Anda di halaman 1dari 20

CALLISTA ROY & MADELINE LEININGER

KELOMPOK 3

1. ADELINE

2. HARI HASTUTIK

3. MARIA BRIGHITA
CALILISTA ROY
Sister Callista L. Roy (lahir 14 Oktober 1939-) karyanya yang inovatif
dalam menciptakan Model Adaptasi Keperawatan.
Roy adalah anggota Suster St. Joseph dari Carondelet

Callista Roy menerima gelar Bachelor of Arts Major in Nursing dari


Mount Saint Mary's College di Los Angeles pada tahun 1963 dan gelar
master di bidang keperawatan dari University of California pada tahun
1966.
MODEL ADAPTASI KEPERAWATAN CALLISTA ROY

• Merupakan teori keperawatan terkemuka yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendefinisikan
pembekalan ilmu keperawatan.
Konsep dasar keperawatan Calista roy

Roy memiliki 8 falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu


1. Falsafah humanisme/ kemanuasian berarti bahwa manusia itu
memiliki rasa ingin tahu dan menghargai, jadi seorang individu
akan memiliki rasa salling berbagi dengan sesame dalam
kemampuannya memecahkan suatu persoalan atau mencari solusi.
2. Falsafah veritivity yaitu kebenaran , yang dimaksud adalah bahwa
ada hal yang bersifat absolut.
KONSEP UTAMA MODEL ADAPTASI

• Manusia merupakan focus utama yang perlu diperhatiakn karena manusialah yang menjadi
penerima asuhan keperawatan, baik itu individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakatyang di pandang “ holistic adaptasi system”
• Lingkungan : menekankan agar lingkungan dapat didesign untuk meningkatkan kemampuan
adaptasi individu atau meminimalkan resiko yang akan terjadi pada individu terhadap
adanya perubahan.
• Kesehatan : suatu proses keadaan yang digabungkan dari manusia yang diekspresikan
sebagai kemampuan untuk menentukan tujuan, hidup, berkembang, tumbuh, memproduksi
dan memimpin.
• Perawatan : sebagai peningkatan dari proses adaptasi. Tingkat adaptasi ditentukan oleh
besarnya rangsang baik fokal, konstektual maupunresidual. Aktivitas perawatan
direncanankan model sebagai peningkatan respon adaptasi atas situasi sehat atau sakit.
Aplikasi teori model keperawatan Calista Roy

Pengkajian perilaku

Pengkajian stimulus

Diagnosa keperawatan

Intervensi

Inplementasi

Evaluasi
Pengkajian perilaku

Roy mengidentifikasi Sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi untuk
Pengkajian fisiologis mempertahankan integritas yaitu oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas, proteksi,
perasaan, cairan, dan elektroli, fungsi syaraf, fungsi endokrin.

Kebutuhan dari konsep diri ini berhubungan dengan integritas psikis antar lain persepsi,
Pengkajian konsep
aktivitas mentalk dan ekspresi perasaan. Konsep diri menurut roy terdiri dari dua
diri
komponen yaitu the physical self dan the personal self.

Pengkajian fungsi Mode fungsi peran mengenal pola-pola interaksi social seseorang dalam hubungannya
peran dengan orang lain,yang dicerminkan dalam peran primer, sekunder dan tersier.

Adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan oleh roy. Fokusnya dalah interaksi
Pengkajian
interdepencdent
untuk saling memberi dan meneriama cinta/kasih saying, perhatian dan saling
menghargai
Setelah pengkajian perilaku, perawat menganalisis data-data yang muncul kedalam pola
perilaku pasien (empat model respon perilaku) untuk mengidentifikasi respon-respon
inefektif atau respon-respon adaptif yang perlu didukung oleh perawat untuk
Pengkajian mempertahankan. Dalam fase pengkajian ini perawat mengumpulkan data tentang stimulus
fokal, kontektual dan residual yang dimiliki pasien. Proses ini mengklarifikasi penyebab dari
masalah dan mengidentifikasi factor-factor konstektual(factor presipitasi) dan residual
(factor predisposisi) yang berhubungan erat demgan penyebab.

diagnose
keperawatan

Metode pertama
Ialah dengan cara mengidentifikasikan perilaku empat model adaptasi, perilaku adaptasi
yang ditemukan disimpulkan menjadi respon adptasi. Respon tersebut digunakan sebagai
penyataan masalah keperwatan.

Metode kedua
Membuat diagnose keperawatan berdasarkan hasil observasi respon dalam satu cara
penyesuaian diri dengan memperhatikan stimulus yang sangat berpengaruh.

Metode ketiga
Merupakan Kumpulan respon-respon dari satu atau lebih cara ( mode adaptive)
berhubungan dengam beberapa stimulus yang sama.
Adalah perencanaan yang bertujuan untuk mengatasi/memanipulasi stimulus
Intervensi
keperawatan
fokal kontektual dan residual, perawat merencanakan Tindakan keperawatan
spesifik terhadap gangguan atau stimulus yang dialami.

