Anda di halaman 1dari 35

IMMUNOLOGI

By :
Citra Fitrianna
Dhilola Phesi Parasamia
Nur Fauziah Agustin
Silvia Kurniasih
Jalum DIII Kebidanan Tk. I Melati
DASAR IMUNOLOGI

IMUNOLOGI adalah ilmu yang mempelajari


tentang sistem imun / kekebalan tubuh. 
Respon Imun
• Respon imun ialah reaksi badan terhadap
suatu benda asing yang merupakan suatu
mekanisme yang kompleks, yaitu dimulai
dengan masuknya anti gen kedalam tubuh dan
diakhiri dengan pembentukan zat anti.
• Reaksi ini bergantung pada sifat ati gen
(macam, jumlah, cara pemberian) dan konstitusi
genetik badan.
Respon Imun

Respon Imun Primer Respo Imun Sekunder


pemberian anti gen pertama → Pada pemberian anti gen
sel berdiferensiasi → sel yang kedua atau bila benda asing
sensitif terhadap anti gen atau anti gen pemberian
→berproliferasi sebagian pertama masih ada, sel yang
menjadi sel yang akan telah dipersiapkan pada
membentuk zat anti (Ig) dan respon imun primer →
sebagian lagi dipersiapkan berproliferasi dengan cepat,
untuk menghadapi masuknya sebagian menjadi sel yang
anti gen berikut. Bila anti gen membentuk zat anti dan
dapat dieliminasi tubuh → sebagian lagi berproliferasi
reaksi imunologis tubuh selesai. terus menjadi memory cells.
Perbedaan-perbedaan relative antara respon
primer dan respon sekunder

Pembeda Respon Primer Respon Sekunder


Periode laten panjang pendek
Terjadinya Setelah terjadi 1-3 hari
paparan antigen
Angka sintesis antibody rendah tinggi
Puncak titer antibody rendah tinggi
Bertahannya titer sebentar lama
antibody
Daya gabung (afinitas) rendah tinggi
antibody
Reaksi silang antibody rendah tinggi
Adanya sel memori sedikit banyak
Kelas immunoglobulin IgM IgG
yang menonjol
Reaksi Imun
• Reaksi tipe I    : reaksi anafilaksis.
− Alergen + Ig E + sel Basofil  è pelepasan mediator ( histamin, serotonin dll)
− Contoh klinis : urtikaria

• Reaksi tipe II  : reaksi sitotoksis


− Antigen + Ig G / Ig M  + aktivasi komplemen è lisis dan fagositosis virus, bakteri dll
− Contoh klinis : pemfigoid.
• Reaksi tipe III : reaksi kompleks imun.
− Antigen + Antibodi + Komplemen è
− Tidak mudah dimusnahkan sistem fagosit è bereaksi dgn pembuluh darah
atau jaringan lain è kerusakan jaringan.
− Contoh klinis : vaskulitis nekrotikans.

• Imunitas Selular
− Diperankan sel T dgn limfokin-nya.
− Sel T 80-90 % jumlah limfosit darah tepi dan 90 % jumlah limfosit timus.
− Limfokin : zat yang dikeluarkan sel T yang mampu merangsang dan
mempengaruhi reaksi peradangan selular. Contoh : MIF ( Makrophage
Inhibitory Factor), MAF ( Activating), faktor kemotaktik makrofag, dll.
− Antigen spesifik + limfosit T + limfokin è reaksi hipersensitivitas
lambat  (Reaksi tipe IV  ).
− Contoh klinis : Dermatitis Kontak Alergik
• Pada prinsipnya, orang dengan kondisi sistem
imun dalam keadaan prima, tidak mudah
terkena infeksi, akan tetapi jika pada saat
tertentu sistem imun terganggu atau tidak
bekerja dengan baik, maka infeksi oleh bakteri,
virus atau jamur mudah masuk ke dalam tubuh.
Lanjutan….

