Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN ASI ESKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA

BAB 1 ANAK USIA 7-24 BULAN DI DESA KALUKUBULA

BAB 2

BAB 3
NURFAINI
P07124321032
BAB 4

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BAB 5
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEBIDANAN PRODI S.Tr
KEBIDANAN
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Prevalensi ASI Ekslusif Di Indonesia
100
90
80 68,74 67,74
70
60
50
40
30
20
10
0
Tahun 2018 Tahun 2019

Berdasarkan data kementrian kesehatan Indonesia pada tahun 2019 sebesar 68,74% dan
telah mencapai pada target renstra Indonesia yaitu sebesar 47 % (kemenkes,2018). Pada
tahun 2019 mengalami penurunan yaitu sebesar 67,74% namun pada cakupan pemberian ASI
esklusif ini telah mencapai batas target renstra Indonesia sebesar 50%(kemenkes,2019).
Presentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Mendapatkan ASI Ekslusif Provinsi Sulawesi Tengah

Menurut Data Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2020 yaitu
cakupan pemberian ASI esklusif berjumlah 61,9% atau sama dengan 22,351 anak
yang telah di berikan ASI esklusif (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 2020).
100
90
80 73,60 72,92 72,58
70 63,88 71,61 64,71
60,75 58,91
60 58,50 54,35 52,33 53,26
50 45,03 46,50 47,22 48,23
38,35 41,38
40 33,33
30
20
10
0

Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi pada tahun 2020 yaitu cakupan pada pemberian ASI esklusif
sebesar 55,10% atau sama dengan 2,435 yang telah di berikan ASI esklusif (Dinkes Sigi, 2021). Menurut Data Pada
Puskesmas Biromaru pada tahun 2020 sebesar 58,50% atau sama dengan 461 anak yang telah di berikan ASI esklusif
(Puskesmas Biromaru, 2021).
Prevalensi Kejadian Stunting Di Indonesia

100
80
60
40 24,4 26,9
20
0
Tahun 2020 Tahun 2021

Prevalensi kejadian stunting di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 24,4%.


Kejadian stunting pada balita menurun dimana pada tahun 2020 prevalensi
Stunting sebesar 26,9% (Kemenkes RI, 2021)
100
90
80
70
60
50
40
30 27,5 27,3 26,9
23,3 17,8 18,0 18,4
20 13,6 14,9 14,2 13,1
10,0
16,1 14,0
8,7 6,0
10 2,5 3,5 5,6
0

Berdasarkan pada data Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi pada tahun 2021 yang menunjukan bahwa
kejadian stunting pada balita yang berada di Kabupaten Sigi yaitu sebesar 14,4% atau 869 orang balita yang
mengalami stunting.Data tersebut puskesmas Biromaru merupakan puskesmas dengan kasus stunting
tertinggi yaitu 120 balita atau 16,1 (Dinkes Sigi, 2021).
Berdasarkan pengambilan data awal pada Febuari 2022 wilayah kerja pada Puskesmas Biromaru
kabupaten sigi yang terdiri dari 15 desa dan 33 posyandu. Tahun 2020 prevalensi stunting anak usia 7-24
bulan 8,2 % sedangkan pada tahun 2021 mengalami kenaikan yaitu sebanyak 27,3 atau 299 balita yang
mengalami stunting(Puskesmas Biromaru, 2021).
RUMUSAN MASALAH

“Apakah ada hubungan pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting


pada anak usia 7-12 bulan di Desa kalukubula?”

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI ekslusif dengan


kejadian stunting pada anak usia 7-24 bulan di Desa Kalukubula.
TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui
pemberian ASI
Tujuan Khusus esklusif pada anak
usia 7-24 bulan di
Desa Kalukubula

2. Untuk
3. mengetahui
mengetahui
hubungan pemberian
kejadian stunting
ASI ekslusif dengan
pada anak usia 7-
kejadian stunting pada
24 bulan di Desa
anak usia 7-24 bulan di
kalukubula
Desa kalukubula.
MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi berupa bahan


Manfaat { bacaan di perpustakaan tentang hubungan pemberian ASI
Teoritis esklusif dengan kejadian stunting,serta pengalaman yang
amat berharga dalam metode penelitian untuk
menentukan hasil riset.

