Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL DISKUSI

MODEL KONSEPTUAL
HOLISTIC NURSING

Disusun oleh:
Nama

: Fida Husain

NIM

: 22020111130030

Angkatan/Kelas

: 2011/A11.2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
2011

E. MODEL KONSEPTUAL
1.

Sebutkan dan jelaskan model konseptual dalam keperawatan keperawatan!


A. Model Konseptual Dorothea (OREMSelf Care Model)
Model perawatan diri sendiri atau self care teridiri dari aktivitas dimana
seorang individu melakukan sesuatu untuk dirinya dalam mempertahankan hidup,
kesehatan dan kesejahteraan.
Kebutuhan dasar menurut Orem:
1. pemeliharaan dengan cukup pengambilan udara, air, makanan;
2. pemeliharaan proses eliminasi;
3. pemeliharaan dengan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat;
4. pemeliharaan dengan keseimbangan antara kesendirian dengan interaksi sosial;
5. pencegahan resiko pada kehidupan manusia dan keadaan sehat manusia;
6. perkembangan dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi, pengtahuan dan
keinginan.
Jika permintaan Pelayanan diri lebih besar dibandingkan dengan fasilitas pelayanan
diri, maka akan timbul defisit pelayanan diri.
Ada tiga macam kebutuhan self care:
1. universal: self care untuk kebutuhan fisiologis dan psikososial;
2. developmental: self care untuk pemenuhan kebutuhan perkembangannya;
3. health

deviation:

self

care

yang

dibutuhkan

saat

individu

mengalami

penyimpangan dari keadaan sehat.


Kategori bantuan self care adalah:
1. wholly compensatory: bantuan secara keseluruhan bagi klien,
2. partially compensatory: bantuan sebagian yang dibutuhkan klien,
3. supportive educative: dukungan pendidian kesehatan.
B. Model Konseptual Imogene M. King (System Model)
1. Komunitas merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub sistem keluarga dan supra
sistemnya adalah sistem sosial yang lebih luas.
2. Keluarga sebagai sub sistem komunitas merupakan sistem terbuka dimana terjadi
hubungan timbal balik antara keluarga dengan komunitas yang sekaligus sebagai
umpan balik.
3. Kerangka kerja konseptualnya terdiri dari tiga sub-sistem:
a. sistem personal: terdiri atas konsep mengenai persepsi dirinya, pertumbuhan dan
perkembangan, body image, jarak dan waktu;
1

b. sistem interpersonal: mengenai interaksi manusia, masyarakat, transaksi, peran


dan stress;
c. sistem sosial: organisasi, otoritas, kekuatan, status dan pembuatan keputusan.
4. Tujuan akhir perawatan (King, 1981), Manusia berinteraksi dengan lingkungan
yang mengantarkan pada suatu keadaan sehat bagi individu yang memiliki
kemampuan untuk berfungsi di dalam peran-peran sosial.
C. Model Konseptual Callista Roy (Adaptation Model)
Adalah bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatan dengan cara
mempertahankan perilaku adaptif dan mengubah perilaku mal-adaptif.
Empat cara mengefektifkan adaptasi adalah:
1. kebutuhan fisiologis,
2. konsep diri,
3. fungsi peran, dan
4. saling ketergantungan.
Proses keperawatan terdiri dari: pengkajian tingkat pertama dan kedua,
identifikasi masalah, diagnosa keperawatan, menyusun prioritas, menetapkan tujuan,
intervensi dan evaluasi.
Pengkajian tingkat pertama yaitu tingkah laku klien pada tiaptiap cara adaptif
diobservasi dan diuraikan.
Pengkajian tingkat kedua yaitu perawat mengidentifikasi faktorfaktor fokal,
kontekstual

dan

residual yang

mempengaruhi

tingah

laku

klien.

Rangsangan

fokal menimbulkan situasi seperti stress, perlukaan atau kesakitan yang mengenai
individu Rangsangan kontekstual timbul dari faktor lain yang ada seperti pergaulan
keluarga

atau

lingkungan

keluarga.