Sistem imun
berkembang sesuai dg
perkembangan tubuh
kita Anak”
Remaja

Bayi Sistem Imun

Dewasa

Usia
Lanjut
Banyak faktor yang
dapat mengakibatkan
stress
sistem imun terganggu,
di antaranya:
kurang gizi

terlalu lelah

Infeksi penyakit, dsb.

Untuk mengatsinya diperlukan pola hidup sehat,


antara lain : cukup istirahat, makan bergizi seimbang,
tidak stress, menghindari lingkungan yang dapat
mengakibatkan sakit dan bila perlu mengkonsusmsi
obat atau suplementasi yang dapat menguatkan sistem
imun (daya tahan) tubuh.
• Manusia memiliki sistem pertahanan tubuh
diperlukan sebagai pertahanan tubuh terhadap
infeksi.
• Fungsi dari sistem imun ada 3 macam :

Pertahanan Keseimbangan Perondaan


Tubuh Tubuh Tubuh
Sistem Imun Tubuh
P M A I N
E B G A

SISTEM IMUN TUBUH

Sistem imun Non Spesifik (Sistem Sistem imun Spesifik (Sistem


imun alami) imun yang didapat/hasil adaptasi)
Pertahanan tubuh terdepan dalam menghadapi
serangan berbagai mikroorganisme, karena system
imun spesifik membutuhkan waktu sebelum dapat
memberikan responsnya. Sistem tersebut disebut
non spesifik, karena tidak ditujukan terhadap
mikroorganisme tertentu.

Kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap


asing bagi dirinya.
Sistem imun spesifik dapat bekerja sendiri untuk
menghancurkan benda asing yang berbahaya bagi
badan, tetapi pada umumnya terjalinkerja sama
yang baik antara antibody, komplemen, fagosit dan
antara sel T-makrofag.
Sistem imun humoral
(sistem imun jaringan atau
diluar sel, yang berperan
adalah Sel B    "antibodi" Sistem imun
Berdasarkan
mekanisme
Sistem imun cellular kerjanya
(sistem imun yang bekerja
pada sel yang terinfeksi antigen,
yang berperan adalah
sel T (Th, Tc, Ts)
Selain itu dalam sistem imun juga dikenal:

Komplemem (zat glikoprotein yang berperan


membantu kerja sel imun yaitu sebagai
aktivator, mediator, penghancur)

Sitokine/limfokim (zat yang dihasilkan oleh sel-sel


limfosit dan beberapa sel sistem imun yang mana
berperan sebagai motivator dalam sistem imun.
a. Pertahanan fisik dan mekanis b. Pertahanan biokimia
- kulit - asam lambung
- selaput lender - lisozim
- silia - laktoferin
Komponen- - batuk
- bersin
- asam neurominik

komponen
c. Pertahanan humoral
imun non - komplemen
spesifik - interferon
- C reactive Protein (CRP)
terdiri atas :
d. Pertahanan selular
- fagosit (mononuclear, seperti monosit dan
makrofag;PMN, seperti netrofil dan eosinofil)
- Sel Nol (Sel NK/ Natural Killer Cell dan Killer Cell
atau sel K)
- Sel Mediator (basofil, mastosit, dan trobosit)
Pertahanan Humoral Non Spesifik
• Komplemen
• Komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruksi bakteri dan
parasit dengan jalan opsonisasi. Kejadian tersebut adalah fungsi system
imun spesifik, tetapi dapat pula terjadi atas pengaruh respon imun spesifik

• Interferon
• Interferon adalah suatu glikoprotein yang dihasilkan berbagai sel manusia
yang mengandung nucleus dan dilepas sebagai respons terhadap infeksi
virus. Interferon mempunyai sifat antivirus dengan jalan mengiduksi sel-sel
sekitar sel yang telah terserang virus tersebut. Disamping itu, interferon
dapat pula mengakibatkan natural killer cell / sel NK untuk membunuh virus
dan sel neoplasma.

