Anda di halaman 1dari 5

Nama : Laila Aminatuzuriah

NIM : 201701067

Prodi : S1 Keperawatan tingkat 3

Keterkaitan Teori Model Adaptasi Sister Callista Roy Dengan Keperawatan Komunitas

Model Adaptasi Sister Callista Roy (1976)

Konsep Teori Model Adaptasi Sister Callista Roy

Berkembangnya teori keperawatan model adaptasi oleh sister Callista Roy terjadi
pada tahun 1964, digunakan sebagai landasan dan model konsep yang esensial dalam
pendidikan keperawatan.model ini merupakan model yang menguraikan bagaimana individu
mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku yang adaptif
dan mampu merubah perilaku yang maladaptif atau memandang klien sebagai suatu sistem
adaptasi secara keseluruhan.

Tujuan dari model adaptasi ini adalah membantu seseorang untuk beradaptasi
terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, dan fungsi peran dalam hubungan
interdependensi selama sakit. Kebutuhan asuhan keperawatan muncul ketika klien tidak dapat
beradaptasi dengan lingkungannya. Intervensi keperawatan ditujukan untuk menekan stressor
dan meningkatkan mekanisme adaptasi. Melalui model adaptasi, diharapkan masalah
kesehatan komunitas dapat diatasi dengan mengubah atau meningkatkan perilaku adaptif
komunitas atau masyarakat.

Menurut Roy elemen dari proses keperawatan meliputi pengkajian tingkat pertama
dan kedua, diagnosis keperawatan, penentuan tujuan, intervensi dan evaluasi. Fokus dari
model ini adalah mengidentifikasi tingkah laku yang aktual dan potensial
apakahmemperlihatkan perilaku maladaptif dan mengidentifikasi stimulus atau penyebab
perilaku maladaptif.

Paradigma Keperawatan Menurut Sister Callista Roy

1. Keperawatan
Roy mendefinisikan keperawatan secara luas sebagai ”profesi pelayanan kesehatan
yang berfokus pada proses kehidupan manusia beserta polanya dan menekankan pada
promosi kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan”.
Secara spesifik Roy mendefinisikan keperawatan berdasarkan modelnya sebagai ilmu
dan praktik yang memperluas kemampuan adaptif dan meningkatkan transformasi
manusia dan lingkungan.
2. Manusia
Menurut Roy, manusia adalah sistem yang holistik dan adaptif. “Sebagai sistem
adaptif, sistem manusia digambarkan sebagai suatu keseluruhan dengan bagian-
bagiannya yang berfungsi sebagai satu kesatuan untuk tujuan masing-masing. Sistem
manusia meliputi manusia sebagi individu atau dalam kelompok, termasuk keluarga,
organisasi, komunitas, dan masyarakat sebagai satu keseluruhan”. Roy
mendefinisikan manusia sebagai fokus utama keperawatan, sebagai sistem penerima
pelayanan keperawatan, sebagai sistem adaptif yang hidup dan kompleks dengan
proses-proses internalnya (kognator dan regulator) yang bekerja untuk
mempertahankan adaptasi dalam keempat mode adaptif (fisiologis, konsep diri, fungsi
peran, dan interdependensi).
3. Kesehatan
“Kesehatan adalah status dan proses ada atau menjadi seseorang yang utuh dan
menyeluruh. Kesehatan mencerminkan adaptasi, yaitu interaksi antara orang dan
lingkungannya”. Definisiini merupakan turunan dari pemikiran bahwa adaptasi adalah
proses meningkatnya integritas fisiologis, psikologis, dan integritas sosial, dan bahwa
integritas menyiratkan kondisi yang tidak terganggu menuju suatu kestuan atau
kelengkapan.
4. Lingkungan
Lingkungan menurut Roy adalah “semua kondisi, keadaan, dan pengaruh yang
melingkupi dan berdampak pada perkembangan dan perilaku seseorang atau
kelompok, dengan pertimbangan khusus pada hubungan timbal balik antara manusia
dan sumber-sumber bumi yang meliputi stimulus fokal, kontekstual, dan residual”.
“Adalah lingkungan yang berubah yang merangsang seseorang untuk memberikan
respons adaptif”. Lingkungan adalah input bagi seseorang sebagai sistem adaptif yang
melibatkan faktor internal dan eksternal.