Rangsangan

residual adalah

faktor

yang

mempengaruhi yang berasal dari latar belakang klien, kepercayaan, sikap, pengalaman
dan pembawaan .
Kekuatan dari model ini adalah:
1.

kebanyakan dari terminologi sudah dikenal,

2.

proses perawatan serupa dengan standar dari pengkajian sampai dengan evaluasi,

3.

fokusnya pada tingkah laku yang adaptif,

4.

ditekankan pada pengkajian thd kebutuhan psiko-sosial,

5.

sudah diterapkan dalam praktik, pendidikan dan riset.

Kekurangan dari model ini adalah :


1. jenis

adaptasi

yang

tumpang

tindih

(konsep

diri,

fungsi

peran

saling

ketergantungan),
2

2. penentuan tingkah laku adaptif dan mal adaptif sangat ditentukan oleh sistem nilai
yang ada.
D. Model Konseptual Betty Neuman (Health Care System Model)
Neuman memberikan

penekanan

pada

penurunan

stress

dengan

cara

memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat fleksibel, normal dan resisten.
Sehat adalah suatu keseimbangan bio-psiko-sosio kultural dan spritual pada
tiga garis pertahanan klien yaitu fleksibel, normal dan resisten.
Askep ditujukan untuk mempertahanan keseimbangan tersebut dengan fokus
pada empat intervensi yaitu intervensi yang bersifat promosi, prevensi, kuratif dan
rehabilitatif.
E. Model Konseptual Martha Rogers (Manusia Sebagai Unit/Kesatuan Model)
1.

Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh yang memiliki sifat dan karakter
yang berbeda.

2.

Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan yang saling mempengaruhi dan


dipengaruhi, yang berbeda antara individu satu dengan yang lain.

3.

Proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari:


1. Integritas: manusia dengan lingkungan merupakan satu kesatuan.
2. Resonansi: manusia dengan lingkungan seirama yang bervariasi
3. Helicy: interaksi manusia dengan lingkungan akan terjadi perubahan baik
secara perlahan maupun cepat.

4.

Pengkajian

keluarga

meliputi kategori: sub-sistem individu,

pola

interaksi,

karakteristik unik dari keseluruhan dan kesesuaian antar lingkungan.


5.

Kekuatan model ini adalah:


1. penekanan pada konteks total dari jagat raya,
2. penekanan pada efek lingkungan terhadap kesehatan seseorang.

F. Model Dorothy Johnson (Model Tingkah Laku)


Seseorang dapat dipandang sebagai sebuah sistem tingkah laku seperti tubuh
manusia dipandang sebagai sebuah sistem biologis. Sistem tingkah laku terdiri dari
tujuh subsistem:
1.

pencapaian,

merupakan

tingkat

pencapaian

prestasi

melalui

keterampilan

yang kreatif;
2.

perhubungan (afiliasi), pencapaian hubungan dengan lingkungan yang adekuat;

3.

penyerangan (agresi), koping terhadap ancaman di lingkungan;

4.

ketergantungan,

sistem

perilaku

dalam

mendapatkan

bantuan, kedamaian,

keamanan serta kepercayaan;


3

5.

eliminasi, pengeluaran sampah yang tidak berguna secara biologis;

6.

ingesti,

sumber

dalam

memelihara

integritas

serta

mencapai

kesenangan pencapaian pengakuan lingkungan;


7.

seksualitas, pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai.


Tujuan tindakan keperawatan untuk memperbaiki, mempertahankan, atau

mencapai keseimbangan dan stabilitas sistem tingkah laku pada tingkatan setinggi
mungkin pada individu.
Variabel yang perlu diidentifikasi dari ketidakadekuatan tingkah laku:
1.

insuffisiensi (ketidakcukupan) menandakan sub sistem tidak bervariabel;

2.

discrepancy (ketidaksesuaian) menandakan tingkah laku tidak mencapai tujuan


yang ditetapkan;

3.

incompatibilitas (ketidakcocokan) menandakan tingkah laku dari dua subsistem


terjadi konflik;

4.

dominance ( kekuasaan) menandakan tingkah laku pada sub-sistem digunakan


lebih banyak dari sub-sistem yang lain.

Empat cara intervensi keperawatan agar tingkah laku adekuat:


1.

membatasi atau memberi batasan tingkah laku;

2.

mempertahankan atau melindungi dari stressor negatif;

3.

menghambat atau menekan respons yang tidak efektif;

4.

memudahkan atau memberi pemeliharaan dan rangsangan.

2. Bagaimana mengaplikasikannya dalam pelayanan keperawatan? Berikan salah satu


contohnya!
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang
mungkin banyak

factor yang membuat klien tidak

merasa nyaman dan aman.

Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan
pendapat.
Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain
dalam memajukan kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga
mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik.
Contoh aplikasi konsep keperawatan pada praktik keperawatan misalnya pada
pola nafas yang tidak efektif, yaitu:

Tinggikan kepala tempat tidur.

Dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.


4

Beri bantalan pada pagar tempat tidur dan ajarkan pasien menggunakannya untuk
isthirahat tangan.
Pada gangguan pola tidur, yaitu:

Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi.

Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi, misal: bantal, guling.

Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur, misal: mandi hangat dan massage,
segelas susu hangat.

Dorong beberapa aktifitas fisik ringan selama siang hari dan jamin pasien berhenti
aktifitas beberapa jam sebelum tidur.

Instruksikan pasien untuk relaksasi.

F. HOLISTIC NURSING
3.

Jelaskan konsep holistik nursing!


Semula konsep holistik hanya menjadi slogan bio-psiko-sosio-spiritual. Namun
kini konsep holistic menjadi sesuatu yang sangat menarik.
Konsep holistik memberi paradigma baru perawat sebagai seorang healer,
melakukan proses healing yang mengintegrasikan body, mind, dan spirit pasien dengan
teknologi medis. Tentang healing system, Janet F. Quinn dalam chapter 1 menulis:
A true health care system in which people can receive adequate, nontoxic, and
noninvasive assistance in maintaining wellness and in healing for body, mind, and spirit,
together with the most sophisticated, aggressive curing technologies available.
Untuk itu perawat perlu memperhatikan aspek sosial budaya pasien, yang
seringkali dikesampingkan dalam praktek medis modern saat ini.
Keunikan konsep healing dibanding pengobatan (curing) adalah healing tidak
hanya berfokus pada kesembuhan organ-organ tubuh yang terkena penyakit, namun juga
pada

bagaimana

orang

tersebut

menerima

kenyataan penyakit yang dideritanya,

bagaimana berinteraksi sosial dengan kondisinya sekarang,


teknologi atau cara penyembuhan yang dipilih,

membuat pilihan atas

bahkan bagi penderita penyakit terminal

bagaimana menerima kematiansebagai proses alamiah yang harus dihadapi.

Dalam melakukan itu semua tentunya perawat harus dapat mengintegrasikan


konsep healing ke dalam dirinya terlebih dahulu. Perawat tidak hanya melakukan (doing)
namun juga menjadi (being).
4. Apa yang dimaksud core value dalam holistik nursing!
Core value adalah konsep dasar dalam keperawatan. Konsep dasar dalam asuhan
keperawatan holistik adalah filosofi, pendidikan, penelitian dan teori, holistic nurse selfcare, lingkungan yang teraupetik, komunikasi, budaya dan proses holistic caring.
Core value adalah sebuah standar dalam keperawatan yang menyajikan kembali
arti sesungguhnya dari asuhan keperawatan holistik.
Kurikulum core value nursing dalam holistic nursing:
1. Holistic philosophy, theories, and ethics (filosofi, teori, dan etika).
2. Pendidikan dan penelitian holisitik.
Visi penyembuhan:
a. jaring kehidupan,
b. proses berkembang dari tari kehidupan,
c. menuju keutuhan,
d. mempertanyakan aturan dalam ilmu pengetahuan.
3. Holistic nurse self-care
Visi penyembuhan:
a. menuju perjalanan batin,
b. perawat sebagai instrumen penyembuhan.
4. Holistic communication, theraupetic, environment, and cultural university
Visi penyembuhan:
a. terapi komunikasi, seni sangat membantu dalam terapi ini,
b. membangun lingkungan yang sehat,
c. berbagi cerita kesembuhan kita.
5. Holistic caring process
Visi penyembuhan:
a. bekerja sama dengan lainnya,
b. aktualisasi potensi manusia (penilaian diri),
c.