Pelaksanaan juga ditujukan kepada kemampuan klien dalam menggunakan


kopingsecara luas, supaya stimulasi secara luas, supaya stimulasi secara
Implementasi
keperawatan
keseluruhan dapat terjadi pada klien. Tujuan adalah harapan perilaku akhir dari
manusia yang dicapai.

Perilaku tujuan dibandingkan dengan respon –respon perilaku yang dihasilkan


dan bagaimana pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Penetapan keberhasilan
evaluasi
suatu asuhan keperawatan didasarakan pada perubahan perilaku dari kriteria
hasil yang ditetapkan
EMPAT MODE ADAPTIF

Mode Fisiologis-Fisik
Mode Identitas Kelompok Konsep Diri
Mode Fungsi Peran
Modus Saling Ketergantungan
Adalah terletak pada sasarannya. Model adaptasi roy ini hanya
berfokus pada proses adaptasi pasien dan bagaiman pemecahan
Kelemahan masalah pasien dengan menggunakan proses keperawatan dan
tidak menjelaskan bagaiman sikap dan perilaku cara merawat
(caring) apad pasien

Kelebihan dari teori dan model konseptualnya adalah terletak


pada teori praktek. Dengan model adaptasi yang dikemukakan
oleh roy perawat bisa mengkaji respon perilaku pasien terhadap
Kelebihan stimulas yaitu mode fungsi fisiologis, konsep diri, mode fungsi
peran dan mode interdependensi
KESIMPULAN

1. Teori adaptasi Roy menjelaskan bahkan asuhan keperawatan meliputiindividu,


keluarga, kelompok, atau Masyarakat yang dipandang sebagai suatu system yang
menyeluruh (holistic adaptif system)
2. Model roy keperawatan adaptasi Roy memberikan pedoman kepada perawat dalam
mengembangkan asuhan keperawatan melalui proses keperawatan.
3. Teori adaptasi roy menggunakan pendekatan yang dinamis, dimana peran perawat
memberikan asuhan keperawatan dengan memfasilitasi kemampuan klien untuk
melakukan adaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasar.
MADELINE LEININGER

Madeleine Leininger (Sutton, Nebraska13 Juli 1925 – 10 Agustus 2012 )


Merupakan ahli teori keperawatan yang mengembangkan Teori Keperawatan
Transkultural atau Culture Care Nursing Theory.

diploma Sekolah Keperawatan RS St. Anthony


sarjana di Mount St. Scholastica College dan Universitas Creighton
gelar Master of Science in Nursing dari Catholic University of America pada tahun
1954.
program doktoral di bidang Antropologi Budaya dan Sosial di Universitas
Washington di Seattle dan menjadi perawat profesional pertama yang memperoleh
gelar Ph.D. dalam antropologi.
keperawatan didefinisikan sebagai profesi dan disiplin humanistik
dan ilmiah yang dipelajari yang berfokus pada fenomena perawatan
manusia dan kegiatan untuk membantu, mendukung, memfasilitasi,
atau memungkinkan individu atau kelompok untuk mempertahankan
atau mendapatkan kembali kesejahteraan (atau kesehatan) mereka
dengan cara yang bermakna dan bermanfaat secara budaya.
PERAWATAN KONGRUEN BUDAYA
(KEPERAWATAN)
• Asuhan yang selaras secara budaya (keperawatan) didefinisikan sebagai tindakan atau
keputusan yang bersifat asistif, suportif, fasilitatif, atau memungkinkan yang berbasis
kognitif, yang dibuat khusus agar sesuai dengan nilai-nilai budaya, keyakinan, dan cara
hidup individu, kelompok, atau institusi, keyakinan, dan cara hidup untuk memberikan
atau mendukung. pelayanan kesehatan atau layanan kesejahteraan yang bermakna,
bermanfaat, dan memuaskan.
Paradigma keperawatan teori keperawatan Leininger

1. Manusia / pasien adalah individu/kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang
diyakini yang berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan Tindakan.
2. Kesehatan : keseluruhan aktifitas yang dimiliki pasien dalam mengisi kehidupannya
3. Lingkungan : lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan diman pasien dengan
budayanya saling berinteraksi, baik lingkungan fisik, social dan simbolik..
4. Keperawatan : keperawatan dipandang sebagai suatu ilmu dan kiat yang diberikan kepada
pasien dengan berfokus pada perilaku , fungsi dan proses untuk meningkatkan dan
mempertahankan Kesehatan atau pemulihan dari sakit.
Konsep utama teori transkultural

1. Culture care
2. World view
3. Culturan and social structure dimention
4. Generic care system
5. Profesional system
6. Culture care preservation
7. Culture care accommodation
8. Cultural care repattering
9. Culture congruent / nursing care
1. Teori
Kelebihan

Kelemahan
DAFTAR PUSTAKA

Cahyati, Nur dkk. (2021). Perawatan Pasien dengan PendekatanTeori-Teori Keperawatan.


Bintang Semesta Media

Anda mungkin juga menyukai