Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Banyak model konseptual dan teori yang telah dikembangkan para ahli
keperawatan, dimana teori dan model konseptual merupakan suatu cara untuk
memandang, menilai situasi kerja yang menjadi petunjuk bagi perawat dalam
mendapatkan informasi untuk menjadikan perawat peka terhadap apa yang terjadi dan
apa yang harus dilakukan.

Teori-teori keperawatan juga digunakan dalam praktik,penelitian dan proses belajar-


Mengajar dalam bidang keperawatan sehingga perlu diperkenalkan,disaji dan
dikembangkan untuk memperkuat profesi keperawatan. Perawat perlu memiliki latar
belakang pengetahuan baik secara teoritis maupun empiris terhadap teori-teori
keperawatan yang ada, sehingga perawat dapat memahami dan mengaplikasikan teori-
teori tersebut.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu memahami konsep model keperawatan menurut para tokoh dalam
manajemen Asuhan Keperawatan

Tujuan Khusus

1.1. Meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan

1.2. Mampu mengaplikasikan teori keperawatan dalam melakukan praktek


keperawatan

1.3. Mampu mengevaluasi/menilai pelaksanaan proses keperawatan di RS atau di


Puskesmas

1
BAB II
KAJIAN TEORI

A. DEFINISI
1.1 KONSEP
Konsep secara umum :
- Suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek, benda, suatu peristiwa atau
fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan, atau
keyakinan.
(Sumber : Konsep Dasar Keperawatan, Asmadi)
- Ide, gagasan atau keyakinan yang muncul dari pribadi seseorang untuk pemecahan suatu
masalah.
Konsep Keperawatan :
- Merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
1.1.1 Jenis - jenis Konsep
- Empirical Concept : Konsep yang dapat diamati dalam kehidupan sehari- hari.
Contoh : meja dan kursi.
- Inferential Concept : konsep yang sulit diamati dalam kehidupan sehari-hari dan
membutuhkan alat bantu untuk mengetahuinya.
Contoh : tekanan darah
- Abstract Concept : Konsep yang sangat sulit untuk diamati
contoh : kejiwaan seseorang

1.2 MODEL
Definisi Model secara umum :
- Ide yang dijelaskan dengan menggunakan simbol dan visualisasi fisik
- Simbolik yang menggambarkan suatu fenomena
Model Keperawatan : Usaha-usaha untuk menjelaskan fenomena mengenai keperawatan
Tujuan Model Keperawatan :
- Menjaga konsisten ASKEP
- Mengurangi konflik tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan
- Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan
- Memeberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan
- Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan ASKEP bagi setiap anggotan tim
keperawatan

B.TEORI-TEORI MENURUT PARA TOKOH

1. Teori Sister Calista Roy

2
Merupakan model dalam keperawatan yang menguraikan bagaimana individu mampu
meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku secara adaftif serta mampu
merubah perilaku yang mal adaftif. Sebagai individu dan makhluk holistic memiliki system
adaptif yang selalu beradaptasi secara keseluruhan. Dalam memahami model konsep ini ,
CallistaRoy mengemukakan konsep keperawatan dengan model adaptasi yangmemiliki beberapa
pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya diantaranya :

1. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan social yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya.

2. Untuk mencapai suatu hemeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai
dengan perubahan yang terjadi.

3. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh Roy diantaranya:

a) Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan
mempunyai pengaruh kuat terhadap seorang individu.
b) Konstektual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, dan baik stimulus
internal maupun eksternal, yang dapat memengaruhi, kemudian dilakukan observasi, diukur
secara subjektif.
c) Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan cirri tambahan yang ada atau
sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar dilakukan
observasi.

4. System adaptasi memiliki 4 mode adaptasi diantaranya : (1) Fungsi fisioligi komponen
system adaptasi ini yang adaptasi fisioligis diantaranya oksigenasi, nutrisi, eleminasi, aktifita dan
istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan fungsi neurologis dan fungsi endoktrin; (2) Konsep
diri yang mempunyai pengrtian bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi social yang
berhubungan dengan orang lain; (3) Fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang
berhubungan dalam bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi social
dalam berhubunga dengan orang lain; (4) Inter dependent merupakan kemampuan mengenal
pola-pola tentang kasih saying, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada
tingkat individu maupun kelompok.

5. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energy agar mampu
melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangn, reproduksi dan keunggulan
sehingga proses ini memiliki tujuan untuk meningkatkan respon adaptif.

(sumber : Model Konsep dan Teori Keperawatan,2010)


3
2. Teori Martha E.Rogers

Pendapat Martha dikenal dengan nama manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model
dan teori ini, Marth berasumsi bahwa manusia adalah satu kesatuan yang utuh, memiliki sifat
dan karate yang berbeda-beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia selalu
berinteraksi dengan lingkungan yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi, serta pada proses
kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan manusia diciptakan
dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.

Asumsi tersebut didasarkan pada kekekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu
keutuhan manusia dan lilngkungannya, kemudian system ketersediaan sebagai suatu kesatuan
yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep hemeodinamik yang terdiri dari
integritas,resonansi dan helicy.

a. Integritas , berarti individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat
di pisahkan, dan salig memengaruhi satu dengan yang lain.
b. Resonansi, mengandung arti bahwa proses kehidupan antara individu dengan
lingkungan berlangsung dengan berirama dengan frekuensi yang bervariasi.
c. Helicy, merupakan proses terjadinya interaksi antara manusia dengan lingkungan akan
terjadi perubahan baik perlahan-lahan maupun berlangsung dengan cepat.

(sumber : Model Konsep dan Teori Keperawatan,2010)

3. Teori Virginia Henderson


Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virgiana adalan model konsep aktivitas
sehari-hari dengan memberikan gambaran tugan perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit
atau sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal
dengan damai.

Pemahaman konsep tersebut dengan didasari keyakinan dan nilai yang dimilikinya
diantaranya :

a) Manusia akan mengalami perkembangan,pertumbuhan dan perkembangan dalam


rentang kehidupan

4
b) Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan
sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi okeh pola
asuh, lingkungan dan kesehatan

c) Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokan menjaditiga


kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat
melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.

Aktivitas sehari-hari yang disampaikan oleh handerson terseut adalan berikut aktivitas
bernafas secara normal, aktivitas minum dan makan sesuai dengan kebutuhan aktivitas eleminasi
secara normal, aktivitas bergerak dan memelihara postur tubuh aktivitas tidur dan istirahat,
aktivitas membuka dan memakai pakaian, aktifitas mempertahankan suhu tubuh normal dengan
berpakaian dan modifikasi lingkungan, aktivitas memelihara kebersihan tubuh dan berhias diri,
mencegah kecelakaan dan bahaya, berkomunikasi, beribadah, bermain dan rekreasi. Bekerja,
belajar, atau memuaskan keingintahuan.

(sumber : Model Konsep dan Teori Keperawatan,2010)

4. Teori Orem

Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri
pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari Orem yaitu mengemukakan
tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri kebutuhan pasien dan kemampuan pasien dalam
melakukan perawatan mandiri. Dalam pandangan teori system ini Orem memberikan identifikasi
dalam system pelayanan keperawatan diantaranya :

1. System bantuan secaara penuh (wholly Compensatory System)


Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien
dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang
memrlukan bantuan dalam pergerakan,pengontrolan dan ambulasi serta adanya manipulasi
gerakan. Pemberian bantuan secara system ini dapat dilakukan pada orang yang tidak mampu
melakukan aktivitas dengan sengaja seperti pada pasien koma pada pasien sadar dan mungkin
masih dapat membuat suatu pengamatan dan penilaian tentang cedera atau masalah yang lain
akan tetapi tidak mampu dalam melakukan yang memerlukan ambulasi atau manipulasi gerakan,
seperti pada pasien yang praktur vetebrata dan pada pasien yang tidak mampu mengurus sendiri,
membuat penilain serta keputusan dalam self carenya dan pasien tersebut masih mampu

5
melakukan ambulasi dan mungkin dapat melakukan beberapa tidakan self care-nya melalui
bimbingan secara continue seperti pada pasien retardasi mental.

2. System bantuan sebagian (partially compensatory system)


Merupakan system dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan kepada
pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien yang post operasi abdomen
di mana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan , gosok gigi, cuci muka akan tetapi
butuh pertolngan perawat dalam ambulasi dan melakukan perawatan luka.
3. System suportif dan edukatif
Merupakan system bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan
pendidikan dengan harapan pasien mampu memrlukan perawatan secara mandiri. System ini
dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan eperawatan setelah dilakukan pembelajaran.
Pemberian system ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi dalam
pengaturan kelahiran.

Dalam pandangan tentang teori dan konsep keperawatan, orem mempunyai pandangan
bahwa teori dan konsep dilakukan untuk merefleksikan antara individu dengan lingkungan,
menggambarkan apa yang merekan lakukan, menggunakan kreasi dalam berpikir dan
berkomunikasi, serta dalam melakukan perbuatan seharusnya sesuai dengan diri dan lingkungan
sehingga dalam prakteknya Orem menggunakan langkah dalam keperawatan yang dibutuhkan,
menganalisis dan menginterpretasikan dengan membuat keputusan, merancang system
perawatan dengan merencanakan perawatan sesuai dengan system perawatan uang akan
diberikan dalam memenuhi keteratasan perawatan diri sendiri mengatasi masalah keterbatasan
serta mempertahankan dan menjaga kemampuan pasien dalam perawatan diri.

(sumber : Model Konsep dan Teori Keperawatan,2010)

5. Teori Imogene King

King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan
system terbuka dalm ubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King
mengemukakan dalam model konsep interaksi.

Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi
adanya system personal, interpersonal dan system social yang saling berhubungan yang satu
dengan yang lain.

Menurut King system personal merupakan system terbuka di mana di dalamnya terdapat
persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktudan individu dan

6
lingkungan, kemudian hubungan interpersonal merupakan suatu hun\bungan antara perawat dan
pasien serta hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan pasien
dalam menegakkan system social sesuai dengan situasi yang ada. Melalui dasar system tersebut
maka King memandang manusia merupakan individu yang reaktif yakni yang beraksi terhadap
situasi, orang dan objek. Manusia sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas
dari masa lalu dan sekarang yagn dapat mempengaruhi masa yang akan datang dan sebagai
makhluk social manusia akan hidup bersama orang lain yang akan berinteraksi satu dengan yang
lain.

(sumber : Model Konsep dan Teori Keperawatan,2010)

6. Teori Florence Nightingale


Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori
keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat
dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di
dalam perawatan orang sakit yang dikenal teori lingkungannya. Model konsep Florence
Nigtingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat
tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan
antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan
keperawatan lebih di orientasikan pada yang adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data
dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat
mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain. Model
konsep ini memberikan inspinisi dalam perkembangan praktik keperawatan, sehingga akhirnya
dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan
kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses
perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.

(sumber :KEBUTUHAN DASAR MANUSIA,2006)

7. Teori Betty Neuman

Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neumen ini adalah konsep healty care system yaitu
model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatn yagn di tujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.

7
Garis pertahanan diri pada komunitas tersebut meliputi garis pertahanan fleksibel yaitu
ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim, pekerjaan, dll. Garis pertahanan normal yang
meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat
pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan
dan garis pertahanan resistan yang meliputi adanya ketersediaan pelayanan kesehatan, tingkat
pendidikan masyakrakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang
ada. Intervensi keperawatan di arahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan
primer, sekunder dan tersier. Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam
lingkungan yang dinamis. Sehingga Betty Nouwman menggambarkan peran perawat dapat
bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi).

Betty Nouwman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran
yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu system
terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari variable yang utuh
diantaranya : fisiologis. Psikologis, sosiokultural, dan spiritual, juga memandang pelayanan
keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi
terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang dinamis
dari menghindari stressor.

Secara umu focus dari model konsep keperawatan menurut Neuman ini berfokkus pada
respons stressor serta factor-faktor yang mempengaruhi adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan
yang seharusnya dilakukan menurut Neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi
tubuh akibat stressor. Upaya ersebut dapat juga dikatakan pencegahan primer, sekunder dan
tersier.

Pencgahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi


adanya stresseor, mencegah reaksi tubuh akibat stressor serta mendukung koping pada pasien
secara konstruktif. Pencegahan sekunder menurut Neuman meliputi berbagai tindakan perawatan
yang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena
adanya stressor dari pencegahan tersier dapat meliputi pengobatan secara rutin dan teratur serta
pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi sebuah penyakit. Upaya
pencegahan tersebut dipentingkan dengan adanya pendidikan kesehatan dan pemeliharaan
kesehatan.

(sumber : Model Konsep dan Teori Keperawatan,2010)

8
8. Teori Jean Watson

Jean Waston dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Waston ini memahami bahwa manusia
memiliki empat cabang kebutuhan manuisa yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan
dasar biofisikial (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan cairan dan makanan,
kebutuhan eliminasi dan ventilasi, kebuthan psikofisikial(kebutuhan fungsional) yang meliputi
kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuha psikososial (kebutuhan untuk
integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra
dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia adalah makhluk
yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehinga dalam upaya
mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, muntal dan
spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga
untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status
kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit, dan penyembuhan
kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

(sumber : Model Konsep dan Teori Keperawatan,2010)

9. Teori Johnson

Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan system
perilaki, dimna individu di pandang sebagai system perilaku yang ingin selalu mencapai
keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkkungan internal maupun eksternal juga memiliki
keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkannya. Sebagai suatu
system tersebut, diantara komponen sub system yang membentuk system perilaku menurut
Johnson adalah :
1.Ingestif yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenangan dalam
pencapaian pengakuan dari lingkungan.
2. Achievement, merupekan tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dalam berbagai
ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, merupakan bentuk pengeluaran dalam segala sesuatu dari sampah atau barang
yang tidak berguna secara biologis.
9
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan di cintai.
6.Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan tambahan dalam mempertahankan
lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalm kehidupan social, keamanan, dan
kelangsungan hidup.
7.Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk system perilaku dalam
mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan, serta kepercayaan.

Berdasarkan subsistem tersebut di atas, maka akan terbentuk sebuah system perilaku individu,
sehingga Johnson memilki pandangan bahwa dalam mengatasi permasalahan tersebut harus
dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan system perilaku tersebut. Klien
dalam hal ini adalh manusia yang mendpat bantan perawatan dengan keadaan terancam atau
potensial oleh kesakitan atau ketidakseimbangan penyesuain dengan lingkungan. Status
kesehatan ingin dicapai adalah meraka yang mampu berprilaku untuk memelihara keseimbangan
atau stabilita dengan lingkungan.

(sumber : Model Konsep dan Teori Keperawatan,2010)

10. Teori Peplau

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau ini menjek=laskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan yang mencakup proses interpersonal,perawat-klien,dan masalah kecemasan yang
terjadi akibat sakit.
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat tahap
diantaranya : pertama,tahap orientasi dimana perawat dan klien melakukan kontrakawal
membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data ; kedua,fase identifikasi peran
perawat apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi
perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan;ketiga,fase eksplorasi dimana perawat
telah membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien;keempat : fase resolusi dimana
perawat berusaha untuk secara bertahan kepada klien untuk membebaskan diri dari
ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar
mampu menjalankan secara sendiri.Pada model Peplau ini dapat dilihat adanya tindakan
keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi.

(sumber : Konsep Dasar Keperawatan,2013)

11. Teori Faye Abdellah


10
Model konsep Faye Abdellah difokuskan dalam pemberian asuhan keperawatan bagi
manusia pada intinya adalah memberikan kebutuhan secara fisik, emosi, intelektual, social,
spiritual bagi para pasien maupun keluarga. Sehingga perawat perlu pendekatan dengan
hubungan interpersonal, psikologi , petumbuhan dan perkembangan manusia, komunikasi dan
sosiologi. Perawat dapat secara umum merumuskan kebutuhan manusia dalam empat kategori
diantaranya kenyamanan, kebersihan dan keamanan, keseimbangan fisiologi. Dari empat
kebutuhan tersebut dikembangkan menjadi 21 kebutuhan atau masalah keperawatan
diantaranya :
1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik
2. Mempertahankan aktifitas, latihan fisik dan tidur yang optimal