• C- Reactive Protein (CRP)


• CRP dibentuk tubuh pada keadaan infeksi. Perannya ialah sebagai opsonin
dan dapat mengaktifkan komplemen.
SISTEM IMUN TUBUH

K
Sel Limfoid
O
Sel limfoid terbentuk pada pertengahan
M kedua masa janin dan berasal dari sel
stem (stem cell) sumsum tulang.
P
TIMUS (sel T) dan BURSA (sel B)
O
Sel Pembantu
N
eosinofil,
E
basofil,
N
makrofag,
• Sel stem akan berubah menjadi sel limfoid yang
menjalankan sistem sel fungsi yang imunologis. Sel ini
dinamakan sel T
• bermigrasi ke dalam zona subkortikal kelenjar getah
bening, limpa, sarung periarterial, jaringan limfoid dalam
tonsil, palatum, farings, peyer’s, patches dan apendiks.
Contoh imunitas seluler ialah alergi kontak
• fungsinya sebagai sistem sel imunologis, sel T
mengadakan proliferasi → masuk ke dalam sistem
peredaran darah dan getah bening melalui duktus
toraksikus dan kembali ke tempatnya lagi melalui post
capillary venules.
• Sel ini berfungsi sebagai sistem humoral dinamakan sel
B atau bursa dependent yang kemudian akan
menempati zona kortikal kelenjar getah bening, pulpa
putih limpa dan bersama-sama dengan sel T terdapat di
dalam gut assosiated lymphoid tissue.
• Dalam menjalankan fungsi sebagai sistem humoral
fungsi imunologis, sel B tetap tinggal di tempatnya
mengadakan proliferasi menjadi sel plasma dan senter
geminal.
• Cara pemberian informasi masih belum diketahui benar,
diduga mungkin melalui syaraf atau mungkin pula
melalui hormon. sel B banyak berperan dalam
Imunoglobulin.
• Sebagai sel pembantu disebut beberapa sel dari sistem
hematopoetik, yaitu misalnya eosinofil, basofil,
makrofag, leukosit polimorfonukleus. Sel-sel ini
membantu sel limfoid dalam memberikan respon imun.
Immunoglobulin

Imunoglobulin atau
antibodi adalah
sekelompok
glikoprotein yang
terdapat dalam serum
atau cairan tubuh pada
hampir semua
mamalia.
Struktur Kimia Immunoglobulin
• terdiri dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat.
Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul
antibodi tersebut.
• Imunoglobulin merupakan rangkaian 4 rantai polipeptida
yang terdiri dari 2 rantai “berat” (Heavy Chain =H) dan 2
rantai “ringan” (Light Chain = L) yang tersusun secara
simetris dan saling berhubungan satu sama lainnya
melalui ikatan disulfida (Interchain Disulfide Bonds).
Lanjutan…

• Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan


lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas,
yaitu rantai G (γ), rantai A (α), rantai M (μ),
rantai E (ε) dan rantai D (δ).
Imunoglobulin G ( Ig G) disebut juga rantai – γ (gamma)

terdiri atas dua rantai L dan dua rantai H yang


dihubungkan oleh ikatan disulfida (rumus molekul
H2L2)
DIVALEN

dua tempat pengikatan antigen yang identik

komponen fungsionalnya zat anti yang terutama terbentuk pada


respon umum sekunder dan merupakan
anti bakteri, anti virus, anti jamur dan anti
H
merupakan antibodi dominan pada respon sekunder dan menyusun
pertahanan yang penting melawan bakteti dan virus.
 
Imunoglobulin A ( Ig A) disebut juga rantai –α
(alpha).

imunoglobulin utama pada hasil sekresi misalnya air susu, saliva dan air mata
serta sekresi traktus respiratorius, intestinal dan genital. Imunoglobulin ini
melindungi membran mukosa dari serangan bakteri dan virus.

IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dimer yang tahan terhadap
proteolisis berkat kombinasi dengan suatu zat protein khusus, disebut secretory
component, oleh sel-sel dalam membrane mukosa.

untuk mencegah perlautan virus dan bakteri ke permukaan epitel.


FUNGSI Fungsi IgA setelah bergabung dengan antigen pada mikroorganisme
mungkin dalam pencegahan melekatnya mikroorganisme pada sel
mukosa.
Imunoglobulin M ( Ig M) disebut juga rantai –µ (mu)

antibodi pertama yang bersirkulasi sebagai respons terhadap


pemaparan awal ke suatu antigen. Konsentrasinya dalam
darah menurun secara cepat.
terdiri dari lima monomer yang tersusun dalam struktur
pentamer.
FUNGSI

sebagai reseptor permukaan sel B untuk tempat antigen melekat dan


disekresikan dalam tahap-tahap awal respons sel plasma. sangat
efisien untuk reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik, dan karena timbulnya
cepat setelah infeksi dan tetap tinggal dalam darah maka IgM
merupakan daya tahan tubuh penting pada bakterimia.
Imunoglobulin D ( Ig D) disebut juga
rantai –δ (delta)

Antibodi ini fungsi keseluruhannya belum diketahui secara


jelas.

Fungsi utama IgD belum diketahui tetapi merupakan


imunoglobulin permukaan sel limfosit B bersama IgM dan diduga
berperan dalam diferensiasi sel ini.

Imunoglobulin ini tidak mengaktifkan system komplemen dan


tidak dapat menembus plasenta.
• Imunoglobulin E ( Ig E) disebut juga rantai –ε (epsilon)
• Dihasilkan pada saat respon alergi seperti asma dan biduran
• Di dalam serum, konsentrasinya sangat rendah, tetapi
kadarnya akan naik jika terkena infeksi parasit tertentu,
• IgE berukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan
molekul IgG dan hanya mewakili sebagian kecil dari total
antibodi dalam darah.
• Daerah ekor berikatan dengan reseptor pada sel mast dan
basofil dan, ketika dipicu oleh antigen, menyebabkan sel-sel
itu membebaskan histamine dan zat kimia lain yang
menyebabkan reaksi alergi.
Sifat-sifat biologi lima kelas utama
immunoglobulin manusia
IgG IgA IgM IgD IgE
Ig Timbul pada
Aglutinin Terdapat
terbanyak Ig utama infeksi
efektif pada
Sifat utama dalam dalam parasit,
produksi dini permukaan
cairan sekresi penyebab
reaksi imun limfosit bayi
tubuh atopic allergy
Ikatan + - + - -
komplemen
Tembus + - - - -
plasenta
Melekat pada - - - - +
mast cell dan
sel basofil
Daya + +/- - - -
pelekatan
pada makrofag
Penentuan kwantitatif
 Single one-dimensional (linear)
immunodiffusion method
 Single radial-diffusion method.

Pengukuran
Kadar Penentuan Kwalitatif
Imunoglobulin
 Double diffusion method
 Immunoelectrophoresis.
ANY QUESTION???
Kesimpulan
• Imunologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi imunitas.
Respon imun terjadi sebagai akibat peristiwa yang menyangkut antigen,
limfosit, antibodi, limfokin, mediator kimia & sel efektor untuk melindungi
manusia dari bahan-bahan asing yang merugikan serta menyingkirkan
jaringan mati atau rusak. Sistem imun berkembang sesuai dengan
perkembangan tubuh kita.
• Pada prinsipnya, orang dengan kondisi sistem imun dalam keadaan
prima, tidak mudah terkena infeksi, akan tetapi jika pada saat tertentu
sistem imun terganggu atau tidak bekerja dengan baik, maka infeksi
oleh bakteri, virus atau jamur mudah masuk ke dalam tubuh. Banyak
faktor yang dapat mengakibatkan sistem imun terganggu
• Untuk mengatsinya diperlukan pola hidup sehat

Anda mungkin juga menyukai