S UMUR
27 TAHUN G2P0A1 UMUR KEHAMILAN 37 MINGGU 5 HARI INPARTU
KALA I FASE AKTIF JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA UTERI DI PMB
AMANAH KOTA PALU
NITA SYAFIRA
“Asuhan Kebidanan Persalinan Pada Ny.S Umur 27 tahun G2P0A1 Umur Kehamilan 37
Minggu 5 Hari Inpartu Kala I Fase Aktif Janin Tunggal Hidup Intra Uteri Di PMB Amanah Kota
Palu” mahasiswa atas nama :
..................................................... .....................................................
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini dimulai dengan adanya
kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan di mulai sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan
B. Etiologi Persalinan
Selama kehamilan, didalam tubuh perempuan terdapat dua hormon yang dominan
sensitivitas otot rahim serta memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti
berfungsi untuk menurunkan sensitivitas otot rahim, menghambat rangsangan dari luar
seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin dan mekanis serta menyebabkan otot rahim
Sampai saat ini hal yang menyebabkan mulainya proses persalinan belum diketahui
sehingga hanya ada teori-teori antara lain disebabkan oleh hormon, struktur rahim,
sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf, dan nutrisi. Dengan demikian dapat
disebutkan beberapa teori yang dapat menyebabkan persalinan antara lain sebagai
berikut.
1. Teori Keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah batas
waktu tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai. Keadaan uterus
terus membesar dan menjadi tegang yang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus.
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu, dimana terjadi
4. Teori Protaglandin
C. Tanda-Tanda Persalinan
1. Terjadinya his persalinan. Saat terjadi his ini pinggang terasa sakit dan menjalar ke
depan, sifatnya teratur, interval lebih pedek, dan kekuatan makin besar, serta semakin
pembukaan. Hal tersebut menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis
3. Pada beberapa kasus persalinan akan terjadi pecah ketuban. Sebagian besar, keadaan
ini terjadi menjelang pembukaan lengkap. Setelah adanya pecah ketuban, diharapkan
1. Power
Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his, kontraksi otot-otot
perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari ligamen. Kekuatan primer yang diperlukan
dalam persalinan adalah his, sedangkan sebagai kekuatan sekundernya adalah tenaga
meneran ibu.
2. Passage
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu yakni bagian tulang yang padat, dasar panggul,
vagina, dan introitus (lubang vagina). Janin harus berhasil menyesuikan dirinya
dengan jalan lahir yang relatif kaku. Oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul
gabungan tulang ilium, tulang iskium, tulang pubis, dan tulang-tulang sakrum.
3. Passenger
ukuran kepala janin, karena kepala merupakan bagian terbesar dari janin dan paling
sulit untuk dilahirkan. Adanya celah antara bagianbagian tulang kepala janin
memungkinkan adanya penyisipan antara bagian tulang sehingga kepala janin dapat
4. Psikis
persalinan yang lebih lancar dibandingkan dengan ibu bersalin yang tanpa
dukungan mental berdampak positif bagi keadaan psikis ibu, yang berpengaruh pada
5. Penolong
yang mungkin terjadi pada ibu dan janin, dalam hal ini tergantung dari kemampuan
1. Kala I
Kala I adalah pembukaan serviks yang berlangsung antara pembukaan nol sampai
pembukaan lengkap (10 cm). Pada primigravida kala I berlangsung kira –kira 13 jam,
sedangkan pada multigravida kira – kira 7 jam. Gejala pada kala I ini dimulai bila
timbulnya his dan mengeluarkan lender darah. Lendir darah tersebut berasal dari
lender kanalis servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar. Sedangkan
darahnya berasal dari pembuluh– pembuluh kapiler yang berada disekitar kanalis
serviks itu pecah karena pergeseran ketika serviks membuka. Proses membukanya
a. Fase laten: berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lamban sampai
jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap (10 cm). Fase– fase tersebut
tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi terjadi lebuh pendek.
