Stunting ASI
Riskesdas
Eksklusif
WHO 2016 (29,5%),
2016 : 2017 (35,7%),
22,9% 2018 (37,3%)
2017 : Pemantauan Status
22,7% gizi Jawa Timur
2016 (37%),
2017 (39%), dan
Dinkes 2018 (40,5%)
Malang : Puskesmas Dinoyo (Kemenkes, 2018).
2016 : 2568 (13,2%) atau 379 dari
2017: 2519 2870
2018: 7074 Kelurahan Sumbersari
(27,4 %) sebanyak 65 balita
stunting
Seminar Hasil –
Ilmu Keperawatan
Latar
Belakang
Tujuan Khusus
1.Mengidentifikasi pemberian
asi eksklusif pada balita
2.Mengidentifikasi kejadian
stunting pada balita.
3.Menganalisis hubungan
antara pemberian asi eksklusif
dengan stunting pada balita
Seminar Hasil –
Ilmu Keperawatan
Kerangka
Konsep
Seminar Hasil –
Ilmu Keperawatan
Definisi
Operasional
Variable Definisi Indikator Instrumen Skala Data Kategori
Operasional Data
Stunting Keadaan gizi anak Kategori yang Pengukuran Nominal - Stunting
yang ditentukan digunakan: TB/U dengan - Tidak
secara 1.Pendek (Z- microtoise stunting
antropometri pada Score) <( -2) SD
balita umur 6-60 sampai dengan (-
bulan berdasarkan 3) SD
indeks TB/U atau 2.Sangat Pendek
PB/U memiliki nilai (Z-Score) <(-3)SD
standar deviasi
unit z (Z-Score).
Pemberia Pemberian ASI 1.Dikatakan balita Kuesioner dan Nominal - ASI
n ASI eksklusif tanpa “ASI Eksklusif” wawancara Eksklusif
eksklusif menambahkan dan apabila bayi langsung pada - Tidak ASI
atau mengganti diberikan ASI (0- ibu Eksklusif
dengan makanan 6) bulan tanpa
atau minuman lain, tambahan
diberikan sejak makanan, atau
bayi baru lahir minuman apapun
Seminar Hasilumur
sampai – 6 2. Dikatakan
Ilmu Keperawatan
bulan. Tidak ASI
Kerangka
Penelitian
Seminar Hasil –
Ilmu Keperawatan
Analisa
Data
Seminar Hasil –
Ilmu Keperawatan
Hasil Penelitian,
Analisa Data dan
Pembahasan
Seminar Hasil –
Ilmu Keperawatan
UMM
Hasil dan Data Umum
Pembahasan
Karakteristik f 100 (%) Min Max Mean
Umur : 20 48 34.72
20-35 24 55,8
>35 19 44,2
Pendidikan :
SD 2 4,7
SMP 4 9,3
SMA 27 62,8
Diploma 1 18,6
S1 8 2,3
S2 1 2,3
Pekerjaan Ibu :
Ibu Rumah Tangga 31 72,1
Swasta 7 16,3
Wiraswasta 2 4,7
Dosen 3 7,0
Seminar Hasil –
Ilmu Keperawatan
Data Khusus
Karakteristik f % Min Max Mean
Usia : 11 60 27.71
(6-24) bulan 15 28,8
(25-60) bulan 28 53,8
BB Lahir :
BBLR 5 11,6
Normal 38 88,3
Jenis Kelamin :
Laki-Laki 20 46,5
Perempuan 23 53,4
Seminar Hasil –
Ilmu Keperawatan
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Kejadian
Stunting dan Pemberian ASI Eksklusif.
Kejadian stunting
Stunting 21 48,8
Stunting
Tidak Stunting Total
Stunting
ASI Eksklusif 18 3 21
Total 23 20 43
Hasil uji Chi-Square
Pada tahap analisa data ini, data akan di input
ke dalam pengolahan data statistik menggunakan
program SPSS 22.0 dengan menggunakan uji Chi-
Square dimana hasil akhir didapatkan nilai :
Stunting
Expect
% % Total Sig.
Tidak Ya Count
1. Identifikasi Stunting
Sebagian besar responden dalam
kategori stunting sebanyak 21 responden
(48,8%) dan yang tidak stunting sebanyak
22 responden (51,2%). Hal ini bisa terjadi
karena beberapa faktor, diantaranya adalah
ada 5 balita (23,8%) dengan riwayat BBLR
mengalami stunting. Sejalan dengan
penelitian Nasution (2014) dengan judul
“Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan
kejadian stunting pada anak usia 6-24
bulan” mengatakan bahwa ada hubungan
Seminar Hasil –
bermakna antara BBLR dengan kejadian
Ilmu Keperawatan
Lanjutan
Count
Stunting
Seminar Hasil –
Ilmu Keperawatan
2. Identifikasi ASI Eksklusif
Hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar
responden tidak memberikan ASI secara Eksklusif
sebanyak 24 balita (55,8%) dari 43 ibu. Hasil dari
kuesioner, (61,9%) ibu yang tidak memberikan ASI
secara eksklusif mengatakan, ASI keluar sedikit
bahkan banyak yang tidak keluar, hal ini dikaitkan
dengan riwayat IMD waktu bayi baru lahir, beberapa
ibu mengatakan waktu IMD selama 1-3 hari ASI
tidak keluar, sehingga bayi diberikan susu formula
sebagai Ikatan
Menurut pengganti
DokterASI.
AnakHal ini bisa
Indonesia, terjadi karena
mengatakan bahwa
responden
bayi tidak
baru lahir tahu
selama cara
1-3 hari penanganan
bisa ketika
bertahan tanpa ASI
diberikan
tidakatau
ASI keluar.
minuman yang lain, karena masih menyimpan
cadangan makanan dari rahim ibu, sehingga bayi tidak akan
merasa lapar.
Seminar Hasil –
Ilmu Keperawatan
3. Analisis Hubungan Pemberian ASI Eksklusif
dengan Kejadian Stunting
Stunting
Expect
% % Total Sig.
Tidak Ya Count
Seminar Hasil –
Ilmu Keperawatan
Implikasi
Keperawatan
Memberikan informasi yang dapat dijadikan
sebagai acuan bagi perawat sebagai tenaga
kesehatan, meningkatkan upaya penyuluhan
tentang stunting dan pentingnya pemberian ASI
EKsklusif, untuk langkah pertama tentang
pencegahan yang bisa meminimalisir kejadian
stunting. Karena masih banyak ibu yang
mempunyai stigma atau keyakinan yang salah
terkait pemberian gizi pada anak.
Seminar Hasil –
Ilmu Keperawatan
Kesimpulan
1. ASI Eksklusif pada balita
di Kelurahan Sumbersari
Ada hubungan
menunjukkan sebagian
pemberian ASI
besar responden
Eksklusif dengan
memberikan ASI
kejadian stunting
Eksklusif sebanyak 19 ibu
pada balita usia 6-
atau 44,1%, dari 43 ibu
60 bulan, dengan p
balita.
–value
2. Stunting pada balita usia
(0,000<0,05).
6-60 bulan di Kelurahan
Sumbersari Kota Malang
terdapat 43 ibu balita,
dan sebagian responden
dalam kategori stunting
Seminar Hasil 21
sebanyak – atau 48,8%.
Ilmu Keperawatan
Saran
Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai
pengetahuan, sikap dan tindakan orang tua tentang asupan gizi
yang diberikan kepada anaknya, terutama ASI Eksklusif, yang
dapat mempengaruhi status gizi anak, terutama untuk
menghindari risiko kejadian stunting.