Anda di halaman 1dari 18

RESPON TUBUH

TERHADAP
TANTANGAN
DosenIMUNOLOGIS
: Tiurlan Doloksaribu S.Kep,Ns,M.
Kep
MK : Patofisiologi
Oleh kelompok 4 kelas 1B
1. Natalia Br Surbakti
2. Nessalonika Sitanggang
3. Nina Karina Sembiring
4. Putri Nurhalizah
5. Ruth Damai Hard Tamba
6. Ruth Indah Sianturi
7. Ruth Valentina HTB
8. Safiyah Pasaribu
Imunologis?
• Imunologis merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang
perlindungan terhadap penyakit dan infeksi. Sistem imun manusia
secara normal meiliki kemampuan membedakan antara zat asing
(non-self) yang dikenal sebagai antigen dan zat yang berasal dari
tubuh sendiri (self).
• Namun, pada beberapa kondisi patologi sistem imun tidak mampu
membedakan keduanya (non-self dan self) sehingga sel-sel dalam
sistem imun membentuk zat anti terhadap jaringan tubuhnya atau
yang dikenal dengan sebagai autoantibodi.
REAKSI IMUNOLOGIS NORMAL

• Antigen
Antigen adalah protein, tetapi polisakarida, polipeptida ,dan
asam nukleat tertentu yang berukuran besar dapat juga berfungsi
sebagai antigen. Antigen-antigen itu secara kimia mungkin
merupakan zat yang murni atau seperti yang sering terjadi,mungkin
tergabung dalam bentuk kompleks sebagai bagian dari struktur
bakteri, virus, atau bahkan jaringan hidup. Dalam menimbulkan
respon, tidak perlu seluruh molekul memainkan peranan yang vital.
Hanya bagian tertentu yang aktif memainkan peranan penting
dalam reaksi ini,bagian ini dinamakan gugus determinan. Tetapi,ada
molekul-molekul kecil tertentu yang tidak mampu bertindak sebagai
antigen jika berdiri sendiri,ternyata dapat bergabung dengan molekul
yang lebih besar,seperti protein tubuh, dan membentuk kompleks
yang kemudian dapat bertindak sebagai antigen. Dalam keadaan
semacam ini,kekhasan reaksi yang terjadi berkaitan dengan gugud
dterminan dari molekul kecil tersebut.Molekul semacam ini disebut
hapten , dan molekul yang lebih besar itu disebut karier.
Sifat Khas Respon Imun

Tujuan respon imun adalah untuk melenyapkan benda yang


bersifat antigenik dengan cepat,hal ini dilakukan oleh tubuh melalui
dua macamcara. Cara pertama, respon imun humoral, dipengaruhi
oleh imunoglobulin, gamma globulin dalam darah, yang disintesis
oleh hospes sebagai respon terhadap masuknya benda
antigenik.Imunoglobulin ini bereaksi secara khas dengan antigen
yang membangkitkan pembentukannya,dan dengan reaksi ini,
sering dibantu oleh "sistem penguat", antigen tersebut dilenyapkan.
Bagian sistem imun yang mengakibatkan pembentukan antibody
immunoglobin atau poliferasi sel-sel reaktif antigen kadang-kadang disebut
Jaringan sebagai fase aferen atau fase induksi dari respon imun. Limfosit dan makrofag
adalah sel-sel yang terutama bertanggung jawab atas bagian respon ini. Lebih
Imunoreaktif khusus, apa yang dinamakan jaringan limfoid tubuhlah yang terlihat. Sekali
antibodi sudah disintesis atau sel-sel reaktif antigen sudah berproliferasi,
maka mereka akan tersebar secara luas dalam berbagai jaringan tubuh,
sehingga jika antigen itu dimasukkan kembali pada sembarang tempat, dapat
terjadi reaksi imunologis yang efisien. Dengan kata lain sel efektor atau
molekul imunoglobulin itu, walaupun dihasilkan dalam jaringan limfoid,
dapat ikut serta dalam fase eferen atau fase efektor dari respon imunologis
sebenarnya di manapun dalam tubuh.
Imunitas Bawaan Imunitas Adaftif
Imunitas bawaan yaitu jenis imunitas yang Imunitas didapat yaitu jenis imunitas yang
berasal dari proses umum tubuh mempunyai sangat kuat dengan cara membentuk antibodi
dan atau menghancurkan agen penyerangan
spektrum luas yang artinya tidak hanya
spesifik seperti bakteri virus toksin atau
ditujukan kepada antigen yang spesifik imunitas
PEMBAGIA bawaan meliputi:
jaringan asing imunitas dapat dibentuk
berminggu-minggu atau berbulan-bulan sejak
N SISTEM a) Proses fagositosis dengan peran dari tubuh pertama kali diserang ada dua tipe
imunitas didapat yaitu:
IMUN neutrofil monosit dan makrofag. b)
a) Imunitas yang diperantai sel atau imunitas
b) Penghancuran organisme yang tertelan oleh selfie limfosit membentuk limfosit teraktivasi
asam lambung dan enzim pencernaan dalam jumlah besar khusus untuk
menghancurkan benda asing
c) Daya tahan kulit terhadap invasi atau b) Imunitas humoral atau imunitas sel b limfosit
masuknya organisme b membentuk antibodi yang yang bersikulasi
d) Senyawa kimia yang mampu yaitu molekul globulin dalam plasma darah
antibodi ini kemudian menyerang agen yang
menghancurkan organisme atau toksin
masuk ke dalam tubuh jadi intinya imunitas
seperti lisozim atau membuat bakteri larut
dapat merupakan produk limfosi tubuh respon
polypeptida dasar atau menurut kedua pada imunitas dapat akan lebih kuat
mengaktifkan bakteri gram positif kompleks dibanding respon pertama jika terpapar agen
komplemen dan natural killer limfosit. penyerang yang sama.
BIOLOGI SEL LIMFOSIT DAN JARINGAN LIMFOID

