Anda di halaman 1dari 22

KONSEP

ASUHAN
KEPERAWATAN
INTRANATAL
Nama Kelompok :
Aida Nur Kamilah (19054)
Maghfira Putri (19083)
Nanda Desta A.S (19089)
Riztika Sella (19097)
Zahra Puspita (19108)
Latar Belakang
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di
dalam tubuhnya.Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin.Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira- kira 280 hari
(40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Kuswanti 2014, h. 34).
Intranatal adalah suatu proses yang di mulai dengan adanya kontraksi uterus
yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi,dan
kelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah. Proses
tersebut dapat dikatakan normal atau spontan jika bayi yang dilahirkan berada
pada posisi letak belakang kepala dan berlangsung tanpa bantuan alat-alat atau
pertolongan, serta tidak melukai ibu dan bayi. Pada umumnya proses ini
berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam
(Dalam Buku Penanganan Nyeri Persalinan dengan Metode Nonfarmakologi).
TUJUAN

1. Mengetahui tahap persalinan sebagai acuan


penilaian kemajuan persalinan dan sebagai
dasar untuk menentukan rencana perawatan
selanjutnya.
2. Memberikan asuhan yang memadai selama
persalinan dalam upaya mencapai pertolongan
persalinan yang bersih dan aman dengan
memperhatikan aspek sayang ibu dan bayi.
Jenis Persalinan
• Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya
berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
1

• Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan


tenaga dari luar
2

• Persalinan anjuran bia kekuatan diperlukan untuk


persalinan ditimbulkan dari luar dnegan jalan
3 ransangan
Tanda Mulainya Persalinan
Terjadinya His Persalinan Sifat His
persalinan : Pengeluaran Lendir dengan Darah.
Pinggang terasa sakit dan Terjadinya his persalinan mengakibatkan terjadinya
menjalar ke depan perubahan pada serviks yang menimbulkan :
Pendataran dan pembukaan,
Sifatnya teratur, interval makin
pendek, dan kekuatan makin Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada
besar kanalis servikalis besar
Terjadinya perdarahan karena kapiler pembuluh darah
Makin beraktivitas (jalan), pecah
kekuatan akan makin bertambah

Hasil-hasil yang didapatkan pada Pengeluaran Cairan


Pemeriksaan Dalam Pada beberapa kasus persalinan akan terjadi
Perlunakan serviks pecah ketuban. Sebagian besar, keadaan ini
Pendataran serviks terjadi menjelang pembukaan lengkap.
Setelah adanya pecah ketuban, diharapkan
Pembukaan serviks proses persalinan akan berlangsung akan
berlangsung kurang 24 jam.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Jalannya
1 Proses Persalinan
Penumpang
(Passenger)
Penumpang dalam persalinan
adalah janin dan plasenta.Hal-
hal yang perlu diperlihatkan 2
mengenai janin adalah ukuran Jalan Lahir (Passage)
kepala janin, presentasi, letak Jalan lahir terbagi atas dua, yaitu jalan
sikap, dan posisi janin; lahir keras dan jalan lahir lunak.Hal
yang perlu diperhatikan dari jalan
sedangkan yang perlu
lahir keras adalah ukuran dan bentuk
diperlihatkan pada plasenta tulang panggul; sedangkan yang perlu
adalah letak, besar dan luasnya diperhatikan pada jalan lahir lunak
adalah segmen bawah uterus yang
dapat meregang, serviks, otot dasar
panggul, vagina dan intoritus vagina.
3
Lanjutan... Kekuatan (Power)
1. Kekuatan primer (kontraksi involunter).
Kontraksi berasal dari segmen atas uterus
yang menebal dan dihantarkan ke uterus
bawah dalam bentuk gelombang. Kekuatan
primer ini mengakibatkan serviks menipis
(effacement) dan berdilatasi sehingga janin
menurun.
2. Kekuatan Sekunder (Kontraksi Volunter).
4 Pada kekuatan ini, otot-otot diafragma dan
Posisi Ibu (Positioning) abdomen ibu berkontraksi dan mendorong
Perubahan posisi yang diberikan pada keluar isi ke jalan lahir sehingga
ibu bertujuan untuk menghilangkan rasa menimbulkan tekanan intraabdomen.
letih, memberi rasa nyaman, dan
memperbaiki sirkulasi. Posisi tegak Respons Psikologi
(contoh : posisi berdiri, berjalan, duduk, (Psychology response)
dan jongkok. memberi keuntungan, 1. Dukungan ayah bayi / pasangan
salah satunya adalah memungkinkan selama proses persalinan
gaya gravitasi membantu penurunan 2. Dukungan kakek-nenek (saudara
janin. Selain itu, posisi ini dianggap dekat) selama persalinan
dapat mengurangi kejadian penekanan 3. Saudara kandung bayi selama
tali pusat. proses persalinan
TAHAPAN PERSALINAN

Dimulai dari saat


persalinan sampai
KALA I pembukaan lengkap (10 KALA II
Dimulai dari pembukaan
cm). Terbagi dalam 2 fase,
lengkap (10 cm) sampai bayi
yaitu Fase laten (8 jam) &
lahir. Lamanya Kala II untuk
Fase aktif (7 jam). Pada
primagravida 1,5 – 2 jam dan
primagravida, Kala I
multigravida 1,5 – 1 jam.
berlansung ± 12 jam,
sedangkan pada
multigravida ± 8 jam..

Kala IV dimulai dari saat


lahirnya plasenta sampai 2
Kala III dimulai segera
jam postpartum. Kala ini
setelah bayi lahir sampai
terutama bertujuan untuk
lahirnya plasenta, yang
melakukan observasi
berlangsung tidak lebih dari
perdarahan postpartum
KALA III 30 menit
paling sering terjadi pada 2 KALA IV
jam pertama.
Tinjauan Kasus
BIODATA KLIEN    
1) Initial Klien : Ny. N
2) Usia : 21 tahun
3) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
4) Pendidikan : SMA
5) Agama : Islam
6) Status Perkawinan : Menikah
7) Alamat : Karangdowo Kedungwuni
8) Tanggal Pengkajian : 12 Januari 2016
DATA UMUM KESEHATAN
 Tinggi Badan/Berat Badan 150 cm/ 50 kg

 Berat badan sebelum lahir 40 kg


 Masalah kesehatan khusus In partu Kala I Lama

 Obat- obatan yang dikonsumsi Tidak Ada

 Alergi Tidak Ada


 Diet khusus Tidak Ada

 Frekuensi BAK 3-4x sehari


 Frekuensi BAB 1x sehari
 Kebiasaan Waktu Tidur Kurang lebih 8 jam per hari
ANALISA DATA

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF


1. Klien mengatakan ingin meneran, 1. His 3x10@40 detik, klien tampak tidak
kenceng-kenceng, keluar lendir bisa tenang
darah sejak jam 20.00 WIB 2. Klien Tampak gelisah dan tidak tenang
2. klien mengatakan nyeri sekali dan 3. Dorongan meneran semakin kuat,
takut menghadapi persalinan, klien tekanan pada anus, perineum
khawatir bayinya tidak keluar-keluar menonjol, vulva membuka
juga. P = Klien mengatakan nyeri 4. kontraksi uterus kuat
akibat kenceng-kenceng, Q = seperti 5. Tanda-Tanda Vital :
ditusuk-tusuk dan disayat-sayat, R = TD 110/80 mmHg
Perut, S = 6, T = nyeri saat kenceng- suhu 37°C
kenceng. nadi 84x/menit
3. Klien mengatakan ingin meneran RR 24 x/menit
No. Analisa Data Masalah Etiologi
1. Data Subyektif :
• Klien mengatakan ingin meneran
• Klien mengataan perut terasa
kenceng-kenceng atau tegang
• klien mengatakan nyeri sekali dan
takut menghadapi persalinan
Data Obyektif : Nyeri Akut Kontraksi Uterus
• His 3x10@40 detik
• klien tampak tidak bisa tenang
• Ekspresi wajah meringis
P = Klien mengatakan nyeri akibat
kenceng-kenceng
Q = seperti ditusuk-tusuk dan disayat-
sayat
R = Perut
S=6
T = nyeri saat kenceng-
kenceng.
2. Data Subyektif :
• Klien mengatakan takut
menghadapi persalinan Ansietas Krisis Situasional
• klien mengatakan khawatir
bayinya tidak keluar-keluar juga
Data Obyekif :
• Klien Tampak gelisah
• Klien tampak tidak tenang
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tanggal Teratasi


ditemukan

1. Nyeri Berhubungan Dengan


Kontraksi Uterus

2. Ansietas Berhubungan Dengan


Krisis Situasional
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nyeri b.d kontraksi uterus Ansietas b.d krisis situasional
1. Identifikasi respon nyeri non 1. Beri gambaran yang jelas
verbal tenang persalinan
2. Identifikasi tingkat nyeri 2. Identifikasi penyebab
3. Beritahu penyebab rasa nyeri ansietas pada pasien
dan jelaskan bahwa rasa nyeri
3. Demostrasikan dan latih
adalah hal yang normal
teknik relaksasi (mis. Napas
4. Ajarkan teknik relaksasi napas
dalam, peregangan atau
dalam
imajinasi terbimbing)
5. Motivasi ibu untuk melakukan
teknik relaksasi napas dalam
yang telah diajarkan jika timbul
nyeri
6. Observasi His, DJJ, VT, tanda-
tanda vital dan palpasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Implementasi adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai


tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga
meliputi pengumpulan data, berkelanjutan, mengobsrvasi respon
klien selama dan sesudah pelaksanaan dan menilai data baru.
Pengimplementasian tindakan yang telah diidentifikasi dalam
rencana asuhan keperawatan meliputi bekerjasama dengan klien
dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, kolaborasi dengan tim
kesehatan lain, melekukan tindakan keperawatan untuk mengatasi
kesehatan klien, memberikan pendidikan pada klien dan keluarga
mengenai konsep ketrampilan asuhan diri serta membantu klien
memodifikasi lengkunganyang digunakan, mengkaji ulang dan
merevisi pelaksanaan tidakan keperawatan berdasarkan respon
klien (Rohmah, 2018).
Nyeri b.d Kontraksi Uterus
TGL/JAM Implementasi Respon Klien Paraf
12-01- 1. Mengkaji TTV dan keadaan S:-
2016 umum O:
14:00 • TD : 110/80 MmHg
• Suhu : 36.7
• N : 84xmenit
• RR : 30x/menit

14:30 2. Menghitung DJJ S:-


O : 149 X/menit
14:40 3. Mengidentifikasi nyRri klien S:
• Klien mengatakan sangat nyeri
O:
• Tampak manahan nyeri dan merintih
kesakitan

14:45 S : klien bersedia diajarkan teknik


4. Mengajarkan teknik relaksasi relaksasi
napas dalam O : klien mengikuti gerakan yang
diajarkan perawat
14:45 5. Motivasi ibu untuk melakukan S : klien mengatakan akan melakukan
teknik relaksasi yang sudah teknik relaksasi
diaajarkan jika timul nyeri
ANSIETAS b.d KRISIS SIUASIONAL

TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON KLIEN PARAF

12-01-2016 1. Mengidentifikasi S:
15:00 Penyebab Ansietas pada • Klien mengatakan cemas
klien karena bayi nya tidak
lahir-lahir
O:
• Klien tampak gelisah dan
tidak tenang
EVALUASI
KEPERAWATAN
Evaluasi asuhan keperawatan merupakan fase akhir dari proses
keperawatan. Hal-hal yang dievaluasikan adalah keakuratan,
kelengkapan, kualitas data, teratasi atau tidaknya masalah klien, dan
pencapaian tujuan serta ketepatan intervensi keperawatan
(Nursalam,2007)
Ada dua macam evaluasi yaitu evaluasi formatif, evaluasi yang
merupakan hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon klien
segera pada saat dan setelah intervensi keperawatan dilaksanakan
dimana evaluasi ini dapat dilakukan secara spontan dan memberi
kesan apa yan terjadi pada saat itu. Evaluasi somatif, yaitu evaluasi
yang merupakan rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan
analisis status kesehatan klien sesuai dengan kerangka waktu yang
ditetapkan pada tujuan keperawatan (Nursalam,2007).
TGL/JAM DIAGNOSA EVALUASI PARAF

12-01- Nyeri b.d Kontraksi S : Klien mengatakan nyeri sekali saat kenceng-
2016 Uterus kenceng
14:30 O : Tampak merinih kesakitan, tampak
meneran, TD 110/90 mmHG, suhu 37°C, Nadi
84x/menit, RR 24x/menit, His
3x10@40 detik, VT 5 cm
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

15:30 Ansietas b.d Krisis S : Klien mengatakan takut menghadapi


Situasional persalinan, dan cemas karena bayinya tidak
lahir-
Lahir
O : Tampak gelisah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
TGL/JAM DIAGNOSA EVALUASI PARAF

12-01- Nyeri b.d Kontraksi Uterus O : Dorongan meneran semakin kuat,


2015 tekanan pada anus, perineum
15:00 menonjol, vulva membuka, VT 10 cm,
ketubah sudah pecah warna jernih,
porsio tidak teraba,
kontraksi uterus kuat
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

12-01- Nyeri b.d Kontraksi Uterus S : Klien mengatakan senang bayinya


2016 sudah lahir
16:00 O : jenis kelamin perempuan, BB 3100
gr, panjang badan 48 cm
A : Masalah Teratasi
P : perhatikan kenyamanan dan
kesehatan klien
12-01- Ansietas b.d Krisis S : Klien mengatakan senang bayinya
2016 Situasional sudah lahir
16:05 O : klien tampak senang
A : Masalah teratasi
P : pertahankan kenyamanan klien
Terima Kasih….

Anda mungkin juga menyukai