Anda di halaman 1dari 32

Teori dan Model

Keperawatan yang
Melandasi Praktik
Keperawatan
Komunitas
Netismar
LATAR BELAKANG

 The science part of nursing – the rational behind


care plans. Combination of performance, Skills,
Knowledge, and attitudes (Guadalupe, 2014)
 The art of Nursing is our compassionate (belas
kasih) and caring approach
 Perawat dalam melaksanakan praktiknya harus
mengacu pada model konsep dan teori keperawatan
yang sudah ada
 Konsep teori dan model keperawatan digunakan
sebagai dasar dalam menyusun kerangka kerja
praktik keperawatan (Aligood, 2015).
Model Konsep Keperawatan

 Model Adaptasi Roy


 Model Imogene M. King
 Model Self Care – Dorothea Orem
 Model Community as partner
Model Adaptasi Roy
 Nurse theorist, writer, lecturer,
researcher.
 Professor and nurse theorist at the
Boston College of Nursing
 Born at Los Angeles 14 Oktober 1939
 Bachelor of arts with major in
nursing – Mount St.Mary’s college,
Los Angeles in 1963
 Master’s degress program in
pediatric nursing – university of
California, os angeles in 1966
 Mastres’s an dPhD in sociology in
1973 and 1977
ProsesProses positif individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat terhadap
perubahan lingkungan
Empat Objek Utama menurut
Roy
• Sebagai penerima asuhan keperawatan
• Individu, keluarga, kelompok, komunitas
Manusia • Intervensi dilakukan untuk
memberdayakan manusia

• Pelayanan profesional pemenuhan kebutuhan


dasar manusia yg diberikan kepada individu
sehat maupun sakit yang mengalami ggn
fisik, psikis, dan sosial untuk mencapai
Keperawatan derajat kesehatan yang optimal
• Bentuk kegiatan: meningkatkan kemampuan
kloien, mencegah, memperbaiki, dan
melakukan rehabilitasi.
• meningkatkan respon adaptasi
 Sehat sebagai suatu kontinum sehat
– sakit/meninggal.
 Sehat merupakan keadaan dan
proses dalam upaya menjadikan
dirinya terintegrasi secara
keseluruhan yaitu fisik, mental, dan
sosial
 Sakit: kondisi ketidakmampuan
individu beradaptasi thd stimulus
dari dalam dan luar individu
 Koping individu dipengaruhi oleh
Semua
• latar kondisi
belakang dari (pendidikan,
individu internal dan
Konsep eksternal usia,
pekerjaan, yang
budaya,mempengaruhi
dll.
Lingkungan perilaku individu dan kelompok
• Lingk fisik, kimiawi, psikologis
Komponen Teori Adaptasi Roy

 Tingkat adaptasi manusia tergantung dr stimulasi yg


diterima & msh dpt diadaptasi

1. Regulator : mendapat input secara sistematis melalui


jalur saraf , kimia dan endokrin
2. Cognator : memproses input melalui cara kognitif
seperti : persepsi, proses informasi, belajar, keputusan
& emosi

 4 fungsi yg dikembangkan oleh Roy mencakup Fisiologis,


konsep diri, fungsi peran & Interdependen
4 model adaptasi (output)
Roy
 Fungsi Fisiologis : oksigenasi, nutrisi, eliminasi,
aktifitas dan istirahat, integritas kulit, indera, cairan
dan elektrolit, neurologis dan endokrin
 Konsep diri : pola interaksi sosial dalam berhubungan
dengan orang lain, kepribadian, kepercayaan, dan
emosi
 Fungsi Peran : pola interaksi sosial menjalankan peran
dan fugsi
 Interdependen : pola kasih sayang, cinta, hubungan
interpersonal pada kelompok atau individu (alogood,
2015)
SISTEM ADAPTASI
Kesimpulan Teori Roy

Memandang klien sebagai sistem yg


adaptif

Tujuan keperawatan membantu


orang untuk beradaptasi terhadap
perubahan tersebut

Kebutuhan untuk perawatan timbul


pada saat klien tidak dpt
beradaptasi terhadap perubahan
Sistem Model Imogene M. King

 King mengemukakan model konsep interaksi


 Dlm mencapai hub interaksi, meliputi :

Sistem sosial
Sistem personal

Sistem interpersonal
 Sistem personal merupakan sistem terbuka dimana di
dlmnya terdapat : persepsi, diri, pola tumbang, gambaran
tubuh, ruang dan waktu
 Persepsi: gambaran individu tentang objek, orang, dan kejadian-
kejadian.
 Diri: individu atau “AKU” >> individu yang dinamis, sistem terbuka
dan orientasi pada tujuan
 Pertumbuhan dan perkembangan: perubahan sel, molekul dan
perilaku manusia. Proses diseluruh kehidupan individu
 Citra tubuh: bagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi-
reaksi lain dalam penampilannya.
 Ruang: ruang yang ada untuk semua arah, area fisik yang dsebut
teritory dan perilaku orang yang menempatinya
 Waktu: lama antara kejadian satu dengan kejadian yang lain
 Sistem interpersonal merupakan hubungan antara
perawat dengan klien: interaksi, komunikasi, transaksi,
peran, stres.
 Sistem sosial adalah dimana manusia akan hidup
dengan orang lain yg saling berinteraksi: organisasi,
otoritas, kekuasaan, pembuatan keputusan, status.
Model Konsep King

Perawat Feedback

Aksi Reaksi Interaksi Transaksi

Klien Feedback
DOROTHEA OREM
 Dikenal dengan Model Self Care.