Sifat-sifat Limfosit
1. Limfosit termasuk
diantara sel;sel tubuh
2. Limfosit memiliki inti
besar
3. Kasar
4. Sferis
5. Warnanya sangat gelap
6. Memiliki stitoplasma
relative sedikit
KOMPONAN DALAM SEL
LIMFOSIT
Kelenjar Limfe

Kelenjar limfe adalah komponen yang paling banyak dari sistem ini. Kelenjar limfe berperan penting dalam
menghasilkan imunitas.
 Massa jaringan limfoid yang diselubungi kapsul ini terdapat dalam tiap bagian tubuh
 Biasa yang paling dikenal adalah kelenjar pada leher atau pangkal paha yang dapat diraba
 Mereka seperti saringan yang ditempatkan pada jarak jarak tertentu dalam saluran limfe.
 Pembuluh limfe yang masuk atau aferen menembus kapsul kelenjar, dan cairan limfe langsung memasuki sistem sinusoid
yang beranastomosis yang dilapisi oleh makrofag. Kelenjar itu adalah jaringan sinusoid dengan nodulus dari jaringan
limfoid yang disebut folikelyang tersusun pada bagian perifer kelenjar (korteks).
 Di bagian dalam, atau medula kelenjar, ada pita-pita jaringan limfoid di antara sinusoid. Baik dalam korteks maupun dalam
medula, limfosit ini mampu mengadakan interaksi satu dengan yang lain juga dengan makrofag, sering dengan adanya
benda antigenik yang masuk melalui pembuluh limfe aferen.
 Limpa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak di bagian depan dan dekat
Limpa punggung rongga perut di antara diafragma dan lambung dibawah tulang rusuk.
 Terdiri dari sel leukosit yang berperan dalam melawan serangan infeksi penyakit
 Limpa adalah massa besar yang terdiri dari limfosit dan makrofag yang dirangkai
ke dalam aliran darah.
 Sinusoid limpa dipenuhi oleh darah bukan oleh limfe. Berselang-seling dalam
jaring sinusoid darah serta makrofag-makrofagnya ter- dapat nodulus jaringan
limfoid yang mirip dengan nodulus yang berada dalam korteks kelenjar limfe.
Seperti halnya dengan kelenjar limfe, struktur limpa memungkinkan interaksi yang
erat antara limfosit, makrofag, dan benda- benda yang dibawa dalam aliran darah.