2. Kala II
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap dan berakhir
dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi. Gejala dan
tanda kala II persalinan adalah: Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan
terjadinya kontraksi, Ibu merasakan adannya peningkatan tekanan pada rektum dan
melalui pemeriksaan dalam yang hasilnya adalah pembukaan serviks telah lengkap
3. Kala III
Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban. Manajemen aktif kala III terdiri dari tiga langkah yaitu
pemberian oksitosin dalam menit pertama setelah bayi lahir, melakukan penegangan
4. Kala IV
Persalinan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah
itu dilakukan dengan melakukan pemantauan pada kala IV yaitu lakukan rangsangan
taktil (masase) uterus untuk merangsang uterus baik dan kuat, evaluasi tinggi fundus
perdarahan dari robekan (laserasi atau episiotomi) perineum, evaluasi keadaan ibu,
belakang partograf, segera setelah asuhan diberikan atau setelah penilaian dilakukan.
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan Persalinan Pad Ny.S Umur 27 Tahun G2P0A1 Umur Kehamilan 37
minggu 5 Hari Inpartu Kala I Fase Aktif Janin Tunggal Hidup Intra Uteri Di PMB
Amanah Kota Palu
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama klien : Ny. Siti Aisyah Nama suami : Tn. Moh. Risal
Umur : 27 Tahun Umur : 29 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan Pendidikan : S2
Pendidikan
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Guru
Penghasilan : Penghasilan :
Alamat : Jl. Puebongo 2 Alamat : Jl. Puebongo 2
2. Keluhan utama
Sakit perut tembus belakang, ada pengeluaran lendir bercampur darah.
3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu
Tidak Ada
b. Penyakit sekarang
Tidak Ada
c. Penyakit Keluarga
Tidak Ada
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Amenorhoe : Dismenorhoe : Tidak Ada
Menarche : 11 Tahun Fluor albus : Tidak Ada
Lama : 7 Hari HPHT : 21 Februari 2021
Banyak : 2-3 kali ganti pembalut TP/HPL : 28 November 2021
Siklus : 28 Hari
Teratur/tidak : Teratur
b. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
N Tgl/Bln/Th Usia Tempat Jenis Penolon Penyulit Ana Nifa Usi
o persalinan Kehamil persalina persalina g kehamila k s a
an n n n JK B P ana
B B k
1 ABORTUS - - - - - - - - - -
2 HAMIL
SEKARAN
G
ANC TM II : 3 kali
Keluhan : Nyeri Pinggang
Hasil pemeriksaan : TD : 110/80 mmHg, BB : 88 Kg, TFU : 1 jr
bpst, Puka, presentasi kepala, belum masuk PAP, DJJ : 148 x/m.
Terapi : Pemberian obat Table Fe, Calcium, dan Vit. C
Mulai persalinan :
Pukul 14.00 mulai merasakat sakit perut tembus belakang dan pengeluaran lender
bercampur darah.
5. Riwayat KB
Menjadi peserta KB : Belum Pernah Ber-KB
6. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 2 th
Usia pertama menikah : 25 th
7. Riwayat Psikososial
Tidak Ada
8. Riwayat Budaya
Tidak Ada
9. Perilaku kesehatan
Jamu : Tidak Pernah Meminum Jamu-jamuan
Merokok : Tidak Pernah Merokok
Minum minuman keras: Tidak Pernah Meminum Minuman Keras
Personal Bersih
Higiene
Aktivitas Selama inpartu kala I melakukan birth ball dan miring kiri di
atas tempat tidur
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : Baik
TTV : TD : 110 /80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,8 ° C
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Rambut : bersih, rambut berwarna hitam, tidak ada kotoran dan rambut
tidak bercabang.
Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema.
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak icterus.
Hidung : bersih, tidak ada benjolan/polip.
Telinga : bersih, pendengaran baik.
Mulut : bersih, tidak ada gigi berlubang dan tidak ada karies gigi.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening.
Dada : payudara simetris, areola mammae hiperpigmentasi, putting susu
menonjol.
Abdomen : tidak ada striae gravidarum, pembesaran perut sesuai umur
kehamilan
Genitalia : bersih, tidak ada oedema, tidak ad avarices, tidak ada pembesaran
kelenjar bartholini, ada pengeluaran lendir campur darah.
