Anda di halaman 1dari 11

Kasus gadar di ruang igd dan

penatalaksanaannya
By: kelompok 4
1. Cici indrayani
2. irfan hutasoit
3. Neni panjaitan
4. Sriwahyuni
5. Halimah
6. Loverius
7. Novia

Psik 3.1
Contoh kasus
Di ruang IGD suatu rumah sakit terdapat 3 orang pasien
1. Pasien pertama ,Tn.K usia 25 tahun, diantar polisi ke igd dikarenakan jatuh dari
motor dan patah tulang pada paha kiri dan keluar darah TD: 100/60mmhg,
pasien mengatakan nyeri terdapat luka dan perdarahan pada paha kiri skala
nyeri 5.

2. Pasien kedua anak R laki laki 8 tahun ,datang dengan luka bakar di daerah
wajah dan dada lebih kurang 15% permukaan tubuh. GCS : 13,dengan TD:
90/60 mmhg, HR: 120x/I, RR : 24x/i.

3. Tn A. 37 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas saat mengendarai motornya,


Tn A tidak memakai helm saat dibawa ,dan sempat pingsan > 15 menit dan
ketika sadar ia mengeluh kepala nya sakit dan muntah sebanyak 3 kali. TD:
80/50mmhg, pernapasan : chynes stroke ,HR: 52x/I, T: 37,8 c.tampak jejas
pada parietal kanan.
triage dalam kasus
Dari kasus diatas triage nya yaitu :
1. Pasien pertama (triage kuning)
tuan K yang mengalami kecelakaan dengan fraktur femur sinistra
dan terdapat perdarahan

2. Pasien kedua (triage merah)


Pasien R yang mengalami luka bakar pada wajah dan dada
memiliki resiko untuk terjadinya cidera inhalasi yang dapat
menyebabkan terjadinya edema atau obstruksi jalan napas.

3. Pasien ketiga ( triage kuning )


tn. A mengalami kecelakaan dan tidak memakai helm mengalami
muntah dan terdapat jejas di parietal dan sempat pingsan
dicurigai resiko cedera kepala.
Penanganan pada kasus
1. Pada pasien pertama Tn .k penatalaksanaan kegawatdaruratan
pada kasus yaitu fraktur adalah:
Primary survey
 Resusitasi ABCDE
Airway : jaga jalan napas, bersihkan jalan napas
Breathing : berikan oksigen
Circulation : pasang infus intravena dan transfusi darah
Disability : kaji tingkat kesadaran dan penilaian GCS pada
pasien mengalami trauma berat
Exposure : jaga lingkungan pasien (hindari kedinginan)
 Perhatikan (laserasi,bengkak,deformitas)
 Tutup luka dengan kasa steril
 Bersihkan luka dengan teknik steril, debridement, reposisi ,
fiksasi/imobilisasi.
 Pemberian terapi antibiotik ,analgetik dan ATS
2. Pada pasien kedua penatalaksanaan kegawatdaruratan nya
yaitu untuk menangani kemungkinan terhirupnya co2 dapat
diberikan o2, untuk menghilangkan rasa nyeri dapat
diberikan analgettik, untuk kemungkinan adanya cidera
inhalasi dapat diberikan bronkodilator.

Tatalaksana pada luka bakar :


a. Primary survey
Airway : periksa jalan napas , bila ditemukan obstruksi
jalan napas, buka jalan napas dengan pembersihan jalan
napas, bila perlu lakukan intubasi ataupun
krikotiroidektomi/trakeostomi
 Breathing : berikan oksigen
 Circulation: pasang iv line untuk resusitasi cairan
Disability : pemeriksaan kesadaran GCS dan pupil
Environment : cegah pasien hipotermi

b. Secondary survey
1. Pemeriksaan fisik
Hal yg perlu diperhatikan saat pemeriksaan fisik yaitu:
-Tentukan luas dan dalamnya luka bakar
-periksa apakah ada cidera lain

2. pemeriksaan penunjang pada luka bakar


-pemeriksaan darah lengkap
- Radiologi
3. Penanganan pada luka bakar:

 lepaskan seluruh perhiasan


 nilai keadaan sirkulasi distal
 bila terjadi gangguan sirkulasi pada luka bakar ekstremitas
 segera konsultasikan ke ahli bedah untuk dilakukan eskarotomi
 pemasangan pipa lambung bila pasien mengalami mual muntah
 Berikan analgesik
 berikan antibiotik
 berikan antitetanus
 lakukan perawatan luka bakar
Pemantauan pada penderita luka bakar

Pengukuran ttv
Mengukur produksi urin per jam
Pemeriksaan hemoglobin dan hematikrit
Analisis kadar elektrolit.
3. Pada pasien ke 3 mengalami cedera kepala dan sempat pingsan
, muntah dan mengalami nyeri kepala penatalaksanaan
kegawatdaruratannya ialah

Tatalaksananya :
a) Primary survey
Lakukan ABCDE:
-airway : bebaskan jalan nafas dan pasang neck collar
-breathing : berikan oksigen ventilasi 100%,bila perlu lakukan
endotrakeal dini
-circulation: resusitasi cairan
-disability : penilaian GCS dan refleks pupil
- Exporuse : cegah hipotermi
b) Secondary survey
Pada cedera kepala:
 kolaborasi dengan dokter berikan manitol dan fentolin
 nilai ventilasi
 pasang kateter folley
 reevaluasi GCS : respon buka mata, respon motorik,
 respon verbal, refleks cahay pupil.
 tes diagnostik: ct scan, ventrikulografi udara,angiogram
 kolaborasi rujuk ke spesialis bedah syaraf.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai