No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 10-03-2017 Halaman : 1/1 Puskesmas dr I Wayan Panca Tabanan II NIP 19641201 199003 1 011 Pengertian Syok : Kondisi berupa penurunan darah sistolik hingga bernilai kurang dari 90 mmHg, atau penurunan tekanan darah sistolik sebanyak 40 mmHG dari tekanan darah pada kondisi sehat. Reaksi Anafilaktik : Reaksi efek samping obat yang berat berupa sumbatan jalan napas akibat reaksi alergi tipe-l, tanpa atau dengan gejala syok. Syok Anafilaktik : Syok yang timbul karena kapasitas ruang vaskuler yang bertambah oleh reaksi alergi tipe-l.
Tujuan Sebagai acuan dalam menangani kasus Reaksi Anafilaktik di Instalasi Rawat Darurat
Kebijakan UU no 23/1992 tentang Kesehatan,
PerMenKes No.585/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis Pasal 51 UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran Referensi 1. Suryana K : Management of Anaphylatic dalam PKB XX Ilmu Penyakit Dalam FK. Unud/RSUP Sanglah, 29 Novemver – 1 Desember 2012, Inna Grand Bali Beach Hotel , Denpasar 2. Heru Sundaru: Anafilaksis Karena Obat,dalam Kedaruratan non Bedah dan Bedah, Balai Penerbit FKUI Jakarta,2000. Prosedur 1. Alat 2. Bahan - O2 Set - Adrenalin 1:1000 (1 mg/mL) - Dipenhidramin 10mg/mL - Dexamethasone 5mg/mL Langkah- 1. Pasien dibaringkan dengan Posisi kaki lebih tinggi langkah 2. Jaga saluran napas tetap terbuka dan beri bantuan oksigen 100% 5-10 Liter per menit dengan kanula hidung atau sungkup 3. Berikan suntikan epinefrin (adrenalin) 1:1000 (1 mg/ml), pada lengan atas kanan sebanyak 0,3- 0,5 ml(orang dewasa), anak- anak 0,01 ml/kgBB, dengan dosis maksimum 0,4 ml/dosis. Pada Syok Anafilaktik pemberian adrenalin diulang @ 5 menit maksimal 3 kali , sampai kondisi membaik. Catatan: pasien dewasa dengan syok anafilaktik + DC/HT, dosis suntikan epinephrine 0,1 ml; cara pemberian dan ulangannya sama 4. Berikan suntikan epinefrin tambahan sebanyak 0,2 – 0,3 ml disekitar bekas suntikan obat atau di sekitar bekas sengatan hewan. 5. Bila Syok : berikan bolus cairan infus RL sebanyak 2-3 liter (dektrans lebih dipilih) 6. Berikan dipenhidramin 50 mg IV atau IM (anak : 2 mg/kgBB) 7. Hidrokortison 100 – 500 mg IM/IV, Dexamethasone 20 mg IV; metil prednisolon 125- 250 mg IV 8. Bila terdapat spasme bronchus : berikan aminofilin 6 mg/kg dalam larutan NaCl 0,9% 50-100 mL dalam 30 menit. Dilanjutkan dengan infuse aminofilin drips kontinyu atau bronko dilatator aerosol (terbutalin, salbutamol) 9. Bila dengan pemberian cairan 2-3 liter syok belum teratasi, siap rujuk ke RS 10. Observasi tanda vital dan perfusi jaringan tiap 5 menit sampai kondisi pasien cukup stabil. 11. Setelah Reaksi/ Syok anafilaktik teratasi beritahu pasien atau keluarganya dengan pesan tertulis jangan mengkonsumsi obat sejenis Hal yang perlu Hentikan pemberian obat /antigen penyebab. diperhatikan
Unit Terkait 1. UGD
2. Farmasi 3. Ambulance Dokumen terkait
Rekaman Tanggal mulai
historis No Yang dirubah Isi Perubahan perubahan diberlakukan Akut Anafilaksis Hipersensitivitas Syok
Hentikan kontak dg alergen O2 sungkup & lpm
IVFD RL grojok 3-4 flas Difenhidramin inj Bila perlu pasang 2 IV Line 10-20 mg IM
Observasi 2-4 jam
1. Epinefrin 0,3- 0,5 ml (1:1000) IM
Memberat (anak 0.01mg/kgBB buat sediaan 1:10000) (>60th 0,1 -0,2 ml (1:1000) IM) Membaik No Respon 2. Pemberian dapat diulang @5- BPL Observasi UGD 10mnt max 3x pemberian CTM 3x4 mg RL 20tpm 3. Bila gagal rujuk ke ICU Dexa 3x0,5 Desametason pemberian inotropik + mg 5 mg IV (Vasopresor) (bagian penanganan Ranitidin syok) 1x50mg IV Tambahan Bila kondisi membaik berikan dexamethason IV dan ranitidin IV MRS