Anus : tidak ada hemorroid.
Ekstremitas
Atas : kuku bersih dan tidak ada oedema.
Bawah : kuku bersih, tidak ada oedema, dan tidak ada avarices.
b. Palpasi
Leopold I : TFU 28 cm, bagian yang ada difundus
Leopold II : Pu-Ka
Leopold III : Presentasi Kepala
Leopold IV : Kepala Masuk PAP
TBJ : 2635 gr
HIS : 3 x dalam 10 menit, lamanya ± 30 detik, interval 1-2 menit
c. Auskultasi
Punctum maximum : dibawah pusat sebelah kanan
DJJ : 155 x/menit , regular/irregular
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
e. Pemeriksaan Dalam
Jam : 20.45 WITA
v/v : normal
Ø : 5 cm
Eff : lunak, tipis
Ketuban : utuh
Presentasi : kepala
Hodge : II
Denominator :
Bagian kecil janin :
Cairan pd sarung tangan : lendir campur darah
DO : TFU : 28 cm, Pu-Ka, Presentasi Kepala, Kepala masuk PAP, DJJ : 155 x/m. VT
Pembukaan 5 cm ,portio tipis lunak, ketuban utuh, kepala HII, HIS 3 x dalam 10
menit lamanya 30 detik.
V. PERENCANAAN
Tanggal : 15 November 2021, Jam 20.45 WITA
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
2. Persiapkan ruangan, perlengkapan (alat-alat dan obat-obatan) yang dibutuhkan untuk
persalinan
3. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu
4. Anjurkan ibu untuk posisi yang nyaman
5. Memberikan makanan dan minuman saat persalinan
6. Berikan ibu massase dan sentuhan
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 15 November 2021, Jam 20.45 WITA
1. Memberitahukan ibu mengenai hasil pemeriksaan
2. Menyiapkan ruangan, perlengkapan (alat-alat dan obat-obatan) yang dibutuhkan untuk
persalinan
3. Melibatkan suami dan keluarga untuk mendukung serta mendampingi ibu
4. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin
5. Memberkan ibu makan dan minum agar ibu tidak lemas selama proses persalinan
6. Melakukan massase pada bagian punggung ibu saat adanya kontraksi
VII. EVALUASI
S : sakit perut tembus belakang da nada pengeluaran lendir bercampur darah
O : TFU : 28 cm, Pu-Ka, Presentasi Kepala, Kepala masuk PAP, DJJ : 155 x/m. VT
Pembukaan 5 cm ,portio tipis lunak, ketuban utuh, kepala HII, HIS 3 x dalam 10 menit
lamanya 30 detik
A : Ny. S umur 27 tahun G2P0A1 umur kehamilan 37 minggu 5 hari inpartu kala I fase aktif
janin tunggal hidup intra uteri
P:
1. Memberitahukan ibu mengenai hasil pemeriksaan
2. Menyiapkan ruangan, perlengkapan (alat-alat dan obat-obatan) yang dibutuhkan untuk
persalinan
3. Melibatkan suami dan keluarga untuk mendukung serta mendampingi ibu
4. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin
5. Memberikan ibu makan dan minum agar ibu tidak lemas selama proses persalinan
6. Melakukan massase pada bagian punggung ibu saat adanya kontraksi
VII.CATATAN PERKEMBANGAN
KALA II
Tanggal 15 November 2021, Jam 23.15 WITA
Dx : Ny.S Umur 27 Tahun G2P0A1 Umur Kehamilan 37 Minggu 5 Hari Inpartu Kala II
S : ibu merasa sakit perut tembus belakang semakin kuat dan semakin sering dan merasa
ingin buang air besar.
O : VT pembukaan lengkap, ketuban dipecahkan warna jernih, kepala H3, HIS 4 x dalam 10
menit dengan lama 40-45 detik, DJJ 148x/menit
A : Ny.S Umur 27 Tahun G2P0A1 Umur Kehamilan 37 Minggu 5 Hari Inpartu Kala II
P:
1. Memeritahu ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah lengkap
2. Mengatur posisi ibu yaitu dorsal recumbent senyaman mungkin
3. Mengajarkan ibu cara meneran yang baik dan benar
4. Menyiapkan persiapan pertolongan ketika bayi lahir
5. Meletakkan handuk diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi
6. Memakai Handscoon dan APD lainnya
7. Meletakkan kain yang dilipat 1/3 bagian di bokong ibu yang berfungsi untuk menyokong
perineum ketika kepala bayi sudah Nampak di vulva
8. Lindungi perineum ibu ketika kepala bayi sudah Nampak di vulva
9. Mengecek apakah ada lilitan tali pusat
10. Menunggu bayi melakukan putaran paksi luar
11. Tangan biparietal untuk melahirkan bahu bayi
12. Melakukan sanggah susur untuk melahirkan badan bayi
13. Melakukan penilaian sepintas
14. Mengeringkan tubuh bayi
15. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan bayi tunggal
16. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit/IM di 1/3 distal
lateral paha ibu
17. Setelah 2 menit bayi lahir, klem tali pusat sekitar 5 cm dari pusat bayi dan klem lagi
sekitar 3 cm dari klem pertama
18. Melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat
19. Meletakkan bayi tengkurap diatas dada ibu untuk IMD
KALA III
Tanggal 15 November 2021, Jam 23.25 WITA
Dx : Ny.S Umur 27 Tahun G2P0A1 Umur Kehamilan 37 Minggu 5 Hari Inpartu Kala II
S : ibu merasakan perutnya masih mules
O : bayi lahir spontan pukul 23.25 WITA jenis kelamin perempuan, menangis kuat, kulit
kemerahan, plasenta belum lahir, uterus teraba bulat dank eras, TFU setinggi pusat.
P:
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan ibu baik dan akan melahirkan plasenta
2. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
3. Letakkan satu tangan datas kain pada perut bawah ibu (siatas simfisis) untuk mendeteksi
kotraksi
4. Tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang satu melakukan dorso kranial.
Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu
hingga timbul kontraksi berikutnya
5. Bila ada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kearah dorsal ternyata di ikuti
dengan pergeseran tali pusat kearah distal maka lanjutkan dorongan kearah kranial
hingga plasenta dapat dilahirkan
6. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan. Pegang
dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan plasenta dan
tempatkan pada wadah yang telah disiapkan
7. Melakukan massase uterus
8. Periksa kedua sisi plasenta dan pastikan plasenta lahir lengkap
9. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum
KALA IV
Tanggal 15 November 2021, Jam 23.45 WITA
Dx : Ny.S Umur 27 Tahun P1A1 Inpartu Kala IV
S : ibu merasakan perutnya masih mules dan merasa nyeri dijahitan perinium
O : kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, TD 120/80 mmHg, N 84x/m, R 18x/m, S 36,8
°C
P:
1. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
2. Melepaskan handscoon ke dalam larutan klorin
3. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan kandung kemih kososng
4. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai kontraksi
5. Evaluasi estimasi jumlah kehilangan darah
6. Periksa nadi dan pastikan keadaan umum ibu baik
7. Pantau keadaan bayi dan pastikan bayi dalam keadaan baik
8. Tempatkan semua peralatan bebas pakai kedlam larutan klorin dan rendam selama 10
menit, cuci dan bilas peralatan setelah dekontaminasi
9. Buang bahan bahan yang terkontaminasi ketempat sampah
10. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh serta bantu ibu mengganti pakaian
yang bersih
11. Pastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga untuk
memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkan
12. Celupkan sarung tangan yang kotor ke dalam larutan klorin
13. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
14. Memakai sarung tangan DTT untuk melakukan pemriksaan fisik bayi
15. Dalam 1 jam pertama, berikan salep mata, Vit.K 1 mg IM di paha kiri. Melakukan
pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
16. Setelah 1 jam pemberian Vit.K berikan suntik HB0 di paha kanan
17. Melepaskan sarung tangan ke dalam larutan klorin
18. Mencuci tangan dan keringkan dengan handung bersih
Lampiran:
1. Lembar Penapisan
3. Lembar partograf
…………………………………….. ……………………………………..