Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN ANAK BALITA SAKIT PADA An.

M UMUR 36
BULAN DENGAN FEBRIS DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN AMANAH
KOTA PALU

NITA SYAFIRA
NIM 202106090419

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI


LEMBAR PENGESAHAN

“Asuhan Kebidanan Anak Balita Sakit Pada An. M Umur 36 Bulan Di Praktik Mandiri Bidan
Amanah Kota Palu”, Mahasiswa atas nama :

Nama : Nita Syafira


NIM : 202106090419

Telah disahkan pada tanggal :

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Huda Rohmawati, SST., M.Keb Muntik Agustina, S.Tr. Keb


TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Anak di bawah lima tahun atau seringkali disingkat sebagai Balita merupakan salah satu
periode usia manusia setelah bayi dengan rentang usia dimulai dari dua sampai dengan lima
tahun, atau biasa digunakan perhitungan 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai
usia prasekolah.
B. Patofisiologis
1. Proses Tumbuh Kembang Anak
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sejak dalam kandungan.
Setiap organ dan fungsinya mempunyai kecepatan yang berbeda-beda. Perkembangan
yang dialami anak merupakan rangkaian perubahan yang teratur dari satu tahap
perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya yang berlaku secara umum misalnya
anak berdiri dengan satu kaki, berjingkrak, berjalan menaiki tangga, berlari dan
sebagainya.
2. Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi
tubuh yang kompleks dalam pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses pematangan.
Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-
organ dan siste organ yang berkembang sedemikian rupa hingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya. Termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
3. Teori Perkembangan
a. Personal Sosial
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan
berinteraksi dengan lingkungan.
b. Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus)
Aspek yang berhubungn dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja, dan otot-
otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat misalnya kemampuan untuk
menggambar, memegang sesuatu benda, dan lain-lain.
c. Language (Bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara mengikuti perintah dan
berbicara spontan.
d. Gross Motor (Perkembangan Motorik Kasar)
Aspek yang berhubungan dengan gerakan dan sikap tubuh.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pertunbuhan dan Perkembangan Anak
1. Faktor Dalam
Faktor dalam yaitu faktor-faktor yang ada di dalam diri anak itu sendiri baik
faktor bawaan mapun faktor yang diperoleh, antara lain sebagai berikut.
a. Hal-hal yang diturunkan dari orang tua dan keluarga, misalnya : warna rambut,
bentuk tubuh.
b. Untuk berpikir dan kemampuan intelektual, misalnya : kecepatan berfikir.
c. Keadaan kelenjar zat-zat didalam tubuh, misalnya : kekurangan hormone yang
dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
d. Emosi dan sifat-sifat (tempramen) tertentu, misalnya : pemalu, pemarah, tertutup,
dan lain-lain.
2. Faktor Luar
a. Keluarga
1) Umur ibu kurang dari 20 tahun
2) Jumlah anak usia dibawah 3 tahun (balita) 2 atau lebih
3) Ibu/pengasuh anak tidak tahu mengenai kebutuhan anak dan sulit menerima
pesan-pesan kesehatan
4) Ibu/pengasuh anak menderita gangguan mental atau tekanan jiwa yang berat
5) Ibu /pengasuh anak mengabaikan atau acuh tak acuh terhadap kesejahteraan
atau perkembangan anak
6) Rumah kacau atau kotor yang ditandai oleh kurangnya perhatian terhadap
keselamatan anak dan perawatan rumah
7) Hubungan suami istri yang buruk
b. Gizi
c. Budaya
d. Teman bermain dan sekolah
D. Tanda Balita Sehat
Sejauh anak lincah dan ceria serta aktif bergerak dan bermain, berarti anak dalam
keadaan sehat dan bugar. Balita sehat adalah balita lincah dan ceria serta katif bergerak dan
bermain. Tanda-tanda balita sehat adalah sebagai berikut.

1. Lincah dan Aktif


Dunia anak sehat adalah dunia ceria dan dinamis. Mereka tak berhenti bergerak
dan bereloteh. Hal ini antara lain ditunjang oleh otot-otot tubuhnya yang lentur,
sehingga balita luwes menekuk sendi seluruh tubuhnya. Untuk itu, waspada jika balita
tiba-tiba lesu, karena mungkin saja dia sedang tidak enak badan namun enggan
mengatakannya.
2. Bahagia dan Responsif
Ketika diajak bicara, balita menunjukkan kontak mata yang responsive. Untuk
menstimulasinya, ajak anak bicara setiap ada kesempatan. Saat makan, bermain, atau
diajak berpergian. Basakan berbicara dengan melihat mata balita.
3. Rambut Tidak Mudah Kusam dan Rontok
Jangan abaikan bila rambut balita mudah rontok dan tampak kusam. Bisa jadi
balita kekurangan zat gizi tertentu, seperti vitamin B kompleks dan mineral seng (Zinc).
Sebaliknya, dengan rambut mengkilap dan kuat, menunjukkan bahwa balita cukup gizi,
serta kebersihan rambut dan kulit kepalanya terjaga.
4. Gigi Cemerlang
Jika di usia setahun gigi pertamanya belum juga tumbuh, bisa jadi balita
kekurangan kalsium. Biasakan ke dokter gigi 6 bulan sekali untuk pemeliharaan.
5. Gusi
Gusi tak mudah berdarah. Jika mudah berdarah ada kemungkinan mengalam
defisiensi vitamin C. gusi dan gigi yang sehat dan trawat juga embuat mulut bayi tak
bau busuk.
6. Kulit Bersih dan Jika Luka Mudah Sembuh
Dalam kondisi sehat, sel-sel kulit menjadi lebih cepat memperbaiki diri ketika
terjadi luka.
7. Kuku Merah Mudah (Tidak Pucat) dan Tidak Rapuh
Ini menunjukkan bahwa balita tidak mengalami anemia (kekurangan sel darah
merah) dan tidak kekurangan mineral kalsium.
8. Suhu Tubuh Normal
Tak perlu mengecek suhu setiap saat, cukup amati perilakunya saja. Kelincaham
dan cerianya bisa jadi pertanda suhu tubuhnya normal. Jika tampak lesu, baru cek suhu
tubuh balita.
9. Makan Lahap
Jika di usia 2 tahun anak masih melepeh makanannya, bisa jadi balita mengalami
gangguan mengunyah dan menelan makanan, karena ia tak melalui “tahap emas” belajar
makan dengan baik di usia 6-12 bulan. Gangguan makan bisa mengakibatkan kurang
gizi dan mengganggu kemampuan bicara, karena kerja otot otomotor di organ mulut
berkaitan erat dengan ketrampilan bicara.
10. Tidur Lelap Dalam Waktu Cukup
Di bawah usia 5 tahun perlu tidur sekitar 10 jam sehari. Sehingga sel-sel saraf
otak berkembang baik untuk mendukung kecerdasannya.
11. BAB Lancar
Buang air besar (BAB) teratur, tidak pernah sembelit atau diare, menunjukkan
organ pencernaannya baik. Sembelit berkepanjangan dapat mengakibatkan gangguan
organ dalam karena sisa makanan terlalu lama tersimpan di perut dan terjadinya
ambeien karena anak sering mengejan. Sementara diare menunjukkan ada gangguan alat
pencernaan, sehingga penyerapan makanan kurang baik.
12. Sesuai dengan KMS
Kartu menuju sehat (KMS) atau agenda tumbuh kembang balita dari dokter
jadikanlah alat untuk memantau perkembangan balita. Bila ada penyimpangan, jangan
tunda konsultasikan dengan dokter agar segera ditangani.
13. Antusia Bermain
Anak sehat selalu antusias bermain, kecuai bila anak dalam kondisi mengantuk.
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN ANAK BALITA SEHAT PADA An. P UMUR 24 BULAN DI
PRAKTIK MANDIRI BIDAN AMANAH KOTA PALU

Tanggal pengkajian : 07 Maret 2022 Jam : 16.00 WITA


No register : 06

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama klien : An. M
Umur : 36 bulan

Nama Ibu : Ny. N Nama Ayah : Ny. A


Umur : 32 Tahun Umur : 33 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kalora Alamat : Jl. Kalora

2. Alasan datang : balita sakit demam sudah 1 hari, nafsu makan berkurang, rewel

3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu : Demam
b. Penyakit sekarang : Tidak ada
c. Penyakit Keluarga : Tidak ada
d. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No Tgl/Bln/Th Usia Tempat Jenis Penolong Penyulit Anak Nifas Usia anak
persalinan Kehamila persalinan persalinan kehamilan JK BB PB
n
1 15/07/2010 9 bulan RS Normal Bidan Tidak Ada P 3000 gr 50 cm Baik 12 tahun

2 02/02/2018 9 bulan PKM Normal Bidan Tidak Ada P 2800 gr 48 cm Baik 36 bulan
4. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Pertumbuhan : pertumbuhan sesuai dengan KMS
b. Perkembangan
Motorik : naik turun tanga tanpa bantuan, memakai baju dengan bantuan
Adaptif : menggambar, mencuci tangan, menggosok tangan
Bahasa : bisa memanggil mama dan papa, bicara tetapi belum terlalu jelas
Social personal: senang saat bermain
5. Riwayat Psikososial : baik
6. Riwayat Imunisasi
Imunisasi yang telah didapat :
HB0 : telah dilakukan
DPT HB1 : telah dilakukan
DPT HB 2 : telah dilakukan
DPT HB3 : telah dilakukan
Campak : telah dilakukan
BCG : telah dilakukan
Polio1 : telah dilakukan
Polio 2 : telah dilakukan
Polio 3 : telah dilakukan
Reaksi setelah pemberian imunisasi: Demam
7. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi : makan dan minum susu 3-4 kali sehari
Eliminasi : BAB 1 kali sehari, BAK 3-4 kali sehari
Istirahat : ttidur siang 1-2 jam, tidur malam 9-10 jam
Aktivitas : bermain
B. DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 88x/menit
RR : 26x/menit
Suhu : 38,8 derajat celcius
BB : 14 kg
PB : 90 cm
Lila : 16 cm
Lila : 48 cm
B. Pemeriksaan Khusus
1. Inspeksi
Kepala : bersih, tidak ada luka, tidak ada ketombe
Rambut : warna hitam dan tidak rontok
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus
Hidung : bersih, tidak ada benjolan/polip
Telinga : bersih, pendengaran baik
Mulut : bibir kemerahan, tidak ada gigi berlubang
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe
Dada : simetris
Abdomen : bagian abdomen datar
Genitalia : bersih, tidak ada kelainan kongenital
Ekstremitas : kuku bersih, tidak ada oedema
2. Pemeriksaan Penunjang
Tidak Dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
Diagnosa : An. M umur 36 bulan dengan febris
DS :
umur 36 bulan, keluhan panas sudah 1 hari, nafsu makan berkurang, rewel
DO :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 88 x/menit
RR : 26 x/menit
Suhu : 38,8 derajat celcius
BB : 14 kg
PB : 90 cm
Lila : 16 cm
Lika : 48 cm

Masalah : Tidak ada

III.ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
V. INTERVENSI
1. Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaan
2. Anjurkan ibu untuk memberikan komres hangat dan menjaga hidrasi anak
3. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan bergizi
4. Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene anak
5. Anjurkan ibu untuk mengistirahatkan anak dirumah sampai demam turun dan ana
kembali sehat
6. Memberikan terapi obat
VI. IMPLEMENTASI
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa anaknya mengalami demam.
2. Menganjurkan ibu untuk mengompres bagian kering anak dengan menggunakan kain
atau handuk yang di basahi dengan air hangat dan menjaga hidrasi anak atau pemenuhan
cairan anak dengan cara sering memberikan minum atau susu.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi dan air putih atau susu
yang cukup.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene anaknya dengan baik.
5. Menganjurkan ibu untuk mengistirahatkan anak dirumah sampai demam turun dan anak
kembali sehat.
6. Memberikan terapi obat Sanmol Syrup, 3 kali sehari sebagai penurun demam. Apabila
dalam 2 hari demam tidak hilang, ibu sebaiknya kembali ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat.
VII. EVALUASI
1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan anaknya
2. Ibu paham dan mau mengikuti anjuran yang diberikan
3. Ibu paham dengan penjelasan yang diberikan
4. Ibu mengerti dan akan mengikuti sesuai anjuran
5. Ibu telah mengerti dengan apa yang disampaikan
6. Ibu mengerti dan akan mengiuti sesuai anjuran

Pembimbing Lahan
Pembimbing Institusi

Muntik Agustina, S.Tr.Keb


Huda Rohmawati, SST., M.Keb

Anda mungkin juga menyukai