 Kelenjar timus adalah kelenjar yang terletak di tengah rongga dada, tepatnya di
belakang tulang dada dan di antara paru-paru. Rangka organ ini terisi banyak
limfosit, lebih rapat pada korteks (perifer), kurang rapat pada medulla. Jaringan
timus cenderung mengalami atrofi dengan bertambahnya usia.
 Timus adalah jaringan limfoid yang terletak dalam rongga dada, anterior dari
bagian atas jantung dan pembuluh-pembuluh besar.
 Organ ini terdiri dari rangka retikular pada yang diin- filtrasi secara rapat oleh
limfosit yang tersusun seperti dalam korteks dan medula . Jaringan limfoid timus
juga mempunyai suplai darah yang banyak.
Sumsum Tulang

 Sumsum tulang adalah jaringan yang terdapat di dalam beberapa tulang, seperti tulang panggul dan tulang paha.
Sumsum tulang ini berfungsi menghasilkan sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel keping
darah (trombosit).
 Sumsum tulang, organ yang merupakan bagian penting dari sistem limfoid. Walaupun perhatian pada organ ini
biasanya dipusatkan pada unsur-unsur hematopoiesis dalam sumsum yang bertanggung jawab atas pembentukan
granulosit (sel darah putih yang melawan infeksi), trombosit, dan sel darah merah, tetapi sebenarnya terdapat
juga berjuta-juta limfosit yang tersebar dalam sumsum tulang.
KEKEBALAN YANG
DIPERANTARAI ANTIBODI
• Induksi sintesis Imunoglobulin
Syarat sintesis imunoglobulin atau antibodi adalah
sedemikian rupa sehingga tidak ada satu organpun
mempunyai kekuatan monopoli dalam Jika antigen secara langsung memasuki aliran darah,
pembentukan antibodi. Umumnya, jika antigen maka limpa adalah tempat utama pembentukan
dapat dipertemukan dengan makrofag, limfosit B, antibodi. Pada keadaan lain mungkin ada
dan limfosit T, maka terjadilah pembentukan "tumpahan". Misalnya, setelah penyuntikan
imunoglobulin. Keadaan ini terjadi dalam kelenjar subkutan, sebenarnya antigen dapat lewat melalui
limfe, limpa dan jaringan nodulus limfoid tertentu kelenjar limfe regional untuk mencapai sirkulasi
sepanjang permukaan mukosa. Dengan demikian darah untuk menuju ke limpa. Dengan cara serupa,
maka jika antigen memasuki jaringan subkutan, maka benda antigenik yang mema- suki permukaan
seperti yang terjadi sewaktu individu disuntik, mukosa dapat merangsang jaringan limfoid yang
antigen tersebut akan mengalir melalui pembuluh berhubungan dan dapat mengalir ke pembuluh limfe
limfe ke kelenjar limfe regional, di mana regional.
selanjutnya terjadi pembentukan antibody.
Sifat Imunoglobulin
• Imunoglobulin atau antibodi adalah molekul protein yang sebagian
dari strukturnya mempunyai urutan asam-asam amino khas yang
memungkinkan interaksi dengan antigen yang sesuai. Setiap molekul
imuno globulin (Ig) terdiri dari empat buah rantai peptida, 2 rantai
berat (H) dan 2 rantai ringan (L), secara kimia terikat bersama-sama.
Imunoglobulin mempunyai beberapa kelas yang masing-masing
ditandai oleh tetapan struktur tertentu (pada rantai H) selain berbagai
bagian molekul yang reaktif-antigen. Kelas-kelas ini diberi nama
dengan huruf-huruf G, M, A, E, dan D dan biasanya disebut sebagai
IgG, IgM, IgA, IgE dan IgD.
Fungsi Imunoglobulin
• Fungsi dasar setiap molekul imunoglobulin, tentu saja adalah untuk
bereaksi dengan antigen yang sesuai. Interaksi khusus ini melibatkan
berbagai bagian molekul imunoglobulin.
• Efek biologis interaksi itu yaitu, yang mengakibatkan netraiisasi dan
eliminasi antigen, diperantarai oleh bagian-bagian lain dari molekul
imunoglobulin.
• Hasil dari reaksi yang terakhir ini terdiri dari berbagai bentuk. Jika antigen
adalah molekul protein yang larut, misalnya hasil interaksi dengan
antibodi (biasanya kelas IgG atau IgM) pengikatan sejumlah besar molekul
antigen dan molekul antibodi untuk membentuk kisi-kisi besar yang
mengakibatkan pembentukan presipitat.
KEKEBALAN YANG DIPERANTARAI SEL