Konsep Keperawatan Dengan Model Adaptasi Sister Callista Roy

a. Manusia adalah makhluk biopsikososial yang selalu berinteraksi dengan


lingkungannya. Seseorang dapat dikatakan sehat jika mampu memenuhi kebutuhan
biologis, psikologis, dan sosialnya.
b. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi
sesuai dengan perubahan yang terjadi. Kemampuan adaptasi seseorang dipengaruhi
oleh tiga penyebab utama terjadinya perubahan situasi dan kondisi yang ada serta
keyakinan dan pengalaman dalam beradaptasi atau kemampuan untuk melakukan
peran dan fungsi secara optimal.
c. Tingkatan adaptasi yang dikemukakan oleh Roy ada tiga, yaitu :
1) Stimulus fokal
Stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan mempunyai
pengaruh kuat terhadap seseorang dan akan mempunyai pengaruh kuat terhadap
seseorang. Misalnya menimbukan situasi seperti stress, pelukan atau kesakitan
yang mengenai individu.
2) Stimulus kontekstual
Stimulus lain yang dialami seseorang, baik stimulus internal maupun eksternal
yang dapat mempengaruhi kemudian dapat dilakukan secara observasi dan diukur
secara subjektif. Faktor kontekstual yang mempengaruhi mode adaptif adalah
genetik, sex, tahap perkembangan, obat, alkohol, tembakau, konsep diri, peran
fungsi, interdependensi, pola interaksi sosial, koping mekanisme, stress emosi dan
fisik religi, serta lingkungan fisik.
3) Stimulus residual
Stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang ada atau sesuai dengan situasi
dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar dilakukan observasi.
Misalnya adanya faktor yang berasal dari latar belakang klien, kepercyaan, sikap,
pengalaman dan pembawaan yang sulit diukur dan memberikan efek pada situasi
sekarang.
d. Fungsi fisiologis
Komponen sistem adaptasi ini diantaranya :
1) Oksigenasi
2) Nutrisi
3) Eliminasi
4) Aktivitas dan istirahat
5) Integritas kulit
6) Indera
7) Cairan dan elektrolit
8) Fungsi neurologis
9) Fungsi endokrin
e. Konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal pola-pola
interaksi soaial dalam berhubungan dengan orang lain.
f. Fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana
peran seseorang dalam mengenal pola-pola itu.
g. Interdependen merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih
sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat
individu maupun kelompok.

Kekuatan Dari Model Adaptasi Sister Callista Roy

a. Kebanyakan dari terminologi sudah dikenal


b. Proses perawatan serupa dengan standart dari pengkajian sampai dengan evaluasi
c. Fokus pada tingkah laku adaptif
d. Ditekankan pada pengkajian terhadap pebutuhan psikososial
e. Sudah diterapkan dalam praktik, pendidikan,dan riset

Kekurangan Dari Model Adaptasi Sister Callista Roy

a. Jenis adaptasi yang tumpang tindih (konsep dir, fungsi peran saling ketergantungan)
b. Penentuan tingkah laku adaptif dan maladaptif sangat ditentukan oleh sistem nilai
yang ada

Penerapan Teori Model Adaptasi Sister Callista Roy Dalam Keperawatan Komunitas

Dalam proses penyesuaian individu harus meningkatkan energi agar mampu


melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi dan
keunggulan sehingga proses ini memiliki tujuan untuk meningkatkan respons adaptif.
Roy mengemukakan bahwa individu sebagai makhluk biopsikososial dan spiritual
sebagai satu kesatuan utuh yang memiliki koping untuk beradaptasi terhadap segala
perubahan lingkungan. Dalam mengemukanan konsep ini, asumsi yang dimilikinya
diantaranya yaitu sebagai individu yang sehat, biopsikososial yag menggunakan koping yang
positif maupun negatif. Untuk mampu beradaptasi setiap individu akan berespons terhadap
kebutuhan fisiologis, kebutuhan konsep diri yang positif, kemampuan untuk hidup mandiri,
kemampuan berperan dan berfungsi secara optimal untuk memelihara integritas diri dan
selalu menggunakan koping yang efektif dalam rentang sehat-sakitnya.

Kebutuhan akan konsep diri positif berfokus pada persepsi diri yang meliputi
kepribadian, norma, etika, dan keyakinan seseorang. Kemandirian lebih difokuskan pada
kebutuhan akan dukungan orang lain. Peran dan fungsi optimal lebih difokuskan pada
perilaku individu dalam menjalankan peran dan fungsi yang diembannya.

Jadi, kebutuhan asuhan keperawatan akan muncul ketika klien tidak dapat beradaptasi
dengan lingkungan internal maupun eksternal. Seluruh individu harus beradaptasi terhadap
kebutuhan berikut :

a. Pemenuhan kebutuhan fisiologi dasar


b. Perkembangan konsep diri positif
c. Penampilan peran sosial
d. Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan

Dari keempat kebutuhan itu, perawat harus menentukan apakah kebutuhan di atas
menyebabkan timbulnya masalah bagi klien atau tidak dan mengkaji bagaimana klien
beradaptasi terhadap hal tersebut. Jadi, kebutuhan asuhan keperawatan muncul bertujuan
untuk membantu klien beradaptasi.

Contoh : Klien yang banyak kehilangan cairan dan elektrolit karena diare yang
berkepanjangan dan saat ini turgor kulit jelek, konjungtiva anemis. Untuk mengatasi hal
tersebut, perawat harus jeli dan cermat membuat intervensi agar kebutuhan cairan dan
elektrolit klien terpenuhi.

Aplikasi dari model Callista Roy dalam keperawatan komunitas adalah untuk
mempertahankan perilaku adaptif dan merubah perilaku maladaptif pada komunitas. Adapun
upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kesehatan dengan
cara mempertahankan perilaku adaptif. Intervensi keperawatan ditujukan untuk menekan
stresor dan maningkatkan mekanisme adaptasi. Melalui model adaptasi dari Callista Roy ini
pada masalah keperawatan komunitas diharapkan masyarakat dapat diatasi dengan atau
meningkatkan perilaku adaptif komunis.
Daftar Pustaka

Alligood, Martha Raile,. Achir Yani S. Hamid dan Kusman Ibrahim (Editor Edisi Indonesia)
2017. Pakar TeoriKeperawatan dan Teori Mereka.Singapore: Elsavier.

Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Gosyen


Publishing.

Huda, M. Maftuchul., Arita Murwani., Ade Susanti.2011. Keperawatan Komunitas.


Yogyakarta: Fitramaya.

Anda mungkin juga menyukai