 Individu sebagai suatu kesatuan utuh yg terdiri atas fisik,


psikologik dan sosial dengan derajat kemampuan
mengasuh diri (self care ability) yg berbeda-beda.

 Orem berpendapat bahwa kegiatan atau tindakan


keperawatan ditujukan kepada upaya memacu
kemampuan mengasuh diri sendiri
 Menurut Orem keperawatan diberikan jika :

 Kemampuan kurang dibandingkan kebutuhan

 Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi


diprediksi di masa yg akan datang kemungkinan akan
terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan
kebutuhan.
 Orem mengembangkan 3 bentuk teori self care yaitu :

1. Self Care

2. Self Care Defisit

3. Teori Sistem Keperawatan


Self Care

 Self care meliputi :


◦ Personal self care, aktivitas dan inisiatif individu sendiri dlm memenuhi
kebutuhannya
◦ Self care agency, suatu kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yg dpt dipengaruhi usia, perkembangan,
kesehatan dan sosiokultural
◦ Adanya tuntutan atau permintaan dlm perawatan diri sendiri yg
merupakan tindakan mandiri yg dilakukan dlm waktu ttt.
◦ Bersifat universal bagi seluruh individu
Self Care Defisit
 Beberapa metode dalam pemenuhan perawatan diri serta
membantu dlm proses penyelesaian masalah yaitu :
 Bertindak/ berbuat untuk orang lain
 Sebagai pembimbing orang lain
 Memberi support
 Mengajarkan atau mendidik orang lain

 Dalam praktek keperawatan Orem melakukan identifikasi


kegiatan praktek dengan :
 Melibatkan pasien dan keluarga
 Menentukan kapan dan bagaimana bantuan
 Bertanggungjawab thd keinginan, permintaan serta kebutuhan
pasien
 Mempersiapkan bantuan secara teratur dan mengkoordinasikan dlm
kehidupan sehari-hari pasien.
Teori Sistem Keperawatan
 Orem memberikan identifikasi dlm sistem pelayanan
keperawatan diantaranya :

1. Sistem
bantuan secara penuh (Wholly
Compensatory System)
2. Sistem
bantuan sebagian (Partially
Compensatory System)
3. Sistem suportif dan edukatif
Betty Neuman
 Neuman mengemukakan model sistem dlm pendidikan
dan praktik keperawatan

 Menggunakan pendekatan manusia utuh (total person


approach)dengan memasukkan konsepholistik, open
sistem dan konsep stressor.

 Model ini menganalisa interaksi 4 variabel penunjang


komunitas meliputi : fisik, psikologis, sosial kultural
dan spiritual
 4 konsep mayor dari teori Neuman :

1. Manusia

2. Lingkungan

3. Keperawatan

4. Kesehatan
Community as Partner
 Dikembangkan dari Model Betty Neuman (1972), dengan fokus
komunitas sebagai partner dan menggunakan proses
keperawatan sebagai sebuah pendekatan.
 Memandang klien sebagai system terbuka, yaitu klien dan
lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis.
 Layanan keperawatan komunitas yang berfokus pada tiga level
pencegahan yaitu garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan
normal dan garis pertahanan resisten
 Anderson & McFarlen mengembang teori Community as
partner. Model ini menekankan partisipasi aktif masyarakat
dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan
Community as a partner (CAP)
 Inti Komunitas (Community Core)
Inti didefinisikan sebagai “sesuatu yang penting, dasar, dan
menguatkan” (Anderson dan McFarlan, 2011). Inti komunitas
tediri dari komponen sejarah, demografi, etnis, nilai dan
keyakinan setiap warga.
 8 subsistem
1. Lingkungan Fisik.
2. Layanan Sosial dan Kesehatan
3. Ekonomi.
4. Transportasi dan Keamanan.
5. Pemerintahan dan Politik.
6. Komunikasi
7. Pendidikan
8. Rekreasi.
Pengkajian Inti Komunitas /core
1. Riwayat Wilayah
Sejarah suatu wilayah.
2. Demografi.
observasi, wawancara, sensus penduduk atau data dari
Puskesmas atau dinas kesehatan Kota / Kabupaten.
Data yang harus dikaji seperti: Karakteristik umur, distribusi
jenis kelamin, rasa atau suku bangsa masyarakat, jenis
rumah tangga, status pernikahan, dan lainnya
3. Statistik Vital
Data statistik vital bisa didapatkan di Puskesmas / Dinas
Kesehatan Kota seperti: jumlah ibu hamil, angka
kejadian BBLR di wilayah tersebut 2 tahun terakhir.
4. Nilai dan Keyakinan.
Nilai keyakinan masyarakat erat hubungannya dengan
etnis dan ras masyarakat. Hal ini dapat di observasi dari
jumlah tempat ibadah, kegiatan masyarakat, dan lain-
lain.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai