3. Konsep Sehat
• Sehat adalah merupakan rangkaian kesatuan paling sehat sampai kematian
(lama)
• Suatu keadaan dan proses terintegrasi didalam tubuh seseorang secara
keseluruhan (baru)
•
4. Konsep LINGKUNGAN
• Semua kondisi, keadaan dan pengaruh-pengaruh sekitar dan
mempengaruhi perkembangan dan perilaku seseorang dan kelompok
5. Arah dari kegiatan keperawatan
Manusia mampu beradaptasi dengan keadaan dimana dan situasi apa ia
berada kesejahteraan lahir dan bathin
JEAN WATSON
Konsep Model
– “Human care is the heart of nursing” (Watson: 1985)
(Manusia Sebagai Fokus Sentral)
Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkam pada
asumsi bahwa human science and human care merupakan domain
utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science
keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan
estetika, humanities, dan kiat/art (Watson, 1985).
konsep sehat sakit dapat dikemukakan beberapa hal prinsip, antara lain:
– Sehatmenggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya
multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi
antara faktor-faktor yang mempengaruhi.
– Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan seseorang untuk
beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
– Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik
tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk
berfungsi pada lingkungan yang dinamis.
Manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia
yang saling berhubungan
Teori human caring
• Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada
carative factor yang bermula dari perspektif humanistik yang
dikombinasikan dengan dasar poengetahuan ilmiah. Oleh karena itu,
perawat perlu mengembangkan filososfi humanistic dan system nilai serta
seni yang kuat.
• Filosofi humanistic dan system nilai ini member fondasi yang kokoh bagi
ilmu keperawatan, sedangkan dasar seni dapat membantu perawat
mengembangkan visi mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan
berpikir kritis. Pengembangan keterampilan berpikir kritis dibutuhkan
dalam asuhan keperawatan, namun fokusnya lebih pada peningkatan
kesehatan, bukan pengobatan penyakit.
1. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif
sebagai bangian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-
healing yang artistic.
2. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang
mengakui keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut
pandang orang lain.
3. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun
nonfisik, lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang
memiliki keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian.
4. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang
penuh, memberikan “human care essentials“, yang memunculkan
penyusuaian jiwa, raga dan pikiran, keholistikan dan kesatuan diri dalam
seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara
spiritual.
5. Menelaah dan menghargai misteri spiritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, “soul care” bagi diri sendiri dan orang
yang dirawat.