refleksi diri,

d. latihan dan gerakan,


6

e. melepaskan energy anak,


f.

model gaya hidup sehat,

g. jangkauan keserasian.

5. Uraikan model dan teori holistic nursing!


Perhatian utamanya adalah kepeda aspek kiat (praktik) dari keperawatan. Menurut
Wiedenbach keperawatan klinik (clinical nursing) mempunyai empat komponen, yaitu
filsafat (philosophy), kemanfaatan atau kegunaan (purpose), praktik, dan kiat (art).
Pandangan ini yang melandasi pendapatnya bahwa pada praktik keperawatan terdapat
tiga kegiatan, yaitu:
1. mengidentifikasi kebutuhan klien/pasien,
2. melaksanakan bantuan yang diperlukan; dan
3. mengevaluasi

dan

menyatakan

(mengesahkan)

bahwa

bantuan

yang

diberikan

memang bermanfaat.
Teori keperawatan dari Wiedenbach ini kemudian dikenal sebagai the helping
art of clinical nursing.
Menurut Mira Estrine Levine, ia melihat individu sebagai makhluk utuh (holistic
being)

yang

memiliki

kemampuan

merespon

secara

organismik

sebagai upaya

mengadaptasi diri terhadap lingkungan. Menurut pandangannya, intervensi keperawatan


adalah bantuan terhadap klien secara holistic dan merupakan pusat kegiatan keperawatan,
mempercepat proses adaptasi yang turut berperan dalam proses penyembuhan dan
pemulihan kesehatan. Tahun 1973 ia mengemukakan pinsip konservasi (conservation
principles), yaitu:
1. conservation of energy;
2. conservation of structural integrity;
3. conservation of personal integrity; dan
4. conservation of social integrity.
Menurut Sister Callista Roy, ia memandang individu sebagai makhluk bio-psikososial yang harus dilihat sebagai suatu kesatuan yang utuh yang secara terus menerus
berinteraksi dengan lingkungan, berespon terhadap lingkungan, dan beradaptasi dengan
lingkungan. Keperawatan dilihat sebagai kegiatan atau tindakan yang ditujukan pada
upaya menghilangkan stimulus dan memacu kemampuan adaptasi dari individu. Model
keperawatan yang dikembangkannya selanjutnya dikenal sebagai adaptation model

Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy mengemukakan konsep


keperawatan dengan model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan
serta nilai-nilai yang dimilikinya diantaranya:
1. manusia sebagai makhluk biologi, psikologi, dan sosial yang selalu berinteraksi
dengan lingkungannya;
2. untuk mencapai suatu hemostasis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai
dengan perubahan yang terjadi.
3. terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh Roy,
diantaranya:
a. focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan
akan mempunyai pengaruh kuat terhadap seorang individu;
b. kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, dan baik
stimulus internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat
dilakukan observasi, diukur secara subjektif;
c. residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang ada
atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar
dilakukan observasi.
4. Sistem adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya:
a. fungsi fisiologis
Komponen

sistem adaptasi ini yaitu

adaptasi fisiologis

diantaranya

oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit, indera,


cairan dan elektrolit, fungsi neurologist dan fungsi endokrin;
b. konsep diri
Mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi
sosial dalam berhubungan dengan orang lain;
c. fungsi peran
Merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana
peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi dalam berhubungan
dengan orang lain;
d. interdependen
Merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih
sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada
tingkat individu maupun kelompok.
8

5. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar mampu
melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi dan
keunggulan sehingga proses ini memiliki tujuan untuk meningkatkan respon adaptif.
Ringkasnya pandangan Roy mengemukakan bahwa individu sebagai makhluk
bio-psikososial dan spiritual sebagai suatu kesatuan yang utuh memiliki mekanisme
koping untuk

beradaptasi terhadap

perubahan lingkungan sehingga individu selalu

berinteraksi terhadap perubahan lingkungan. Asumsi dasar indivisu mampu berfungsi


untuk memenuhi kebutuhan psiko-sosial, setiap orang selalu menggunakan koping yang
bersifat positif maupun negatif.
Roy berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam model adaptasi
keperawatan, yakni keperawatan, tenaga kesehatan, lingkungan, dan sehat.
1) Elemen Keperawatan
Keperawatan adalah disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi landasan dalam
melaksanakan praktik keperawatan (Roy, 1983).
Keperawatan sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi
individu dan kelompok terhadap kesehatan sehingga sikap yang muncul semakin positif.
Keperawatan memberi perbaikan pada manusia sebagai satu kesatuan yang utuh
untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan dan berespon terhadap
stimulus internal yang mempengaruhi adaptasi. Jika stressor terjadi dan individu tidak
dapat menggunakan koping secara efektif maka individu tersebut memerlukan perawatan.
Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu dengan lingkungan,
sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin meningkat. Komponen-komponen adaptasi
mencakup fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan.
2) Elemen Manusia
Manusia merupakan bagian dari sistem adaptasi, yaitu suatu kumpulan unit yang
saling ketergantungan mempunyai masuka, proses control, keluaran dan umpan balik
(Roy, 1986).
Proses kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan adaptasi
secara spesifik. Manusia dalam system ini berperan sebagai kognator dan regulator
(pengaturan) untuk mempertahankan adaptasi. Terdapat empat cara adaptasi, mencakup
adaptasi terhadap fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan terhadap kebutuhan
saling ketergantungan.
Pada model adaptasi keperawatan, manusia dilihat sebagai sistem kehidupan yang
terbuka, adaptif, melakukan pertukaran energi dengan zat atau benda dan lingkungan.
9

Manusia sebagai masukan dalam sistem adaptasi terdiri dari lingkungan eksternal
dan internal. Proses kontrol manusia adalah mekanisme koping yakni sitem regulator dan
kognator. Keluaran dari system ini dapat berupa respon adaptif atau respon tidak efektif.
Regulator

dihubungkan

dengan

fungsi fisiologis

sedangkan

kognator

dihubungkan

dengan konsep diri dan fungsi peran.


3) Elemen Lingkungan
Lingkungan adalah kondisi, keadaan dan faktor lain yang mempengaruhi individu
atau kelompok.
4) Elemen Sehat
Kesehatan didefinisikan sebagai keadan yang muncul atau proses yang terjadi
pada makhluk hidup dan terintegrasi dalam individu seutuhnya.
Proses adaptasi
Proses adaptasi melibatkan seluruh fungsi secara holistik, mencakup semua
interaksi individu dengan lingkungannya dan dibagi menjadi dua proses, seperti berikut:
1. Proses yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Perubahan
ini merupakan stressor atau stimulus fokal. Apabila stressor atau stimulus tersebut
mendapat dukungan dari faktor-faktor konseptual dan residual maka akan muncul
interaksi yang biasa disebut stress. Adaptasi sangat diperlukan untuk mengatasi stress.
2. Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan respons adaptif atau
tidak efektif. Hasil dari proses adaptasi adalah suatu kondisi yang dapat meningkatkan
pencapaian tujuan individu mencakup kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi,
dan integritas.

Teori Virginia Henderson berfokus pada individu, bahwa jasmani (body) dan
rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut pendapat Henderson, manusia adalah unik
dan tidak ada manusia yang sama. Kebutuhan dasar individu tercermin dalam 14
komponen dari asuhan keperawatan dasar (basic nursing care).
Virginia

Henderson

(1966)

mengidentifikasi

14

komponen

dalam

asuhan

keperawatan dasar (basic nursing care) pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada
aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang; perawat membantunya dengan
fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi sehingga memungkinkan ia melakukan hal-hal
berikut:
a. Bernapas normal
10

b. Minum dan makan secukupnya/adekuat


c. Eliminasi melalui berbagai cara eliminasi.
d. Bergerak

dan

menjaga

sikap/memelihara

postur

tubuh

yang

menyenangkan

(berjalan, duduk, berbaring dan bertukar dari posisi ke posisi lain).


e. Tidur dan istirahat
f.

Memilih pakaian yang sesuai, berpakaian dan tidak berpakaian.

g. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal melalui penyusuaian pakaian dan
memodifikasi lingkungan.
h. Menjaga tubuh bersih, terawat baik, dan melindungi kulit.
i.

Menhindari bahaya di lingkungan dan menghindari membahayakan orang lain.

j.

Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan,


kecemasan, dan lain sebagainya.

k. Mengerjakan sesuatu yang memberikan perasaan menyelesaikan sesuatu (sense of


accomplishment).
l.

Melakukan ibadah sesuai dengan keyakinannya.

m. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi.


n. Belajar

menemukan

atau memenuhi rasa ingin tahu yang menuju kepada

pertumbuhan normal dan sehat.


Klien atau pasien dilihat sebagai individu yang memrlukan bantuan menuju
kemandiriannya, dan asuhan keperawatan bertujuan memandirikan klien/pasien.
Virginia Henderson mendefinisikan Keperawatan terutama membantu individu
sakit atau sehat, di dalam melaksanakan aktivitas yang menunjang kesehatan atau
penyembuhannya (meninggal dengan tenang) yang akan dilakukan tanpa bantuan jika ia
memiliki kekuatan, kemauan atau pengetahuan yangdiperlukan, kontribusi keperawatan
yang unik membantu individu agar tidak bergantung pada bantuan.

6. Sebutkan dan jelaskan secara singkat bentuk intervensi dengan pendekatan holistik!
Bentuk-bentuk intervensi dengan pendekatan holistik antara lain :
a) Akupresure, yaitu salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan
stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh. Berguna untuk mengurangi bermacammacam sakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan, kelelahan dan penyakit.
b) Chiropractic, merupakan bentuk pengobatan alternatif yang menekankan diagnosis,
perawatan, dan pencegahan gangguan mekanis pada sistem muskuloskeletal , terutama
11

tulang belakang , di bawah hipotesis bahwa gangguan ini mempengaruhi kesehatan


umum melalui sistem saraf .
c) Yoga, dari bahasa Sansekerta yang berarti "penyatuan", yang bermakna "penyatuan
dengan alam" atau "penyatuan dengan Sang Pencipta". Yoga merupakan salah satu
dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi
atau tapa di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca
inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan.
d) Akupuntur,

merupakan

teknik

pengobatan

yang

digunakan

dalam pengobatan

tradisional Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titiktitik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang disebut
"meridian".

Pengobatan

akupuntur

dirancang

untuk

memperbaiki

aliran

dan

keseimbangan energi sepanjang meridian- meridian ini.


e) Musik, yaitu bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah,
lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacammacam:

Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar

Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.

Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan
disajikan sebagai musik
Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Namun dalam

dunia medis musik juga dibutuhkan untuk menghibur atau menenangkan pikiran
pasien.
f) Pijat refleksi/massage, merupakan ilmu yang mempelajari ilmu tentang pijat di titiktitik tubuh tertentu. Pijat ini dilakukan dengan alat tangan dan benda-benda lain berupa
kayu, plastik, atau karet. Praktisi pijat ini mempunyai pengetahuan tentang saraf-saraf
manusia, dan masih berhubungan dengan pengobatan tusuk jarum.

12

DAFTAR PUSTAKA
http://anikindriono.blogspot.com
http://kikuzara.wordpress.com

13

Anda mungkin juga menyukai