Hasil penelian ini dapat di jadikan masukan dalam


{ mengambilkebijakan pelayanankeshatan ibu dan anak dan
Manfaat puskesmas sanguraratentang pentingnya pemberian ASI
ekslusif pada ibu menyusui yang dalam mencegah kejadian
Praktis
stunting pada anak di kemudian hari. Hasil penelitian ini juga
dapat di jadikan sebagai khasanah perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi bahwa kejadian stunting tidak
berdiri sendiri ,tetapi di sebabkan oleh komplikasi dari
berbagai persoalan kesehatan

Manfaat
Penelitian lain { Hasil penelitian ini dapat di jadikan perbandingan untuk
melanjutkan penelitian tentang stunting pada bayi.
BAB 2 TINJAUAN
TEORI

Konsep Konsep Tentang Kerangka Hipotesis


Tentang ASI Stunting Konsep Penelitian
BAB 3 METODE PENELITIAN
Jenis & Desain Waktu & Tempat Populasi & Sampel

Jenis penelitian Waktu Populasi pada


yang di gunakan pengambilan data penelitian ini yaitu
adalah penelitian di lakukan di ibu yang
kuantitatif dengan Puskesmas mempunyai anak
menggunakan Biromaru usia 7-24 bulan
metode deskriptif Kabupaten Sigi yaitu sebanyak 202
korelational. februari 2022 anak di Puskesmas
Rancangan yang di Biromaru.
gunakan adalah Sampel dalam
case control. penelitian ini
sebanyak 37 orang.
Variabel Penelitian Definisi Operasional

perawakan pada anak yang Kegiatan menyusui


pendek dari anak yang yang di lakukan oleh
Variable bebas normal seusianya yang di ibu tanpa mengganti
(independent) yaitu tentukan secara ASI dengan makanan
pemberian ASI antropometri pada bayi atau minuman lain
esklusif. Variabel usia 7-24 bulan berdasarkan yang di berikan sejak
pada indeks TB/U atau baru lahir sampai
terikat (dependent)
PB/U. pada umur 6 bulan.
yaitu kejadian Alat ukur
Alat ukur menggunakan
stunting. menggunakan
microtoise, timbangan, dan
pita ukur, skala ukur kuesioner, skala ukur
nominal, hasil ukur stunting nominal, hasil ukur
dan tidak stunting. ASI Ekslusif dan Tidak
ASI Ekslusif.
Cara Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis Data

Data Primer dan Editing, Coding, Analisis


Data Sekunder Tabulating, Univariat &
Entry, Clearning, Analisis Bivariat
Describing
Tahapan Penelitian

Memberikan penjelasan tentang maksud penelitian, kemudian peneliti yang memberikaan


lembar persetujian kepada respondent (orang tua anak ), setelah itu pada langka selanjutnya
yaitu peneliti melakukan wawancara terhadap ibu anak dan kemudian mengukur tinggi badan
serta berat badan. Pada tadap yang selanjutnya yaitu peneliti melakukan tabulasi checklist
dengan memeriksa kelengkapan serta keseragaman dan memberi kode, melakukan tabulasi,
memasukkan data dan membersihkan data serta memperjelas data yang di kumpulkan.
Penyajian Data Etika Penelitian

Menghormati harkat
Data yang di
dan martabat manusia,
sajikan dalam
Menghormati privasi
bentuk tabel dan
dan kerahasiaan subjek
narasi
penelitian , Keadilan dan
inklusivitas/keterbukaan
, Mempertimbangkan
manfaat penelitian dan
kerugian
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai