Reaksi Hipersensitivitas
Pengertian
asam
lendir
lambung Lisozim
dalam lactoferin
dalam dalam
saluran dalam ASI
caiuran keringat
pernafasan
lambung
3. Pertahanan humoral non spesifik
1. Komplemen
Komplemen berperan dalam mengaktifkan fagosit dan membantu menghancurkan
bakteri dan parasit karena:
Komplemen dapat menghancurkan membran sel bakteri.
Merupakan faktor pengarah makrofag ke tempat bakteri berada.
Komplemen lain yang mengendap pada permukaan bakteri memudahkan makrofag untuk
mengenal dan melakukan penghancuran bakteri
2. Interferon
Virus masuk ke dalam tubuh: sel tubuh akan melakukan respons dengan melepaskan
interferon. Peran interferon: menginduksi sel-sel sekitar sel yang terinfeksi virus sehingga
menjadi resisten terhadap virus. Interferon juga dapat mengaktifkan sel pembunuh alami
atau Natural Killer cell (sel NK). sel yang terinfeksi virus dan telah berubah akan mudah
dikenal oleh sel NK yang kemudian membunuhnya sehingga penyebaran virus dapat
dicegah
3.CReactive CRP merupakan protein yang kadarnya meningkat cepat 100 x atau
Protein lebih setelah tubuh terinfeksi atau mengalami inflamasi akut.
(CRP)
Peranan CRP adalah mengaktifkan komplemen juga menjadi
opsonin (antibodi yang bekerja dengan merangsang leukosit untuk
menyerang antigen atau kuman).
Cara kerja CRP adalah dengan bantuan kalsium mengikat berbagai
molekul yang terdapat pada banyak bakteri dan jamur sehingga
bakteri dan jamur mati.
Tidak spesifik terhadap mikroorganisme tertentu
Saat sel imun bertemu benda asing yang pertama kali akan muncul
sensitisasi (stimulasi respon imun) sel terhadap benda asing tersebut.
Sehingga bila sel imun berjumpa kembali dengan benda asing yang
sama, maka benda asing ini akan dikenal lebih cepat, kemudian
dihancurkan. Oleh karena sistem imunitas ini hanya mengahancurkan
benda asing yang sudah dikenal sebelumnya.
Respons Spesifik
Sistem Imunitas Spesifik Humoral
Yang berperan adalah limfosit B atau disebut sel B.
Saat tubuh dimasuki benda asing, maka sel B akan
terstimulasi untuk berproliferasi dan berkembang
membentuk antibodi di dalam serum darah yang
berfungsi sebagai pertahanan tehadap infeksi virus dan
bakteri serta menetralkan toksinnya.
Antibodi yang terdapat dalam tubuh dapat
diklasifikasikan menjadi imunoglobulin
Imunoglobulin
Immunoglobulin atau antibody adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam
serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia.
Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan
memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast.
Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat
fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas
biologik berlainan.
1. Alamiah
Aktif Imunitas alamiah aktif terbentuk bila suatu mikoorganisme secara
alamiah masuk kedalam tubuh dan menimbulkan pembentukan antibodi. Diperankan
oleh sel T atau limfosit T. Sel T berfungsi untuk mengaktifkan sel-sel pertahanan lain
dalam tubuh.
Limfosit T, terdiferensiasi menjadi:
a). Sel limfosit T sitotoksik/Killer T cells : menyerang sel tubuh yang terinfeksi patogen.
b). Sel limfosit T penolong/Helper T Cells : mengatur sistem imun dan mengontrol
kualitas sistem imun.
c). Sel limfosit T supresor/Supressor T Cells : mengurangi respon imun jika infeksi
berhasil diatasi.
Sistem imunitas spesifik selular
2. Buatan
Pasif Imunitas buatan pasif dilakukan dengan memberikan
serum, antibodi atau antitoksin. Sebagai contoh pemberian
serum anti tetanus dan serum gigitan ular.
Aktif Imunitas buatan aktif dilakukan dengan memberikan
vaksin yang berisi bakteri yang dilemahkan dengan harapan
tubuh akan merespon berupa permbentukan antibodi terhadap
bakteri tersebut. Hal ini dilakukan seperti pemberian imunisasi
BCG, DPT Polio dan campak serta Hepatitis.
Limfosit T dan Limfosit B
Limfosit sendiri terdiri dari dua tipe yaitu limfosit B dan limfosit T.
Limfosit dihasilkan oleh sumsum tulang, tinggal di dalamnya dan
jika matang menjadi limfosit sel B, atau meninggalkan sumsum
tulang ke kelenjar thymus dan menjadi limfosit sel T.
Limfosit B dan T mempunyai fungsi yang berbeda dimana limfosit B
berfungsi untuk mencari target dan mengirimkan tantara/antibodi
untuk mengunci keberadaan mereka.
Sedangkan sel T merupakan tentara yang bisamenghancurkan
ketika sel B sudah mengidentifikasi keberadaan mereka.
Tahapan Aktivitas Sel Pertahanan Tubuh dlm
Menghadapi Zat Asing
Pengenalan
Mengalahkan penyerang
1. Pengenalan Antigen
Sel-sel darah putih akan mengenali
antigen/zat asing
Kemudian menandai bentuk molekul protein dan
molekul lain pada permukaan sel
Dapat dibedakan antara sel diri sendiri dan bukan
diri sendiri (sel asing)
2. Komunikasi Antar Sel
Timbul segera sesudah badan terpajan dengan alergen (kurang dari 1 jam)
Pada reaksi ini alergen yang masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan respon
imunitas dengan dibentuknya Ig E
Histamin (mediator utama) diproduksi vasodilatasi, peningkatan
permeabilitas kapiler dan kontraksi otot polos
Contoh : Anafilaksis, Urtikaria, Angioedema, Atopik alergi
Reaksi Hipersensitivitas Tipe II