 Reaksi selular membentuk dasar untuk tes kulit yaitu tes untuk mendeteksi keadaan kekebalan selular.
 Jika sedikit protein yang didapatkan dari basil tuberkulosis disuntikkan kedalam kulit seseorang yang
belum pernah terkena infeksi basil tuberkulosis, maka terjadi reaksi peradangan yang sangat ringan, akut
non spesifik seperti yang terjadi pada respon terhadap setiap benda asing yang mengiritasi. Respon
peradangan ini adalah sementara, dan dalam 24 jam setelah penyuntikan, tempat suntikan biasa- nya
kelihatan normal.
 Keadaan ini dianggap negatif. Sebaliknya jika antigen disuntikkan ke dalam kulit seorang yang sudah
pernah terkena infeksi basil tuberkulosis sebelumnya, maka timbullah respon peradangan lokal yang
berjalan lambat, sehingga setelah 24 jam disuntik daerah sekitar suntikan mengalami indurasi (penebalan
dan pembengkakan). Pemeriksaan mikroskopik (Gambar 1.8) mengungkapkan bahwa indurasi disebabkan
oleh infiltrasi padat pada daerah itu oleh campuran limfosit dan makrofag. Keadaan ini disebut sebagai
reaksi positif.
Reaksi Tipe I (Anafilaktif) Jenis reaksi anafilaktik umum ini adalah seseorang yang mulamula
disensitisasi dengan suntikan sedikit anti gen asing melalui salah satu
cara yang ada Ketika antigen tersebut dimasukkan lagi dengan cara
disuntikkan intravena, maka timbullah tanda tanda kegelisahan dalam
beberapa saat dan orang tersebut dapat dengan cepat meninggal
setelah mengalami periode agitasi atau bahkan kejang Pada otopsi
akan ditemukan paru-paru yang sangat mengembang Gejala ini disebab
kan oleh obstruksi bronkioli yang mengakibatkan udara yang dihirup
terperangkap di dalam paru paru, kegagalan ventilasi dan dengan cepat
orang tersebut mati karena tercekik Rantai penis- tiwa ini disebabkan
karena dilepaskannya zat mediator.

Reaksi Tipe II (Sitotoksik)

Antibodi yang Bersatu dengan antigen merupakan bagian sel atau


jaringan tubuh yang menyebabakan aktivasi komplemen, lisis atau
pagositosis sel target yang ada kemungkinan tidak bergantyng pada
antibody, sitotoksisitas yang diperantarai sel.
Reaksi Tipe III (Kompleks Imun) Komponen penting lainnya dari penyakit serum adalah lesi yang khas
pada ginjal. Kompelks dalam sirkulasi difiltrasi sewaktu darah
melewati glomeruli ginjal, dan glomeruli tersebut dicederai oleh
kompleks tersebut, menghasilkan glomerulonefritis yang khas untuk
penyakit serum Kerusakan pada jaringan mula-mula diawali oleh
terjadinya deposisi dari kompleks imun yang sebenarnya tidak
berkaitan dengan jaringan yang dicederainya. Jadi, glomeruli dan
pembuluh da rah yang banyak itu tidak seharusnya mengalarni
penyakit serum.

Reaksi ini sama- sama diperantarai oleh kompleks imun, yaitu


kompleks antigen dengan antibodi, biasanya dari jenis IgG Prototip
dari reaksi jenis ini adalah reaksi Arthus. Secara klasik, jenis reaksi ini
ditimbulkan dengan cara mengsensitisasi subyek dengan beberapa
protein asing dan selanjutnya subyek tersebut diberi suntikan antigen
yang sama secara intrakutan Reaksi itu secara khas timbul sesudah
beberapa jam, dengan melalui fase pembengkakan dan kemerahan
kemudian nekrotik serta pada kasus yang berat terjadi perdarahan.
Tipe IV:Diperantarai sel
Reaksi Tipe IV diperantarai oleh kontaknya Infosit T yang telah
mengalami sensitisasi de ngan antigen yang sesuai. Kejadian
ini dapat terdapat pada berbagai keadaan. Tuberkulosis
merupakan contoh klasik.
Reaksi Tipe IV juga diperlihatkan oleh dermatitis kontak alergi,
yang dapat ditimbulkan secara percobaan maupun secara
spontan pada manusia Dalam percobaan ini bahan kimiawi
sederhana diusapkan pada kulit orang percobaan, bahan
tersebut akan bekerja sebagai hapten dan berikatan dengan
protein dalam kulit
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai