan pasien lingkungan
bias melakukan yang nyaman
kegiatan seperti dan rendah
semula stimulus
 Anjurkan
melakukan
aktivitas
secara
bertahap
 Kolaborasi ahli
gizi tentang
cara
meningkatkan
asupan
makanan
2. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan  Memonitor
agen pencidera fisiologi tindakan keberhasilan
keperawatan terapi
1x8jam komplemente
diharapkan nyeri r yang sudah
pasien berkurang diberikan
 Kontrol
lingkungan
yang
memperberat
ras anyeri
 Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri

E. Implementasi dan Evalusi

NO Impelentasi Evaluasi
.
DX
1. 1. Memonitor kelelahan fisik dan emosional S:
Hasil : Kelelahan fisik dan emosional menurun O:
2. Menyediakan lingkungan yang nyaman dan A:
rendah stimulus P:
Hasil : Setelah disediakan lingkungan yang
nyaman dan rendah stimulus pasien sudah
mulai bisa beraktivitas dengan normal
3. Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
Hasil : Pasien mulai beraktivitas secara
bertahap
4. Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
Hasil : Intake nutrisi meningkat
2. 1. Memonitor keberhasilan terapi komplementer S:
yang sudah diberikan O:
Hasil :Pasien dapat memahami terapi A:
komplementer yang diberikan P:
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
Hasil : Berhasil mengurangi factor lingkungan
yang dapat memperberat rasa nyeri
3. Menanjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Hasil : Pasien dapat memonitor nyeri secara
mandiri

Anda mungkin juga menyukai