3. Mencegah kecelakaan, cedera atau trauma lain serta adanya infeksi

4. Mempertahankan mekanika tubuh

5. Memfasilitasi masukan oksigen ke seluruh sel tubuh

6. Mempertahankan nutrisi

7. Mempertahankan eliminasi

8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

9. Mengenali respons fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit baik patologis maupun
fisiologis

10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi

11. Mempertahankan fungsi sensorik

12. Mengidentifikasi dan menerima eksperasi, perasaan, reaksi positif dan negative

13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara emosi dan penyakit
organic

14. Mempertahankan komunikasi verbal dan nonverbal

15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal

16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progesif

11
17. Menghasilkan/mempertahankan lingkungan yang terapeutik

18. Memfasilitasi kesadaran diri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi,
perkembangan yang berbeda.

19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan
emosi

20. Menggunakan sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah
yang muncul dari penyakit

21. Memahai peran dan masalah social sebagai factor yang mempengaruhi dalam munculnya
penyakit.

(sumber :KEBUTUHAN DASAR MANUSIA,2006)

12. Teori Ida Orlando

Model Konsep Ida Orlando difokuskan pada perilaku klien menurut kebutuhan,yang
memandang pemenuhan kebutuhan klien adalah dalam rangka mengatasi masalah
stress,meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan optimal. Tiga konsep
penting menurut Orlando yang perlu diperhatikan adalah ; perilaku klien,reaksi perawat,dan
tindakan keperawatan . Harapannya setelah perawat melakukan pemenuhan maka klien akan
mengalami dampak kebutuhan pada tingkat kesehatan dan bertindak secara otomatis dalam
memenuhi kebutuhannya.

(sumber : Konsep Dasar Keperawatan,2013)

13. Teori Myra Levine

Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi
yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Dan intervensi keperawatan
adalah suatu aktivitas konservasi dan konservasi energi adalah bagian yang menjadi
pertimbangan. Kemudian sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang konservasi energi,
sedangkan dalam keperawatan terdapat empat konservasi di antaranya energi klien, struktur
integritas, integritas personal dan integritas social, sehingga pendekatan asuhan keperawatan
ditunjukkan pada pengguanaan sumber-sumber kekuatan klien secara optimal.

12
(sumber : KEBUTUHAN DASAR MANUSIA,2006)

14. Teori Joyce Trevelbee

Konsep-Konsep Dasar Dan Definisi-Definisi :

Manusia
Manusia ditemukan sebagai individu yang unik dan takdapat dipisahkan dalam suatu waktu adaa
didunia ini. tidak ada yang seperti manusia baik yang pernah hidup ataupun yang akan hidup.
Pasien
Kata pasien adalah merupakan hal yang klise yang berguna untuk komunikasi ekonomi.
sebenrnya pasien itu tidaklah ada. hanya ada mahluk hidup individu yang membutuhkan
kepedulian, pelayanan, dan bantuan dari orang lain yang dipercaya dapat memberikan
pertolongan yang dibutuhkan.
Perawat
Perawat juga seorang manusia “perawat memiliki tubuh yang berpengetanhuan khusus dan
berkemampuan untuk menggunakanya yang bertujuan membantu orang lauin untuk mencegah
penyakit atau memelihara tingkat kesehatan yang tinggi.
Penyakit
penyakit dalah sebuah kategori dan klasifikasi . travelbee tidak menggunakan kata penyakit
(illness) sebagai definisi dari tidak sehat akan tetapi ia lebih mengidentifikasakannya dari
pengalaman sakit seseorang. travelbee menemukan penyakit sebagai criteria subjektiv dan
objektif ditentukan oleh dampak luar dari penyakit dalam diri individu. sedangkan criteria
subjektiv lebih kepada apa yang seseorang rasakan sebagai penyakit.

Penderitaan
Penderitaan adalah perasaan yang tidak senang yang meluas dari mental yang pindah dengan
sederhana, secara fisik, atau ketidak sesuain spiritual hingga penderitaan tersebut dinamakan
tingkat yang menular “tidak terjaga”dan seterusnya meningkat dari persamaan apatis.
Rasa Sakit
Rasa sakit itu sendiri tidak dapat diamati hanya saja dampaknya tidak tertulis. rasa sakit adalah
pengalaman tersendiri dan susah untuk dikomunikasikan keindividu. penderitaan dapat diganti
diatas continuum, seperti yang telah diilustrasikan di gambar 23-1
Harapan
Harapan adalah karakterisasi yang dibangun oleh mental dengan keinginan untuk memeperoleh
13
sebuah penyelesaian atau menyelesaikan sebuah penggabungan perwencanaan dengan beberapa
tingkatan pengharapan bahwa apa yang diinginkan atau diminta dapat tercapai. harapan
berhubungan atau adakaitanya dengan ketergantungan dengan yang lain, pilihan, keinginan,
kepercayaan, kegigihan, keberanian dan orientasi pada masa depan.
Keputuasaan
Keputusasaan adalah ketiadaan pengharapan.
Komunikasi
Komunikasi adalah proses yang dapat memungkinkan perawat untuk membangun hubungan
antar sesama manusia dan dengan demikian memenuhi tujuan dari keperawatan, yakni
membantu individu- individu dan keluarga-keluarga untuk mencegah dan untuk penanggulangan
dengan pengalaman penyakit dan penderitaan bahkan jika dibutuhkan untuk membantui mereka
untuk menemukan arti dari pengalaman ini.
Interaksi
kata interaksi (interaction) mengacu pada banyak hubungan selama dua individu yang dapat
berpengaruh timbal balikantara sesame dan dapat berkomunikasi secara verbal taupun nonverbal.
Interaksi Antara Perawat Dan Pasien
Kata interaksi antara perawat dan pasien mengacu pada hubungan antra perawat dan seseorang
yang menderita skit dan dikarakteristikkan oleh fakta bahwa antara kedua individu merasa
dipenanggulangan klise yang lain.
Kebutuhan Keperawatan
sebuah kebutuhan keperwatan adalah rasa kebutuhan dari seseorang yang sakit (atau keluarga)
yang dapat ditemukan oleh perawat professional pelaksana dan dengan meletakkan dalam
jangkauan definisi yang legal/ sah atau dalam praktik keperawatan.
Pengobatan untuik diri sendiri
Pengobatan yang digunakan untuk diri sendiri adalaah kemampuan seseorang untuk
menggunakan secara sadar dan dalam memenuhi kekhawatiran dalam berusaha untuk
memebangun hub dan intervensi struktur keperawatan. hal ini memerlukan pengetahuan diri
sendiri, kepemahaman diri sendiri, pemahaman dari pengetahuan. seseorang yang dinamis
kemampuan untuk mengintetprestasikan sesuatu pengetahuan pribadi yang sama dengan
pengetahuan yang lain, dan kemampuan dalam campur tangan yang efektif dalam situasi
keperawatan.
Rasa empati
Empati adalah proses yang mana individu dapat memehami psikologi dari orang lain.
Rasa simpati

14
Simpati termasuk keinginan untuk memebantu seseorang yang sedang mengalami tekanan/
stress.
Hubungan
Hubungan adalah suatu proses, satu kejadian, satu pengalaman atau pengalaman yang
berkelanjutan dengan cara bersama dan dengan keperawatan dan menerima kepedulianya. hal ini
menyusun sebuah kelompok yang menyangkut pikiran dan perasaan, pikiran-pikiran ini,
perasaan-perasaan dan penderitaan yang diubah atau dikomunikasikan oleh seorang terhadap
orang lain.
Hubungan antara sesama manusia
Sebuah hubungan antara sesame manusia adalah pengalaman utama dari pengalaamn yang
berkelanjutan antara perawat dan penerima keperawatanya. karakteristi utama dr pengalaman
adalah kebutuhan keperawatan dalam individu (atau keluarga) itu bertemu. hub antara sesame
manusia dalam situasi keperawatan adalah berarti terusmenerus dengan maksud . keperawatan
adalah suatu kepandaian. hubungan antara sessama manusia dibangun ketika perawat dan
penerima perawatanya mencapai sebuah hub setelah meningkat atas tahapan pertemuan yang
original, munculnya identitas, empati dan simpati.

Asumsi Utama :
Keperawatan
Travelbee mendefinisikan keperawatan sebagai sebuah proses antar diri perseorangan komunitas
untuk mencegah dan menanggulangi dengan pengalaman dari penyakit dan penderitaan dan
bahkan jika diperlukan untuk sebuah proses antar diri seseorang karena ini adalah merupakan
sebuah pengalaman yang terjadi antara perawat dan individu atau sekelompok individu –
individu.
Personal/ orang
Kata person didefinisikan sebagai manusia, antara keduanya antara perawat dan pasien dalah
manusia, seorang manusia dalah pribadi yang unik, indifidu yang tidak dapat dipisahkan yang
berproses berkelanjutan menjadi susunan dan perubahan.
Kesehatan
Travelbee mendevinisikan kesehatan sebagai kesehatan subjektif dan objektif. status kesehatan
subjektif seseorang adalah sebuah definisi secara individu yang membaik dalam
persetujuandengan penilain diri sendiri dari status fisik,-emosi dan spiritual. kesehatan objektif
adalah ketiadaan penyakit yang tidak dapat dilihat, ketidak mampuan atau ukuran kecatatan dan
pemeriksaan fisik, uji laboratorium, penafsiran oleh seorang direktur spiritual, atau penasehat

15
psikologi.
Lingkungan
Travelbee tidak secara tegas mendefinisikan lingkungan dalam teorinya. di mendefinisikan
kondisi dan kehidupan pengalam pertemuan oleh semua manusi selama menderita, harapan dan
kesakitan dan kondisi ini dapat disamakan dengan lingkungan.
Teory pernyataan
1.tujuan keperawatan dicapai selama membangun hubungan antara sesema manusia
2.kondisi manusai dibagi oleh manusia dan terbagi dalam dua bagian secara natural/ alami.
(sumber : http://triaan.blogspot.com/2009/03/joyce-travelbee.html)

15. Teori Leininger

Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan oleh Dr. M. leininger
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep
keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai
kultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlah
penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan
asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan
mengakibatkan terjadinya cultural shock.
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu
beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini dapat menyebabkan
munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan
beberapa mengalami disorientasi. Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat
pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.
Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan
untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya
kepada manusia (Leininger, 2002).
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi
dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan
keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya
diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan,
16
masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara
umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan
bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang
universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu
tempat dengan tempat lainnya
(sumber : Konsep Dasar Keperawatan,2008)

BAB III
PEMBAHASAN

Setiap langkah dalam keperawatan selalu berdasarkan pada konsep ilmu keperawatan.
Berdasarkan karakter teoritis ini, maka asuhan keperawatan pada klien menekankan pada
tiga aspek penting, antara lain :

a. Humanistic : memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia

b. Holistic : intervensi keperawatan harus memenuhi kebutuhan dasar manusia secara


utuh, yakni bio-psiko-sosio-spiritual.

c. Care: asuhan keperawatan yang diberikan berlandaskan pada standar praktek

keperawatan dan kode etik keperawatan.

Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara

kultural memiliki nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan individu maupun

kelompok untuk menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari, keuntungan dan

pola hidup.

Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi

keilmuan serta disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan fenomena perawatan

17
manusia yang bertujuan untuk membantu, memberikan dukungan, menfasilitasi, atau

memampukan individu maupun kelompok untuk memperoleh kesehatan mereka dalam

cara yang menguntungkan yang berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong

orang-orang agar mampu menghadapi rintangan dan kematian.

BAB IV
PENUTUP

A. SARAN
1) Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi yang pembaca, terutama
mahasiswakeperawatan
2) Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan.

18

Anda mungkin juga menyukai